Banyak pemasar dan bisnis menggunakan penceritaan merek atau brand storytelling untuk mengomunikasikan tujuan mereka dan membangun komunitas di sekitar merek mereka di mana konsumen dapat menjadi bagian darinya.
Menggunakan brand storytelling dengan cara ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, membangkitkan kesadaran merek, dan meningkatkan penjualan.
Jika Anda pemilik bisnis atau bekerja di bidang pemasaran, hubungan masyarakat, atau manajemen merek, maka Anda mungkin tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang brand storytelling.
Dalam artikel ini, kami menjelaskan apa itu brand storytelling, menjelaskan mengapa itu penting, membuat daftar 14 jenis brand storytelling dan memberikan contoh untuk membantu Anda memulai.
Apa itu Brand Storytelling?
Brand storytelling adalah metode pemasaran yang menggunakan narasi kreatif untuk menghubungkan merek dengan pelanggannya. Narasi ini sering menghubungkan misi merek dengan nilai-nilai pelanggan untuk mengembangkan ikatan yang lebih kuat.
Perusahaan dapat menggunakan karakter, latar, dan plot yang unik untuk mengembangkan kisah merek mereka.
Mereka juga dapat memanfaatkan sejarah, inspirasi, tujuan, produk, dan layanan perusahaan mereka untuk menciptakan kisah merek yang kuat.
Mengapa Brand Storytelling itu Penting?
Brand storytelling penting karena menawarkan perusahaan kesempatan untuk mempersonalisasi merek mereka dan membentuk hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan mereka.
Mengembangkan strategi brand storytelling yang sukses dapat membantu audiens Anda mempelajari lebih lanjut tentang merek Anda, tujuan Anda, dan produk Anda.
Memasukkan cerita merek dalam kampanye pemasaran Anda dapat menguntungkan Anda dengan:
- Meningkatkan keterlibatan audiens
- Membuat merek Anda lebih mudah diingat
- Meningkatkan kesadaran merek
- Membedakan merek Anda dari pesaing
- Meningkatkan penjualan dan margin pendapatan
- Membangkitkan emosi pelanggan yang kuat
- Menyoroti nilai-nilai Anda
- Meningkatkan loyalitas pelanggan
- Membangun komunitas di sekitar merek Anda
- Memanusiakan merek Anda
14 Jenis Brand Storytelling
Berikut adalah 14 jenis brand storytelling yang dapat Anda uji dalam kampanye pemasaran Anda berikutnya:
1. Brand storytelling berdasarkan data
Pendekatan berbasis data memanfaatkan statistik, analitik, dan kumpulan data untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan membangun kepercayaan dengan mereka.
Dengan memasukkan data ke dalam cerita merek, pemasar dapat menunjukkan bagaimana produk, layanan, atau proses mereka bermanfaat bagi pelanggan dan komunitas yang lebih besar.
Ketika pemasar menggabungkan data dengan pernyataan misi, nilai, atau tujuan perusahaan, mereka dapat menciptakan kisah merek yang kuat yang memotivasi pelanggan untuk mengambil tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau mendaftar ke buletin.
Baca juga: Tips Membuat Call To Action yang Menarik dalam Kampanye Pemasaran
2. Brand storytelling visual
Penceritaan merek visual menggabungkan video, foto, animasi, dan grafik yang menarik untuk menarik perhatian pelanggan.
Dengan menggunakan gambar untuk mengilustrasikan kisah merek, pemasar dapat memberikan pengalaman visual yang lebih menarik kepada pelanggan dan membuat kampanye iklan yang berkesan.
Anda juga dapat menggunakan penceritaan merek visual untuk memengaruhi emosi pelanggan Anda dengan memilih gambar yang menggambarkan perusahaan Anda secara autentik dengan cermat.
Ini dapat membantu pelanggan Anda menemukan makna yang lebih dalam dari merek Anda.
3. Brand storytelling yang berpusat pada audiens
Penceritaan merek yang berpusat pada audiens memungkinkan konsumen untuk memegang kendali, bukan merek itu sendiri.
Pemasar yang menganut pendekatan ini fokus pada apa yang dibutuhkan audiens mereka dan berusaha untuk memberi mereka nilai yang berarti melalui kampanye iklan mereka.
