Emotional Branding: Contoh dan Cara Menciptakannya

emotional branding banner

Ketika suatu merek dan bisnis berhasil menyentuh emosi pelanggan mereka, mereka menciptakan ikatan yang mendalam dan bertahan lebih lama dari sekadar transaksi sederhana.

Dengan emotional branding yang baik, Anda dapat membangun basis pelanggan setia yang akan terus membeli dari Anda dan bahkan mempromosikannya kepada orang lain.

64% konsumen percaya bahwa merek seharusnya terhubung dengan mereka. Jadi, penting untuk memanfaatkan sisi emosional dari branding Anda.

Pada artikel ini, kami akan membahas emotional branding, mempelajari contoh-contohnya, dan membagikan tips mengintegrasikan strategi ini ke dalam bisnis Anda.

Apa Itu Emotional Branding?

Pernahkah Anda melihat logo tertentu atau mendengar jingle yang sangat familiar dan langsung merasakan gelombang emosi positif atau nostalgia?

Ini adalah contoh sempurna dari kekuatan emotional branding, yaitu memanfaatkan emosi, nilai, keinginan, dan preferensi pelanggan untuk menciptakan dampak yang awet dan hubungan yang kuat.

Ketika strategi branding memicu reaksi emosional dari pengguna, mereka cenderung melakukan repeat order, mempercayai produk atau layanan, dan bahkan merekomendasikannya kepada orang lain.

Menurut Hierarki Kebutuhan Maslow, setelah kebutuhan fisiologis dasar manusia seperti makanan, air, dan tempat tinggal terpenuhi, selanjutnya kita akan mencari pengalaman psikologis.

emotional branding 1

Karena itulah, emotional branding, yang berupaya memenuhi pengalaman psikologis manusia tersebut, bisa menjadi taktik yang efektif.

Melalui strategi pemasaran yang terstruktur dengan baik, bisnis dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, membangun rasa memiliki, memberikan rasa aman, dan bahkan meningkatkan harga diri.

Pemasar berusaha membangkitkan asosiasi positif ini melalui suara merek, identitas, visual, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Baca Juga: Brand Strategy: Pengertian, Manfaat, Tips, dan Contoh Suksesnya

Mengapa Emotional Branding Penting?

Emotional branding bisa menjadi strategi pemasaran yang sangat efektif karena alasan berikut:

1. Membantu Anda menonjol di tengah persaingan

Di pasar yang padat dan sangat kompetitif, konsumen semakin kesulitan membedakan merek satu dengan yang lain.

Bisnis dalam industri yang sama seringkali memiliki produk atau layanan serupa, sehingga hanya ada sedikit ruang untuk diferensiasi.

Namun, ketika Anda memanfaatkan pesan yang menyentuh hati atau membuat cerita yang selaras dengan target audiens, Anda memiliki keunggulan lebih dalam persaingan.

Ketika ada ikatan yang kuat, orang lebih cenderung memilih merek Anda daripada yang lain.

2. Membangun hubungan yang lebih kuat

Saat ini, banyak strategi pemasaran yang terasa dingin atau impersonal, cenderung berfokus pada promosi diri sendiri.

Sebaliknya, branding yang menyentuh hati konsumen cenderung lebih berhasil dalam menjaga hubungan yang awet dan manusiawi.

Ini adalah alternatif yang mendorong pelanggan untuk percaya dan loyal kepada merek Anda.

Dengan penggunaan branding dan konten yang autentik dan dapat diterima, Anda dapat membangun koneksi yang tulus dengan klien yang melampaui tren dan bertahan dalam jangka panjang.

3. Meningkatkan ROI dan targeting

Tidak diragukan lagi, kampanye pemasaran memakan porsi besar dari anggaran bisnis. Namun, tidak semua kampanye memberikan hasil yang diharapkan.

Jika begitu, kampanye pemasaran akan mengarah pada kerugian signifikan dan Return on Investment (ROI) yang negatif.

Ketika Anda membangun koneksi yang kuat dengan konsumen, Anda lebih mungkin meningkatkan ROI dan membangun fondasi yang solid untuk upaya bisnis di masa depan.

Koneksi ini juga meningkatkan retensi pelanggan, mengurangi biaya untuk mendapatkan pelanggan baru setiap kali ada produk atau layanan baru yang diperkenalkan.

Belum lagi fakta bahwa pengguna akan lebih cenderung merekomendasikan layanan Anda kepada orang lain, yang selanjutnya meningkatkan peluang akuisisi pelanggan dan membantu Anda membangun merek yang berkembang di era digital.

kledo pos 1

Baca Juga: Loyalitas pelanggan: Pengertian dan cara meningkatkannya dalam Bisnis

Contoh Emotional Branding yang Sukses

Emotional branding telah menjadi elemen kunci dalam kampanye pemasaran beberapa merek terbesar di dunia.

Sebab, strategi ini berfokus menghubungkan merek Anda dengan calon pelanggan pada tingkat yang lebih dalam.

