Pengaruh Pemangkasan Suku Bunga bagi Bisnis

pemangkasan suku bunga

Kebijakan pemangkasan suku bunga merupakan kebijakan yang sangat erat kaitaannya dengan dunia perbankan. Meski begitu, pemangkasan ini nyatanya juga akan menimbulkan dampak bagi perekonomian nasional dan khususnya para pelaku bisnis.

Pada umumnya, penurunan tingkat bunga ini menjadi angin segar bagi para pelaku bisnis. Sebab, mereka akan memperoleh keuntungan yang signifikan.

Kebijakan ini bisa membuat kinerja keuangan mereka semakin bagus terutama bagi para pelaku usaha yang mengambil pinjaman kredit dari bank.

Sebagai pelaku usaha, Anda harus memahami seputar suku bunga. Pasalnya, kenaikan atau penurunan suku bunga akan sangat berdampak bagi bisnis Anda.

Untuk itu, artikel ini akan membahas pemangkasan suku bunga mulai dari pengertian hingga dampaknya bagi bisnis.

Mengenal Arti Suku Bunga dan Pemangkasan Suku Bunga

pemangkasan bunga bank

Sebelum membahas pemangkasan suku bunga, terlebih dahulu mari kita memahami pengertian dari suku bunga.

Bunga adalah imbalan untuk tabungan atau tambahan pembayaran utang. Sementara suku bunga adalah tingkat presentase yang dibebankan pada pinjaman atau dibayar pada tabungan.

Misalnya, suku bunga tahunan sebesar 5% maka setiap pinjaman atau tabungan senilai Rp. 100.000 akan dikenakan bunga sebesar Rp. 5000.

Di Indonesia, contoh dari suku bunga seperti suku bunga kredit usaha rakyat (KUR), suku bunga KPR, dan suku bunga tabungan.

Dari pengertian suku bunga tersebut dapat disimpulkan bahwa pemangkasan suku bunga adalah penuruna tingkat bunga sehingga nasabah memperoleh pengurangan pembayaran atas pinjaman mereka dari pihak bank.

Perlu Anda ketahui bahwa suku bunga menjadi indikator perekonomian suatu negara. Kegiatan perekonomian tersebut meliputi kegiatan perdaganga, investasi, hingga keuangan.

Suku bunga ini juga sangat berpengaruh bagi kinerja keuangan bisnis. Oleh karenanya, perusahaan akan rutin melakukan audit laporan keuangan mereka sebagai cara untuk menyesuaikan dengan perubahan suku bunga.

Perlu Anda ketahui, bahwa penurunan suku bunga akan dilakukan selama masa resesi atau krisis ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Suku bunga yang lebih rendah di seluruh item pinjaman seperti hipotek, kredit kendaraan, dan pinjaman lainnya akan memudahkan konsumen untuk meminjam uang dan, pada gilirannya, berkolerasi dengan daya beli yang lebih besar.

Tetapi tingkat suku bunga yang tinggi atau rendah mempengaruhi bisnis seperti halnya konsumen yang membeli produk atau layanan mereka.

Ketika bank sentral membuat keputusan untuk merubah suku bunga, maka seluruh perekonomian negara akan terpengaruh. Baik pemasok maupun pembeli harus tetap menyadari bagaimana dampak dari pergerakan suku bunga tersebut.

Baca juga: Pinjaman Modal Bank Terbaik untuk Usaha, Bunga Rendah!

Suku Bunga yang Berlaku di Indonesia

Bank sentral merupakan lembaga yang mempunyai kewenangan untuk mengatur tingkat suku bunga di sebuah negara. Dan, Bank Indonesia merupakan bank sentral yang ditunjuk oleh pemerintah guna mengatur kebijakan moneter nasional.

Adapun produk kebijakan suku bunga Bank Indonesia dikenal dengan istilah BI Rate yaitu kebijakan penetapn nilai suku bunga acuan yang ditentukan oleh Bank Indonesia.

Biasanya, penentuan nilai BI rate akan berubah setiap bulannya dengan melalui proses rapat yang dilakukan oleh para anggota dewan gubernur Bank Indonesia dengan memperhatikan bagaimana kondisi ekonomi secara nasional maupun global.

Selanjutnya, hasil keputusan rapat tersebut dijadikan sebagai acuan penetapan suku bunga oleh bank di seluruh Indonesia.

