Jika Anda adalah pemilik bisnis kecil, kemungkinan besar Anda menerima pembayaran tunai dari pelanggan Anda. Dan jika Anda menerima pembayaran, Anda perlu mengetahui tentang alur penerimaan kas dalam pembukuan Anda.
Manajemen keuangan yang efektif adalah komponen penting dalam bisnis yang berkembang. Memantau pendapatan dan pengeluaran bisnis sangat penting dalam mengevaluasi kesehatan keuangan bisnis.
Salah satu dokumen penting yang sering diabaikan adalah bukti penerimaan kas. Penerimaan kas adalah bagian penting dari pencatatan keuangan bisnis. Mereka memberikan bukti penjualan dan dapat membantu melacak pendapatan, menyiapkan laporan keuangan dan pengembalian pajak, serta menyelesaikan perselisihan.
Dengan memberikan tanda terima kepada pelanggan, bisnis menawarkan komitmen mereka terhadap transparansi dan profesionalisme, yang dapat membantu membangun kepercayaan dan loyalitas.
Untuk memastikan pembukuan Anda akurat, Anda perlu memahami alur penerimaan kas. Baca terus artikel ini untuk mengetahui lebih dalam tentang alur penerimaan kas dalam bisnis dan juga contoh penjurnalannya.
Apa yang Dimaksud dengan Penerimaan Kas?
Anda mencatat penerimaan kas ketika bisnis Anda menerima uang tunai dari sumber eksternal, seperti pelanggan, investor, atau bank. Dan ketika Anda menagih uang dari pelanggan, Anda perlu mencatat transaksi tersebut dan merefleksikan penjualan di neraca saldo.
Ketika Anda menerima uang dari pelanggan, uang tunai akan menambah (mendebit) neraca saldo Anda.
Ketika mencatat penerimaan kas, menambah, atau mendebit, saldo kas Anda. Mencatat penerimaan kas akan mengimbangi saldo piutang usaha dari penjualan.
Jika Anda melakukan penjualan tunai, Anda bertanggung jawab untuk mencatat penerimaan kas. Metode pembayaran berikut ini dianggap sebagai penjualan tunai:
- Uang tunai
- Cek
- Pembelian dengan kredit toko
Catat semua pembayaran tunai dalam jurnal penerimaan kas Anda. Dan, masukkan transaksi tunai tersebut ke dalam jurnal penjualan atau buku besar piutang.
Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Bisnis Travel dan Jenisnya
Bagaimana Alur Penerimaan Kas?
Proses penerimaan kas harus teratur, karena tugas memproses semua pembayaran sarat dengan kontrol. Kontrol ini diperlukan untuk memastikan bahwa nilai transaksi dicatat dengan benar, disetorkan dengan segera, dan tidak dicuri atau diubah di mana pun dalam prosesnya.
Prosedur dan alur penerimaan kas diuraikan di bawah ini:
1. Pencatatan transaksi
Pencatatan Transaksi adalah proses penting dalam mengelola uang kas perusahaan. Ini melibatkan mencatat setiap penerimaan kas dengan teliti dan akurat. Berikut adalah penjelasan lebih detail dan contoh tentang pencatatan transaksi:
Formulir Penerimaan Kas:
Salah satu cara umum untuk mencatat penerimaan kas adalah dengan menggunakan formulir khusus. Formulir ini biasanya berisi informasi seperti tanggal penerimaan, nama sumber uang, jumlah yang diterima, dan tujuan atau sumber transaksi.
Contoh formulir ini dapat berbentuk kwitansi atau tanda terima:
KWITANSI
Tanggal: 03 November 2023
Diterima dari: Pelanggan ABC
Sejumlah: Rp 1.000.000
Untuk: Pembayaran faktur nomor 123
Pencatatan dalam sistem komputer:
Banyak perusahaan menggunakan perangkat lunak akuntansi atau sistem informasi keuangan untuk mencatat penerimaan kas secara digital.
Dalam sistem ini, staf keuangan memasukkan data transaksi ke dalam perangkat lunak, yang otomatis mencatatnya dalam buku besar atau catatan keuangan perusahaan.
Catatan manual:
Dalam situasi di mana perusahaan belum memiliki sistem komputer atau untuk transaksi kecil, pencatatan transaksi dapat dilakukan secara manual. Ini melibatkan membuat catatan tangan dalam buku kas atau buku catatan khusus.