Merek yang menggunakan emotional branding membantu audiens merasa didengar, dilihat, dan dipahami. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah terlibat dengan merek Anda.

1. Apple: “Think Different”

Sebagai salah satu nama paling terkenal di industri teknologi, Apple telah mengalami beberapa perubahan branding sejakia berdiri.

Setiap kampanye Apple tidak hanya sesesuai dengan tren pasar saat ini, tetapi juga memperkenalkan elemen unik dan inovatif.

Kampanye “Think Different” pada tahun 1997 menampilkan desain khas Apple dengan inti berwarna pelangi yang menarik perhatian orang.

Kampanye ini tidak fokus mempromosikan lini produk tertentu. Sebaliknya, ia lebih menekankan kreativitas, individualitas, inovasi, dan pengalaman pengguna yang personal.

2. Coca-Cola: “Open Happiness”

Pada tahun 2009, ketika dampak krisis keuangan global masih terasa, Coca-Cola meluncurkan kampanye “Open Happiness”.

Pesan kampanye ini sederhana namun kuat: di tengah masa sulit, seteguk minuman mereka bisa menghadirkan kebahagiaan.

Pesan ini tidak hanya menjadi slogan, tetapi terlihat dalam iklan, papan reklame, dan media visual lainnya.

Pada media-media ini, Coca-Cola selalu menambahkann gambar keluarga bahagia dan teman-teman dekat yang menikmati minuman bersoda bersama.

Iklan-iklan tersebut sering menampilkan cerita bermakna dengan skenario kehidupan nyata yang bisa dirasakan oleh banyak orang.

Baca Juga: Pengertian Lengkap Brand Experience dan Contohnya

3. Nike: “Just Do It”

emotional branding 2

Nike mengirimkan seruan kepada orang-orang untuk mengejar impian mereka tanpa rasa takut.

Meskipun fokus awalnya adalah atlet profesional, pesan kampanye ini dapat diterima oleh semua kalangan.

Brand ini menampilkan atlet dengan latar belakang beragam yang mencapai pencapaian besar, menginspirasi orang biasa untuk mulai mengejar mimpi mereka.

4. Dove: “Real Beauty”

Kampanye ini mendobrak standar kecantikan konvensional dan mempromosikan body positivity.

Kampanye ini menargetkan wanita dari segala usia, bentuk tubuh, serta latar belakang yang berbeda-beda.

Dove mendorong orang untuk merayakan perbedaan dan menantang standar kecantikan yang terbatas.

Pendekatan ini membantu merek membangun basis pelanggan setia yang merasa terhubung dengan pesan ini.

Baca Juga: Marketing dan Branding: Pengertian Serta Perbedaannya

Bagaimana Cara Menciptakan Emotional Branding yang Efektif?

Apa tujuan utama dari sebuah bisnis? Apakah menghasilkan keuntungan? Salah! Tujuan utama dari setiap bisnis adalah memuaskan pelanggan.

Tentu saja, Anda membutuhkan uang untuk bertahan hidup, tetapi untuk membangun sebuah brand, Anda harus belajar menjaga pelanggan tetap terhubung.

Dan emotional branding yang sukses mampu menjaga pelanggan tetap terlibat dan loyal terhadap brand atau produk Anda.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menciptakan emotional branding yang sukses.

1. Kenali pelanggan Anda

Bagaimana Anda bisa memahami apa yang memotivasi pelanggan untuk membeli dari sebuah brand? Ya, pertama-tama, Anda harus mengenal mereka dengan baik.

Setiap bisnis harus menyadari pain point, keinginan, dan kebutuhan konsumennya. Selama proses customer journey, jika pelanggan mengalami masalah, maka identifikasi masalah tersebut.

Anda bisa mendekati pelanggan dengan melakukan survei, riset pasar online, wawancara, dan lainnya.

Analisis apa yang mereka suka dan tidak suka, nilai, dan keyakinan untuk memahami mengapa dan bagaimana mereka menggunakan produk atau layanan Anda.

2. Fokus pada personalisasi

Pelanggan ingin menjadi pusat perhatian sebuah brand. Mereka ingin merasa dilibatkan dalam setiap keputusan kecil maupun besar dari brand favorit mereka.

Jika Anda tidak dapat memastikan bahwa pelanggan adalah yang paling penting bagi brand Anda, Anda tidak akan berhasil membangun emotional branding dengan baik.

Karena itu, fokuslah untuk:

  • Mempersonalisasi setiap konten yang Anda publikasikan. Baik itu konten media sosial atau posting blog, tulislah seperti manusia yang berinteraksi dengan orang nyata.
  • Saat mengirim email, personalisasi pesan brand dengan menggunakan nama pelanggan, logo, font, dan warna yang sesuai.
  • Pastikan Anda mempersonalisasi produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Jika produk Anda sesuai dengan gaya hidup, pain point, dan kebutuhan pelanggan, maka mereka akan lebih terhubung secara emosional dengan brand Anda.

Contohnya adalah Netflix. Segala hal yang Netflix lakukan erat kaitannya dengan personalisasi.