Baca juga: Ingin Mengajukan Pinjaman Usaha dengan Bunga Kecil? Yuk Coba Ini!

Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan dan Pemangkasan Suku Bunga

Secara umum, pergerakan suku bunga sangat dipengaruhi oleh tiga faktor berikut ini:

Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi sangat berpengaruh terhadap pergerakan suku bunga. Ini dikarenakan permintaan jumlah uang dipengaruhi oleh baik atau buruknya kondisi ekonomi suatu negara.

Misalnya, saat perekonomian dalam kondisi baik, perusahaan akan berani melakukan ekspansi. Tentunya ekspansi tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar. Dan biasanya, perusahaan akan mengajukan pinjaman kepada bank untuk memperoleh sumber pembiayaan.

Dengan tingginya permintaan jumlah uang, maka tingkat suku bunga pun akan naik.

Namun, hal ini tidak terjadi saat kondisi perekonomian memburuk. Ini dikarenakan perusahaan akan mengubah strategi bisnisnya dan memilih untuk menggunakan sumber biaya sendiri.

Dengan begitu, permintaan uang pun akan menurun yang menyebabkan suku bunga juga ikut menurun.

Inflasi

Tingkat inflasi juga sangat berpengaruh lho terhadap pergerakan nilai suku bunga. Ketika tingkat inflasi tinggi, maka akan menyebabkan harga-harga brang pun ikut naik.

Naiknya harga barang tersebut akan diikuti dengan peningkatan aktivitas pembelian yang dilakukan masyarakat. Sebab, mereka akan mengira harga barang akan semakin mahal sehingga memilih untuk melakukan pembelian secepatnya.

Tingginya tingkat pembelian tersebut menyebabkan permintaan uang semakin banyak. Sehingga menyebabkan kenaikan tingkat suku bunga.

Defisit Anggaran Pemerintah

Defisit anggaran pemerintah terjadi saat jumlah pengeluaran pemerintah lebih besar daripada pendapatan yang diterima. Sehingga, untuk menutupi kekurangan anggaran tersebut, pemerintah perlu melakukan pinjaman.

Pinjaman yang dilakukan pemerintah tersebut mendorong kenaikan suku bunga dan begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Pinjaman Online Ilegal yang Harus Dihindari, Risikonya Mengerikan!

Dampak Pemangkasan Suku Bunga bagi Bisnis

pemangkasan bunga bank

Penurunan suku bunga mempunyai berbagai dampak bagi bisnis, tak terkecuali para pelaku usaha kecil. Apa saja ya dampaknya?

Menurunkan Nilai Utang

Dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah, sebuah usaha kecil bisa mengoptimalkan pertumbuhan dan ekspansi bisnisnya.

Ketika biaya bunga diturunkan, ini bisa membantu usaha kecil untuk melunasi utang atau mengambil pinjaman baru dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah, yang dapat menghasilkan dampak yang lebih positif pada laba mereka.

Uang yang dihemat bisnis dari biaya bunga yang lebih rendah, bisa diinvestasikan kembali dalam bisnis seperti mendanai pengembangan produk baru, memperluas pangsa pasar, atau menutup gaji karyawan baru.

Selam periode suku bungan rendah, alih-alih menyimpan uang di rekening sebagai bentuk investasi bisnis jangka panjang, pertimbangkan membelanjakan uang tersebut untuk aset baru seperti peralatan dan tanah yang akan meningkatkan produksi bisnis Anda.

Tingkat Penjualan yang Lebih Tinggi

Bank Indonesia menurunkan suku bunga untuk memberi stimulus pada ekonomi dan meningkatkan daya beli yang lebih besar, meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya membuat mereka sering melakukan pembelian.

Ini merupakan kondisi yang sangat menguntungkan para pelaku usaha.

Sebab, dengan saldo berlebih, konsumen akan melakukan pembelian dalam jumlah yang besar.

Bisnis kecil pun akan mempunyai basis konsumen yang besar dan tingkat penjualana mereka akan meningkat drastis selama periode suku bunga yang rendah.

Uang yang biasanya digunakan untuk melunasi berbagai utang yang mahal, sekarang dapat digunakan untuk membeli produk dari bisnis kecil.

