Globalisasi ekonomi merupakan salah satu dampak dari kemajuan zaman. Ini merupakan fenomena yang melanda di seluruh dunia dan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.
Horst Kohler, Petinggi International Monetary Fund (IMF) berpendapat bahwa globalisasi bisa membawa perekonomian semakin lebih baik. Sebab, globalisasi akan meningkatkan kerja sama dan perdagangan internasional yang menguntungkan banyak pihak.
Artikel ini akan membahas secara lengkap seputar globalisas ekonomi mulai dari pengertian hingga dampaknya pada bisnis.
Apa Pengertian Globalisasi Ekonomi?
Sederhananya, globalisasi merupakan keadaan dimana berbagai negara dari belahan dunia mempunyai koneksi yang mudah untuk saling berinteraksi dan menjalin kerja sama.
Dalam ilmu ekonomi, globalisasi dapat diartikan sebagai proses di mana bisnis, organisasi, dan negara mulai beroperasi dalam skala internasional.
Kaitannya dengan bidang ekonomi, fenomena semakin mengglobalnya dunia mengacu pada meningkatnya rasa saling keterhantungan antar satu negara dengan negara lainnya.
Ini disebabkan akibat semakin meningkatnya transaksi perdagangan internasional, kemudahan akses modal, serta penyebaran teknologi yang terjadi begitu cepat.
Fenomena tersebut menjadi bukti batah kini, semua negara mempunyai akses yang begitu mudah untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan internasional.
Adapun faktor utama yang mendorong kemudahan menjalin kerja sama internasional yaitu perkembangan teknologi internet dan informasi yang begitu pesat.
Dengan kata lain, globalisasi berlangsung secara cepat dalam beberapa tahun terakhir dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan yang membuat sistem pasar dunia menyebar begitu cepat.
Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis
Bagaimana Globalisasi Ekonomi Bekerja?
Dalam ekonomi global, negara-negara cenderung akan melakukan spesialisasi dengan cara memanfaatkan keunggulan kompetitif yang mereka miliki. Sehingga mereka akan melakukan produksi barang yang membutuhkan biaya yang lebih rendah daripada negara-negara pesaing.
Dengan begitu, mereka akan bisa memasarkan produknya dengan harga yang lebih murah daripada produk kompetitor.
Secara teori, apabila masing-masing negara di seluruh dunia fokus memproduksi produk yang mempunyai keunggulan kompetitif, akan berdampak pada rendahnya harga komoditi barang dan pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara merata.
Demi mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi global, hampir seluruh negara di dunia menyetujui adanya kebijakan perdagangan bebas. Kebijakan tersebut akan memudahkan pelaku usaha untuk memperoleh bahan baku dan tenaga kerja dengan harga yang lebih murah.
Di era ini, aliran modal, produk, dan informasi akan tersebar lebih cepat melintasi batas-batas negara. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor berikut ini:
Digital Internet
Internet telah meningkatkan pertukaran informasi dan pengetahuan, inovasi, dan pertukaran budaya dari berbagai negara. Selain itu, internet juga berguna untuk mengurangi kesenjangan digital yang terjadi antara negara maju dan kurang maju.
Teknologi Informasi
Pengenalan teknologi 4G dan 5G mendorong akselerasi kemajuan teknologi informasi. Sehingga mempermudah proses komunikasi antar berbagai negara.
Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelegence (AI)
Keberadaan teknologi ini memungkinkan pelacakan aset dalam perjalanan, serta memudahkan proses manajemen produk.
Blockchain
Teknologi ini memungkinkan pengembangan database dan penyimpanan yang terpusat sehingga mendukung pelacakan manajemen pasokan.
Blockchain juga menjamin keamanan data Anda serta kemudahan mengakses informasi data. Misalnya, blockchain menyediakan buku besar yang secara terpusat mencatat dan memeriksa berbagai transaksi bisnis untuk mencegah fraud dan pelanggaran.
Transportasi
Kemajuan teknologi transportasi seperti pesawat dan kereta cepat memudahkan mobilitas manusia dan juga barang.
Kaitannya dengan bisnis, kemajuan transportasi ini memudahkan pengiriman logistik seperti bahan mentah, suku cadang, dan produk jadi ke seluruh dunia.
