Sekitar awal Juli 2020, Presiden Joko Widodo berbangga hati memberika kabar gembira bahwa Indonesia naik peringkat dari sisi pendapatan nasional. Hal tersebut dikarenakan Bank Dunia telah mengumumkan bahwa pendapatan nasional income atau Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia meningkat. Yaitu dari posisi sebelumnya US$ 3.840 menjadi US$ 4.050. Dengan begitu, Indonesia resmi naik kelas dan masuk ke dalam kategori upper middle income country, dari sebelumnya negara berpenghasilan menengah ke bawah.
Kenaikan kelas negara ini juga sebagai bukti akhir dari perjalanan panjang Indonesia selama 23 tahun, masuk dalam kategori lower middle income country. Perjalanan ini bisa dibilang relatif cukup lama apabila dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, apabila dilihat dari segi keuntungan, tentu kenaikan kelas ini dapat mendatangkan dampak positif dan negatif.
Masuknya ke kategori upper middle income country, Indonesia akan dicitrakan sebagai negara dengan ekonomi yang baik. Indonesia akan dianggap sebagai negara yang menarik untuk tujuan investasi. Kemudian, kepercayaan negara lain terhadap Indonesia bertambah, kerjasama di bidang ekonomi yang menguntungkan negara semakin memungkinkan. Selain itu, Indonesia dianggap sebagai partner perdagangan internasional yang prospektif.
Meskipun demikian, dibalik semua sisi positif, pasti ada juga dampak negatifnya. Terkait utang luar negeri, upper middle income country akan membuat bunga menjadi lebih besar. Di samping itu, terkait perdagangan internasional, beberapa kemudahan yang didapat selama menjadi negara berkembangan akan hilang, termasuk fasilitas Generalized System of Preference. Yang lebih fatal, kemungkinan Indonesia akan mengalami Middle Income Trap.
Jadi, sebenarnya apa sih pendapatan nasional? Mengapa dampaknya sangat besar bagi suatu negara, baik di dalam maupun dipandang dari sisi internasional? Yuk kenalan lebih jauh sama National Income ya, Kawan Kledo!
Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional (National Income) merupakan suatu indikator yang dapat mengukur laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan negara dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan metode perhitungan National Income, Kawan Kledo juga akan bisa mengetahui arah, tujuan, dan struktur perekonomian pada suatu negara. National Income ini bisa dihitung dalam satu periode waktu tertentu selama satu tahun. Angka perhitungan tersebut menunjukkan jumlah pendapatan rata-rata yang diterima oleh seluruh rumah tangga dalam suatu negara berdasar berbagai faktor produksi. Oleh karena itu, seringkali National Income disebut juga sebagai produk domestik bruto (PDB).
Oh iya, untuk pengertian National Income sendiri Kawan Kledo bisa melihatnya dari 3 (tiga) pendekatan lho. Pada pendekatan produksi, National Income diartikan sebagai penjumlahan nilai tambah pada setiap barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode waktu tertentu. Untuk pendekatan pendapatan, National Income dianggap akumulasi penghasilan diterima oleh pemilik faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa suatu negara dalam periode waktu tertentu. Sedangkan dalam pendekatan pengeluaran, National Income merupakan jumlah total pengeluaran seluruh pelaku ekonomi, baik yang berada di dalam maupun luar negeri, selama periode waktu tertentu.
Baca juga: Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro: Hubungan dan Ruang Lingkup
Manfaat Menghitung Pendapatan Nasional
Sebelum masuk ke dalam metode perhitungan, ada baiknya Kawan Kledo mengetahui manfaat dari perhitungan National Income. Selain bertujuan untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara, keuntungan yang didapatkan ketika menghitung pendapatan nasional di antaranya:
- Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara,
- Mengevaluasi kinerja ekonomi dalam skala waktu tertentu,
- Mengukur perubahan ekonomi dari waktu ke waktu,
- Membandingkan kinerja perekonomian antar sektor pada suatu negara,
- Salah satu indikator yang mencerminkan kualitas hidup suatu negara,
- Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara,
- Indikator perbandingan kualitas hidup suatu negara dengan negara yang lain,
- Analisa ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu pada suatu negara,
- Patokan yang tepat dalam membandingkan pertumbuhan ekonomi antar negara.
