Sebagai seorang pebisnis baru, ada banyak hal yang harus dilakukan untuk memulai sebuah bisnis. Namun dalam semua proses tersebut, ada satu hal yang sangat penting dan sering membuat pebisnis pemula mendadak galau, yaitu menentukan harga jual produk.
Menentukan harga jual produk menjadi kunci sukses sebuah bisnis, karena harga jual ini akan langsung berhubungan dengan pasar. Harga jual dapat menjadi strategi bisnis.
Namun karena tidak ada yang pasti dalam strategi bisnis, Anda harus terus memantau dan melakukan pendekatan yang sesuai dengan keadaan pasar.
Pada artikel ini, kami akan membagikan cara menentukan harga jual produk dan berbagai faktor yang harus Anda perhatikan. Jadi, baca terus atikel ini sampai selesai ya!
Faktor-faktor yang Menjadi Pertimbangan dalam Menentukan Harga Jual Produk
Sebagai seorang pebisnis, Anda boleh asal dalam menentukan harga jual. Harga jual yang terlalu tinggi akan berpengaruh kepada minat konsumen untuk membeli produk Anda.
Harga jual yang terlalu rendah akan mengakibatkan kerugian pada bisnismu. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang matang dalam menentukan harga jual.
Lalu apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menentukan harga jual produk?
1. Siapa Konsumen Bisnis Anda
Hal pertama yang harus Anda pertimbangkan dalam menentukan harga jual adalah konsumen bisnis Anda.
Anda harus mengenali siapa konsumen dari bisnismu. Lalu bagaimana cara mengetahui konsumen yang tepat dalam bisnis?
Caranya adalah dengan melakukan riset pasar atau Anda juga bisa melakukan survei melalui media sosial atau email lengkap dengan informasi produk.
Survei konsumen ini bertujuan agar pemilik bisnis mengatahui apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen dan juga mengetahui tingkat perekonomian target konsumen yang ingin dituju.
Hal ini dapat mencegah ketidaksesuaian harga produk dengan kemampuan konsumen untuk membeli, sehingga produk dapat lebih mudah untuk diterima konsumen.
2. Mengetahui Biaya yang Dikeluarkan
Cara untuk menentukan harga jual adalah dengan cara menutup biaya yang dikeluarkan dan menghitung laba.
Dengan begitu, Anda harus mengetahui berapa banyak biaya produksi.
Selain itu, Anda juga harus mengetahui berapa banyak produk yang harus Anda jual untuk mendapatkan keuntungan.
Biaya suatu produk lebih dari biaya pokok barang tersebut, belum lagi jika dihitung biaya-biaya lainnya seperti sewa, peralatan, penyusuta, atau biaya pengiriman.
3. Ketahui Target Pendapatan
Mengetahui target pendapatan atau target laba menjadi hal yang harus dipertimbangkan.
Dalam menentukan target pendapatan, banyak hal yang harus diperhatikan seperti faktor biaya produksi, pemasaran, dan jumlah penjualan produk.
Pendapatan yang besar bisa dilakukan dengan cara memasang harga jual yang tinggi atau dengan menjual produk dengan skala besar.
4. Kompetitor Bisnis
Kompetitor merupakan pesain dari bisnis yang Anda jalankan. Dalam berbisnis, kompetitor menjadi hal yang harus dipertimbangkan karena berhubungan dengan persaingan pasar.
Begitu juga dalam menentukan harga jual, kompetitor menjadi faktor pertimbangan.
Produk yang memiliki harga jual lebih rendah tentu akan lebih diminati pelanggan dibandingkan produk dengan harga jual lebih tinggi.
Selain tinggi-rendahnya harga jual, Anda juga bermain di sektor kualitas produk.
Produk dengan kualitas baik tetap memiliki daya tarik sendiri meskipun dijual dengan harga yang lebih tinggi.
5. Pasar yang Dituju
Harga suatu produk harus sesuai dengan pangsa pasar yang dituju, jika tidak maka produk tidak akan laku di pasaran dan kalah dengan produk lainnya.
Oleh karena itu mengetahui pasar yang dituju menjadi hal yang harus dipertimbangkan.
Misalnya, Anda ingin menjual pakaian dengan pangsa pasar di desa, tentu Anda harus mengikuti selera orang-orang di desa termasuk untuk tingkatan harga.
Masyarakat di desa biasanya tidak terlalu peduli dengan barang asli atau KW, yang penting harganya murah.
Beda dengan masyarakat di kota yang rela merogoh kocek cukup dalam demi membeli barang original.
