Sebagai seorang akuntan atau pemilik bisnis, apakah Anda mengetahui tentang apa itu golden rules of accounting?
Pembukuan hanyalah salah satu aspek akuntansi keuangan. Setiap transaksi dalam akuntansi memiliki dua entri: debit dan kredit. Penting untuk menentukan akun mana yang harus dikredit dan mana yang harus didebit. Ini adalah sistem akuntansi entri ganda.
3 golden rules akuntansi adalah aturan yang mengatur akuntansi keuangan. Standar emas ini memastikan bahwa transaksi keuangan dicatat secara sistematis.
Golden rules mereduksi prosedur pembukuan yang rumit menjadi kumpulan konsep yang sederhana untuk dipahami, dipelajari, dan diterapkan.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas apa itu golden rules of accounting secara mendalam yang akan menambah persepektif Anda dalam ilmu akuntansi.
Apa Golden rules of Accounting?
Sederhananya, golden rules of accounting adalah seperangkat pedoman yang dapat diikuti oleh akuntan untuk mencatat transaksi keuangan secara sistematis.
Rules ini adalah pedoman dalam sistem entri ganda yaitu debit dan kredit. Anda harus mengetahui rekening mana yang harus ditagih dan mana yang perlu dikredit.
Aturan-aturan ini akan membantu dalam mengidentifikasi rekening mana yang akan dikreditkan dan mana yang akan didebit. Golden rules of accounting adalah seperangkat tiga prinsip yang memungkinkan seseorang menyederhanakan aturan pembukuan yang rumit.
Menurut aturan ini, Anda harus menentukan jenis akun untuk setiap transaksi. Kini, setiap jenis akun memiliki prinsipnya sendiri yang perlu diterapkan untuk setiap transaksi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik, mari kita lihat jenis-jenis akun.
Baca juga: Ingin Mendirikan CV? Berikut Cara, Syarat, dan Biayanya
Mengetahui Berbagai Jenis Akun
Dalam akuntansi keuangan, setiap entri transaksi debit atau kredit akan termasuk dalam salah satu dari tiga jenis akun:
1.Akun nominal
Akun nominal adalah buku besar yang berisi transaksi suatu bisnis, yaitu – pengeluaran, pendapatan, keuntungan dan kerugian.
Ini berisi semua transaksi yang terjadi dalam satu tahun fiskal. Selanjutnya diatur ulang ke nol dan dimulai dari awal ketika tahun fiskal berikutnya dimulai.
Contoh akun nominal adalah akun penerimaan komisi, akun Gaji, akun sewa dan akun bunga.
2. Akun personal
Anda dapat menganggap akun personal sebagai buku besar yang berhubungan dengan orang, asosiasi, dan perusahaan.
Ini dapat dibagi menjadi tiga subkategori:
Akun personal buatan
Akun personal buatan mewakili akun yang bertindak sebagai badan hukum yang terpisah menurut hukum. Misalnya saja instansi pemerintah, rumah sakit, bank, perusahaan, koperasi, kemitraan, dan lain-lain.
Akun personal alami
Akun personal alami mewakili seseorang—misalnya, rekening Modal, rekening Penarikan, Kreditor, Debitur, dll.
Akun personal perwakilan
Jenis akun personal ini mewakili akun entitas alami atau buatan. Namun transaksi pada rekening jenis ini bisa terjadi pada tahun sebelumnya atau tahun mendatang.
Misalnya, akun personal perwakilan dapat berisi informasi tentang gaji karyawan yang harus dibayarkan pada tahun lalu. Selain itu, ini juga dapat mewakili jumlah uang sewa yang dibayarkan perusahaan di muka untuk tahun mendatang.
Baca juga: 10 Alternatif Software Akuntansi Zoho Books di Indonesia
3. Akun riil
Seperti dua akun lainnya, akun riil juga merupakan buku besar, namun berisi transaksi yang berkaitan dengan kewajiban dan aset perusahaan. Harta dalam hal ini dapat dibagi lagi menjadi harta berwujud dan harta tidak berwujud.
Aset berwujud mencakup tanah, bangunan, mesin, furnitur, dll. Alternatifnya, aset tidak berwujud mencakup niat baik, paten, hak cipta, dll.
Berbeda dengan akun nominal, akun riil tidak ditutup ketika tahun finansial selesai. Sebaliknya, hal itu diteruskan ke tahun berikutnya. Selain itu, akun riil juga muncul di neraca perusahaan.
Sekarang setelah Anda memiliki gambaran yang jelas tentang jenis-jenis akun, mari kita lihat bagaimana kaitannya dengan golden rules of accounting.
