12 Cara Memulai Bisnis Retail yang Sukses dan Contohnya

cara memulai bisnis retail banner

Jika Anda orang yang kreatif dan ingin bekerja langsung dengan pelanggan, maka memulai bisnis retail bisa menjadi langkah karier yang cocok untuk Anda.

Bisnis retail menawarkan peluang yang sangat besar. Dengan potensi pasar yang luas dan beragam, bisnis retail dapat menjadi sumber penghasilan yang stabil.

Namun, memulai bisnis retail di tahun 2024 ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal yang harus Anda perhatikan seperti lokasi, niche, karyawan, dan brand Anda nantinya. Mengurus semua hal ini memerlukan waktu, tenaga, dan juga uang.

Apa pun bisnis yang Anda pilih untuk dirikan, selalu ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan bisnis.

Pada artikel ini, kami akan membahas cara memulai bisnis retail dan tipsnya, mulai dari menentukan niche hingga mempromosikan toko Anda.

Apa itu Bisnis Retail?

Bisnis retail menjual produk atau layanan kepada konsumen untuk digunakan sendiri. Biasanya, bisnis retail memperoleh barang atau layanan dari pedagang grosir atau pemasok besar sebelum menjual stoknya sendiri.

Beberapa contoh bisnis retail meliputi:

  • Toko serba ada
  • Toko barang khusus
  • Supermarket
  • Department store
  • Apotek
  • Toko barang bekas
  • Toko e-commerce

Baca Juga: Contoh Perencanaan Bisnis Retail dan Templatenya

Cara Memulai Bisnis Retail

cara memulai bisnis retail

1. Menentukan niche

Apa produk yang ingin menjadi fokus penjualan Anda? Saat baru pertama kali memulai bisnis retail, Anda mungkin tergoda untuk mencoba menjual semuanya.

Sayangnya, waktu dan sumber daya Anda terbatas.

Jadi, akan lebih baik jika Anda menentukan jenis produk yang akan Anda jual dan tentukan target pasar yang tepat untuk produk tersebut.

Berikut beberapa tips untuk mempermudah proses tersebut:

  • Pikirkan apa yang Anda suka. Menjual sesuatu yang benar-benar Anda suka akan jauh lebih mudah benar-benar, apalagi jika Anda yakin akan potensinya. Mulailah mencari niche di sini.
  • Saat berjuang untuk menembus industri, akan ada hambatan dan rintangan. Pikirkanlah hal-hal tersebut serta seberapa besar kemungkinan Anda dapat mengatasinya sebelum membuat pilihan akhir.
  • Periksa profitabilitas. Belum tentu barang yang Anda suka akan dibutuhkan oleh orang lain. Jadi, pastikan ada permintaan untuk niche yang Anda pilih.
  • Evaluasi pesaing Anda seperti taktik yang berhasil maupun tidak, sehingga Anda bisa belajar dari sana. Beberapa hal yang dilakukan pesaing Anda mungkin berjalan dengan baik.

Baca juga: Tips Membuka dan Menjalankan Bisnis Grosir yang Sukses

2. Tulis rencana bisnis

Menulis rencana bisnis sangat penting jika Anda ingin mengajukan pinjaman bisnis.

Namun, jika memang Anda ingin membiayainya sendiri, rencana bisnis akan membantu memperkuat ide-ide Anda dan menunjukkan kebutuhan bisnis yang sebelumnya tidak Anda pikirkan.

Rincian rencana bisnis yang bisa Anda tulis bervariasi, tapi kebanyakan akan mencakup informasi berikut:

  • Nama dan deskripsi bisnis
  • Ringkasan eksekutif
  • Struktur bisnis
  • Produk dan layanan
  • Audiens target
  • Riset pasar dan strategi pemasaran
  • Perkiraan arus kas (cash flow) dan biaya awal
  • Rincian logistik dan manufaktur
  • Rincian pemberi pinjaman atau hibah yang diperoleh

3. Mendaftarkan bisnis retail

Setelah memiliki anggaran dan rencana bisnis, sekarang Anda bisa beralih ke langkah selanjutnya, yaitu mendaftarkan bisnis Anda.