Manufaktur
Contoh kemajuan teknologi pada bidang industri yakni ditemukannya mesin peralatan otomatisasi dan pencetakan 3D.
Pencetakan 3D memungkinkan desain digital dikirim ke mana saja untuk kemudian dicetak secara fisik. Sementara, sistem otomatisasi akan mempercepat proses produksi, efisiensi tenaga kerja, dan meningkatkan volume produksi.
Baca juga: Strategi Pembiayaan UMKM untuk Bisnis Lebih Baik
Mengapa Globalisasi Penting?
Globalisasi mampu mengubah bagaimana cara interaksi antar negara di dunia ini. Secara khusus, globalisasi juga mengubah sistem kegiatan ekonomi antar negara, memperluas perdagangan, membuka rantai pasokan global, dan menyediakan akses mendapatkan sumber daya alam dan pasar tenaga kerja.
Tak hanya berdampak pada bidang ekonomi, globalisasi juga bisa dijadikan sebagai ajang untuk saling mempromosikan identitas budaya setiap negara. Sehingga akan menghilangkan berbagai batasan yang disebabkan oleh kendala geografis, ideologi politik, dan kondisi sosial.
Adapun contoh globalisasi pada bidang ekonomi yaitu memungkinkan perusahaan sebuah negara A untuk mengakses sumber daya negara B. Sehingga perusahaan tersebut bisa menemukan bahan baku dan tenaga kerja yang lebih serta cara menghasilkan produk dengan lebih efisien.
Baca juga: Mengetahui Pentingnya Literasi Keuangan bagi Para Pemilik Bisnis
Sejarah Globalisasi
Banyak orang yang menganggap bahwa globalisasi merupakan fenomena yang mulai terjadi di abad 20 sebagai dampak dari perkembangan IPTEK.
Namun, ternyata globalisasi sudah dimulai sejak 2.000 tahun yang lalu dan berlangsung hingga kini. Berikut penjelasan lengkapnya:
- Fase pertama dimulai dari 600 sebelum masehi ketika Kekaisaran Romawi melakukan ekspansi wilayah dan juga menyebarkan bagaimana sistem perekonomiannya selama berabad-abad.
- Fase Kedua terjadi ketika Tiongkok mulai membuka akses Perdagangan Jalur Sutra yang dimulai sejak 130 sebelum mashi hingga 1453 masehi. Pembukaan jalur dagang ini turut menarik perhatian pedagang dari Asia Tengah, Timur Tengah, dan Eropa.
- Fase Ketiga yakni periode sebelum terjadinya Perang Dunia I di mana negara-negara Eropa mulai melakukan investasi besar-besaran ke luar negeri. Periode ini terjadi dari tahun 1870 masehi hingga 1914 dan disebut sebagai zaman keemasan globalisasi.
- Pasca Perang Dunia II yang berlaku setelah selesainya Perang Dunia II hingga saat ini. Dalam rangka mengatur ketertiban dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa pun didirikan. Adapun PBB ini membawahi organisasi yang mengatur perekonomian dunia seperti Bank Dunia dan WTO.
Adapun istilah globalisasi sendiri mulai terkenal pada tahun 1980-an, yang mencerminkan beberapa kemajuan teknologi seperti penemuan komputer dan internet modern.
Baca juga: 8 Cara Menghemat Biaya Produksi bagi UMKM, Coba Sekarang!
3 Contoh Bentuk Globalisasi Ekonomi
Contoh globalisasi ekonomi antara lain:
- Organisasi antar pemerintah. Globalisasi memungkinkan terciptanya berbagai organisasi internasional melalui perjanjian-perjanjian antar banyak negara yang berada. Misalnya Bank Dunia, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan, ASEAN.
- Perjanjian antar pemerintah. Banyak pemerintah di seluruh dunia telah terlibat dalam berbagai perjanjian atau kebijakan perdagangan untuk mempermudahkan transaksi ekonomi dan investasi. Misalnya Pasar Bebas ASEAN (AFTA) dan Perjanjia Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
- Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang menjalankan bisnis di berbagai negara. Globalisasi adalah alasan mengapa bisnis multinasional ini bisa berdiri. Misalnya Unilever yang mempunyai perusahaan cabang di berbagai negara salah satunya Indonesia.