Baca juga: 10 Alternatif Software Akuntansi MYOB yang Cocok Untuk Bisnis Indonesia
Mengetahui 3 Golden Rules Of Accounting
Rules 1: Debit semua pengeluaran dan kerugian, kredit semua pendapatan dan keuntungan
Golden rules ini berlaku untuk akun nominal. Ini menganggap modal perusahaan sebagai kewajiban dan dengan demikian memiliki saldo kredit.
Akibatnya, modal akan bertambah ketika keuntungan dan pendapatan dikreditkan. Sebaliknya, modal ini berkurang ketika kerugian dan biaya didebit darinya.
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
xx/xx/xxxx | Akun sewa | Rp.28.000.000 | – |
xx/xx/xxxx | Akun kas | – | Rp.28.000.000 |
Rules 2: Debit penerima, kreditkan pemberi
Aturan “Debit penerima, Kreditkan pemberi” berlaku untuk rekening personal. Ketika entitas alami atau buatan memberikan sumbangan kepada perusahaan, hal tersebut menjadi arus masuk.
Dengan demikian, penerima harus didebit, dan perusahaan penerima sumbangan harus dikreditkan dalam pembukuan.
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
xx/xx/xxxx | Jumlah pembelian | Rp.19.000.000 | – |
xx/xx/xxxx | Hadiah toko | – | Rp.19.000.000 |
Rules 3: Debit apa yang masuk, kreditkan apa yang keluar
Aturan ini berlaku untuk akun riil dimana aset berwujud seperti mesin, bangunan, tanah, furnitur, dll., diperhitungkan. Mereka memiliki saldo pendebitan secara default dan mendebit semua yang masuk, menambahkannya ke saldo akun yang ada.
Dengan cara yang sama, saldo akun perlu dikreditkan ketika aset berwujud meninggalkan perusahaan.
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
xx/xx/xxxx | Akun Mesin | Rp.190.000.000 | – |
xx/xx/xxxx | Akun Kas | – | Rp.190.000.000 |
Ketiga rules akuntansi ini menjadi dasar pembukuan. Mari kita ambil contoh untuk menempatkan segala sesuatunya dalam perspektif.
Baca juga: 10 Alternatif Software Akuntansi Quickbooks di Indonesia
Contoh Golden Rules Of Accounting
Perhatikan transaksi berikut ini:
- Misalkan sebuah perusahaan bernama PT ABC memulai bisnisnya dengan modal Rp.200.000.000.
- Ia menyewa propertinya senilai Rp50.000.000
- Perusahaan membeli barang senilai Rp.100.000.000 dari PT XYZ, secara Kredit
- Ia menjual barang senilai RPp.150.000.000
- Kemudian, ia membayar PT XYZ secara tunai untuk barang yang dibeli
- Selanjutnya, perusahaan membayar gaji senilai Rp.100.000.000 kepada karyawannya
Sekarang, mari kita lihat berbagai akun yang akan dilibatkan dan juga jenis akun untuk setiap kasus:
Transaksi | Akun yang terlibat | Jenis akun |
Modal awal 200.000.000 | Akun modal, akun kas | Akun personal, akun riil |
Sewa senilai 50.000.000 | Akun kas, akun sewa | Akun riil, akun nominal |
Pembelian barang senilai 100.000.000 dari PT XYZ | Akun PT XYZ, akun pembelian | Akun personal, akun nominal |
Penjualan barang senilai 150.000.000 | Akun penjualan, akun kas | Akun nominal, akun riil |
Pembayaran tunai ke PT XYZ untuk barang yang dibeli | Akun kas, akun PT XZY | Riil akun, akun personal |
Gaji karyawan senilai 100.000.000 | Akun kas, akun gaji | Akun riil, akun nominal |
Dengan menerapkan golden rules of accounting, entri jurnal Anda akan seperti berikut:
PT ABC memulai bisnisnya dengan modal Rp.200.000.000
Karena uang tunai adalah aset berwujud, maka uang tunai akan menjadi bagian dari rekening riil perusahaan. Modalnya juga milik rekening pribadi.
Oleh karena itu, dengan menerapkan golden rules, Anda harus mendebit apa yang masuk dan mengkredit pemberinya.
Jenis akun | Debit | Kredit |
Akun kas | Rp 200.000.000 | – |
Akun modal | – | Rp 200.000.000 |
Menyewa properti senilai Rp.50.000.000
Sewa dianggap sebagai beban dan dengan demikian termasuk dalam akun nominal. Selain itu, uang tunai termasuk dalam akun riil. Jadi, menurut golden rules, Anda harus mengkredit apa yang keluar dan mendebit semua kerugian dan pengeluaran.