Baca juga: Cara Menghitung Harga Jual, Rumus, dan Contoh Kasusnya
Bagaimana Cara Menentukan Harga Jual Produk?
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menentukan harga jual produk:
Langkah 1. Menghitung Bahan Baku
Bahan baku menjadi kebutuhan dalam membuat sebuah produk. Sehingga langkah awal untuk menentukan harga jual produk adalah dengan menghitung bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
Misalnya dalam bisnis buket kain flanel, bahan baku yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Kain flanel : 16.000/meter
Tangkai bunga : 8.000/lusin
Kain spoonbond : 10.000/meter
Lem tembak : 8.000/lusin
Salah satu tips yang bisa Anda lakukan dalam menyiasati bahan baku adalah dengan cara membeli bahan baku dalam jumlah banyak secara sekaligus.
Apalagi buat Anda yang beli bahan baku di luar daerah, pembelian dalam jumlah banyak dapat menghemat ongkos kirim.
Bahan baku termasuk dalam kategori variable cost yang artinya dapat berubah setiap saat.
Makanya jangan heran jika harga produk dapat berubah setiap saat karena mengikuti harga bahan baku yang digunakan.
Langkah 2. Menghitung Upah Waktu dan Tenaga untuk Harga Jual Produk
Setelah menghitung bahan baku, selanjtunya Anda harus menghitung upah waktu dan tenaga kerja.
Upah menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penentuan harga jual produk.
Upah di sini termasuk upah untuk karyawan dan juga upah untuk pemilik. Sebagai pemilik, kamu juga harus mendapatkan upah atas kerja kerasmu menjalankan bisnis.
Dalam menentukan upah, Anda dapat menghitung waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk.
Semakin besar jumlah waktu dan tenaga yang dibutuhkan, semakin tinggi pula upah yang harus dikeluarkan.
Jika bisnis Anda termasuk bisnis yang sudah besar, Anda bisa mengikuti standar upah di daerah tempatmu berbisnis dan waktu kerja juga dapat disesuaikan.
Namun jika usaha masih terbilang kecil dan juga baru, Anda dapat bertanya kepada orang-orang yang berpengalaman.
Biasanya di kaskus sering ada diskusi tentang penentuan upah, Anda bisa membacanya di sana atau bertanya di sana.
Langkah 3. Menghitung Biaya Operasional Lainnya
Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan saat menjalankan suatu bisnis.
Biaya ini meliputi biaya transportasi, biaya pengiriman, biaya promosi, biaya sewa dan biaya penyusutan.
Agar perhitungan biaya ini akurat, Anda harus merencanakan berapa banyak barang yang akan diproduksi.
Dengan begitu Anda dapat menghitung keseluruhan biaya operasional yang digunakan untuk proses produksi.
Langkah 4. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan atau Costs of Good Sold (COGS) merupakan seluruh biaya langsung yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh barang atau jasa yang dijual.
Banyak yang menganggap harga jual sama dengan harga pokok penjualan, namun kenyataannya keduanya berbeda.
Harga pokok penjualan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa yang dijual, sedangkan harga jual merupakan besaran harga yang dibebankan kepada konsumen.
HPP biasanya mencangkup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Penghitungan HPP bertujuan untuk mengetahui besaran biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi barang atau jasa. HPP memiliki beberapa komponen sebagai berikut:
Persediaan awal
Persediaan awal merupakan persediaan barang yang ada pada saat awal periode atau awal tahun buku berjalan.
Persediaan barang
Persediaan barang merupakan persediaan barang yang ada pada akhirnya periode atau akhir tahun buku berjalan.
Pembelian bersih
Pembelian bersih merupakan keseluruhan pembelian yang dilakukan perusahaan.
Baik secara tunai atau kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian, dan dikurangi oleh potongan pembelian atau retur pembelian.
Cara menghitung harga pokok produksi adalah:
HPP= barang bersedia untuk dijual – persediaan akhir
Barang tersedia untuk dijual = persediaan barang dagangan awal + pembelian bersih
Contoh:
PT DEF, Yogyakarta 31 Mei 2020
- Persediaan barang dagangan: Rp15.000.000,00
- Pembelian: Rp75.000.000,00
- Beban angkut pembelian: Rp1.000.000,00
- Retur pembelian: Rp2.000.000,00
- Potongan pembelian: Rp2.000.000,00
- Persediaan barang dagang (akhir): Rp5.000.000,00
Penghitungan HPP :
Pembelian bersih: (Rp75.000.000,00 + Rp1.000.000,00) – (Rp2.000.000,00 + Rp2.000.000,00) = 72.000.000,00
Barang tersedia untuk dijual: Rp15.000.000,00 + Rp72.000.000,00 = Rp87.000.000,00
Harga pokok penjualan: Rp87.000.000,00 – Rp5.000.000,00 = Rp82.000.000,00
Langkah 5. Menghitung Harga Jual
Setelah menentukan harga pokok penjualan dari produk yang dijual, tahap selanjutnya adalah menentukan harga jual dari produk.