Baca juga: Pasar Bebas: Pengertian, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan, dan Tips Menghadapinya
Dampak Globalisasi Ekonomi terhadap Bisnis
Globalisasi memang memberikan banyak manfaat bagi perekonomian dunia. Akan tetapi layaknya dua mata pisau yang sama tajam, globalisasi juga membawa dampak negatif. Apa saja ?
Dampak Positif Globalisasi Ekonomi
Globalisasi memberikan kesempatan bagi setiap negara untuk memanfaatkan keunggulan kompetitif yang mereka miliki. Ini juga memungkinkan produsen untuk memperoleh bahan baku yang lebih murah dari negara lain.
Selain itu, globalisasi juga memberikan kesempatan kepada pelaku bisnis untuk memanfaatkan upah tenaga kerja yang lebih murah di negara berkembang. Serta, bisa dijadikan sebagai momentum transfer ilmu pengetahun dan teknologi dari negara maju ke negara berkembang.
Dengan globalisasi, berbagai produk bisa dibuat di berbagai wilayah di dunia. Globalisasi telah lama digunakan oleh industri otomotif, misalnya, di mana berbagai bagian mobil dapat diproduksi di negara yang berada.
Hasilnya adalah, globalisasi mampu membuka lapangan pekerjaan di negara berkembang, yang mempunyai dampak positif terhadap ekonomi nasional dan menghasilkan standar hidup yang lebih berkualitas.
Tiongkok adalah contoh terbaik negara yang sangat diuntungkan dari globalisasi.
Contoh lain adalah Vietnam, di mana globalisasi telah berkontribusi pada kenaikan harga beras dan mengangkat derajat hidup para petani. Dengan meningkatnya standar hidup, semakin banyak anak dari keluarga miskin yang bisa memperoleh akses pendidikan yang lebih tinggi.
Konsumen juga diuntungkan dengan adanya globalisasi ini. Secara umum, globalisasi akan menurunkan biaya produksi.
Artinya perusahaan bisa menawarkan barang dengan harga lebih rendahkepada konsumen. Harga rata-rata barang merupakan aspek kunci yang berkontribusi terhadap peningkatan standar hidup.Selain itu, konsumen juga memiliki opsi variasi barang.
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi terhadap Bisnis
Tidak semua hal tentang globalisasi memberi manfaat bagi kehidupan kita. Setiap perubahan pasti akan memunculkan pemenang dan pecundang. Persaingan memperoleh pekerjaan pun juga semakin sulit dikarenakan dunia kerja yang juga semakin kompetitif.
Situasi yang lebih rumit terjadi di negara berkembang, di mana perekonomian mereka mengalami perubahan yang sangat cepat.
Sumber daya manusia (SDM) dengan latar belakan pendidikan yang rendah akan kesulitan memperoleh pekerjaan. Bahkan, jikapun mereka berhasil mendapat pekerjaan, upah yang diperoleh tidak sebanding dengan risiko pekerjaan yang bisa saja terjadi.
Globalisasi juga memakasa anak-anak di negara miskin untuk bekerja di usia yang masih dini. Sehingga mereka harus meninggalkan bangku sekolah.
Studi juga menunjukkan bahwa globalisasi semakin memperlebar kesenjanagan antara orang kaya dan orang miskin dan ketidaksetaraan antara masyarakat yang lebih berpendidikan dan kurang berpendidikan.
Hal tersebut akan membuat pekerja yang tidak terampil akan sulit memperoleh pekerjaan dengan upah yang layak dan berada di bawah tekanan globalisasi secara terus menerus.
Baca juga: 15 Karakteristik Kewirausahaan yang Harus Anda Tahu
Kesimpulan
Terlepas dari berbagai kerugian yang ditimbulkan, globalisasi merupakan bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari.
Dengan globalisasi, dunia terasa akan semakin kecil dan lebih terhubung sehingga memberi manfaat yang signifikan bagi perekonomian dunia.
Bicara soal bisnis, pembukuan merupakan proses penting yang harus dilakukan dalam menjalankan bisnis. Pasalnya, dengan pembukuan yang tepat, keuangan bisnis Anda dapat terkontrol dengan baik.
Untuk memudahkan proses pembukuan, Anda bisa menggunakan software keunagan Kledo yang sudah digunakan lebih dari 10 ribu pengguna di seluruh Indonesia.
Jika Anda ingin mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari Anda bisa mengunjungi link ini.
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024