Jenis akun | Debit | Kredit |
Akun sewa | Rp 50.000.000 | – |
Akun kas | – | Rp 50.000.000 |
Baca juga: 10 Alternatif Software Akuntansi Freshbooks di Indonesia
Membeli barang senilai Rp 100.000.000 dari PT XYZ secara Kredit
Ketika perusahaan membeli sesuatu, maka perusahaan tersebut termasuk dalam biayanya, sehingga termasuk dalam akun nominal.
Selain itu, PT XYZ akan menjadi bagian dari akun personal. Oleh karena itu, Anda harus mengkredit pemberi dan mendebit semua biaya dan kerugian.
Jenis akun | Debit | Kredit |
Akun pembelian | Rp 100.000.000 | – |
Akun PT XYZ | – | Rp 100.000.000 |
Menjual barang senilai Rp 150.000.000
Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan barang termasuk dalam akun nominal. Selain itu, uang tunai merupakan bagian dari akun riil.
Oleh karena itu, Anda harus mengkredit semua pendapatan dan keuntungan serta mendebit apa yang masuk.
Jenis akun | Debit | Kredit |
Akun kas | Rp 150.000.000 | – |
Akun penjualan | – | Rp 150.000.000 |
Membayar PT XYZ secara tunai untuk barang yang dibeli
Karena akun PT XYZ personal dan kas merupakan bagian dari akun riil, Anda harus mengkredit apa yang keluar dan mendebit penerima.
Jenis akun | Debit | KCredit |
Akun PT XYZ | Rp 100.000.000 | – |
Akun kas | – | Rp 100.000.000 |
Perusahaan membayar gaji senilai Rp 100.000.000 kepada karyawannya
Gaji dianggap sebagai pengeluaran untuk bisnis dan dengan demikian termasuk dalam akun nominal. Selain itu, kas merupakan bagian dari akun riil.
Jadi, menurut golden rules of accounting, Anda harus mengkredit apa yang keluar dan mendebit semua pengeluaran dan kerugian.
Jenis akun | Debit | Kredit |
Akun gaji | Rp 100.000.000 | – |
Akun kas | – | Rp 100.000.000 |
Baca juga: 10 Alternatif Software Akuntansi Xero yang Cocok untuk Bisnis Anda
Dasar-dasar Golden Rules of Accounting
Prinsip akuntansi penting adalah sebagai berikut-
Pendekatan futuristik
Suatu perusahaan dianggap ada selamanya. Satu-satunya cara untuk menghentikannya ketika sudah mapan adalah dengan membaginya. Akibatnya, akuntan menggunakan konsep kelangsungan usaha.
Asumsi ini menunjukkan bahwa perusahaan akan terus berjalan seperti biasa hingga akhir periode akuntansi berikutnya dan tidak terdapat informasi yang kontradiktif.
Sejak prinsip kelangsungan usaha, bisnis dapat beroperasi secara kredit, memperhitungkan piutang dan hutang di masa depan, dan membebankan penyusutan jika mesin akan digunakan dalam jangka waktu lama.
Jika manajemen mengetahui bahwa aktivitas akan segera dihentikan, akuntansi standar akan dihentikan. Untuk tujuan pembubaran, jenis akuntansi khusus digunakan.
Pendekatan moneter
Akuntansi, tidak seperti perdagangan, tidak dapat menghitung barang dengan cara yang sama karena semua nilai harus didokumentasikan dalam satu unit moneter.
Karena produk dan barang pada dasarnya bersifat subyektif, memberikan penilaian pada barang dan barang tersebut menjadi masalah. Akuntansi, di sisi lain, memiliki peraturan untuk mengatasi masalah tersebut.
Pendekatan penetapan harga
Ide biaya terkait erat dengan filosofi konservatif. Bisnis harus mencerminkan semua biaya dalam laporan keuangan mereka sesuai dengan prinsip biaya.
Tanah, rumah, emas, dan komoditas lainnya umumnya mengalami apresiasi nilainya. Namun akuntan tidak akan membiarkan apresiasi tersebut muncul dalam catatan keuangan perusahaan sampai telah terealisasi.
Akuntan percaya bahwa nilai pasar suatu hal hanyalah penilaian subyektif. Ada begitu banyak sudut pandang yang berbeda sehingga akuntan tidak dapat menjelaskan semuanya.
Memang benar karena ada sesuatu yang dibeli dan harga jualnya diverifikasi. Akibatnya, akuntansi dibangun berdasarkan prinsip dan fakta biaya.
Baca juga: Suspense Account dalam Akuntansi: Pengertian Lengkap dan Contohnya
Pendekatan konservatisme
Akuntan pada dasarnya diharapkan berhati-hati. Mereka ingin berharap yang terbaik sambil bersiap menghadapi kemungkinan buruk.