Contoh:
Buku kas perusahaan
Tanggal | Sumber Uang | Jumlah (Rp) | Tujuan Transaksi |
---|---|---|---|
03/11/2023 | Pelanggan ABC | 1.000.000 | Pembayaran faktur 123 |
Baca juga: Contoh Laporan Arus Kas Tidak Langsung dan Cara Membuatnya
2. Penerimaan uang
Penerimaan uang tunai adalah langkah penting dalam alur penerimaan kas perusahaan. Ketika uang diterima dalam bentuk tunai, ada beberapa tindakan yang harus diambil. Berikut contoh penerimaan uang tunai:
Contoh:
- Tanggal: 03 November 2023
- Jumlah Uang Tunai: Rp 2.000.000
- Sumber Uang: Pelanggan XYZ
- Tujuan Transaksi: Pembayaran faktur nomor 456
Prosedur yang dilakukan:
- Ketika pelanggan XYZ membayar faktur nomor 456 dengan uang tunai sejumlah Rp 2.000.000, petugas keuangan menerima uang tersebut.
- Petugas keuangan segera memeriksa jumlah uang, memastikan bahwa nominalnya sesuai dengan yang diharapkan.
- Uang tunai tersebut disimpan dengan aman dalam brankas atau tempat penyimpanan yang terkunci.
- Transaksi ini dicatat dalam buku kas perusahaan atau dalam sistem komputer akuntansi sebagai penerimaan kas. Informasi yang dicatat mencakup tanggal, sumber uang (Pelanggan XYZ), jumlah uang (Rp 2.000.000), dan tujuan transaksi (pembayaran faktur nomor 456).
- Kwitansi atau tanda terima dibuat dan diberikan kepada pelanggan sebagai bukti penerimaan uang tunai.
3. Membuat jurnal penerimaan kas
Membuat ayat dalam jurnal penerimaan kas adalah proses yang cukup sederhana dan mudah. Berikut ini adalah contoh bagaimana jurnal penerimaan kas dibuat.
Debit | Debit | Kredit | Kredit | Kredit | ||||
Tanggal | Akun | Ref | Deskripsi | Kas | Diskon | Piutang | Penjualan | Akun lainnya |
Keterangan
- Langkah 1. Tanggal – Catat tanggal bisnis menerima uang tunai.
- Langkah 2. Akun yang dikreditkan – Catat nama akun yang dikreditkan dalam buku besar sebagai akibat dari uang tunai yang diterima.
- Langkah 3. Referensi – Catat nomor akun buku besar sebagai referensi silang.
- Langkah 4. Deskripsi – Tuliskan penjelasan singkat mengenai uang tunai yang diterima.
- Langkah 5. Kas – Catat jumlah uang tunai yang diterima.
- Langkah 6. Diskon penjualan – Catat jumlah dolar dari setiap diskon yang diberikan kepada pelanggan.
- Langkah 7. Penjualan – Catat jumlah uang tunai untuk barang dagangan yang terjual.
- Langkah 8. Piutang usaha – Mencatat uang tunai yang diterima dari pelanggan yang membayar secara kredit.
- Langkah 9. Akun-akun lainnya – Catat kredit di sini yang tidak termasuk dalam penjualan tunai atau pelanggan kredit.
Baca juga: 24 KPI dan Metrik dalam Pengelolaan Arus Kas Bisnis
Contoh jurnal penerimaan kas dengan transaksi
Katakanlah, misalnya, Anda memiliki bisnis ritel yang menjual kaos bernama BigT. Berikut ini adalah transaksi bisnis dan bagaimana transaksi tersebut akan diposting ke dalam jurnal penerimaan kas.
- 2 Nov: BigT melakukan penjualan tunai sebesar 750.000
- 7 Nov: BigT mengumpulkan 300.000 dari penjualan kepada Mita (Akun #3) yang dilakukan pada bulan Oktober untuk membayar sisa 500.000 di akun tersebut
- 10 November: Menerima 1.000.000 dari Sekolah Dasar ABC yang memberikan diskon sebesar 50.000
- 15 November: Menerima bunga 75.000 dari sebuah investasi
- 20 Nov: Uang muka pekerjaan sebesar 100.000 dilunasi
- 25 November: BigT melakukan penjualan tunai sebesar 1.200.000
Debit | Debit | Kredit | Kredit | Kredit | ||||
Date | Akun | Ref | Desc. | Kas | Diskon penjualan | Piutang | Penjualan tunai | Akun lain |
2023 | ||||||||
Nov. 2 | Penjualan tunai | 750.000 | 750.000 | |||||
Nov 7 | Piutang | 3 | Mita | 300.000 | 300.000 | |||
Nov 10 | Piutang | Sekolah ABC | 1.000.000 | 50.000 | 1.050.000 | |||
Nov 15 | Lainnya | Bunga | 75.000 | 75.000 | ||||
Nov 20 | Lainnya | Uang muka | 100.000 | 100.000 | ||||
Nov 25 | Penjualan tunai | 1.200.000 | 1.200.000 | |||||
Total | 3.425.000 | 50.000 | 1.350.000 | 1.950.000 | 175.000 |
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai jurnal penerimaan kas, Anda bisa membaca selengkapnya melalui tautan ini.
