15 Tips Memulai Bisnis dari Nol yang Harus Dilakukan Para Pemula

tips memulai bisnis

Di zaman yang serba modern ini, kita pasti sudah tidak asing dengan bisnis. Memiliki bisnis memang menjadi sesuatu yang diimpikan banyak orang, terlebih untuk generasi muda. Sehingga tidak sedikit yang bertanya, “Bagaimana ya tips memulai bisnis yang cocok untuk pemula?”

Jika dulu kita lebih familiar dengan pekarjaan-pekerjaan seperti dokter, guru, pilot, polisi, sekarang tidak sedikit yang ingin membuka bisnis sendiri daripada bekerja di tempat orang lain.

Ada banyak alasan mengapa berbisnis lebih menjanjikan daripada bekerja sebagai karyawan, salah satunya adalah waktu yang lebih fleksibel.

Dengan menjalankan bisnis, seseorang akan memiliki kebebasan dalam mengatur waktu dan tidak terikat jam kerja seperti halnya karyawan.

Sebelum mengkhayal jauh-jauh menjadi seorang owner bisnis, buat kamu yang ingin memiliki bisnis, sudahkah memulainya? Jangan-jangan semua itu masih dalam angan-angan yang dibayangkan enaknya saja?

Atau kamu memiliki kegalauan bagaimana cara memulai sebuah bisnis yang benar? Iya, angan-angannya ada mau jualan apa tapi tidak tahu bagaimana cara memulainya.

Ini nih yang sering bikin galau calon pengusaha: bingung cara memulainya. Tapi jangan putus asa dulu atau mengibarkan bendera putih tanda menyerah, karena di sini Kledo akan memberikan tips memulai bisnis dari nol yang pasti cocok banget bagi para pemula.

Jadi bagaimana sih cara memulai sebuah bisnis dari nol? Simak tips di bawah ini dengan baik ya!

Bagaimana Tips Memulai Bisnis dari Nol Hingga Sukses?

Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk memulai bisnis:

tips-memulai-bisnis

Langkah 1. Membuat konsep bisnis

Tips pertama yang harus dilakukan untuk memulai bisnis adalah membuat konsep bisnis yang ingin dijalankan. Konsep bisnis adalah rencana dasar yang menggambarkan ide, tujuan, strategi, dan nilai unik dari usaha yang akan kamu jalankan.

Ini menjadi tahap yang harus benar-benar dipikirkan secara matang. Dari konsep inilah calon pengusaha tahu kemana arah bisnisnya akan berjalan.

Jika diibaratkan dengan sebuah perjalanan, konsep ini seperti sebuah kompas dan peta. Kompas dan peta akan membantu traveler ketika suatu saat tersesat di tengah perjalanan. Kompas dan peta juga yang menjadi arah ke mana ia akan pergi.

Begitu juga dengan seorang pengusaha, dengan adanya konsep bisnis ini ia tahu ke mana arah tujuan bisnisnya. Jadi ketika tiba-tiba di tengah jalan sang pengusaha lupa dengan tujuan bisnisnya, ia dapat membuka konsep bisnis yang telah ia buat sebelumnya.

Di dalam konsep bisnus ini, kamu harus mencantumkan apa yang menjadi visi dan misi bisnis.

Ini adalah pandangan jangka panjang dan tujuan usaha Anda. Visi menggambarkan di mana Anda ingin bisnis Anda berada di masa depan, sementara misi merinci tujuan dan nilai yang Anda ingin capai.

Untuk memperoleh gambaran lebih lengkap bagaimana cara membuat konsep bisnis, kamu bisa membaca artikel di tautan ini.

Langkah 2. Menentukan segmen konsumen

Langkah berikutnya kamu perlu menentukan segmen konsumen atau siapa pasar yang dituju.

Segmen konsumen ini menjadi tujuan utama sebuah bisnis didirikan, karena bisnis tidak akan mungkin dapat berjalan tanpa adanya konsumen. Jadi, sebelum memulai bisnis, kamu harus tahu dulu siapa konsumen dari bisnis.

