10 Cara Cerdas Mengelola Stok Surplus di Gudang

cara mengelola stok surplus banner

Tidak peduli seberapa optimal sistem manajemen persediaan Anda, kesalahan tetap bisa terjadi.

Permintaan pelanggan mungkin jauh di bawah perkiraan, produksi bisa berjalan lebih lama dari yang seharusnya, atau ada produk yang sulit terjual.

Semua hal ini dapat menyebabkan munculnya persediaan yang tidak diinginkan dan tidak dibutuhkan, atau yang biasa disebut stok surplus.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian stok surplus, cara mengidentifikasinya sebelum menjadi masalah, serta bagaimana mengelola stok berlebih dengan efektif.

Apa itu Stok Surplus?

Stok surplus atau overstock adalah setiap barang yang bisnis miliki, yang melebihi kebutuhan saat ini dan diperkirakan tidak akan terjual dalam waktu dekat.

Kondisi ini dapat terjadi karena produksi berlebihan, stok yang terlalu banyak, atau karena barang tersebut tidak terjual dengan cukup cepat.

Apa pun penyebabnya, stok surplus dapat menimbulkan kerugian jika bisnis tidak tahu cara mengelola dan mengaturnya dengan baik.

Stok ini dapat menghambat arus kas, memakan ruang gudang, serta meningkatkan holding cost/biaya penyimpanan dan biaya tenaga kerja yang terkait dengan pengelolaannya.

kledo banner 2

Baca Juga: Biaya Persediaan (Inventory Costing): Pengertian, Metode dan Contohnya

Kelebihan dan Kekurangan Stok Surplus

Keuntungan stok surplus

Meskipun stok surplus dapat menjadi beban bagi bisnis, kondisi ini juga memberi beberapa keuntungan, seperti:

  • Stok yang berlebih dapat membantu melindungi bisnis dari risiko kehabisan stok (stock-out)
  • Menjadi cadangan saat terjadi lonjakan permintaan pelanggan yang tidak terduga.
  • Memungkinkan perusahaan memanfaatkan peluang promosi dan diskon khusus yang muncul akibat kelebihan pasokan, sehingga meningkatkan brand awareness.

Namun, di sisi lain, stok berlebih juga memiliki beberapa kerugian yang dapat berdampak besar pada kinerja bisnis.

Kekurangan stok surplus

1. Membatasi arus kas

Stok berlebih dapat membatasi arus kas karena mengikat modal yang seharusnya bisa digunakan untuk hal lain.

Alih-alih berinvestasi pada produk baru atau strategi pemasaran, perusahaan justru terjebak dengan stok yang tidak dibutuhkan dan sulit dijual.

Bagi bisnis kecil dengan modal terbatas, hal ini bisa sangat berisiko. Banyak perusahaan gagal bertahan karena terlalu banyak menginvestasikan modal pada persediaan tanpa mampu menjualnya kembali.

2. Mengurangi ruang penyimpanan

Jika gudang Anda dipenuhi stok berlebih, ruang penyimpanan yang seharusnya bisa digunakan untuk produk yang lebih menguntungkan menjadi terbatas.

Hal ini membatasi jumlah stok yang dapat disimpan dan mengurangi kemampuan bisnis untuk merespons permintaan pelanggan dengan cepat.

Ketika pasar tiba-tiba membutuhkan produk baru, Anda mungkin akan kesulitan memenuhinya karena ruang gudang sudah terisi oleh stok yang tidak bergerak.

3. Meningkatkan biaya tenaga kerja

Tidak semua produk bisa dibiarkan begitu saja di rak tanpa perawatan. Beberapa memerlukan perawatan atau pembersihan rutin, yang meningkatkan biaya tenaga kerja dan menurunkan profitabilitas.

Selain itu, mengelola stok berlebih juga membutuhkan tenaga tambahan untuk memastikan setiap item tercatat dan terpantau dengan benar.

Meskipun software manajemen persediaan dapat membantu memperlancar proses ini, tetap dibutuhkan waktu dan sumber daya untuk menjalankannya secara efektif.

Baca Juga: Biaya Tenaga Kerja Langsung: Pengertian, Jenis dan Cara Hitungnya

8 Penyebab Umum Stok Surplus

Ada banyak alasan mengapa bisnis akhirnya memiliki persediaan yang berlebihan, namun berikut adalah 8 penyebab yang paling umum:

1. Perkiraan permintaan yang buruk

cara mengelola stok surplus 1

Banyak perusahaan mengalami kelebihan stok karena banyaknya jumlah dan variasi produk yang harus mereka rencanakan. Akibatnya, mereka lebih mungkin menghadapi:

  • Ragam produk yang luas dan beragam
  • Pola permintaan yang tidak teratur dan mudah berubah
  • Permintaan yang bergerak lambat untuk sebagian produk
  • Kebutuhan tingkat layanan yang tinggi
  • Penghapusan atau penggantian produk secara berkala

Akibatnya, bisnis memerlukan berbagai model perkiraan dan manajemen persediaan untuk menjaga gambaran yang jelas.

