Membangun brand awareness bukanlah proses yang mudah, terutama saat menyusun strategi pemasaran yang efektif.
Salah satu cara perusahaan memperluas jangkauan mereka adalah dengan menggunakan pendekatan grassroot marketing.
Strategi periklanan dan pemasaran ini dapat membantu perusahaan mengungguli pesaing sekaligus mengoptimalkan jangkauan dan visibilitas mereka di pasar, terlepas dari seberapa padat industrinya.
Tertarik mempelajari lebih lanjut tentang apa itu grassroot marketing?
Baca artikel ini sampai selesai untuk memahami konsep grassroot advertising dan cara menjalankannya dengan sukses.
Apa itu Grassroot Marketing?
Grassroot marketing adalah strategi pendekatan yang bisnis gunakan untuk menargetkan audiens yang sangat spesifik.
Jika strategi pemasaran tradisional biasanya bertujuan menjangkau sebanyak mungkin orang, maka grassroot marketing justru fokus pada kelompok kecil dan mendorong mereka untuk menyebarkan informasi tentang merek melalui rekomendasi pribadi.
Perbedaannya dengan guerilla marketing
Grassroot marketing sering dibandingkan dengan guerilla marketing, meskipun keduanya berbeda.
Guerilla marketing bertujuan menarik perhatian banyak orang dengan cara yang unik atau mengejutkan, tanpa fokus khusus pada audiens tertentu.
Keduanya sama-sama menarik perhatian dan menggugah emosi. Namun, strategi grassroot lebih menekankan keterlibatan kelompok tertentu untuk memperkuat pesan dan mendorong tindakan.
Baca Juga: Jenis Teknik Marketing Berdasarkan Jenis Bisnis dan Tips Melakukannya
Kenapa Harus Menggunakan Grassroot Marketing?
Strategi ini dapat memberikan hasil nyata, seperti meningkatkan loyalitas pelanggan dan bahkan pendapatan bisnis.
Berikut beberapa manfaat utamanya:
- Hemat biaya: Grassroot marketing merupakan salah satu cara termurah untuk mendekati audiens, tanpa harus mengeluarkan anggaran besar seperti dalam kampanye iklan besar-besaran.
- Sangat terarah: Kampanye ini memungkinkan bisnis menargetkan audiens dengan sangat spesifik. Misalnya, jika Anda ingin menjangkau ibu rumah tangga yang menyukai jenis makanan tertentu, atau lansia yang mulai tertarik pada teknologi, grassroot marketing bisa melakukannya.
- Meningkatkan brand: Strategi ini mampu meningkatkan keterikatan emosional dan kesetiaan pelanggan terhadap merek.
- Menyebarkan informasi secara alami: Promosi yang terlalu berlebihan atau terkesan tidak natural bisa membuat audiens tidak tertarik. Nah, strategi ini memungkinkan informasi tentang merek menyebar secara alami dan lebih autentik.
- Mendapatkan masukan yang jujur: Kampanye grassroot yang efektif biasanya menghasilkan umpan balik yang asli dari audiens. Masukan ini sangat berguna untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik di masa depan.
Baca Juga: Push Marketing dan Pull Marketing: Bedanya & Mana yang Lebih Baik?
Cara Memulai Kampanye Grassroot Marketing
Anda bisa memulai kampanye grassroot Anda sendiri, asalkan Anda memahami tujuan utama kampanye serta kelompok spesifik yang ingin Anda targetkan.
Berikut adalah beberapa langkah penting yang bisa Anda ikuti untuk memulai kampanye grassroots:
1. Identifikasi target audiens Anda
Langkah pertama adalah mengenali siapa audiens yang ingin Anda jangkau. Saat merencanakan kampanye grassroots, Anda bisa mengajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri:
- Apa tujuan utama dari kampanye grassroots Anda? Apakah ingin meningkatkan penjualan, menambah jumlah pengikut, atau sekadar meningkatkan visibilitas merek dan bisnis secara online?
- Siapa yang ingin Andajangkau dan mengapa? Demografi spesifik apa yang ingin Anda sasar dalam kampanye ini? Bagaimana kelompok ini dapat membantu Anda mencapai tujuan kampanye?
- Apakah ada platform atau saluran komunikasi tertentu yang paling efektif untuk menjangkau audiens target Anda? Bagaimana Anda bisa memantau perkembangan kampanye melalui iklan, email, postingan, atau pembaruan yang Anda buat?
- Bagaimana Anda bisa yakin bahwa audiens yang Anda pilih adalah yang paling tepat untuk ditargetkan? Apakah ada cara untuk mengevaluasinya?