Konsep Pendapatan Nasional
Sebelum masuk ke perhitungan National Income, Kawan Kledo harus mengenal dulu konsep-konsepnya biar lebih paham. Pendapatan nasional sendiri dibagi ke dalam 6 (enam) kategori lho, Kawan Kledo. Kita bahas satu per satu ya!
1. Gross Domestic Product (GDP) / Produk Domestik Bruto (PDB)
Gross Domestic Product merupakan jumlah produk, berupa barang dan jasa, yang dihasilkan oleh suatu unit-unit produksi dalam batas wilayah suatu negara atau domestik, selama satu tahun (satu periode). Termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang wilayah operasinya masih dalam kawasan batas negara.
Rumus dari Produk Domestik Bruto adalah sebagai berikut:
GDP = Penghasilan WNI di Dalam Negeri + Penghasilan WNA di Dalam Negeri
Yang perlu digaris bawahi adalah perhitungan Gross Domestic Product melibatkan seluruh hasil produksi yang bahkan dihasilkan oleh instansi asing, asalkan wilayahnya masih masuk dalam kawasan suatu negara tersebut (domestik). Misalnya nih, Kawan Kledo sebagai warga negara Indonesia mempunyai bisnis dan pabrik yang bertempat di Korea Selatan. Dari case tersebut, seluruh barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan Kawan Kledo akan ikut masuk dan diakui dalam perhitungan GDP dari Korea Selatan. Dalam konteks semua barang yang dihasilkan ya Kawan Kledo, termasuk modal yang belum diperhitungkan, maka menghasilkan pendapatan bruto atau kotor.
2. Gross National Product (GNP) / Produk Nasional Bruto (PNB)
Jika PDB berfokus pada jumlah produk yang dihasilkan untuk kawasan domestik tanpa melihat warga negara, Gross National Product lebih terpusat pada nilai produk yang dihasilkan oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa mengenal di mana wilayah bisnis mereka. Atau secara harfiah, produk nasional bruto adalah jumlah produk, baik berupa barang maupun jasa, yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) dalam kurun waktu satu tahun. Termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara tersebut di luar negeri.
Apabila dituliskan dalam rumus, maka:
GNP = Penghasilan WNI di Dalam Negeri + Penghasilan WNI di Luar Negeri
atau
GNP = GDP + Pendapatan WNI di Luar Negeri – Pendapatan WNA di Dalam Negeri
atau
GNP = GDP – Pendapatan Netto atas Faktor dari Luar Negeri
Intinya, Produk Nasional Bruto lebih menekankan kepada aspek kewarganegaraan (nationality). Berbeda dengan Gross Domestic Product yang mengakumulasikan seluruh pendapatan berdasar wilayah (domestik) tanpa mempertimbangkan kewarganegaraan. Misalnya seperti pada kasus yang sudah dicontohkan di atas, Kawan Kledo mempunyai bisnis di Korea Selatan. Dalam perhitungan Gross National Product, barang dan jasa yang Kawan Kledo hasilkan tetap akan dihitung oleh Indonesia, tanpa mempedulikan kawasan bisnis yang dijalankan.
Baca juga: Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya
3. Net National Product (NNP) / Produk Nasional Netto (PNN)
Net National Product adalah hasil dari nilai Gross National Product (GNP) yang telah dikurangi dengan penyusutan modal selama proses produksi. Dalam hal ini, penyusutan sendiri dapat diartikan sebagai penggantian barang modal bagi peralatan yang telah digunakan dalam proses produksi. Umumnya, penyusutan dalam Net National Product bersifat taksiran, sehingga berpotensi menimbulkan kesalahan. Meskipun demikian, resiko kesalahan perhitungan taksiran yang dimungkinkan bisa terjadi hanya relatif kecil kok, Kawan Kledo.