2. Risiko dalam rantai pasokan

Waktu pengiriman supplier yang tidak konsisten sering menimbulkan banyak masalah.

Untuk menghindari ketidakpastian, banyak tim rantai pasok melakukan pemesanan berlebih agar tidak kehabisan stok.

3. Kompleksitas rantai pasok

Cukup mudah untuk memprediksi kebutuhan stok dari bisnis sederhana yang hanya memiliki satu gudang.

Namun, pada rantai pasok yang lebih kompleks dengan banyak lokasi atau level distribusi, kebutuhan persediaan sering kali sulit dikendalikan.

Bahkan jika Anda berhasil mengoptimalkan stok di setiap lokasi, Anda masih bisa berakhir dengan total persediaan yang terlalu besar di seluruh rantai pasok.

4. Perhitungan pengisian ulang yang tidak tepat

Pengisian ulang stok yang optimal hanya bisa tercapai jika parameter yang digunakan sudah benar dan model pengisian yang diterapkan sesuai.

Misalnya, pengisian ulang stok untuk bisnis makanan tentu berbeda dengan bisnis fesyen atau barang konsumsi cepat saji (FMCG).

Jika bisnis tidak memperhitungkan parameter penting seperti jumlah stok tersedia, waktu tunggu (lead time), tingkat layanan yang diinginkan, dan fase siklus hidup produk, kelebihan stok akan terus menumpuk hingga menjadi masalah serius.

Baca Juga: Apa Itu Consignment Inventory? Cara Kerja dan Tipsnya

5. Salah menghitung safety stock

Jika tingkat safety stock hanya ditinjau setiap enam bulan sekali, jumlahnya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan aktual.

Hal ini dapat menyebabkan penumpukan stok tambahan yang tidak perlu.

6. Manajemen siklus hidup produk yang buruk

Setiap produk memiliki siklus hidup, mulai dari peningkatan permintaan, lalu stabil, dan akhirnya menurun. Jika level stok tidak disesuaikan saat permintaan mulai menurun, hasilnya adalah stok berlebih.

Jika hal ini tidak segera ditangani, Anda bisa merugi. Karena itu, pengelolaan stok usang (obsolete stock management) sangat penting.

7. Terobsesi dengan ketersediaan stok 100%

Ketersediaan yang tinggi memang menunjukkan layanan yang lebih baik, tetapi tingkat ketersediaan 100% membutuhkan biaya yang besar.

Oleh karena itu, sebaiknya sesuaikan tingkat layanan dengan nilai dan kepentingan produk bagi bisnis.

8. Stok berlebih dan barang usang

Perubahan tren yang tiba-tiba dapat membuat perkiraan permintaan meleset dan menyebabkan produk menjadi usang tanpa peringatan.

Stok berlebih merugikan bisnis karena memakan ruang gudang yang berharga dan menambah biaya penyimpanan, sementara nilainya terus menurun. Jadi, bagaimana cara mengelolanya?

Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Untuk Memudahkan Stock Opname

10 Cara Cerdas Mengelola Stok Surplus

1. Pindahkan stok surplus ke lokasi lain

cara mengelola stok surplus 2

Tips yang pertama ini berlaku jika Anda memiliki toko dengan beberapa cabang.

Terkadang, satu toko memiliki stok berlebih untuk suatu produk, sementara toko lain justru kekurangan produk yang sama.

Solusinya dengan menganalisis level persediaan di beberapa lokasi, lalu memindahkan produk surplus ke lokasi dengan permintaan lebih tinggi.

Pastikan Anda menggunakan sistem seperti software akuntansi Kledo yang memudahkan Anda memantau level stok multi cabang dan menjaga data tetap akurat di setiap lokasi.

2. Meningkatkan visibilitas produk

Tips kedua adalah meningkatkan visibilitas produk baik di toko offline maupun online. Anda bisa mengikuti cara-cara ini:

  • Pelajari arus lalu lintas pengunjung untuk mengetahui area mana yang paling sering dikunjungi pembeli.
  • Buat papan harga yang menarik dengan warna mencolok
  • Ganti label harga yang sudah usang
  • Memotret ulang produk untuk ditampilkan di situs web

3. Coba kembalikan atau tukar barang ke vendor

Cara mengelola stok surplus selanjutnya adalah mengembalikan atau menukar barang ke vendor.

Tergantung pada hubungan kerja sama Anda dengan mereka, vendor mungkin bersedia memberikan kredit toko atau bahkan menukar dengan stok baru.

Bagi vendor, menjaga hubungan baik dengan pelanggan juga penting. Jadi, jika stok masih dalam kondisi baik dan kemasan aslinya tidak rusak, tidak ada salahnya mengusulkan penukaran atau pengembalian barang.

4. Likuidasi stok surplus

Jika produk berlebih benar-benar tidak bergerak, likuidasi persediaan bisa menjadi cara efektif untuk mengosongkan ruang penyimpanan.

Anda dapat menjual stok berlebih melalui pedagang grosir likuidasi, platform B2B, atau kemitraan lokal agar tetap bisa menghasilkan pendapatan.

Meskipun margin keuntungan mungkin tidak maksimal, setidaknya Anda telah membebaskan ruang gudang untuk produk baru yang lebih potensial.