  • Memikirkan Nama: Sudahkah Anda memilih nama untuk bisnis Anda? Pilihlah nama yang mencerminkan tujuan bisnis dan brand identity Anda. Setelah itu, carilah apakah sudah ada bisnis lain yang menggunakan nama tersebut di Google.
  • Menentukan Struktur Bisnis: Struktur bisnis akan menentukan sistem pajak, struktur kepemilikan bisnis, bagaimana Anda menerima pendanaan, dan perlindungan hukum yang Anda dapatkan.

Baca juga: Daftar Peralatan Toko Retail dan Tips Membelinya

4. Memperoleh lisensi, izin, dan asuransi

Bagian selanjutnya adalah mendapatkan lisensi dan izin yang tepat. Untuk hampir semua toko fisik, Anda memerlukan izin dari negara, daerah, kota, dan lisensi bisnis umum.

Tergantung pada lokasi Anda, Anda mungkin juga perlu mengajukan lisensi tertentu lainnya untuk memulai bisnis retail fisik:

  • Izin Zonasi: Beberapa daerah mungkin mengatur jenis bisnis retail apa yang dapat beroperasi di area tertentu.
  • Izin Kesehatan: Jika Anda berencana untuk menyajikan makanan apa pun, Anda mungkin memerlukan izin kesehatan.
  • Izin Lingkungan: Jika bisnis Anda dapat mencemari udara atau air, Anda mungkin memerlukan izin pengendalian polusi khusus.
  • Izin Rambu: Beberapa otoritas mengharuskan bisnis retail lokal untuk mendapatkan izin sebelum mereka dapat memasang rambu di depan umum. Meneliti kebutuhan akan izin dan lisensi khusus ini harus menjadi bagian dari pengembangan rencana bisnis Anda.

Baca Juga: Gunakan Cara Ini untuk Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan, Mudah!

5. Menentukan lokasi fisik

cara memulai bisnis retail 2

Setelah mendapatkan lisensi, Anda bisa mulai mencari lokasi yang tepat untuk mendirikan bisnis Anda.

Penting untuk mengetahui demografi target pelanggan Anda dan menentukan lokasi yang tepat.

Jika Anda menjual perlengkapan sekolah, misalnya, tidak akan masuk akal untuk mendirikan toko sejauh 50 km dari sekolah terdekat.

Anda juga bisa mempertimbangkan enam aspek ini sebelum memilih lokasi:

  • Visibilitas
  • Tempat parkir
  • Aksesibilitas
  • Lalu lintas
  • Aktivitas
  • Papan tanda

Jangan lupa untuk mempertimbangkan ukuran dan tempat untuk menyimpan inventaris Anda. Salah satu perbedaan utama antara toko e-commerce dan toko fisik adalah perlunya mempertimbangkan ukuran toko.

Apakah Anda akan memiliki cukup ruang untuk inventaris, visual merchandising, ruang bagi orang untuk berjalan-jalan, dan meja kasir?

Jika Anda ruang yang Anda sewa terlalu luas, maka selain perlu membayar harga yang lebih tinggi, toko Anda juga akan terlihat kosong.

6. Mendesain layout toko

Saat pelanggan masuk ke toko, pastikan mereka disambut dengan tata letak produk yang menarik. Pikirkan, kira-kira apa yang Anda ingin mereka lihat pertama kali? Apa yang akan membuat mereka masuk ke toko?

Area kasir juga menjadi hal yang perlu Anda perhatikan. Misalnya, produk apa yang perlu Anda pajang di dekat area ini agar pengunjung yang sedang mengantre ingin membelinya?

Anda juga harus memastikan proses pembayaran mudah dan menghindari kemungkinan antrean panjang jika memungkinkan.

Pastikan akses di dalam toko Anda juga mengakomodasi pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas. Pikirkan tentang ruang lorong, lift, tinggi kasir atau mesin kasir, dan hal lain yang dapat membantu menjadikan toko Anda lebih inklusif.

Baca Juga: 15 Tantangan Bisnis Retail Modern dan Solusinya

7. Menemukan supplier produk

Jika bisnis Anda ibarat jantung, maka vendor atau supplier akan menjadi arterinya. Membangun hubungan yang baik dengan mereka adalah hal yang krusial. Jadi, pilihlah vendor yang tepat.

Menjalin kerja sama dengan vendor yang buruk hanya akan menghambat produksi dan distribusi, yang akan memakan waktu dan uang Anda.