Dilihat dari definisinya, rumus produk nasional netto ini dapat dituliskan sebagai berikut:
NNP = GNP – Penyusutan (Depresiasi Barang Modal)
Yang perlu dipahami terkait Net National Product yaitu konsep National Income yang hanya dilihat dari laba yang diperoleh, tanpa mempedulikan komponen lainnya. Hal tersebut dikarenakan tujuan dari perhitungan produk nasional netto sebenarnya hanya untuk mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi kok, Kawan Kledo.
4. Net National Income (NNI) / Penghasilan Nasional Netto
Kemudian, untuk Net National Income lebih menekankan kepada perhitungan National Income berdasar jumlah balas jasa yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Apabila Net National Product adalah laba kotor, bisa diibaratkan Net National Income ini merupakan pendapatan bersih (netto) yang diperoleh suatu negara. Jika pendapatan nasional netto dijabarkan ke dalam rumus, maka bentuknya adalah sebagai berikut:
Net National Income = NNP – Pajak Tak Langsung + Subsidi
Pajak. tidak langsung yang dimaksud adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain. Contoh dari pajak tidak langsung ini misalnya pajak hadiah, pajak penjualan, dan sebagainya. Mengapa pajak tidak langsung harus dikurangkan? Hal tersebut dikarenakan pajak tidak langsung tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi. Pembayaran atas pajak memang diterima oleh penjual maupun produsen bersama dengan harga pasar atas barang atau jasa yang dijual. Akan tetapi, uang pajak tersebut wajib diserahkan kembali kepada pemerintah. Sedangkan subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu menjadi lebih murah daripada biaya produksi yang sesungguhnya, misal subsidi pupuk, BBM, beras, dan lain-lain.
5. Personal Income (PI) / Pendapatan Perseorangan
Personal Income juga termasuk dan menjadi bagian dari National Income lho, Kawan Kledo. Pendapatan perseorangan merupakan jumlah pendapatan yang diterima setiap orang dalam suatu negara, termasuk di dalamnya pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Misal, pendapatan seorang pegawai negeri, pendapatan seorang pengusaha dalam kegiatan berantai, dan lain sebagainya. Rumus Personal Income adalah sebagai berikut:
PI = NNI + Transfer Payment – (Pajak Perusahaan + Iuran Asuransi + Iuran Jamsostek + Laba Ditahan)
Tidak serta merta seluruh pendapatan pribadi yang diterima seseorang, Personal Income harus dikurangkan dengan pajak, iuran, dan laba ditahan. Kemudian, pendapatan tersebut juga ditambahkan dengan pambayaran atau pemindahan transfer (Transfer Payment).
Pembayaran transfer yang dimaksud adalah penerimaan-penerimaan yang bukan balas jasa produksi, melainkan diambil sebagian dari National Income periode sebelumnya. Misalnya pembayaran dana pensiun, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.
6. Disposable Income / Pendapatan yang Siap Dibelanjakan
Disposable Income merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa beserta tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Meskipun demikian, Disposable Income ini tidak berdiri sendiri sebagai Personal Income, karena masih harus dikurangkan dengan pajak langsung. Pajak langsung sendiri adalah pajak di mana bebannya tidak bisa dialihkan kepada pihak lain, misal pajak pendapatan. Disposable Income dapat dituliskan ke dalam rumus sebagai berikut:
DI = PI – Pajak Langsung
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Seperti yang telah di sebutkan di atas pada bagian pengertian, untuk dapat menentukan jumlah atau nilai dari National Income, Kawan Kledo harus menggunakan metode perhitungan pendapatan nasional.