5. Gabungkan produk laku dengan produk yang lambat terjual

Jika Anda menyadari ada produk yang pergerakannya lambat, pertimbangkan untuk membuat bundling, yaitu menggabungkannya dengan produk populer yang dijual dengan harga reguler, namun dengan penawaran harga paket yang lebih menarik.

Selain mendorong penjualan produk yang lambat, bundling juga menjadi kesempatan bagi pelanggan untuk mengenal produk baru.

Jangan ragu berkreasi, karena terkadang kombinasi tak terduga justru menjadi daya tarik yang efektif untuk menggerakkan stok yang tadinya sulit terjual.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Untuk Memudahkan Stock Opname

6. Jadikan produk yang sulit terjual sebagai hadiah

cara mengelola stok surplus 3

Beberapa produk mungkin sudah terlalu lama berada di rak dan sulit terjual, tetapi bukan berarti stok surplus tersebut tidak memiliki nilai bagi toko Anda.

Anda bisa memanfaatkan produk-produk ini untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, misalnya dengan menjadikannya hadiah untuk setiap pembelian tertentu.

Memang, Anda tidak akan mendapatkan kembali uang dari barang tersebut, tetapi Anda sedang membangun hubungan positif dengan pelanggan.

Dengan mengiklankan promo seperti “gratis hadiah untuk setiap pembelian” baik di toko fisik maupun online, Anda bisa menarik minat calon pembeli dan mendorong mereka untuk bertransaksi.

7. Donasikan stok surplus ke lembaga sosial

Jika stok berlebih tidak berhasil menarik minat pelanggan, pertimbangkan untuk mendonasikan produk tersebut ke organisasi lokal atau kegiatan sosial.

Selain menjadi cara yang bermakna untuk menyalurkan stok berlebih, langkah ini juga menunjukkan komitmen bisnis Anda terhadap masyarakat sekitar.

Dalam beberapa kasus, donasi amal juga bisa menjadi pengurang pajak, sehingga menguntungkan baik bagi bisnis maupun pihak penerima bantuan.

8. Adakan flash sale dan promosi terbatas

Mengadakan flash sale atau promosi dengan waktu terbatas adalah cara efektif untuk menciptakan rasa urgensi dan menghabiskan stok surplus dengan cepat tanpa menurunkan nilai produk atau membingungkan pelanggan.

Gunakan strategi pemasaran seperti email marketing dan social media marketing untuk membangun antusiasme pelanggan.

Anda juga bisa menambahkan penawaran menarik seperti gratis ongkir atau bonus pembelian di toko untuk memperkuat daya tarik promosi.

Selain membantu mengurangi stok berlebih, flash sale juga dapat meningkatkan traffic toko fisik maupun kunjungan online, serta menarik kembali pelanggan lama yang mungkin hanya butuh sedikit dorongan untuk berbelanja lagi.

9. Manfaatkan penjualan online untuk stok surplus

Menjual stok berlebih secara online membuka peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan menarik permintaan baru.

Anda dapat membuat halaman khusus “clearance” di situs web Anda atau memperluas penjualan ke marketplace yang banyak dikunjungi pemburu diskon.

Dengan cara ini, situs web Anda dapat terus menghasilkan penjualan di belakang, sementara toko fisik tetap fokus pada produk dengan margin tinggi.

Data penjualan online juga bisa menjadi acuan penting untuk pengambilan keputusan pembelian dan strategi stok di masa depan.

10. Daur ulang stok surplus

Jika Anda sudah mencoba semua cara di atas untuk mengelola stok surplus namun tetap menumpuk, opsi terakhir adalah mendaur ulang produk tersebut.

Sebaiknya, jadikan ini langkah ini sebagai pilihan terakhir karena Anda tidak akan mendapatkan pengembalian dana, dan tidak ada manfaat langsung bagi pelanggan atau komunitas.

Namun, jika semua alternatif sudah ditempuh, mendaur ulang adalah pilihan terbaik untuk membebaskan ruang gudang dan memberi tempat bagi produk baru yang lebih potensial.

Baca Juga: Inventory Control: Pengertian, Metode, Manfaat, dan Langkah Prosesnya

Kesimpulan

Stok surplus adalah jumlah stok barang yang melebihi kebutuhan saat ini dan diperkirakan tidak akan terjual dalam waktu dekat.

Memiliki stok surplus memang melindungi Anda dari risiko stockout, tapi juga membawa banyak kerugian bagi bisnis.

Cara menghindari stok surplus terbaik adalah dengan menjadi proaktif dan menggunakan tool dengan fitur inventaris seperti software akuntansi Kledo.

Kledo menyediakan laporan data inventaris yang real-time, pemantauan penjualan per produk, penyimpanan di banyak gudang, fitur penyesuaian stok dan stok opname, dan semuanya terintegrasi dengan fitur lain seperti invoice dan surat jalan.

Yuk, jadikan pengelolaan inventaris Anda lebih baik bersama Kledo! Coba sekarang lewat tautan ini!

salsabilanisa

Tinggalkan Komentar

ten − 8 =