Semakin Sulit Mengajukan Pinjaman

Meskipun banyak dampak positif datang dari suku bungan yanglebih rendah, ada beberapa kemunduran yang perlu diperhatikan dari prespektif bisnis kecil.

Yang terpenting, pemilik bisnis harus menyadari semakin sulitnya memperoleh pinjaman diakibatkan suku bunga yang lebih rendah.

Karena bank mendapat untung besar dari meminjamkan uang kepada konsumen dan bisnis, mereka biaanya cenderung memilih suku bunga yang lebih tinggi karena margin bersih mereka bisa terpengaruh jika suku bunga tetap rendah dalamjangka waktu yang lama.

Sengan demikian, bank ingin fokus pada aset dengan hasil lebih tinggi dengan imbalan lebih banyak dan risiko lebih kecil karena mungkin melihat memberikan pinjaman pada bisnis kecil pada periode ini terlalu berisiko.

Suku bunga pinjaman yang rendah bisa menjadi skenario yang sulit untuk bisnis kecil. Mengambil pinjaman memberi Anda kemampuan untuk menutupi biaya ekspansi dan tidak menghabiskan begitu banyak utang, tetapi bank mungkin tidak mau mendanai pinjaman.

Baca juga: 10 Cara Mencari Investor untuk Pengembangan Bisnis yang Lebih Baik

Apa yang Terjadi Ketika Suku Bunga Mulai Naik?

Suku bunga rendah seharusnya memberi sinyal kepada para pelaku bisnis kecil, bahwa inilah saatnua untuk menyambut lebih banyak pelanggan, menciptakan lebih banyak produk, dan berinvestasi dalam aset baru.

Ada banyak cara untuk memanfaatkan peluang secara maksimal, tetapi pemilik bisnis harus memastikan bahwa mereka siap menghadapi kenaikan suku bunga yang tak terhindarkan.

Kenaikan tingkat suku bunga berarti biaya bunga akan lebih mahal dan bisa memakan waktu lebih lama untuk membayar kembali.

Selanjutnya, konsumen memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan, yang menurunkan penjualan dan mempersulit usaha kecil untuk menginvestasikan kembali keuntungan dan memperluas bisnis.

Bank Indonesia biasanya menaikkan suku bunga untuk meredam tingkat inflasi yang tinggi. Selama waktu ini, mengambil pinjaman akan menimbulkan bunga yang lebih mahal, membuat banyak orang lebih memilih menahan uang mereka daripada membelanjakannya.

Bisnis kecil bisa melakukan beberapa cara ini untuk menghindari berbagai risiko saat terjadi kenaikan suku bunga:

  • Membayar lebih banyak utang saat suku bunga rendah untuk menghindari pengeluaran lebih banyak dengan tingkat bunga yang lebih tinggi.
  • Bersiap untuk membuka rekening tabungan dengan bunga yang tinggi, sehingga memperoleh keuntungan dari bunga tabungan.
  • Membangun jaringan pelanggan yang andal dan loyal terhadap produk bisnis Anda, yang akan tetap bersedia membeli produk Anda di masa yang sulit sekalipun.

Dengan berpikir ke depan, bisnis kecil bisa memanfaatkan pemangkasan suku bunga secara maksimal. Beberapa risiko akaibat kenaikan suku bunga memang tak bisa dihindari. Namun, bisnis kecil harus membuat rencana untuk melanjutkan pertumbuhan dan inovasi.

Baca juga: Strategi Pembiayaan UMKM untuk Bisnis Lebih Baik

Kesimpulan

Banner 1 kledo

Itulah penjelasan seputar pemangkasan suku bunga yang perlu Anda ketahui.

Meskipun suku bunga selama ini identik dengan dunia perbankan, namun kebijakan pergerakan suku bunga sangat berpengaruh terhadap perkonomian secara umum.

Menjadi cerdas selama waktu ini dan menginvestasikan kembali uang ke dalam bisnis atau melunasi jumlah utang yang lebih besar bisa membantu Anda memanfaatkan tingkat bunga yang lebih rendah.

Dalam menjalankan bisnis, pembukuan merupakan siklus akuntansi yang harus dilakukan. Untuk memudahkan proses pembukuan, Anda bisa menggunakan software keuangan Kledo yang sudah digunakan lebih dari 10 ribu pengguna di Indonesia.

Jika Anda ingin mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari Anda bisa mengunjungi link ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 − 2 =