Di samping itu, metode ini juga berguna untuk menilai dan mengevaluasi kinerja pada masing-masing sumber daya manusia yang ada di dalamnya, serta produktivitas negara. Dengan demikian, Kawan Kledo akan melihat perkembangan ekonomi suatu negara berdasarkan nilai yang didapatkan.
Berdasarkan pengertian National Income yang bisa dilihat dari 3 (tiga) pendekatan, maka metode perhitungannya pun dilakukan menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut. Jadi, metode perhitungan National Income adalah dengan memakai pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pendapatan. Kita bahas sekilas satu per satu ya, Kawan Kledo.
1. Pendekatan Pengeluaran
Dalam pendekatan ini, perhitungan National Income dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yaitu rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luar negeri dalam suatu negara pada periode waktu tertentu. Pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi ini dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
- Konsumsi (C),
- Investasi (I),
- Pemerintah (G),
- Ekspor (X) dan impor (M).
Rumus dari pendekatan pengeluaran ini adalah sebagai berikut:
Y =C + I + G + (X – M)
2. Pendekatan Pendapatan
Untuk metode pendekatan pendapatan, besaran National Income diperoleh dari penjumlahan pendapatan berbagai faktor produksi yang memberikan sumbangan terhadap proses produksi.
Intinya, metode ini menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi pada suatu negara selama satu periode tertentu. Yang masuk dalam faktor produksi tersebut, antara lain tenaga kerja, modal, tanah, dan kewirausahaan (keahlian). Tentu saja, masing-masing dari faktor produksi itu akan menghasilkan pendapatan yang berbeda-beda. Misalnya:
- Tenaga kerja akan memperoleh gaji atau upah (r),
- Pemilik modal akan mendapatkan bunga (i),
- Yang punya tanah akan memperoleh pendapatan bersih dari sewa (w),
- Keahlian (skill) dan kewirausahaan dapat menghasilkan laba.
Rumus dari pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:
Y = r + i + w + p
3. Pendekatan Produksi
Arti dari kata produksi sendiri adalah kegiatan untuk menciptakan nilai tambah (value added). Metode perhitungan National Income hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada setiap sektor produksi. Akhirnya, pendapatan nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah dari seluruh sektor produksi pada suatu negara dalam satu periode tertentu (satu tahun).
Yang dimaksud nilai tambah di sini adalah selisih antara nilai produksi (output) dengan biaya (input), yang terdiri atas semua bahan yang terlibat dalam proses produksi, termasuk bahan baku dan bahan penolong.
Kesimpulan
National Income merupakan suatu indikator yang digunakan untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan pada suatu negara. Secara konsep, National Income tidak hanya berfokus pada pendapatan yang didapat dalam satu negara, tetapi juga terdapat beberapa kategori dan cara mengakumulasikannya.
Selain untuk mengetahui perkembangan perekonomian suatu negara, perhitungan National Income ini juga bermanfaat sebagai dasar evaluasi dan analisis dalam membandingkan kualitas hidup, ekonomi, serta kinerja dari negara satu dengan lainnya.
Untuk bisa melaporkan pendapatan atas bisnis yang dijalankan, tentu Kawan Kledo perlu membuat laporan perpajakan. Laporan ini sangat penting agar negara dapat mencatumkan nilai bisnis Kawan Kledo dalam perputaran ekonomi negara, kemudian mengakumulasikannya ke perhitungan National Income.
Kesulitan menghitung manual? Di era digital ini, ada banyak software akuntansi yang bisa Kawan Kledo gunakan untuk mencatat pembukuan perusahaan lho. Jika bingung pilih yang mana, Kawan Kledo bisa menikmati trial selama 14 hari dengan mendaftar Kledo di sini. Yuk pake Kledo sekarang, agar bisa melakukan evaluasi bisnis secara real time, kapanpun, dan di manapun Kawan Kledo membutuhkannya. Seru kan pake Kledo?
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024