Melacak KPI keuangan adalah hal yang penting untuk bisnis retail dari segala ukuran. Karena jika menyangkut performa bisnis, maka angka tidaklah berbohong.
Data keuangan memberikan gambaran yang objektif tentang kondisi bisnis Anda, seperti apakah penjualan cukup sehat, biaya terkendali, dan keuntungan benar-benar tercapai.
Tanpa memantau KPI keuangan, pemilik bisnis retail berisiko mengambil keputusan berdasarkan insting semata, yang bisa berujung pada pemborosan, salah perhitungan stok, atau bahkan kerugian.
Sebaliknya, dengan memahami indikator yang tepat, Anda dapat melihat tren penjualan, efisiensi operasional, hingga profitabilitas dengan lebih jelas.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 KPI keuangan yang wajib dipantau oleh bisnis retail, lengkap dengan cara mengukur serta strategi meningkatkannya.
Apa Definisi dari KPI Keuangan?
KPI keuangan adalah metrik yang dapat diukur untuk membantu bisnis memantau kinerja secara keseluruhan dan kemajuan menuju tujuan keuangan.
KPI keuangan membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang data keuangan dan mencari tahu hubungan antar data.
Misalnya, rasio margin laba bersih menunjukkan laba bersih sebagai persentase dari pendapatan, sehingga Anda dapat melihat seberapa besar pendapatan yang tersisa sebagai laba setelah dikurangi semua biaya.
Menganalisis KPI keuangan dalam periode berbeda membantu Anda melihat tren dari waktu ke waktu, sementara membandingkannya dengan tolok ukur industri memberi gambaran mengenai kinerja bisnis dibandingkan para pesaing.
Baca Juga: 12 Metrik Kinerja Keuangan yang Harus Ada di KPI Perusahaan
Peran KPI Keuangan dalam Bisnis Retail
Apa saja manfaat spesifik KPI keuangan bagi bisnis Anda? KPI keuangan dapat membantu Anda:
- Membandingkan kinerja keuangan dengan rata-rata industri
- Menyesuaikan dan meningkatkan strategi atau operasional berdasarkan metrik profitabilitas, likuiditas, efisiensi, solvabilitas, dan pertumbuhan.
- Mengamati dampak dari inisiatif atau investasi tertentu terhadap indikator keuangan utama, sehingga Anda dapat memprioritaskan yang memberikan hasil terbaik.
- Menetapkan tujuan bisnis utama dan menjaga agar karyawan tetap selaras dengan target yang terukur.
- Melacak kemajuan menuju tujuan keuangan serta mengidentifikasi tren bulanan, kuartalan, atau tahunan.
- Menentukan area bisnis yang berkinerja buruk maupun yang berkontribusi pada pertumbuhan.
- Mengidentifikasi risiko keuangan lebih awal sehingga Anda bisa mengambil langkah pencegahan.
- Memanfaatkan metrik nyata untuk menetapkan tujuan keuangan yang realistis dan terukur.
Baca Juga: 21 Financial KPI yang Harus Ada dalam Bisnismu
KPI Keuangan Bisnis Retail dan Cara Meningkatkannya
1. Penjualan per karyawan
Metrik pertama yang harus Anda ukur adalah penjualan per karyawan.
Indikator ini membantu mengukur kinerja staf, membuat penjadwalan tenaga kerja lebih efisien, serta memungkinkan retailer memanfaatkan staf yang paling terampil dan berpengalaman.
Nilai sales per employee yang tinggi menunjukkan bahwa bisnis Anda mampu menjual lebih banyak dengan jumlah staf yang lebih sedikit, sehingga biaya overhead tetap rendah dan margin laba lebih tinggi.
Cara menghitung penjualan per karyawan
Misalnya, pendapatan penjualan toko retail Anda selama 2 tahun terakhir adalah Rp3.600.000.000. Dalam periode tersebut, Anda mempekerjakan 15 orang staf.
