Akun Temporal dan Permanen Akuntansi: Pengertian dan Perbedaannya

akun temporal banner

Beberapa jenis akun utama yang dilacak oleh akuntan atau bagian keuangan adalah aset, ekuitas, pengeluaran, kewajiban, dan pendapatan, dan terdapat berbagai subtipe untuk setiap akun utama. Secara umum, Anda dapat mengkategorikan setiap jenis akun sebagai akun temporal atau permanen.

Memahami perbedaan antara kedua kategorisasi ini dapat membantu Anda menyelesaikan tugas pekerjaan yang berkaitan dengan pengawasan keuangan perusahaan.

Dalam artikel ini, kami mendefinisikan dua kategorisasi akun ini, mendiskusikan perbedaan antara akun temporal dan akun permanen, serta memberikan contoh masing-masing untuk memandu pemahaman Anda.

Apa itu Akun Temporal?

Akun temporal atau akun nominal adalah catatan penerimaan dan aktivitas keuangan yang ditutup pada akhir suatu periode akuntansi, yang pada saat itu saldonya ditransfer ke akun permanen yang bersangkutan.

Seorang pegawai akuntansi mengatur ulang akun temporal untuk memastikan bahwa saldo awal untuk periode akuntansi berikutnya tidak digabungkan dengan saldo sebelumnya.

Akun temporal biasanya merupakan akun pendapatan atau pengeluaran, sehingga berguna untuk melacak faktor keuangan seperti laba bersih atau biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Lamanya periode akuntansi selama keberadaan akun temporal bergantung pada perusahaan. Beberapa bisnis mungkin mempertahankan akun tersebut selama satu tahun fiskal penuh, sementara bisnis lainnya mungkin menutupnya setiap tiga bulan.

Pada akhir periode akuntansi, akun tujuan transfer saldo akun temporal bergantung pada jenis usahanya. Dalam kepemilikan perseorangan, misalnya, saldo dapat ditransfer ke akun modal pemilik bisnis. Di perusahaan, saldo dapat ditransfer ke akun laba ditahan.

Baca juga: Akuntan Wajib Tahu Apa itu Golden Rules Of Accounting

Banner 2 kledo

Apa itu Akun Permanen?

Akun permanen atau akun riil adalah akun yang saldonya tidak disetel ulang ke nol pada akhir periode akuntansi. Sebaliknya, saldonya bersifat kumulatif dan berpindah dari satu periode akuntansi ke periode akuntansi berikutnya.

Beberapa akun permanen yang umum adalah akun aset, ekuitas, dan liabilitas. Akun permanen masuk dalam neraca perusahaan, yang merupakan salah satu jenis laporan keuangan utama.

Meskipun akun temporal menunjukkan kinerja perusahaan selama suatu periode akuntansi, akun permanen memberikan gambaran yang lebih luas tentang kesehatan keuangan perusahaan.

Baca juga: Siklus Akuntansi Bisnis Manufaktur dan Bedanya dengan Bisnis Lain

Contoh Akun Temporal

Perusahaan memiliki fleksibilitas dalam menentukan akun mana yang bersifat permanen dan mana yang bersifat sementara, namun akun bisnis yang seringkali bersifat sementara atau temporal meliputi:

Akun pendapatan

Melacak jumlah uang yang diterima untuk barang dan jasa yang disediakan, akun pendapatan mencakup pendapatan bunga dan akun penjualan.

Akun pengeluaran

Akun pengeluaran melacak dana yang dihabiskan untuk menjaga agar organisasi tetap berjalan. Biaya-biaya ini dapat mencakup sewa, utilitas, dan upah.

Akun ringkasan pendapatan

Akun ringkasan atau ikhtisar laba rugi berisi semua entri pendapatan dan beban dari periode akuntansi yang ditentukan dan mencerminkan laba atau rugi bersih dalam jangka waktu tersebut.

Akun penarikan atau dividen

Seorang pemilik bisnis dapat menarik uang untuk penggunaan pribadi dengan akun penarikan. Kepemilikan tunggal ataukemitraan biasanya menggunakan akun penarikan.

