Toko retail cenderung harus mengelola stok SKU yang sangat banyak, bahkan mencapai ribuan, karena mereka melayani selera dan demografi pelanggan yang bervariasi.
Mereka perlu memastikan produk mereka tersedia untuk berbagai kebutuhan dan preferensi, dalam warna dan ukuran yang berbeda.
Semakin banyak produk yang mereka tawarkan, semakin besar pangsa pasar yang mereka tarik dan penjualan yang mereka hasilkan.
Namun, itu artinya semakin banyak SKU yang harus mereka kelola, dan semakin rumit manajemen inventaris mereka.
Jika Anda juga kewalahan mengelola ribuan stok SKU, Anda berada di tempat yang tepat.
Artikel ini akan membahas segala hal mengenai SKU, termasuk jumlah ideal stok yang harus dimiliki serta tips mengelola ribuan stok SKU.
Apa itu SKU?

Meskipun para retailer sering menyebut produk yang mereka jual sebagai SKU, pada kenyataannya SKU adalah kode unik yang perusahaan gunakan untuk melacak produk secara internal.
Karena setiap bisnis membuat SKU-nya sendiri, maka kode ini bersifat unik untuk setiap produk dan setiap perusahaan.
SKU merupakan kode yang terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang mewakili informasi detail tentang suatu produk. Kode ini ditetapkan oleh masing-masing perusahaan.
Kode tersebut dapat menunjukkan warna, model, ukuran, merek, produsen, jenis kemasan, bahkan harga suatu barang.
Baca Juga: Mengenal Sistem Inventory dalam Bisnis dan Tips Memilihnya
Mengapa Mengelola Stok SKU Penting Bagi Bisnis?
Manajemen SKU sangat penting, karena memberikan detail spesifik tentang setiap item dalam inventaris Anda, sehingga dapat meningkatkan akurasi pemrosesan pesanan, terutama pada tahap picking dan packing di gudang.
Dengan manajemen SKU yang tepat, Anda dapat dengan mudah menarik data kinerja inventaris untuk setiap SKU guna membantu meramalkan permintaan, mengidentifikasi tren penjualan, serta mengetahui produk yang paling laku maupun yang bergerak lambat.
Dengan demikian, Anda dapat menentukan seberapa sering setiap SKU perlu dipesan ulang.
Manajemen SKU dapat dioptimalkan dengan menerapkan teknologi dan perangkat lunak manajemen inventaris yang tepat.
Hal ini bahkan dapat membantu mencegah terjadinya kekurangan stok maupun kelebihan stok.
Baca Juga: 10 Tips Kelola Stok Barang yang Bisa Efektif dan Mudah Digunakan
Berapa Idealnya Jumlah SKU yang Dimiliki oleh Sebuah Perusahaan?
Tentu saja, tidak ada satu jawaban pasti untuk pertanyaan ini. Ada yang hanya memiliki satu SKU, sementara banyak distributor lain memiliki puluhan ribu SKU.
Dengan demikian, jumlah SKU yang ideal sepenuhnya bergantung pada sektor bisnis tempat perusahaan Anda beroperasi.
Namun, dua perusahaan yang berada dalam sektor yang sama pun bisa memiliki jumlah SKU yang sangat berbeda.
Mengapa? Penyebabnya adalah perbedaan strategi bisnis.
1. Strategi produk dan kedalaman katalog
Perusahaan dengan banyak SKU biasanya mengadopsi strategi ragam produk dan kustomisasi, yaitu menawarkan berbagai varian dari produk yang sama (merek berbeda, kualitas, warna, ukuran, bahan, dan sebagainya).
Sementara itu, perusahaan dengan sedikit SKU lebih fokus pada penawaran yang lebih terbatas namun teroptimasi, dengan memprioritaskan produk dengan perputaran tinggi dan meminimalkan kompleksitas operasional.
2. Manajemen inventaris dan biaya logistik
Perusahaan dengan banyak SKU akan menghadapi kompleksitas yang lebih tinggi dalam penyimpanan, pengadaan ulang, dan biaya pengelolaan (ruang gudang, risiko produk usang, dan stok mati).
Sebaliknya, perusahaan dengan sedikit SKU dapat menjalankan operasi yang lebih efisien, menekan biaya penyimpanan, mengurangi risiko overstock, dan mengoptimalkan pembelian.
3. Strategi diferensiasi dan posisi pasar
Perusahaan dengan banyak SKU dapat menyasar pasar yang lebih spesifik atau premium, serta menawarkan produk untuk kebutuhan yang lebih khusus (niche).
