Apa itu Cashless Society? Arti, Manfaat, dan Tantangan

cashless society banner

Rasanya, Indonesia memang sedang bertransformasi menuju cashless society.

Di Indonesia (dan seluruh dunia), transaksi cashless menjadi semakin umum dengan semakin menjamurnya pembayaran kartu dan digital.

Selain dua metode pembayaran di atas, contactless payment menggunakan dompet digital dan kartu tap to pay juga semakin populer semenjak pandemi COVID-19.

Pada artikel ini, kami akan membahas transformasi Indonesia menjadi cashless society dan bagaimana bisnis Anda bisa bersiap menghadapinya.

Apa itu Cashless Society?

Jika diterjemahkan secara harfiah, maka cashless society berarti masyarakat tanpa uang tunai. Menarik, bukan?

Cashless society adalah konsep di mana uang beredar secara digital, bukan melalui uang kertas atau koin fisik.

Manusia juga menjalani aktivitas sehari-hari seperti membeli kopi, membayar tagihan, berbelanja kebutuhan pokok tanpa pernah menyentuh uang tunai.

Gagasan ini bukanlah hal baru, namun adopsinya semakin meningkat, apalagi hadirnya teknologi seperti kartu kredit, transfer daring, dan dompet digital.

Tingkat adopsi tiap negara berada pada tahap yang berbeda. Ada negara-negara yang masih bergantung pada uang tunai seperti Jerman dan Amerika Serikat.

Sementara itu, beberapa negara seperti Indonesia sendiri sudah mulai mengadopsi metode pembayaran digital secara luas.

Baca Juga: Memahami Penggunaan Transaksi Digital dalam Bisnis di Indonesia

Cashless Society di Indonesia

cashless society 1

Indonesia adalah salah satu negara yang aktif mengadopsi metode pembayaran cashless. Sekarang ini, Anda pasti sudah lazim menemukan toko yang menerima cashless.

Tidak hanya toko atau swalayan besar saja, tapi juga minimarket, pedagang kaki lima, bahkan toko kelontong di sekitar kita.

Hal ini tidak lepas dari peran aktif Bank Indonesia dan pemerintah dalam mendorong terbentuknya cashless society di Indonesia.

Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem pembayaran tol non-tunai yang mulai berlaku sejak Oktober 2017.

Pada akhir tahun yang sama, BI meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) untuk kartu ATM/Debit guna mendukung interoperabilitas dan interkoneksi sistem pembayaran.

Dua tahun kemudian, pada tanggal 17 Agustus 2019, Bank Indonesia meresmikan penggunaan QR Code Standar Indonesia (QRIS) sebagai standar QR Code untuk pembayaran digital.

QRIS menjadi sangat populer dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pada tahun 2023, penggunaannya tercatat meningkat sebesar 104%.

Karena praktis, hanya tinggal memindai kode yang disediakan penjual, hampir semua bisnis menyediakan QRIS sebagai metode pembayaran mereka.

Pada Januari 2023 kemarin, nilai dari transaksi digital di Indonesia mencapai Rp4.600T, dengan total transaksi pembayaran digital diperkirakan mencapai US$59 milyar.

Ada berbagai faktor yang mendorong cepatnya adopsi cashless society di Indonesia, seperti:

  • Inklusi Keuangan: Pembayaran digital menjembatani kesenjangan antara masyarakat yang memiliki akses perbankan dan yang belum terlayani, dengan menyediakan layanan keuangan bagi komunitas yang sebelumnya kurang terjangkau.
  • Ledakan E-commerce: Pertumbuhan belanja daring telah menciptakan permintaan tinggi akan opsi pembayaran yang nyaman dan aman. Platform e-commerce besar mengintegrasikan berbagai metode pembayaran digital untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
  • Dukungan Pemerintah: Pemerintah Indonesia secara aktif mendorong penggunaan pembayaran digital sebagai sarana untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan. Inisiatif seperti Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) turut mendorong adopsi transaksi digital.
  • Penetrasi Smartphone: Meningkatnya jumlah pengguna smartphone yang mencapai 70% pada tahun 2021, telah mempermudah adopsi luas aplikasi pembayaran melalui perangkat seluler.
  • Keamanan dan Kenyamanan: Pembayaran digital menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi daripada uang tunai dan memberikan kenyamanan yang tak tertandingi bagi konsumen maupun pelaku usaha.

Baca Juga: Pengertian Digital Payment, Manfaat, dan Jenisnya

Apa Manfaat Cashless Society untuk Bisnis

Ketika transaksi terjadi tanpa menggunakan mata uang fisik, bisnis dapat memperoleh berbagai keuntungan.

Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Biaya berkurang, efisiensi bertambah

cashless society 2

Untuk mengelola uang tunai, bisnis memerlukan biaya yang tinggi. Sebab, mereka membutuhkan penyimpanan, transportasi, dan pengelolaan yang aman.

Transaksi non-tunai umumnya lebih efisien dan dapat mengurangi biaya operasional tersebut.

Selain itu, proses transaksi cashless juga lebih sederhana. Sehingga, kasir bisa mempercepat layanan.

2. Meningkatkan pengalaman pelanggan

Banyak pelanggan lebih menyukai pembayaran non-tunai karena merasa nyaman. Pelanggan biasanya akan lebih sering kembali dan merekomendasikan bisnis yang menerima pembayaran cashless.

3. Meningkatkan penjualan dan pendapatan

Studi menunjukkan bahwa transaksi non-tunai sering kali mendorong pelanggan untuk berbelanja lebih banyak.

Penyebabnya adalah kurangnya kesadaran pelanggan terhadap jumlah pengeluaran saat tidak menyerahkan uang secara fisik, serta karena pengeluaran mereka tidak terbatas pada jumlah uang tunai yang mereka bawa.

