Harga Perolehan: Pengertian dan Cara Mudah Menghitungnya

harga perolehan

Dalam pencatatan akuntansi, nilai aset dicatat dengan menggunakan harga perolehan, bukan harga pembelian. Harga perolehan dicatat sebagai nilai buku aset tersebut, dan menjadi dasar perhitungan penyusutan.

Secara prinsip, harga perolehan menghitung semua biaya yang dibayarkan untuk mempersiapkan sebuah aset hingga siap untuk digunakan. Harga perolehan adalah harga pembelian ditambah dengan semua biaya lain yang menyertai sampai aset siap digunakan, dan dikurangi diskon atau potongan.

Lalu apa definisi formal dari harga perolehan? Bagaimana cara menghitung harga perolehan untuk tiap jenis aset? Berikut ulasan selengkapnya.

Apa itu Harga Perolehan?

harga perolehan

Secara sederhana harga perolehan adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatannya untuk memiliki aset tetap sampai aset tersebut siap untuk digunakan. Harga perolehan biasa disebut biaya akuisisi.

Secara formal, dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) disebutkan bahwa harga perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan pada aset ketika pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu.

Sedangkan dalam undang-undang perpajakan, disebutkan dalam UU No. 36 tahun 2008 ayat 1 – 3 bahwa:

  1. Harga perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak dipengaruhi hubungan istimewa sebagaimana dimaksud adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima, sedangkan apabila terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima.
  2. Nilai perolehan atau nilai penjualan dalam hal terjadi tukar-menukar harta adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar.
  3. Nilai perolehan atau pengalihan harta yang dialihkan dalam rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan.

Dalam pembahasan yang lebih luas, harga perolehan juga bisa berarti total biaya yang dikeluarkan untuk mengambil alih perusahaan atau bisnis unit yang baru. Selain itu, biaya akuisisi juga menggambarkan total biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pelanggan baru.

Baca Juga: Harga Pokok Penjualan: Pengertian, Cara Hitung dan Optimasi HPP Bisnis

Menghitung Harga Perolehan

Sebenarnya cara menghitung biaya akuisisi memiliki prinsip yang sama. Semua biaya yang berkaitan dalam persiapan sampai sebuah aset siap digunakan menjadi komponen biaya akuisisi. Yang perlu diperhatikan adalah biaya apa saja yang harus dimasukkan menjadi komponen biaya akuisisi, karena setiap jenis aset akan memiliki perlakuan yang sedikit berbeda.

Biaya akuisisi berperan sangat penting karena menggambarkan nilai yang lebih realistis dalam pengakuan nilai asset, dibandingkan dengan menggunakan harga pembelian. Biaya akuisisi aset tetap mengakui diskon dan biaya-biaya lain yang menyertainya, yang nantinya akan menjadi nilai buku dari sebuah aset tetap.

Berikut adalah beberapa cara menghitung biaya akuisisi untuk jenis aset yang berbeda:

1. Harga Perolehan Aset Tetap

Selain harga pembelian yang menyertai aset tetap, ada biaya tambahan yang perlu diakui dalam biaya akuisisi. Hal ini dikarenakan biaya-biaya ini berkaitan langsung dalam mempersiapkan aset siap untuk dimanfaatkan.

Setiap aset tetap pastinya membutuhkan perlakuan atau syarat yang berbeda hingga siap untuk digunakan. Misalnya untuk pembelian properti, ada biaya komisi agen penjualan dan notaris yang perlu dimasukkan menjadi komponen biaya akuisisi.

Untuk pembelian mesin, ada biaya angkut dan asuransinya saat pengiriman dari gudang penjual, hingga biaya instalasi dan kalibrasi mesin, yang perlu diperhitungkan dalam komponen biaya akuisisi, dan masih banyak biaya yang lainnya.

Aset tetap yang dibeli secara kredit juga mempunyai perlakuan yang sama. Harga perolehannya dicatat bersih setelah ditambah biaya-biaya dan dikurangi potongan diskon. Jika pembayaran pelunasannya mengandung bunga pinjaman, maka bunga pinjaman tidak menjadi bagian dari komponen biaya akuisisi. Bunga pinjaman akan dicatat tersendiri di akun Biaya Bunga.

Ilustrasinya adalah sebagai berikut:

PT.A membeli sebuah Mesin dengan biaya akuisisi Rp500 juta. Pembelian dilakukan secara kredit dengan membayar kas sebesar Rp100 juta dan sisanya akan dilunasi bulan depan dengan bunga 5%.