Rumusnya:
Sales per employee = Total pendapatan penjualan / Jumlah karyawan
Maka perhitungannya:
Sales per employee = Rp3.600.000.000 / 15
Sales per employee = Rp240.000.000
Artinya, rata-rata setiap karyawan menghasilkan penjualan sebesar Rp240 juta dalam periode dua tahun.
Mengapa mengukur penjualan per karyawan?
KPI keuangan ini dapat membantu bisnis retail Anda membuat keputusan yang lebih cerdas terkait perekrutan, penjadwalan, dan kompensasi.
Jika ingin mendapatkan wawasan yang lebih mendalam, Anda bisa melacak pendapatan yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan.
Cara termudah adalah melalui sistem Point of Sale (POS) yang memiliki fitur pelacakan penjualan per karyawan.
Anda bisa menggunakan data ini untuk menetapkan target penjualan dan mengidentifikasi staf terbaik.
Cara meningkatkan sales per employee:
- Menetapkan target penjualan yang jelas dan terukur untuk tiap karyawan.
- Memberikan pelatihan penjualan.
- Memotivasi staf agar berkinerja lebih baik.
- Mengadakan kompetisi kecil untuk membuat proses penjualan lebih menarik.
- Membekali staf dengan alat pendukung, seperti CRM yang baik, agar mereka lebih mudah berjualan.
2. Nilai transaksi rata-rata (Average Transaction Value / ATV)

Jika Anda banyak berinvestasi pada kampanye pemasaran atau promosi untuk meningkatkan penjualan, kenaikan Average Transaction Value (ATV) bisa menjadi indikator kesuksesan upaya tersebut dari sisi ROI.
ATV menunjukkan seberapa besar rata-rata pengeluaran pelanggan dalam setiap transaksi.
Cara menghitung average transaction value
Untuk menghitung ATV, jumlahkan total nilai transaksi dalam periode tertentu, lalu bagi dengan jumlah total transaksi pada periode yang sama.
Contoh (6 bulan terakhir):
Total nilai transaksi = Rp768.000.000
Jumlah transaksi = 3.840
Rumus:
ATV = Total nilai transaksi / Jumlah transaksi
Perhitungan:
ATV = Rp768.000.000 / 3.840
ATV = Rp200.000
Artinya, rata-rata pelanggan membelanjakan Rp200.000 per transaksi dalam periode 6 bulan tersebut.
Mengapa mengukur average transaction value?
KPI keuangan ini memberi bisnis retail Anda gambaran umum mengenai seberapa banyak yang pelanggan habiskan dalam sekali belanja.
Nilai yang tinggi bisa berarti pelanggan membeli produk dengan harga lebih mahal atau membeli dalam jumlah lebih banyak.
Dari KPI ini, Anda bisa mendapatkan wawasan untuk mengambil langkah strategis.
Misalnya, nilai ATV yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa strategi harga perlu ditinjau kembali, atau bahwa Anda perlu menerapkan taktik penjualan baru seperti upselling, bundling, atau promosi lain agar pelanggan membelanjakan lebih banyak.
Cara meningkatkan average transaction value:
- Terapkan strategi cross-selling atau upselling. Jika eksekusinya tepat, keduanya bisa meningkatkan penjualan sekaligus membantu pelanggan mendapatkan produk yang lebih sesuai.
- Pastikan upsell atau cross-sell dilakukan dengan cara yang tepat, pada waktu yang tepat. Jika penawaran tidak relevan atau cara penjualannya terlalu memaksa, konsekuensinya Anda akan kehilangan potensi pendapatan.
Aturan utama: selalu berikan nilai tambah bagi pelanggan. Memang, upsell atau cross-sell menguntungkan bisnis, tetapi penawaran tersebut juga harus memberikan manfaat nyata bagi pelanggan.
Baca Juga: Strategi Retail Marketing untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis Retail Anda
3. Basket size / items per transaction
Basket size mengukur jumlah unit produk yang terjual dalam setiap transaksi. Rumus perhitungannya adalah:
Basket size = Jumlah total unit produk yang terjual / Jumlah total transaksi
Mengapa perlu mengukur basket size?
Basket size merupakan KPI keuangan yang penting terutama bagi bisnis retail yang menjual produk dari berbagai kategori (misalnya supermarket).