Sementara itu, perusahaan dengan jumlah SKU yang lebih sedikit biasanya berfokus pada standarisasi dan efisiensi, mungkin dengan strategi harga rendah dan volume penjualan tinggi.
Baca Juga: Manajemen Stok: Pengertian, Manfaat, Teknik, dan Tips Melakukannya
Mengapa Mengelola Stok Ribuan SKU adalah Pekerjaan yang Kompleks?

Jumlah SKU (Stock Keeping Unit) yang tinggi, hingga mencapai ribuan bisa membuat pekerjaan semakin kompleks karena besarnya volume produk yang harus Anda kelola.
Hal ini dapat menyebabkan tantangan dalam pengelolaan inventaris dan optimalisasi penyimpanan.
Semakin banyak SKU yang Anda miliki, semakin besar pula sumber daya yang Anda perlukan untuk melacak stok secara akurat, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya kesalahan atau ketidaksesuaian data.
Anda membutuhkan proses logistik dan pemenuhan pesanan yang lebih rumit agar bisa mengirim pesanan tepat waktu, serta untuk meminimalisir kehabisan stok (stock out) maupun kelebihan stok (overstock).
Mengelola beragam jenis SKU juga memerlukan sistem manajemen data yang kuat untuk memantau penjualan, menganalisis tren, dan membuat keputusan yang tepat terkait pengelolaan produk dan pengisian ulang stok.
Jenis bisnis yang umumnya memiliki jumlah SKU tinggi antara lain:
- Toko perlengkapan rumah dan konstruksi: Retailer yang menjual material bangunan, alat pertukangan, dan perlengkapan perbaikan rumah biasanya memiliki banyak SKU.
- Toko dengan berbagai kategori produk: Toserba/toko serba ada biasanya memiliki jumlah SKU yang tinggi karena menawarkan beragam produk dari berbagai kategori. Misalnya seperti pakaian, sepatu, dan aksesori hingga perlengkapan rumah tangga dan elektronik.
- Retailer spesialis: Toko yang fokus pada niche tertentu seperti elektronik, perlengkapan olahraga, pakaian, alas kaki, atau produk kecantikan, sering kali memiliki jumlah SKU yang besar. Tujuannya untuk memenuhi preferensi pelanggan yang beragam di dalam segmennya.
- Marketplace online: Platform seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia menyediakan berbagai produk dari banyak penjual, yang secara alami menghasilkan jumlah SKU yang sangat besar untuk mengakomodasi keragaman produk yang ditawarkan kepada pelanggan.
Baca Juga: Stok Barang Persediaan: Pengertian, Jenis, dan Teknik Mengelolanya
Tips Mengelola Ribuan Stok SKU
1. Evaluasi portofolio SKU Anda
Langkah pertama dalam mengelola ribuan stok SKU adalah mengevaluasi portofolio SKU saat ini, serta mengidentifikasi mana yang menguntungkan, populer, dan penting bagi pelanggan Anda.
Anda dapat menggunakan berbagai metrik di bawah ini untuk menilai kinerja masing-masing SKU:
- Volume penjualan
- Tingkat perputaran
- Margin keuntungan
- Variasi permintaan
- Kepuasan pelanggan
Mungkin akan ada beberapa SKU yang berkinerja rendah, sudah usang, atau bersifat duplikat.
Anda bisa menghapus atau menggabungkan SKU yang seperti ini untuk mengurangi jumlah SKU dan kompleksitas pengelolaannya.
2. Optimalkan penempatan SKU di gudang
Langkah berikutnya adalah mengoptimalkan penempatan SKU di dalam gudang.
Pastikan SKU disimpan di lokasi yang paling efisien dan mudah diakses, berdasarkan frekuensi pengambilan, ukuran, berat, serta kompatibilitasnya.
Anda dapat memanfaatkan sistem manajemen gudang (Warehouse Management System/WMS) untuk membantu menetapkan dan melacak lokasi penyimpanan SKU.
Selain itu, strategi slotting dapat digunakan untuk mengelompokkan dan menata SKU berdasarkan karakteristik dan pola permintaannya.
Anda juga bisa menggunakan barcode, tag RFID, atau kode QR untuk memberi label pada SKU agar lebih mudah dipindai dan diidentifikasi.
3. Terapkan sistem SKU forecasting
Langkah ketiga adalah menerapkan sistem peramalan SKU yang dapat membantu Anda memprediksi permintaan dan kebutuhan persediaan di masa mendatang untuk setiap SKU.
Anda dapat menggunakan data historis, tren pasar, masukan pelanggan, serta pola musiman untuk memperkirakan permintaan dan menyesuaikan tingkat persediaan secara akurat.