Jadi, saat memilih vendor, pastikan Anda mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini:

  • Kualitas produk
  • Layanan pelanggan
  • Hubungan vendor dengan bisnis lain
  • Etos kerja vendor
  • Minimum order quantity
  • Keahlian mereka di niche Anda
  • Ulasan dari bisnis lain

8. Merekrut karyawan toko

Perbedaan besar lainnya antara memulai bisnis e-commerce dan toko retail fisik adalah kebutuhan untuk merekrut karyawan sejak awal.

Akan sangat sulit (bahkan mustahil) untuk mengelola toko retail seorang diri. Karena itu, Anda perlu membangun tim dan melatih mereka dengan keterampilan ritel agar berhasil.

Saat melakukan wawancara, apa pun jabatannya, ingatlah bahwa Anda melakukan wawancara untuk mengetahui sikap sekaligus kemampuan kandidat.

Lebih mudah untuk bekerja dengan seseorang yang memiliki minat yang sama dalam mengembangkan bisnis Anda meski Anda masih perlu melatihnya, daripada sebaliknya.

9. Memilih sistem POS yang tepat

Point-of-Sale adalah sahabat terbaik untuk bisnis retail, apalagi jika Anda memilih POS yang intuitif dan mudah digunakan seperti Kledo POS, yang juga dilengkapi dengan manajemen inventaris, laporan, analisis, dan fitur-fitur lainnya.

Kledo POS juga bisa menerima berbagai metode pembayaran seperti tunai, contactless payment, dan kartu kredit.

Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis retail Anda dengan Kledo POS, Anda bisa klik gambar di bawah ini:

kledo pos 2

Baca Juga: Manajemen Ritel: Pengertian, Komponen, Fungsi dan Strateginya

10. Membangun brand untuk retail

Membangun merek yang kuat yang dapat terhubung secara emosional dengan calon pelanggan dapat mendorong kesuksesan bisnis retail Anda.

Brand lebih dari sekadar nama dan logo, tapi juga menjelaskan identitas Anda, apa yang Anda perjuangkan, dan mengapa.

Branding Anda harus mencakup komponen seperti pernyataan misi dan visi (mission statement) serta elemen identitas merek visual seperti logo, warna, font, dan tata letak. Ini juga akan mencakup pembentukan suara dan nada merek.

Mungkin yang lebih penting daripada menciptakan merek adalah memastikan seluruh tim Anda memahami dan mewujudkan merek tersebut.

Jadi, gabungkan orientasi merek ke dalam proses pelatihan karyawan Anda. Anda bisa membaca artikel ini untuk mempelajari cara pelatihan karyawan yang terbukti efektif.

11.Mempromosikan pembukaan toko retail Anda

Di titik ini, Anda sudah mendaftarkan bisnis, memilih lokasi, vendor, karyawan, dan juga sistem pembayaran. Langkah terakhirnya adalah mempromosikan toko Anda dan bersiap untuk grand opening.

Sementara Anda menunggu persediaan barang Anda tiba dan menyiapkan toko untuk menyambut pelanggan, pikirkan bagaimana cara mempromosikan toko Anda pada warga lokal.

Anda bisa mempromosikan bisnis Anda dengan membentuk kerja sama dengan komunitas lokal, mengadakan event promosi, atau event shopping lainnya. Cetak brosur dan sebarkan di area lokal, serta pasang tanda di bagian dalam dan depan toko Anda.

12. Mempromosikan bisnis secara online

cara memulai bisnis retail 3

Agar bisnis retail Anda eksis secara online, ada dua area yang perlu Anda pikirkan, yaitu media sosial dan SEO lokal. Di media sosial, cobalah temukan grup atau halaman lokal di niche Anda yang dapat Anda ikuti sambil mempromosikan toko baru Anda (serta berbagi halaman bisnis Anda dengan jaringan Anda).

Menyiapkan SEO lokal adalah rencana jangka panjang, tetapi Anda bisa memulainya dengan mencantumkannya di Google Business. Saat Anda mencantumkan bisnis Anda, berikan sebanyak mungkin detail (yang relevan) sehingga pengguna lokal dapat menemukan Anda.