Basket size yang besar dapat menunjukkan bahwa toko Anda berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan.
Metrik ini juga relevan dipantau saat menjalankan inisiatif tertentu, misalnya promosi beli banyak sekaligus (multi-buy promotion).
Cara meningkatkan basket size:
- Mempromosikan produk impulse purchase atau pembelian spontan.
- Melakukan upselling dan cross-selling.
- Menerapkan cross-merchandising dalam display toko.
4. Gross dan Net Profit

Gross profit menunjukkan berapa banyak keuntungan yang Anda peroleh setelah dikurangi biaya pembuatan dan penjualan produk. Rumus perhitungannya adalah:
Gross Profit = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP)
Net profit menunjukkan berapa banyak keuntungan yang Anda peroleh setelah dikurangi HPP serta seluruh biaya bisnis lainnya termasuk biaya administrasi, biaya operasional, dan lain-lain.
Rumus perhitungannya adalah:
Net Profit = Pendapatan – (HPP + Biaya Operasional + Biaya Administrasi + Pengeluaran Lainnya)
Mengapa perlu mengukur gross dan net profit?
Gross dan net profit akan menunjukkan apakah bisnis Anda benar-benar menghasilkan uang atau tidak.
Memiliki penjualan dan pendapatan memang penting, tetapi pada akhirnya, keuntungan yang Anda simpan adalah ukuran keberhasilan finansial yang sesungguhnya.
Dengan memantau KPI ini, Anda bisa membuat keputusan yang lebih cerdas. Misalnya, jika gross profit Anda rendah, mungkin perlu meninjau kembali sumber produk atau mencari cara untuk menurunkan HPP.
Cara meningkatkan gross dan net profit:
- Membatasi diskon dan lebih strategis dalam promosi.
- Menyederhanakan operasional untuk mengurangi biaya.
- Menaikkan harga produk.
- Meningkatkan rata-rata nilai pesanan (average order value).
- Menerapkan praktik pembelian yang lebih efisien.
- Mengoptimalkan hubungan dengan vendor.
Baca Juga: 10 KPI keuangan Bisnis Jasa dan Tips Memilihnya
5. Sell-through Rate
Sell-through rate mengukur jumlah persediaan yang berhasil bisnis retail Anda jual dan membandingkannya dengan jumlah persediaan yang dibeli dari produsen.
Metrik ini membantu Anda memperkirakan seberapa cepat suatu produk dapat terjual dan mengubah investasi awal menjadi pendapatan.
Perhitungan bisa dilakukan berdasarkan tipe produk, kategori produk, brand, atau kategori lain melalui sistem POS retail.
Rumus perhitungan sell-through rate:
Sell-through rate = (Jumlah unit terjual / Jumlah unit diterima) x 100
Contoh: Seorang retailer pakaian membeli 100 unit sweater dari sebuah brand. Dalam 1 bulan, 75 unit terjual.
Sell-through rate = (75 / 100) x 100 = 75%
Mengapa perlu mengukur sell-through rate?
Sell-through rate memberikan gambaran performa produk. Metrik ini juga menunjukkan kecepatan perputaran produk sehingga membantu Anda mengambil keputusan pembelian yang tepat.
- Sell-through tinggi berarti produk cepat laku dengan harga penuh, menjaga margin keuntungan tetap tinggi.
- Sell-through rendah menandakan produk tidak laku sesuai harapan sehingga berisiko harus didiskon.
Cara meningkatkan sell-through rate:
- Jika sell-through tinggi → pastikan stok mencukupi agar tidak kehabisan.
- Jika sell-through rendah → evaluasi strategi penjualan, misalnya dengan promosi, markdown, atau paket bundling.
Baca Juga: 10 Strategi Untuk Meningkatkan Keuntungan Toko Retail
6. Inventory turnover

Inventory turnover menunjukkan seberapa cepat barang masuk dan keluar dari toko atau webshop. Metrik ini menilai efisiensi dalam memenuhi permintaan pelanggan sekaligus menjaga ROI.