Proses segmentasi pasar bisa kamu lakukan dengan memecah pasar yang luas menjadi kelompok-kelompok yang kecil agar lebih terfokus. Segmentasi pasar membantumu memahami kebutuhan, preferensi, dan karakteristik unik dari setiap kelompok ini.

Dengan cara ini, kamu dapat merancang strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran dan mengembangkan produk atau layanan yang benar-benar sesuai dengan harapan mereka.

Berikut adalah panduan melakukan segmentasi konsumen dengan efektif ketika memulai usaha:

1. Riset pasar mendalam

Mulailah dengan melakukan riset pasar yang menyeluruh. Pahami tren industri, pesaing, dan peluang yang ada.

Identifikasi kelompok-kelompok yang ada dalam pasar dan lihat apakah ada segmen yang belum tersentuh atau terabaikan.

2. Identifikasi karakteristik demografis

Salah satu cara umum untuk memulai segmentasi adalah dengan mengidentifikasi karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan lokasi geografis.

Hal ini bisa memberikan gambaran awal tentang siapa yang mungkin tertarik dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.

3. Faktor psikografis

Faktor-faktor psikografis meliputi gaya hidup, nilai-nilai, minat, dan kepribadian.

Dengan menganalisis faktor ini akan membantumu memahami motivasi dan preferensi konsumen dengan lebih mendalam. Misalnya, apakah mereka lebih mengutamakan kualitas, harga, atau kemudahan?

4. Perilaku konsumen

Analisis perilaku konsumen seperti kebiasaan pembelian, frekuensi pembelian, dan preferensi merek membantumu memahami bagaimana konsumen berinteraksi dengan produk atau layanan serupa.

Sehinga informasi ini bisa menjadi landasan yang kuat untuk segmentasi.

5. Identifikasi masalah atau kebutuhan

Fokuslah pada masalah atau kebutuhan yang ingin diselesaikan oleh kelompok konsumen tertentu. Misalnya, apakah ada kelompok yang memerlukan solusi yang lebih efisien, lebih mudah diakses, atau lebih terjangkau?

Langkah 3. Tentukan apa yang menjadi keunggulan produk

Buat kamu yang masih newbie dalam dunia bisnis, pasti akan bertanya, “Memang penting ya keunggulan produk?” Tentu penting, dong.

Keunggulan produk merupakan sesuatu yang sangat penting. Jika produkmu tidak punya keunggulan, untuk apa orang membelinya?

Poin ini relevan dengan poin sebelumnya di mana kamu perlu menemukan pain point atau masalah yang dialami calon konsumen yang membuat mereka tidak nyaman.

Masalah tersebut bisa kamu jawab melalui keunggulan produk yang kamu tawarkan.

Keunggulan ini juga yang membedakan produkmu dengan produk lainnya yang ada di pasaran. Kamu bisa menemukan keunggulan dengan melakukan inovasi pada produkmu.

Misalnya, tanpa bahan pengawet, tanpa MSG, ramah lingkungan atau lainnya yang bisa menjadi nilai plus untuk produkmu.

Langkah 5. Mencari sumber pendanaan bisnis

Memulai bisnis adalah seperti membangun fondasi untuk rumah sendiri. Kamu memerlukan bahan yang kuat agar rumah tersebut bisa berdiri dengan kokoh.

Sama halnya dengan bisnis, kamu memerlukan sumber pendanaan yang cukup untuk membuatnya tumbuh dan berkembang.

Apalagi di awal bisnis berdiri umumnya belum mampu menghasilkan banyak uang. Tetapi kamu tetap harus tetap membayar sewa, membayar tagihan listrik, dan operasional bisnis lainnya.

Nah, sumber pendanaan membantumu melewati waktu sulit ini sampai bisnis mulai menghasilkan lebih banyak uang.

Sumber pendanaan berhubungan dengan modal yang akan kamu gunakan untuk memulai bisnis. Darimana kamu akan mendapatkan modal atau siapakah yang dapat membantumu mendapatkan keuntungan.