Anda juga bisa memanfaatkan sistem titik pemesanan ulang (reorder point) untuk menentukan waktu dan jumlah optimal dalam pengadaan ulang SKU berdasarkan waktu tunggu, stok pengaman, dan tingkat pemesanan ulang.
Sistem peramalan ini akan membantu Anda menghindari kelebihan atau kekurangan stok, serta meningkatkan akurasi inventaris dan layanan kepada pelanggan.
Baca Juga: Dead Stock Adalah: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
4. Otomatiskan proses penanganan SKU

Langkah keempat adalah mengotomatiskan proses mengelola ribuan stok SKU semaksimal mungkin dengan memanfaatkan teknologi.
Otomatisasi dapat menekan biaya tenaga kerja, mengurangi kesalahan manusia, menurunkan risiko keselamatan kerja, serta meningkatkan produktivitas, kecepatan, dan akurasi operasional.
Anda juga dapat menggunakan perangkat lunak seperti WMS, ERP, atau SCM untuk mengotomatisasi pengumpulan data, analisis, dan pelaporan SKU.
Sistem-sistem ini dapat diintegrasikan dengan sistem lain seperti akuntansi, penjualan, atau CRM.
5. Latih staf gudang Anda
Langkah kelima dalam mengelola stok ribuan SKU adalah melatih dan memberdayakan staf gudang agar mampu menangani SKU secara efektif dan efisien.
Pastikan staf gudang memahami portofolio SKU, sistem penempatan, peramalan, serta prosedur penanganan SKU yang digunakan.
Mereka juga perlu mengikuti praktik terbaik dan standar operasional yang berlaku untuk setiap SKU.
Selain pelatihan, Anda perlu menyediakan alat, perlengkapan, dan informasi yang dibutuhkan agar mereka dapat menjalankan tugas dengan optimal.
Dorong juga komunikasi dan kolaborasi antaranggota tim gudang serta dengan departemen lain.
Anda dapat memberikan penghargaan atas kinerja dan peningkatan mereka, serta meminta masukan dan saran mereka untuk meningkatkan pengelolaan SKU secara keseluruhan.
6. Tinjau dan tingkatkan pengelolaan SKU secara berkala
Langkah terakhir dalam pengelolaan ribuan stok SKU adalah melakukan evaluasi dan peningkatan secara rutin dengan menggunakan indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) seperti:
- Inventory turnover/perputaran persediaan
- Tingkat keterpenuhan pesanan (fill rate)
- Tngkat akurasi
- Waktu siklus
- Biaya per SKU.
Pantau dan ukur kinerja pengelolaan SKU Anda, lalu identifikasi area yang perlu diperbaiki atau disesuaikan.
Anda juga bisa melakukan proses rasionalisasi SKU secara berkala untuk menilai kembali portofolio SKU dan menghapus atau menggabungkan SKU yang tidak diperlukan atau tidak menguntungkan.
Selain itu, bandingkan pengelolaan SKU Anda dengan standar industri atau praktik terbaik kompetitor, dan terapkan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan SKU Anda.
Baca Juga: 6 Aplikasi Stok Barang Terbaik untuk Bisnis Tahun 2025, Praktis!
Kesimpulan
Mengelola ribuan SKU memang menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha, terutama dalam hal akurasi stok, efisiensi operasional, dan pengambilan keputusan berbasis data.
Namun dengan strategi yang tepat, mulai dari rasionalisasi portofolio produk, pemanfaatan teknologi, hingga pelatihan tim gudang, pengelolaan SKU bisa menjadi hal yang lebih mudah.
Untuk itu, penting bagi bisnis Anda menggunakan sistem yang mampu menyederhanakan seluruh proses, mulai dari penjualan hingga pelaporan keuangan.
Aplikasi kasir Kledo POS hadir sebagai solusi untuk pencatatan penjualan secara real-time dan pelaporan keuangan yang akurat.
Aplikasi ini terintegrasi dengan software akuntansi Kledo yang memiliki fitur stock opname, penyimpanan multi gudang, serta fitur pengelolaan inventaris lainnya.
Kabar baiknya, Kledo POS bisa Anda dapatkan gratis selamanya dengan cara klik tautan ini.
- 7 Sistem Kasir FnB Terbaik untuk Bisnis Anda - 31 Juli 2025
- AI Untuk UMKM: Contoh Penggunaan dan Toolsnya - 30 Juli 2025
- Kesulitan Mengelola Stok Ribuan SKU? Terapkan 6 Tips Ini! - 30 Juli 2025