Rumus perhitungan inventory turnover membutuhkan dua formula tambahan:
- COGS (Cost of Goods Sold) = (Persediaan Awal + Persediaan Dibeli) – Persediaan Akhir
- Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2
Contoh perhitungan (1 kuartal):
- Persediaan awal kuartal = Rp150.000.000
- Persediaan dibeli selama kuartal = Rp600.000.000
- Persediaan akhir kuartal = Rp170.000.000
Langkah 1: Hitung COGS
COGS = (Rp150.000.000 + Rp600.000.000) – Rp170.000.000
= Rp750.000.000 – Rp170.000.000
= Rp580.000.000
Langkah 2: Hitung Rata-rata Persediaan
Rata-rata Persediaan = (Rp150.000.000 + Rp170.000.000) / 2
= Rp320.000.000 / 2
= Rp160.000.000
Langkah 3: Hitung Inventory Turnover
Inventory Turnover = COGS / Rata-rata Persediaan
= Rp580.000.000 / Rp160.000.000
= 3,6 kali
Mengapa perlu mengukur inventory turnover?
Bisnis retail idealnya memiliki 2-4 kali inventory turnover per tahun. Jika angka ini terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka artinya:
- Terlalu rendah → stok bergerak lambat, berisiko menumpuk menjadi dead stock.
- Terlalu tinggi → stok cepat habis, risiko kehabisan barang sehingga tidak memenuhi permintaan pelanggan.
Cara mengoptimalkan inventory turnover:
- Jika terlalu tinggi → optimalkan manajemen pemesanan agar stok tidak terlalu sering habis.
- Jika terlalu rendah → hindari overstock, percepat penjualan stok lambat dengan promo.
7. GMROI (Gross Margin Return on Investment)
Gross Margin Return on Investment (GMROI) mengukur tingkat keuntungan yang Anda dapatkan dari dana yang diinvestasikan dalam persediaan.
Metrik ini menjawab pertanyaan: “Untuk setiap rupiah yang diinvestasikan dalam persediaan, berapa rupiah yang saya dapatkan kembali?”
Rumus GMROI:
GMROI = Gross Profit / Rata-rata Persediaan
Mengapa perlu mengukur GMROI?
GMROI menunjukkan berapa banyak keuntungan yang dihasilkan dari persediaan.
Metrik ini biasanya dihitung per produk atau per kategori karena dapat memberikan gambaran produk atau jenis barang apa saja yang paling menguntungkan untuk dijual di toko Anda.
Cara meningkatkan GMROI:
Untuk meningkatkan GMROI, tanyakan pada diri sendiri: bagaimana saya bisa mendapatkan keuntungan lebih dari persediaan saya?
Beberapa strategi yang bisa Anda lakukan antara lain:
- Menaikkan harga produk.
- Menurunkan biaya produksi atau HPP.
- Meningkatkan margin keuntungan.
- Memperbaiki perputaran persediaan (inventory turnover).
Baca Juga: 17 Cara Melakukan Analisis Prediktif dalam Bisnis Retail
Kesimpulan
Dengan memantau KPI seperti margin keuntungan, inventory turnover, hingga average transaction value, Anda dapat mengetahui kondisi finansial bisnis retail Anda saat ini dan langkah apa yang perlu Anda lakukan untuk mempercepat pertumbuhan.
Agar lebih efektif, Anda membutuhkan dukungan software yang mampu menyajikan laporan keuangan secara real-time, akurat, dan tepat.
Software akuntansi Kledo membantu bisnis retail memantau KPI keuangan dengan lebih praktis melalui fitur pencatatan otomatis, laporan, hingga integrasi stok dan penjualan.
Jika Anda tertarik mencoba Kledo, Anda bisa klik tautan ini.
- Cara Mengukur dan Meningkatkan 7 KPI Keuangan Bisnis Retail - 9 September 2025
- Cara Membuat Invoice Pembayaran dan 10 Tips Mengelolanya - 29 Agustus 2025
- Download Nota Pembelian Word, Pdf, dan Excel Gratis - 28 Agustus 2025