Ada beberapa sumber pendanaan yang dapat kamu pertimbangkan ketika memulai bisnis. Pilihan sumber pendanaan akan tergantung pada jenis bisnis, besarnya dana yang dibutuhkan, dan situasi keuangan bisnismu.

Berikut adalah beberapa sumber pendanaan yang umum digunakan:

Modal sendiri

Bisa berupa tabungan sendiri, aset yang dapat dijual, atau investasi yang kamu lakukan dalam bisnismu sendiri.

Pinjaman pribadi dari keluarga dan teman

Kamu dapat meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan lainnya, atau meminta pinjaman dari keluarga dan teman.

Pendanaan ventura (venture capital)

Jika bisnismu memiliki potensi pertumbuhan yang besar, kamu bisa mencari dana dari investor venture capital.

Investor ini akan memberikan dana dalam jumlah besar dan sebagai gantinya, mereka memiliki sebagian kepemilikan bisnismu.

Pendanaan angel (angel investors)

Angel investor adalah individu yang memberikan dana untuk bisnis awal sebagai bentuk investasi. Mereka sering memberikan pandangan, pengalaman, dan jaringan yang berharga selain dana.

Crowdfunding

Melalui platform crowdfunding seperti Kickstarter atau Indiegogo, kamu dapat meminta dukungan finansial dari banyak orang secara online.

Pinjaman usaha

Kamu dapat mengajukan pinjaman usaha dari bank atau lembaga keuangan lainnya.

Langkah 6. Melakukan pembukuan

Setelah menemukan sumber pendanaan bisnis, pastikan kamu tidak lupa melakukan pembukuan.

Dengan pembukuan, kamu bisa melacak pendapatan dan pengeluaran bisnis. Dari data ini, kamu dapat melihat berapa banyak uang yang masuk dan keluar dari bisnis.

Ini bisa membantumu memahami kesehatan keuangan bisnis dan memisahkan uang bisnis dan uang pribadi. Ini penting karena jika bisnis mengalami masalah, aset pribadimu tetap terlindungi.

Mengingat pentingnya pembukuan, pertimbangkan untuk menggunakan software atau aplikasi keuangan yang dapat membantumu mengelola dan melacak transaksi dengan lebih efisien.

Kamu bisa menggunaka Kledo yang memiliki fitur yang lengkap namun mudah digunakan. Bahkan bagi kamu yang awam dengan dunia akuntansi dan keuangan.

Jadi, Kledo sangat cocok digunakan terutama bagi para pemula yang baru saja memulai bisnis. Jika tertarik menggunakan Kledo gratis selama 14 hari, kamu bisa mengunjungi banner ini.

Banner 2 kledo

Langkah 7. Suvei harga peralatan dan bahan baku

Tips memulai bisnis selanjutnya adalah melakukan survei harga peralatan dan bahan baku yang bertujuan untuk membuat perbandingan harga antara satu penjual dengan penjual lainnya.

Terlebih untuk harga bahan baku yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dan tidak hanya dibeli sekali, ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan agar mendapatkan bahan baku yang sesuai standar.

  • Pilih supplier dan penjual yang telah memiliki reputasi baik. Makin terkenal makin baik.
  • Pertimbangkan nilai lebih dari supplier yang punya fasilitas delivery yang tepat waktu dalam pengantaran
  • Cari penjual yang paling fleksibel dalam hal jumlah pembelian, dapat retur atau tukar barang dan dapat memberikan tempo mundur dalam pembayaran.
  • Pilih supplier dan penjual yang paling murah dalam memberikan harga.
  • Pertimbangkan supplier yang dapat memberikan jaminan barang kembali jika terjadi kerusakan bukan karena kesalahanmu.

Langkah 8. Survei lokasi

Melakukan survei lokasi berhubungan erat dengan tempat dimana kamu akan menjalankan bisnis.