Sebaliknya, perusahaan biasanya mengembalikan modal pemegang saham dan keuntungan perusahaan melalui akun dividen.

Baca juga: 16 Jenis Audit yang Biasanya Ada dalam Sebuah Bisnis

Contoh Akun Permanen

akun temporal 1

Akun aset

Akun aset melacak semua yang dimiliki bisnis, termasuk barang fisik (misalnya persediaan) dan properti yang tidak berwujud (misalnya saham). Piutang adalah akun aset.

Akun kewajiban

Organisasi menggunakan akun kewajiban untuk mencatat dan mengelola hutang, termasuk pengeluaran, pinjaman, dan hipotek. Hutang usaha adalah akun kewajiban.

Akun ekuitas

Akun ekuitas adalah representasi keuangan kepemilikan bisnis yang diperoleh melalui pembayaran perusahaan atau sisa pendapatan yang dihasilkan oleh suatu organisasi.

Baca juga: 13 Jenis Surat Niaga Beserta Template dan Contohnya

Perbedaan Akun Temporal dan Akun Permanen

Akun temporal dan permanen diperlukan untuk menggambarkan kinerja dan kesehatan keuangan suatu bisnis, namun ada perbedaan penting yang perlu dipertimbangkan.

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara akun temporal dan permanen sehingga Anda dapat lebih mudah menggunakan dan menafsirkan setiap jenisnya:

Lama akun tersebut berada

Baik akun temporal maupun permanen memperoleh saldo selama periode waktu tertentu, namun lamanya periode tersebut berbeda.

Untuk akun temporal, saldonya bertambah selama satu periode akuntansi. Setelah periode akuntansi berakhir, uang di akun temporal diatur ulang ke nol, dan saldonya ditransfer ke akun permanen.

Sebaliknya, akun permanen memiliki saldo berkelanjutan yang tersebar di beberapa periode akuntansi. Saldo akun permanen mungkin saja mencapai nol, namun saldonya tidak pernah sengaja disetel ulang ke nol pada akhir periode akuntansi.

Tujuan

Akun temporal dan permanen memberikan berbagai jenis informasi tentang aktivitas keuangan suatu bisnis, sehingga memiliki tujuan yang berbeda.

Karena akun temporal hanya mengumpulkan saldo untuk periode akuntansi tertentu, akun tersebut berguna untuk melacak dana selama periode yang berlaku.

Setelah akuntan atau karyawan bagian finance menutup akun temporal, bisnis dapat melihat pendapatan yang dihasilkan, pendapatan bersih yang diperoleh, dan biaya yang dikeluarkan selama jangka waktu tertentu.

Alternatifnya, akun permanen memiliki saldo berjalan, sehingga berguna untuk melacak kesehatan keuangan bisnis dari tahun ke tahun.

Baca juga: Mengetahui PSAK 65 dan Implementasinya dalam Akuntansi

Subtipe akun terkait

Anda dapat meningkatkan pemahaman Anda tentang operasi dan kinerja perusahaan ketika Anda mengetahui akun mana yang bersifat temporal atau permanen.

Akun temporal biasanya berkaitan dengan pendapatan atau pengeluaran. Beberapa contoh akun sementara meliputi:

  • Bunga yang diperoleh
  • Keuntungan dan kerugian
  • Sewa
  • Diskon penjualan
  • Retur penjualan

Sebalik, akun permanen adalah akun untuk aset, ekuitas, dan liabilitas. Subtipe akun terkait untuk ini meliputi:

  • Akun hutang
  • Piutang usaha
  • Inventaris
  • Ekuitas pemilik
  • Laba ditaham

Mengapa Memahami Perbedaan Antara Akun Permanen dan Temporal itu Penting?

akun temporal 2

Memahami perbedaan antara akun temporal atau sementara dan akun permanen dan mengelolanya dengan tepat sangat penting untuk proses akuntansi yang akurat. Satu kesalahan saja dapat mengganggu pelacakan keuangan perusahaan.