Berikut rumus dan cara menentukan harga jual:
Harga jual = biaya total + margin
Contoh:
Usaha bunga flanel yang Anda kembangkan mendapatkan pesanan sebanyak 50 buket.
Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi bunga flanel adalah Rp 2.000.00,00 dengan rincian sebagai berikut:
Biaya bahan baku: Rp800.000,00
Biaya tenaga kerja: Rp1.000.000,00
Biaya lain-lain: Rp200.000,00
Jika Anda menginginkan laba sebesar 10%, maka penghitungan harga jualnya adalah sebagai berikut:
Harga jual total = biaya total+laba
Harga jual total= Rp2.000.000,00 + (Rp2.000.000,00 x 10%)= Rp2.200.000,00.
Dengan begitu harga untuk setiap tangkainya adalah Rp44.000,00 (Rp2.200.000,00 : 50 tangkai)
Selain cara di atas, Anda juga bisa menentukan harga jual dengan cara menambahkan laba yang Anda inginkan ke harga modal per produk.
Misalnya Anda ingin mendapatkan laba sebesar Rp10.000,00 dan produk yang Anda jual memiliki modal sebesar Rp40.000,00, berarti harga jual yang diperoleh adalah Rp50.000,00.
Strategi dalam Menaikan dan Menurunkan Harga
Dalam menentukan harga jual diperlukan strategi yang akan berubah-ubah setiap waktu.
Hal ini tergantung bagaimana keadaan pasar dan faktor-faktor lainnya seperti harga bahan pokok dan tingkat popularitas produk tersebut.
Berikut strategi penetapan harga produk yang bisa Anda lakukan:
1. Menaikan Harga Jual Produk
Dalam berbisnis, Anda harus melakukan inovasi agar bisnis dapat bersaing di pasar.
Dengan melakukan ini artinya akan ada penambahan biaya atas inovasi yang dilakukan.
Misalnya, penambahan toping pada minuman boba. Karena ada bahan baku tambahan, maka harga jual juga ikut bertambah.
Selain itu, menaikan harga juga menjadi bagian dari pengelolaan bisnis yang terencana.
Jika Anda tidak pernah menaikan harga, bisnismu tidak akan dapat berlangsung lama.
Memantau biaya produksi dan harga secara berkala akan membuat bisnis dapat bertahan lama.
Anda bisa melakukannya dengan memperhatikan volume penjualan setelah melakukan perubahan harga.
Anda juga harus mendengarkan masukan dari pelanggan dan jangan menaikan harga terlalu tajam terlebih di saat bisnis masih dalam tahap pengembangan.
Anda bisa melakukan penaikan harga di waktu tepat, seperti saat terjadi kenaikan harga pada bahan pokok.
Dengan begitu pelanggan dapat lebih menerima kenaikan harga yang diberikan oleh bisnismu.
2. Menurunkan Harga Jual Produk
Menurunkan harga dapat dilakukan dengan cara memberikan diskon kepada pelanggan atau dengan cara memberikan hadiah seperti giveaway kepada pelanggan.
Diskon atau giveaway juga menjadi salah satu strategi dalam menarik minat pembeli dan juga dapat dilakukan untuk menaikan followers di sosial media bisnis Anda.
Kesimpulan
Menentukan harga jual suatu produk merupakan suatu keharusan bagi pemilik bisnis.
Anda bisa menggunakan cara di atas dalam menentukan harga jual, baik dengan cara persentase ataupun dengan cara menambahkan laba yang diinginkan.
Selain menentukan harga jual, ada satu hal lagi yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis yaitu pengelolaan keuangan bisnis.
Anda bisa menggunakan jasa akuntan atau jika ingin lebih mudah dan praktis, kamu bisa menggunakan software akuntansi dari Kledo.
Selain akan mempermudah pengelolaan bisnis, Kledo juga bisa digunakan secara gratis.
- Strategi Bisnis Online: Ini Cara Terbaik Menerapkannya - 29 Maret 2022
- Cara Terbaik Menghindari Bisnis Bangkrut, Penting! - 23 Maret 2022
- 15 Ide Bisnis Minuman Kekinian Ini Wajib untuk Dicoba, Apa Saja? - 21 Maret 2022