4. Pelacakan keuangan dan analitik yang lebih baik

Transaksi non-tunai menghasilkan catatan digital, yang memungkinkan bisnis untuk melacak penjualan dan perilaku pelanggan dengan lebih akurat.

Data ini dapat digunakan untuk membuat keputusan terkait inventaris, pemasaran, dan strategi bisnis secara keseluruhan.

5. Mengurangi risiko pencurian dan kerugian

Membawa dan menyimpan uang tunai memiliki risiko keamanan tersendiri. Karena itu, transaksi non-tunai tidak perlu khawatir karena risiko pencurian uang fisik.

6. Jangkauan global dan inklusivitas

Pembayaran non-tunai dapat menjadi pilihan yang lebih praktis bagi pelanggan yang tidak memiliki akses mudah ke mesin ATM atau yang memilih untuk tidak membawa uang tunai.

Selain itu, metode ini memungkinkan bisnis menerima pembayaran dari pelanggan di mana pun di dunia, membuka peluang untuk penjualan secara global.

7. Inovasi dan keunggulan kompetitif

Mengadopsi teknologi pembayaran non-tunai dapat memosisikan bisnis sebagai modern dan inovatif, yang menjadi nilai tambah di mata pelanggan yang paham teknologi.

8. Dampak lingkungan yang lebih rendah

Transisi ke sistem non-tunai juga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, karena kebutuhan untuk mencetak dan mendistribusikan uang fisik berkurang.

Namun, di samping berbagai manfaat ini, terdapat pula tantangan dalam transisi menuju sistem non-tunai.

Baca Juga: Payment Link: Pengertian dan Cara Membuatnya

Tantangan dalam Cashless Society

1. Masalah privasi

cashless society 3

Kekhawatiran terbesar terkait konsep cashless society adalah masalah privasi, di mana banyak konsumen merasa tidak nyaman karena data pribadi mereka berpotensi dikumpulkan atau dilacak oleh korporasi besar.

Transaksi digital menghasilkan sejumlah besar data keuangan pribadi. Ini memudahkan perusahaan, pemerintah, dan pihak ketiga melacak dan menganalisis kebiasaan belanja individu.

2. Ancaman keamanan siber

Peningkatan penggunaan sistem pembayaran digital juga meningkatkan risiko keamanan siber bagi konsumen, termasuk penipuan, pencurian identitas, dan peretasan.

Sepanjang tahun 2023 saja, terjadi 2.365 serangan siber dengan 343.338.964 korban, dan tahun 2023 juga mencatat kenaikan 72% dalam pelanggaran data dibandingkan tahun 2021 yang sebelumnya memegang rekor tertinggi.

Angka ini terus meningkat hingga saat ini.

3. Kegagalan sistem

Cashless society sangat rentan terhadap kegagalan teknologi, baik karena masalah teknis, pemadaman listrik, maupun serangan siber.

Gangguan seperti ini dapat melumpuhkan aktivitas ekonomi, terlebih bagi mereka yang sepenuhnya bergantung pada pembayaran digital untuk melakukan transaksi sehari-hari.

Untuk mengelola risiko teknologi tersebut, pemerintah dan pelaku usaha perlu berinvestasi pada infrastruktur digital yang kuat dan andal.

Baca Juga: Bagaimana Gen Z Berbelanja dan Cara Menjangkau Mereka

Bagaimana Kledo POS Membantu Bisnis Menghadapi Era Cashless Society

Di tengah pergeseran menuju cashless society, penggunaan aplikasi kasir seperti Kledo POS menjadi sangat strategis untuk mendukung operasional bisnis, baik dari sisi efisiensi transaksi maupun kenyamanan pelanggan.

  1. Menerima pembayaran digital (QRIS & E-wallet): Kledo POS sudah terintegrasi dengan QRIS, yang memungkinkan bisnis menerima berbagai jenis pembayaran digital, mulai dari GoPay, OVO, DANA, ShopeePay, LinkAja, hingga mobile banking. Dengan begitu, pelanggan bebas pilih metode pembayaran digital favorit mereka.
  2. Pencatatan Transaksi Digital Secara Real-Time: Setiap transaksi digital langsung tercatat dalam sistem. Ini membantu Anda melihat laporan penjualan, serta menghindari kesalahan pencatatan atau kehilangan transaksi.
  3. Keamanan berstandar internasional: Kledo POS sudah memenuhi standar keamanan ISO, sehingga transaksi dan data Anda aman dari serangan siber.
  4. Struk digital: Menggunakan struk digital bisa mengurangi penggunaan kertas, serta lebih praktis untuk bisnis Anda. Kledo POS sudah dilengkapi fitur struk digital untuk mengirimnya langsung kepada pelanggan.

Nah, berdasarkan penjelasan di atas, jelas sekali bahwa Kledo POS bisa membantu bisnis Anda mempersiapkan diri menuju cashless society.

Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, Anda bisa klik gambar di bawah ini untuk mencobanya:

kledo pos 2

Baca Juga: Cara Memilih Aplikasi POS yang Tepat Untuk Bisnis Anda

Kesimpulan

Cashless society adalah konsep di mana masyarakat berbelanja menggunakan uang digital, bukan uang kertas atau koin fisik.

Sejak pandemi Covid-19 dan maraknya e-commerce, pembayaran digital menjadi semakin umum, dan mulai menggantikan uang tunai.

Tampaknya, cashless society akan menjadi masa depan Indonesia. Karena itu, sebagai pemilik bisnis, Anda juga harus beradaptasi dengan turut menerima metode pembayaran cashless di bisnis Anda, agar mampu bersaing dengan bisnis lain dan memberikan pelayanan yang cepat dan efektif kepada pelanggan.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty + six =