Mereka menggunakan data penelusuran, riwayat tontonan, penilaian pengguna, waktu, tanggal, dan bahkan data perangkat untuk mempersonalisasi rekomendasi.

Netflix tidak pernah gagal memanfaatkan data pelanggan untuk menampilkan beranda unik yang dipersonalisasi untuk setiap pengguna.

Mereka memberikan rekomendasi berdasarkan minat dan pengalaman pengguna di platform.

3. Tingkatkan keterlibatan pelanggan

Konsisten berintekaksi dengan pelanggan melalui saluran atau bentuk apa pun dapat membantu Anda membangun emotional branding yang kuat.

Salah satu contoh terbaik dari keterlibatan brand dengan pelanggan adalah IKEA.

Raksasa ritel ini berinteraksi dengan pelanggan dengan menawarkan pengalaman dalam toko secara online.

IKEA menggunakan teknologi seperti augmented reality dan video chat untuk memberikan hubungan manusia kepada pelanggan mereka.

Dengan aplikasi AR IKEA, pelanggan dapat secara virtual menggunakan katalog online mereka untuk memilih furnitur yang tepat.

Baca Juga: Tip Melakukan Brand Building Sukses di Tahun 2025

4. Gunakan storytelling yang emosional

emotional branding 3

Cerita telah menjadi bagian dari hidup kita sejak kecil. Ketika kita mendengar sebuah cerita, emosi dan inspirasi kita tergugah. Itulah mengapa cerita jauh lebih efektif daripada statistik atau fakta.

Jadi, Anda sebaiknya memasukkan cerita dalam produk, layanan, atau brand Anda untuk membangun emotional branding yang efektif.

Cerita bisa ada di mana saja. Logo brand Anda bisa memiliki cerita. Informasi produk Anda juga bisa berisi cerita.

Masukkan cerita untuk berbagi perjuangan, sejarah, kesuksesan, dan nilai brand Anda. Dari kampanye media sosial hingga iklan, setiap bagian dari brand Anda bisa memiliki cerita untuk disampaikan.

Cerita menyederhanakan setiap pesan, membangkitkan emosi, dan membuat brand Anda lebih nyata.

Contohnya, brand seperti Apple dan Facebook menggabungkan kisah para pendiri mereka ke dalam pemasaran produk untuk membuat brand lebih berkesan.

5. Tunjukkan nilai dan idealisme

Di era digital, brand tidak perlu ragu untuk berbagi nilai dan ideal mereka secara online.

Berdasarkan studi Strength of Purpose, ketika sebuah brand memiliki tujuan yang jelas, pelanggan:

  • 4 kali lebih mungkin untuk membeli dari brand tersebut.
  • 6 kali lebih mungkin untuk tetap setia pada brand di masa-masa sulit.
  • 4,1 kali lebih percaya pada brand.
  • 4,5 kali lebih mungkin merekomendasikan brand tersebut kepada orang terdekat.

Mengikuti tujuan atau nilai seperti hak asasi manusia, perlindungan lingkungan, isu sosial, perdagangan yang adil, dan produksi berkelanjutan dapat membangun brand image yang positif.

6. Menggunakan visual

Manusia adalah makhluk visual. Setidaknya 65% orang adalah pembelajar visual. Jika Anda ingin memicu emosi manusia, pengaruhi mereka dengan visual yang tepat.

Segala sesuatu mulai dari logo, font, gambar, hingga warna memainkan peran besar dalam membentuk kesan.

Tetapi, pastikan visual yang digunakan memiliki makna atau tujuan yang selaras dengan tujuan bisnis Anda.

Jangan terlalu rumit dalam mendesain visual. Konten visual dalam branding berkembang dalam kesederhanaan dan informasi yang mudah dicerna.

Baca Juga: Visual Marketing: Definisi, Manfaat, Jenis, & Tips Menggunakannya

Kesimpulan

Pelanggan adalah hal terpenting bagi merek apa pun. Menarik emosi pelanggan sangat penting agar mereka mengambil tindakan.

Begitu Anda menyadari bahwa sebagian besar keputusan pembelian dilandasi oleh perasaan, akan lebih mudah untuk membangun strategi branding yang kuat.

Dengan menggunakan emotional branding, Anda bisa lebih memahami ekspektasi pelanggan, mengukur kepuasan mereka, dan menyesuaikan tujuan bisnis Anda.

Terakhir, untuk menyentuh hati pelanggan, sebuah merek tidak harus terkenal. Namun, sebuah merek harus dapat diterima dan memanusiakan pelanggan dengan baik untuk meninggalkan kesan yang bertahan lama di benak pelanggannya.

Agar bisnis Anda bisa membuat pelanggan lebih puas, berikan pelayanan yang cepat dan akurat dengan aplikasi kasir Kledo POS.

Kledo POS bisa membantu Anda mencatat transaksi, mengelola inventaris, memberikan promo dan diskon, serta menyimpan profil pelanggan untuk keperluan personalisasi.

Tertarik menggunakan Kledo POS? Yuk, klik tautan ini untuk mencobanya!

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 − 2 =