Jurnal saat pembelian Mesin:

Mesin                       500.000.000 
Kas                        100.000.000
Utang                        400.000.000

Saat pelunasan utang:

Utang                       400.000.000 
Biaya Bunga                         20.000.000 
Kas                          420.000.000

Baca juga: Aktiva Tetap: Pengertian, Jenis, Perbedaan dengan Aset Lainnya, dan Cara Menghitungnya

2. Harga Perolehan Pengambilalihan Perusahaan atau Bisnis Unit

Ketika perusahaan membeli perusahaan atau bisnis unit yang baru, pasti ada biaya-biaya di luar harga pembelian yang menyertainya. Biaya-biaya ini diantaranya dibayarkan sebagai syarat terjadinya transaksi pembelian perusahaan atau bisnis unit.

Biaya-biaya yang mungkin muncul dalam proses akuisisi ini bisa sangat beragam. Misalnya biaya konsultasi hukum untuk melengkapi transaksi atau biaya notaris untuk pembuatan akta, biaya yang harus dibayar ke broker investasi saat dilakukan merger, dan masih banyak biaya yang lainnya.

3. Harga Perolehan Akuisisi Pelanggan

Biaya Akuisisi Pelanggan biasa disebut dengan Biaya Akuisisi Pelanggan. Dalam Bahasa Inggris disebut dengan Customer Acquisition Cost.

Biaya Akuisisi Pelanggan menghitung total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru dalam waktu tertentu. Biaya-biaya yang masuk dalam komponen Biaya Akuisisi Pelanggan adalah biaya yang digunakan untuk memperkenalkan produk dan jasa perusahaan ke pelanggan yang baru.

Ini dilakukan dengan harapan pelanggan baru akan tertarik untuk memanfaatkan produk dan jasa yang ditawarkan. Biaya akuisisi pelanggan dihitung dengan membagi total biaya akuisisi dengan total pelanggan yang baru dalam satu periode.

Contoh biaya akuisisi pelanggan adalah biaya jasa yang dibayarkan ke firma marketing untuk menggaet pasar yang baru. Ada juga biaya untuk survei ke pelanggan, biaya sampel untuk produk yang baru, biaya promosi seperti buy-one-get-one, hingga biaya pemberian ucapan terima kasih kepada pelanggan.

Perhitungan biaya akuisisi pelanggan akan membantu dalam perencanaan anggaran biaya marketing ke depannya. Pada umumnya, biaya marketing hanya meliputi biaya pemasaran dan iklan, biaya diskon penjuaalan, biaya gaji staf promosi. Kini setelah perusahaan mengenal biaay akuisisi pelanggan, biaya ini dapat dimasukkan dalam anggaran biaya marketing juga.

4. Harga Perolehan Akuisisi Saham

Dalam akuisisi saham, biasanya pembeli saham memberikan penawaran langsung kepada pemilik perusahaan yang menjual saham. Pembeli saham akan membeli sebagian besar atau semua sahamnya. Itu artinya semua aset dan kewajiban perusahaan dibeli, termasuk di dalamnya potensi kewajiban karena transaksi di masa lalu. Proses akuisisi saham tidak akan mengganggu operasional perusahaan yang sahamnya dibeli.

Proses akuisisi saham bisa bermacam-macam caranya, diantaranya dengan melakukan pembelian voting stok perusahaan. Pembelian saham dapat dilakukan secara tunai, saham, atau dengan surat berharga lainnya.

Biaya akuisisi saham juga harus memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan dalam setiap proses pembelian saham. Biaya yang mungkin muncul diantaranya adalah biaya konsultan hukum dan notaris untuk legalitas proses akuisisi, biaya konsultasi pajak untuk melengkapi transaksi, biaya yang harus dibayar ke firma investasi saat dilakukan merger, dan masih banyak biaya yang lainnya.

Kesimpulan

Harga perolehan adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatannya untuk memiliki aset tetap sampai aset tersebut siap untuk digunakan. Harga perolehan biasa disebut biaya akuisisi.

Biaya akuisisi berperan sangat penting karena menggambarkan nilai yang lebih realistis dalam pengakuan nilai asset, dibandingkan dengan menggunakan harga pembelian. Biaya akuisisi aset tetap mengakui diskon dan biaya-biaya lain yang menyertainya, yang nantinya akan menjadi nilai buku dari sebuah aset tetap.

Karena setiap jenis aset memiliki komponen biaya yang berbeda yang harus diperhitungkan, ada beberapa cara menghitung biaya akuisisi, yaitu harga perolehan aset tetap, pengambilalihan perusahaan atau bisnis unit, akuisisi pelanggan, dan akuisisi saham.

Untuk memudahkan menghitung harga perolehan, Kawan Kledo bisa menggunakan software akuntansi dari Kledo. Kledo merupakan software akuntansi yang dilengkapi berbagai fitur akuntansi, termasuk untuk menghitung harga perolehan.

Daftar di sini sekarang juga dan nikmati semua kemudahan dalam pengelolaan keuangan bisnis.

Banner 2 kledo
Desi Murniati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five − one =