Baca juga: Cara Memperbaiki Selisih Kas, Dampak, dan Jurnalnya dalam Pembukuan
4. Buat laporan arus kas
Membuat laporan arus kas adalah proses akhir yang penting dalam alur penerimaan kas dalam suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.
Laporan ini membantu pemangku kepentingan, termasuk pemilik perusahaan dan investor, untuk memahami bagaimana uang kas masuk dan keluar dari perusahaan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam membuat laporan arus kas:
Langkah 1: Identifikasi kegiatan arus kas
Laporan arus kas biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama:
- Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Ini mencakup semua transaksi kas yang terkait dengan operasi inti perusahaan, seperti penjualan dan pembelian barang atau jasa.
- Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Ini mencakup transaksi yang berkaitan dengan investasi perusahaan, seperti pembelian atau penjualan aset tetap.
- Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Ini mencakup transaksi yang berkaitan dengan pendanaan perusahaan, seperti pinjaman dan penerbitan saham.
Langkah 2: Pengumpulan data
Kumpulkan data keuangan perusahaan, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan informasi terkait lainnya untuk periode yang relevan.
Langkah 3: Identifikasi komponen utama
Identifikasi dan kelompokkan komponen utama dalam setiap aktivitas arus kas. Misalnya, dalam aktivitas operasi, komponen utama bisa termasuk penerimaan dari penjualan, pembayaran kepada pemasok, dan biaya operasional.
Langkah 4: Hitung total Arus kas bersih
Hitung total arus kas bersih untuk setiap bagian laporan arus kas, yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Ini adalah selisih antara total kas yang diterima dan total kas yang dikeluarkan untuk setiap aktivitas.
Langkah 5: Sajikan laporan arus kas
Sajikan laporan arus kas dalam format yang sesuai, biasanya menggunakan metode langsung atau tidak langsung.
Laporan arus kas akan mencakup tiga bagian utama: operasi, investasi, dan pendanaan. Selain itu, tambahkan total arus kas bersih dari ketiga aktivitas ini untuk mendapatkan arus kas bersih total perusahaan.
Baca juga: Proyeksi Arus Kas: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya
Mudahkan Proses Penerimaan Kas dengan Kledo
Mencatat transaksi dan kas sampai mendapatkan laporan keuangan yang valid memang merupakan rangkaian panjang dan akan sulit Anda lakukan jika Anda masih menggunakan proses pencatatan manual.
Salah satu tools yang membantu Anda dalam mengelola peroses pencatatan transaksi dan pembukuan adalah dengan menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan seperti Kledo.
Kledo adalah software akuntansi online buatan Indonesia yang sudah digunakan oleh lebih dari 65 ribu pengguna dari berbagai jenis dan skala bisnis di Indonesia.
Dengan menggunakan Kledo Anda akan mendapatakn solusi terintegrasi mulai dari pencatatan transaksi, manajemen persediaan, sampai membuat laporan keuangan secara instan.
Kledo juga sudah terintegrasi dengan aplikasi POS dan software payroll sehingga memudahkan operasional bisnis Anda secara menyeluruh. jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:
Baca juga: 10 Strategi untuk Membantu Anda Menjaga Kestabilan Arus Kas Bisnis
Kesimpulan
Mengetahui alur penerimaan kas dalam bisnis sangat penting untuk memastikan bahwa semua data keuangan Anda sudah tercatat dengan baik sehingga menghasilkan informasi yang valid dalam pengambilan keputusan.
Untuk memudahkan proses pencatatan transaksi yang lebih baik, Anda bisa menggunakan software akuntansi online Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Annual Recurring Revenue (ARR): Rumus dan CaraMenghitungnya - 17 Desember 2024
- Laporan Mingguan: Definisi, Manfaat, dan Tahapan Membuatnya - 17 Desember 2024
- Bukti Pembayaran: Pengertian, Manfaat dan Download Contohnya - 16 Desember 2024