Lokasi menjadi salah satu penentu sukses atau tidaknya suatu bisnis, sehingga ada beberapa tips yang harus kamu lakukan saat melakukan survei lokasi, yaitu:

  • Hitung jumlah kendaraan yang lewat di jam produktif
  • Hitung akses perumahan atau jumlah keluarga bila lokasi berada di daerah pemukiman penduduk
  • Perhatikan kapasitas tempat parkir kendaraan
  • Kenali segmentasi konsumen di sekitar lokasi
  • Cari informasi selengkapnya mengenai fasilitas pada lokasi tersebut
  • Tanya tentang harga sewa lokasi pada pemilik jika ingin menyewa, selain itu dapatkan informasi harga pasaran sewa lokasi di sekitarnya
  • Dapatkan informasi tentang akses angkutan umum dan jalan alternatif menuju lokasi
  • Perlu diketahui apakah daerah tersebut rawan banjir, macet, aman, dan diizinkan untuk tempat usaha

Langkah 9. Lakukan analisis kompetitor

Analisis kompetitor dilakukan untuk mendapatkan informasi dan juga bagaimana gambaran usaha nantinya. Kamu bisa melakukan survei pesaing ini di sekitar lokasi usaha.

Usahakan untuk melakukan survei pada pesaing terbaik, terlaris dan terdekat. Hal ini dilakukan agar kamu mengetahui keunggulan usahamu agar tidak akan kalah saing dengan usaha yang ada di sekitar lokasi usahamu.

Lalu apa saja yang harus dilakukan ketika melakukan survei pesaing?

  • Produk atau jasa apa yang dijual
  • Harga jual
  • Pelayanan atau servis
  • Kondisi lokasi usaha
  • Peralatan (merek, ukuran, jenis, dan perkiraan jumlah)
  • Fasilitas
  • Teknik promosi
  • Produk atau jasa best seller
  • Kelebihan pesaing
  • Kelemahan pesaing

Langkah 10. Jalur promosi

Jalur merupakan media promosi apakah yang akan kamu gunakan untuk memperkenalkan produk. Di tengah zaman yang serba digital seperti saat ini, banyak media untuk promosi, tinggal bagaimana kamu menggunakannya.

Jalur promosi yang tepat dapat membantumu membangun brand, menjangkau audiens potensial, dan meningkatkan brand awareness.

Pada langkah sebelumnya, kamu sudah mengumpulkan data siapa yang akan menjadi target pasar produkmu. Melalui data tersebut, kamu bisa menentukan media promosi mana yang cocok untuk pemasaran bisnismu.

Di jaman yang sudah serba digital ini, media sosial seperti Instagram, Facebook sampai WhatsApp telah menyedikan bagian khusus untuk berbisnis.

Kamu juga bisa mempromosikan jualanmu lewat market place seperti Shopee, Tokopedia ataupun Lazada.

Bagi kamu yang bisnis kuliner, kamu bisa bekerja sama dengan go-food atau Grab Food. Selain itu, kamu juga bisa membuat marketing plan agar perencanaan marketing bisnis lebih matang,

Baca juga: Contoh Proposal Usaha, Komponen, Jenis, dan Tips Membuatnya

Langkah 11. Tentukan key activities

Key activities atau kegiatan kunci merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan keunggulan dalam perusahaan. Hal ini berkaitan erat dengan pilar keunggulan produk.

Bisa dikatakan, kegiatan kunci inilah yang menciptakan keunggulan produk di perusahaan.

Pertama, identifikasi proses inti atau langkah-langkah utama yang diperlukan dalam menjalankan bisnis.

Misalnya, jika kamu memiliki bisnis restoran, proses inti mungkin meliputi persiapan makanan, pelayanan pelanggan, dan manajemen inventaris.

Setelah menentukan key activities, buatlah alur kerja yang jelas untuk setiap aktivitas.

Identifikasi siapa yang bertanggung jawab atas masing-masing aktivitas, langkah-langkah yang harus diikuti, dan alur komunikasi yang baik antara tim.