Hal ini terlihat dari standar yang mereka tetapkan untuk profesi mereka. Konservatisme merupakan konsep penting dalam akuntansi.
Ketika jumlah arus masuk yang diharapkan tidak dapat diprediksi, organisasi harus mengidentifikasi pendapatan serendah mungkin dan potensi pengeluaran paling signifikan dengan menggunakan pendekatan ini.
Manfaat Golden Rules of Accounting
Mengikuti golden rules of accounting memiliki manfaat sebagai berikut:
Manajemen catatan bisnis yang benar
Agar suatu perusahaan sukses, pemeliharaan catatannya dengan baik sangatlah penting. Melakukan hal ini akan memastikan bahwa catatan perusahaan disimpan dengan cara yang aman dan sistematis.
Membandingkan hasil keuangan
Golden rules memastikan bahwa catatan keuangan dicatat dengan benar. Jadi, bisnis dapat membandingkan hasil keuangan mereka dari tahun ke tahun dengan cara yang lebih mudah dan efisien.
Menghitung penilaian suatu bisnis
Ketika sebuah perusahaan menghitung laporan keuangannya dengan benar, hal itu membantu dalam penilaian bisnis yang tepat. Selain itu, ini membantu mendapatkan lebih banyak investasi dan dengan demikian memperluas bisnis.
Membantu dalam penganggaran serta proyeksi masa depan
Jika sebuah bisnis memiliki anggaran yang baik berdasarkan praktik akuntansi yang tepat, hal tersebut dapat menjadi landasan yang kuat untuk pertumbuhan. Selain itu, ini membantu proyeksi masa depan yang lebih akurat.
Baca juga: Produk Sampingan: Pengertian dan Pencatatannya dalam Akuntansi
Bukti jika terjadi kasus hukum
Untuk referensi cepat selama tuntutan hukum, perusahaan perlu mencatat data keuangannya secara sistematis. Penggunaan golden rules of accounting sangat berguna dalam hal ini.
Membantu dalam hal-hal yang berhubungan dengan perpajakan
Menghitung laporan keuangan perusahaan dengan benar membantu menghindari kekurangan pajak.
Praktik akuntansi yang tidak tepat akan dikenakan denda yang sangat besar. Hal ini juga dapat berdampak pada nilai merek dan citra perusahaan.
Membantu mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia
Akuntansi yang tepat sangat penting dalam hal kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Tanpa disiplin akuntansi yang tepat, akan sulit bagi bisnis mana pun untuk mencapai kepatuhan terhadap peraturan.
Sekarang setelah Anda memiliki gagasan yang jelas tentang golden rules of accounting, Anda tahu jenis transaksi apa yang termasuk dalam akun tertentu. Jadi, entri jurnal transaksi keuangan harus akurat dan tepat.
Baca juga: Reklasifikasi dalam Akuntansi: Pembahasan Lengkap dan Mendalam
Kesimpulan
Semua transaksi suatu entitas harus dipertanggungjawabkan. Untuk mencatat transaksi ini entitas harus membuat ayat jurnal yang kemudian diringkas ke dalam buku besar.
Ayat jurnal dilewatkan berdasarkan golden rules of accounting. Untuk menerapkan aturan ini, pertama-tama kita harus memastikan jenis akun dan kemudian menerapkan aturan tersebut.
- Debit apa yang masuk, Kredit apa yang keluar
- Debit penerimanya, Kreditkan pemberinya
- Debit semua pengeluaran, Kreditkan semua pendapatan
Ini adalah dasar akuntansi dan karenanya disebut golden rules of accounting. Mereka seperti huruf-huruf alfabet dalam bahasa. Jika seseorang tidak mengetahui huruf-hurufnya maka ia tidak dapat mengucapkan kata-kata sehingga tidak dapat menggunakan bahasa tersebut.
Demikian pula dalam bidang akuntansi, jika seseorang tidak mengetahui golden rulesnya, ia tidak dapat memasukkan entri jurnal dan karenanya tidak akan dapat mencatat transaksi secara akurat.
Selain mengetahui dasar akuntansi, para akuntan juga harus bisa mengoperasikan software akuntansi untuk mempermudah proses kerja mereka.
Salah satu sotware akuntansi yang layak dicoba adalah adalah software akuntansi online Kledo yang memiliki fitur terlengkap dan harga yang terjangkau.
Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Corporate Card: Definisi, Cara Kerja, Hingga Manfaatnya untuk Bisnis - 4 Oktober 2024
- 6 Tips untuk Mengelola Budget Klien Lebih Hemat dan Efektif - 4 Oktober 2024
- Spend Analysis: Pengertian dan Tahapan Melakukannya dalam Bisnis - 4 Oktober 2024