Baca Juga: 12 Strategi Diskon yang Bisa Anda Gunakan dalam Bisnis Retail

Contoh Kisah Sukses Memulai Bisnis Retail

Memulai bisnis retail dari awal bukanlah hal yang mudah. Apalagi ada banyak pemilik bisnis retail yang harus memulai bisnis retail sebagai kerjaan sampingan karena beberapa harus bekerja penuh waktu, memiliki keterbatasan keuangan, atau harus mengurus keluarga.

Jadi, jika Anda mencari inspirasi untuk memulai atau mengembangkan usaha toko retail Anda, berikut ini adalah beberapa kisah menarik yang harapannya bisa memotivasi Anda untuk memulai bisnis retail:

Pura Vida

Pura Vida menjual perhiasan buatan tangan dari Kosta Rika dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pengrajin lokal dan juga telah mendukung kegiatan amal.

Dua orang sahabat, Griffin Thall dan Paul Goodman, mendapat ide untuk membuat Pura Vida ketika mereka bertemu dengan para perajin lokal saat berlibur dan jatuh cinta dengan gelang yang mereka buat.

Setelah melihat ini gelang-gelang ini, Griffin dan Paul meminta Jorge dan Joaquin (pengrajin) untuk membuat 400 gelang untuk dibawa pulang. Tidak seorang pun akan menyangka bahwa pertemuan ini akan menjadi awal dari kisah bisnis Pura Vida yang sukses.

Ketika Griffin dan Paul kembali ke rumah, mereka tidak langsung membuka toko sendiri. Sebaliknya, mereka menitipkan gelang-gelang itu di butik lokal untuk dijual dan melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka. Yang mengejutkan mereka, set gelang pertama itu terjual habis dalam beberapa hari.

Sekarang Pura Vida menjual jutaan gelang di seluruh dunia dan mempekerjakan lebih dari 200 perajin untuk membuat perhiasan tersebut. Pura Vida juga telah menyumbangkan sebagian keuntungannya untuk tujuan yang bermanfaat.

Etsy

Etsy adalah toko retail yang awalnya dimulai sebagai sampingan saja. Sekarang ini, Etsy sudah mendukung penjualan banyak wirausahawan dan usaha sampingan mereka sendiri.

Berdiri pada bulan Juni 2005 di sebuah apartemen di Brooklyn, New York, Estry awalnya menjadi tempat berjualan bagi para perajin, seniman, dan pembuat barang lainnya serta perlengkapan kerajinan mereka.

Kini Etsy mempekerjakan lebih dari 850 orang dan menyediakan tempat bagi 1,9 juta pedagang untuk menjual barang dagangan mereka dan menjadi salah satu marketplace kerajinan paling terkenal di seluruh dunia.

Luwes

contoh bisnis retail luwes group

Luwes adalah pusat perbelanjaan yang lengkap dan menyediakan berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan, kosmetik, fashion, hingga bahkan barang elektronik.

Dilansir Fortune Indonesia, Luwes Group berawal dari kerja keras Tan dan Djie yang menjual barang-barang dengan modal terbatas dan dengan berbekal mengayuh sepeda ontel.

Saat ini, Luwes Group terus berkembang dan mempunyai lebih dari 20 cabang yang tersebar di beberapa Kota dan Kabupaten di Jawa tengah dan Jawa Timur. Mereka pun memiliki sekitar 5.000 karyawan di seluruh gerai.

Baca Juga: 17 Cara Melakukan Analisis Prediktif dalam Bisnis Retail

Kesimpulan

Memulai dan membuka bisnis retail adalah usaha yang memerlukan perencanaan yang matang.

Pertama-tama, Anda harus menentukan target pasar dan mengomunikasikan kepada mereka betapa uniknya produk Anda dan sepadan dengan waktu dan uang mereka.

Kemudian, Anda perlu menemukan lokasi yang kemungkinan besar akan dikunjungi oleh sebagian besar pelanggan Anda.

Setelah itu, sisanya terserah Anda. Selama Anda terus memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa dan personal, bisnis Anda pasti akan terus berjalan selama bertahun-tahun mendatang.

Setelah bisnis retail Anda berjalan, jangan lupa untuk menggunakan aplikasi kasir seperti Kledo POS untuk melakukan pencatatan transaksi, mengelola persediaan stok barang, dan membuat laporan penjualan dengan akurat.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seven + 16 =