Untuk membantu proses ini, Anda bisa melakukan segmentasi audiens. Metode ini sangat berguna untuk melacak dan mengelola kelompok audiens yang berbeda, serta untuk mengetahui demografi mana yang paling tertarik atau loyal terhadap bisnis Anda.
2. Temukan masalah atau kebutuhan (pain point) audiens Anda

Membangun hubungan baik dengan pelanggan adalah kunci dalam menjalankan bisnis yang sukses di era sekarang.
Untuk itu, penting memahami pain point atau masalah yang dihadapi oleh audiens yang ingin Anda jangkau.
Ini akan membantu Anda menciptakan kampanye pemasaran yang relevan dan berdampak. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu dalam proses ini antara lain:
- Demografi mana yang ingin Anda jangkau dan apa alasannya?
- Bagaimana bisnis, produk, atau ide saya bisa membantu kehidupan mereka menjadi lebih baik?
- Apa cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka?
- Bagaimana saya bisa mengenalkan merek atau produk saya tanpa terlihat terlalu memaksa, terutama kepada calon pelanggan baru?
- Apakah saya bisa melacak performa kampanye ini untuk mengetahui metode mana yang paling efektif?
- Bagaimana saya bisa menunjukkan bahwa produk atau layanan saya benar-benar berguna bagi mereka?
- Bagaimana saya tahu bahwa apa yang saya tawarkan benar-benar bermanfaat bagi target audiens saya?
Dengan memahami target audiens dan permasalahan mereka, Anda bisa membangun kampanye grassroots yang kuat, relevan, dan mampu menciptakan dampak nyata.
3. Buat konten berkualitas tinggi untuk target audiens
Membangun kehadiran online yang sukses dalam industri apa pun membutuhkan strategi konten yang solid. Dalam dunia digital marketing, konten masih menjadi elemen utama.
Mampu mengoptimalkan konten untuk audiens yang sangat spesifik dapat membantu menyebarkan pesan dari kampanye grassroots advertising Anda.
Tawarkan konten yang orisinal, unik, menarik, dan mendalam, yang sulit ditemukan di tempat lain, agar brand Anda menonjol di tengah persaingan.
Baca Juga: Strategi Marketing untuk Meningkatkan Penjualan Tahun Baru 2025
Contoh Strategi Grassroot Marketing
1. Sentuh emosi audiens
Menyentuhemosi audiens adalah salah satu cara terbaik menyebarkan kampanye.
Salah satu contoh nyata penerapan prinsip ini adalah kampanye grassroots yang dilakukan oleh maskapai asal Kanada, WestJet.
Mereka melakukan survei kepada penumpang melalui media sosial untuk mengetahui hadiah Natal yang paling mereka inginkan.
Saat pesawat sedang terbang, tim WestJet membeli hadiah-hadiah yang disebutkan, lalu meletakkannya di ban berjalan bagasi sebagai kejutan saat para penumpang tiba.
Video kampanye tersebut di YouTube mendapatkan lebih dari 33 juta penayangan pada saat itu, menunjukkan kekuatan dari emosi positif manusia.
2. Ciptakan kehebohan dengan aksi PR
Saat ini, tidak mudah membuat orang membicarakan produk atau layanan Anda, sehingga aksi PR bergaya guerilla bisa menjadi cara yang sangat efektif.
Contohnya, Mandic Cloud Solutions adalah penyedia layanan online storage. Mereka mengadakan aksi PR dengan menggelar pemakaman simbolis untuk teknologi jadul di depan sebuah katedral di Brasil.
Mereka meletakkan peti kecil berisi server komputer lama untuk menyimbolkan betapa cepatnya teknologi menjadi usang dan “mati”, serta perlunya solusi penyimpanan yang lebih modern.
Strategi ini memang cukup berisiko karena menggunakan simbolisme religius dan lokasi yang sensitif, namun berhasil menciptakan pembicaraan publik, tujuan utama dari kampanye grassroots marketing.
Namun perlu Anda ingat, kampanye grassroots sejati selalu dimulai dengan mendefinisikan dan menargetkan audiens yang sangat spesifik agar pesan dapat menyebar secara organik.
3. Siap manfaatkan topik yang sedang tren
Ketika wabah Ebola melanda dunia dan mencapai Amerika Serikat pada tahun 2015, banyak institusi medis yang belum siap menghadapi lonjakan pasien serta kepanikan masyarakat.
Namun, Emergency Nurses Association (ENA) sudah lebih dulu menerapkan rencana respon media sosial sebelum wabah menyebar luas.
Berkat rencana manajemen krisis ini, ENA mampu menyebarkan informasi kesehatan dan keselamatan secara real-time saat situasi berkembang.