Langkah 12. Memilih timing yang tepat

Memilih waktu untuk membuka usaha menjadi hal yang penting bagi seorang pengusaha. Bahkan menurut kepercayaan orang tua, harus dilakukan perhitungan hari sebelum membuka sebuah usaha.

Namun sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk membuka usaha? Apakah harus memperhatikan perhitungan hari seperti yang dilakukan orang tua jaman dulu?

Memilih hari baik untuk membuka usaha bukan sesuatu yang salah, namun yang paling penting adalah seberapa persiapan yang telah dilakukan sebelum usaha tersebut dibuka.

Jangan sampai kamu membuka usaha di saat belum siap. Tempat belum selesai direnovasi, peralatan belum lengkap dan bahan masih kurang.

Wah bisa-bisa kamu kalang-kabut saat bisnismu didatangi banyak konsumen. Jadi, ketika kamu memutuskan untuk membuka usaha, pastikan segalanya telah disiapkan secara matang.

Langkah 13. Hubungan dengan pelanggan

Tidak hanya dalam percintaan yang memerlukan sebuah hubungan yang baik, dalam berbisnis juga demikian. Seorang pengusaha harus menjalin hubungan baik dengan pelanggan.

Seperti ramah kepada konsumen, tepat waktu (untuk delivery) atau selalu memberikan pelayanan terbaik.

Tentu kamu tidak mau kan tiba-tiba konsumen berpindah ke tempat lain hanya karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik?

Langkah 14. Mitra kunci

Dalam berbisnis, kita tidak bisa menjalankannya seorang diri, untuk itu dibutuhkannya mitra. Mitra bisnis dapat membantumu mengatasi hambatan, memperluas jaringan, dan memberikan pengetahuan serta sumber daya tambahan.

Mitra ini bisa berhubungan dengan siapakah kamu akan bekerja sama dalam penjualan, produksi, promosi ataupun distribusi.

Langkah 15. Lakukan action dan evaluasi

Setelah 14 tips dalam memulai bisnis telah kamu lakukan, kini saatnya kamu action dan memulai bisnismu. Jangan takut gagal dalam menjalankan bisnis karena bisnis adalah sebuah proses belajar.

Ketika usaha telah dibuka, jangan beranggapan semua proses telah selesai. Justru saat sebuah bisnis dibuka, di sanalah sebuah babak baru dimulai.

Jika saat mempersiapkannya kamu hanya berhubungan dengan rekan kerja, saat usaha dimulai kamu akan berhubungan langsung dengan konsumen.

Ingat kan pepatah yang mengatakan ‘konsumen adalah raja’? Di sinilah kamu sebagai pengusaha harus berjuang mendapatkan konsumen. Lalu apa saja yang harus diperhatikan oleh pemilih usaha pada fase awal membuka usaha?

  • Mengamati opersional usaha 1 bulan pertama
  • Melakukan langkah perbaikan untuk kekurangan usaha & keluhan pelanggan
  • Membuat target pemasukan usaha
  • Evaluasi rencana tujuan usaha secara periodik
  • Amati hasil usaha setiap tahun

Memperhatikan hal-hal di atas sangat diperlukan untuk kelangsungan bisnismu. Salah satu yang mesti kamu perhatikan adalah bagaimana kamu mengatur keuangan bisnismu.

Ini penting banget, karena banyak bisnis yang gagal karena tidak bisa manage keuangan. Jika perusahaan besar biasanya menggunakan jasa akuntan untuk manage keuangan perusahaan, buat kamu yang baru memulai usaha bisa menggunakan software akuntansi seperti Kledo.

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenai tips memulai bisnis dari nol yang harus dilakukan para pemula. Memang untuk memulai bisnis bukan perkara yang mudah, namun bukan berarti tidak mungkin.

Semua bisa memulai sebuah bisnis asalkan ada kemauan dan ada usaha. Buat kamu yang sudah memiliki ide usaha, jangan biarkan hanya mengendap di kepala.

Semoga 15 tips memulai bisnis ini bisa membantumu ya!

Desi Murniati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × one =