Misalnya, jika suatu bisnis menyisihkan persentase tertentu dari pendapatannya dalam akun sementara untuk pajak triwulanan, dana dalam akun tersebut harus digunakan untuk pajak, dan sisa saldo harus didistribusikan kembali pada akhir triwulan.

Jika tidak, dana ini akan menimbulkan perbedaan dalam buku besar, yang mengakibatkan kesalahan perhitungan pada akun-akun lain.

Baca juga: Average Collection Period dalam Akuntansi: Pengertian dan Cara Hitungnya

Contoh Kasus Akun Temporal

Berikut ini contoh cara kerja akun sementara:

Strummer adalah perusahaan yang memproduksi gitar. Perusahaan mengikuti periode akuntansi triwulanan.

Pada akhir kuartal pertama tahun 2023, ia memperoleh pendapatan 2 Milyar. Perusahaan mentransfer 2 Milyar dari akun pendapatan sementara ke akun permanen yang sesuai.

Oleh karena itu, pada awal kuartal berikutnya, saldo akun pendapatan adalah 0.

Pendapatan kuartal kedua Strummer berjumlah 2,1 Milyar. Ketika periode akuntansi berakhir, perusahaan kembali mentransfer total saldo akun pendapatan ke akun permanen terkait, dan perusahaan mengulangi tindakan tersebut setelah kuartal ketiga dan keempat, yang masing-masing menghasilkan pendapatan sebesar 1,9 Milyar.

Di akhir tahun, Strummer melihat kinerja keuangan terbaiknya terjadi pada kuartal kedua tahun fiskal.

Baca juga: Accrued Interest: Pengertian, Rumus, dan Penjurnalannya dalam Akuntansi

Contoh Kasus Akun Permanen

Berikut ini contoh cara kerja akun permanen:

Pada akhir tahun fiskal 2023, perusahaan manufaktur gitar Strummer memiliki saldo kas sebesar 80 Milyar.

Ini adalah akun permanen, sehingga saldonya bergulir dan perusahaan memulai tahun fiskal berikutnya dengan 80 milyar di akun ini.

Pada akhir kuartal pertama, perusahaan mentransfer 2 milyar dari akun pendapatan sementara ke akun kas, sehingga saldo akun kas sekarang menjadi 82 milyar.

Kuartal kedua menghasilkan 2,1 milyar lagi ke dalam akun pendapatan sementara, yang ditransfer ke akun kas, sehingga meningkatkan saldo menjadi 84,1 milyar.

Perusahaan menghasilkan 1,9 milyar selama dua kuartal berikutnya. Akun kas permanen memiliki saldo masing-masing sebesar 86 milyar dan 87,9 milyar pada akhir kuartal ketiga dan keempat.

Tahun fiskal 2023 berakhir dan tahun berikutnya dimulai dengan saldo akun kas sebesar 87,9 milyar. Akun sementara yang terkait telah disetel ulang ke nol sebanyak empat kali dalam setahun terakhir, namun akun kas permanen hanya meningkat dengan setiap masukan pendapatan baru.

Akun semacam ini tidak pernah ditutup kecuali pemiliknya menjual bisnisnya atau karyawannya mengatur ulang akun perusahaan.

Baca juga: Memahami Apa Itu Compilation Engagement dalam Akuntansi

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai akun nominal dan perbedaannya dengan akun permanen. Jika Anda adalah seorang pemilik bisnis atau ingin menjadi seorang akuntan, Anda harus memahami secara jelas kedua akun ini. Hal ini penting untuk memastikan agar Anda tidak salah dalam membuat laporan keuangan.

Namun jika Anda ingin melakukan proses pencatatan pembukuan dan akuntansi yang lebih mudah dan praktis, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Kledo.

Kledo adalah software akuntansi berbasic cloud yang sudah dipercaya oleh lebih dari 75 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia dan memiliki fitur terlengkap dengan harga yang terjangkau.

Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa dengan mudah melakukan pencatatan dan pemantauan pembukuan kapanpun dan dimanapun, otomatisasi lebih dari 30 jenis laporan keuangan, pembuatan faktur otomatis, pencatatan stok, memantau banyak gudang, dan masih banyak lagi.

Anda juga bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighteen − seventeen =