Mereka membagikan tips penting untuk mengenali dan menangani gejala mirip Ebola, serta menyebarkan informasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Kampanye ini juga menjadi sumber referensi penting bagi media massa, yang turut membantu menyebarkan pesan lebih luas.
Totalnya, kampanye ini menghasilkan lebih dari 125 juta impresi di berbagai platform media sosial utama, menjadikan ENA sebagai sumber informasi penting di masa kritis tersebut.
Baca Juga: 10 Tips Melakukan Social Media Marketing untuk Bisnis
4. Berkreasi dengan iklan ambient
Iklan ambient adalah iklan yang ditempatkan di lokasi tak biasa atau dengan cara yang tidak konvensional.
Jenis iklan ini bisa benar-benar membuat orang menghentikan aktivitasnya, sehingga menjadi salah satu contoh grassroots marketing yang sangat efektif.
Sudah ada banyak brand yang menerapkan contoh ini. Namun, salah satu yang paling terkenal adalah iklan di sebuah bus di Denmark untuk Kebun Binatang Copenhagen, di mana desain ular besar membelit bus tersebut dan menarik perhatian publik.

Satu kekurangan dari iklan ambient adalah biayanya yang bisa cukup tinggi, tergantung pada media yang Anda gunakan, harga slot iklan yang tersedia, dan kompleksitas kampanye.
Meski begitu, iklan ambient bisa menjadi pilihan yang patut Anda pertimbangkan jika ingin benar-benar menarik perhatian banyak orang.
5. Bermain dengan kontroversi di media sosial
Seperti telah dibahas sebelumnya, grassroots marketing memiliki banyak kesamaan dengan strategi konten viral yang sering digunakan oleh situs seperti BuzzFeed dan Upworthy.
Karena berbagi konten di media sosial merupakan bagian penting dari kesuksesan kampanye grassroots marketing, membahas topik kontroversial dapat membantu menyebarluaskan konten Anda, jika dilakukan dengan hati-hati.
Ada banyak contoh penerapan strategi ini. Sayangnya, sebagian besar justru gagal karena dianggap tidak sensitif, kasar, atau bahkan menyinggung.
Bahkan, kampanye yang bermaksud baik seperti inisiatif “real beauty” dari Dove, yang ingin mengangkat keindahan perempuan biasa, tetap menuai kritik dan memicu kontroversi di media sosial.
Jika Anda memilih untuk menyentuh isu sensitif atau kontroversial, berhati-hatilah.
Benar, strategi ini bisa saja berhasil luar biasa dan memperkenalkan bisnis Anda ke calon pelanggan baru, tetapi bahkan merek besar sekalipun pernah gagal saat mencoba cara ini.
Jadi, lakukan dengan sangat hati-hati jika Anda ingin menempuh jalur ini.
6. Dukung kegiatan sosial atau amal

Dua hal ini bisa menjadi dorongan kuat bagi banyak orang. Keinginan mulia untuk membantu dapat memberikan dorongan besar pada kampanye grassroots marketing.
Oleh karena itu, mendukung organisasi amal atau advokasi bisa menjadi cara efektif untuk memperkenalkan bisnis Anda sekaligus memberikan dukungan penting kepada mereka yang sangat membutuhkan.
Salah satu contoh paling berkesan adalah semangat solidaritas yang muncul setelah tragedi Boston Marathon, yang ditandai dengan tagar #BostonStrong.
Kampanye yang benar-benar organik ini memberikan manfaat besar bagi One Fund Boston, yang berhasil mengumpulkan lebih dari 72 juta dolar AS dan menyalurkan lebih dari 2 juta dolar untuk masing-masing keluarga korban.
Baca Juga: Gamifikasi Marketing: Pengertian, Elemen, Manfaat, dan Strateginya
Kesimpulan
Penggunaan grassroot marketing bukanlah hal yang baru, namun di dunia digital marketing yang terus berubah ini, strategi ini tetaplah efektif.
Dengan pendekatan yang menyasar segmen audiens tertentu saja, Anda bisa mendorong mereka menyebarkan brand Anda lewat mulut ke mulut.
Salah satu cara lain untuk meningkatkan brand Anda adalah dengan memberikan pelayanan terbaik, termasuk dalam hal transaksi.
Karena itu, gunakanlah Kledo POS, aplikasi kasir serba bisa dengan berbagai fitur seperti pencatatan transaksi, pengelolaan data pelanggan, dan penerimaan pembayaran dengan berbagai metode.
Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, klik tautan ini untuk mencobanya.
- Grassroot Marketing: Pengertian, Cara Memulai, dan Contoh - 3 Mei 2025
- Undifferentiated Marketing: Mengenal Contoh dan Tipsnya - 30 April 2025
- Panduan Lengkap TikTok Dropshipping untuk Pemula - 29 April 2025