Konten yang mereka kembangkan dapat mendidik audiens mereka, memberi mereka hiburan atau meningkatkan kehidupan mereka dengan cara tertentu.
Meskipun pemasar membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat laba atas investasi dari teknik penceritaan merek ini, penggunaan metode ini sering kali menghasilkan pelanggan seumur hidup.
4. Brand storytelling yang berfokus pada misi
Pemasar yang menerapkan penceritaan merek yang berfokus pada misi menggunakan kampanye iklan mereka untuk membagikan tujuan merek.
Mereka mungkin menyoroti mengapa sebuah perusahaan didirikan, mengapa itu ada hari ini atau apa yang memotivasi para pemimpin dalam merek untuk melayani pelanggan mereka.
Jenis penceritaan merek ini memungkinkan pelanggan untuk terhubung dengan perusahaan berdasarkan nilai inti mereka.
5. Outlet berita sebagai brand storytelling
Di outlet berita sebagai pendekatan penceritaan merek, pemasar fokus untuk membangun perusahaan sebagai ahli dan pemimpin dalam industrinya.
Mereka membuat konten yang menginformasikan pelanggan tentang berita industri terbaru dan memberikan nilai pendidikan.
Pemasar dapat menggunakan posting blog, podcast, video, artikel cetak atau posting media sosial untuk membangun kredibilitas merek menggunakan metode ini.
6. Brand storytelling visioner
Penceritaan merek visioner berfokus pada masa depan perusahaan. Jenis penceritaan ini berfokus pada pernyataan misi menyeluruh perusahaan dan tujuan mereka.
Pemasar dapat berbagi informasi tentang tujuan pengembangan produk mereka atau inisiatif berbeda yang diyakini perusahaan.
Pemasar juga dapat menggambarkan bagaimana sebuah merek berencana untuk meningkatkan kehidupan pelanggannya atau komunitas tempat mereka bekerja.
Menggunakan penceritaan merek yang visioner dapat membantu Anda membangun komunitas yang kuat sekitar perusahaan Anda dan membuat pelanggan Anda merasa seperti mereka milik sebuah gerakan.
Baca juga: Manajemen Penjualan: Pengertian, Tujuan, Proses, dan Tips Mengelolanya
7. Legacy brand storytelling
Legacy brand storytelling berfokus pada sejarah perusahaan. Pemasar dapat berbagi bagaimana perusahaan dimulai, siapa pendiri mereka dan alasan mereka berdiri.
Mereka juga dapat membawa pelanggan dalam perjalanan dengan menunjukkan kepada mereka bagaimana merek mereka telah berkembang dari waktu ke waktu.
Jenis penceritaan merek ini bisa sangat efektif untuk perusahaan yang memiliki sejarah yang kaya.
Menyoroti umur panjang Anda sebagai perusahaan dapat membantu Anda membangun kepercayaan dengan pelanggan dan mengembangkan hubungan yang lebih otentik dengan mereka.
8. Brand storytelling yang berfokus pada karyawan
Jenis penceritaan merek ini menampilkan pendiri, pemimpin, dan karyawan perusahaan.
Pemasar dapat mewawancarai orang-orang ini untuk membuat konten video, mengambil foto gaya hidup mereka di tempat kerja, dan memasukkan kutipan karyawan dalam materi iklan mereka.
Mengizinkan karyawan Anda untuk membantu Anda menceritakan kisah merek Anda dapat membuat perusahaan Anda tampak lebih otentik dan membantu pelanggan mengembangkan hubungan pribadi dengan bisnis Anda.
Penceritaan merek yang berfokus pada karyawan juga dapat membantu perusahaan meningkatkan kampanye perekrutan dan perekrutan mereka dengan menunjukkan budaya kerja yang positif.
9. Brand storytelling yang digerakkan oleh karakter
Penceritaan merek yang digerakkan oleh karakter menampilkan orang-orang nyata, karakter fiksi, atau maskot yang mewakili perusahaan.
Pemasar yang menggunakan pendekatan penceritaan merek yang digerakkan oleh karakter biasanya berfokus pada penggunaan satu individu dalam semua kampanye iklan mereka untuk menciptakan konsistensi dan keakraban.
Seiring waktu, pelanggan mungkin mulai mengasosiasikan karakter dengan merek.
Ini dapat membantu merek tampil lebih manusiawi, menyampaikan kepribadian mereka, dan menciptakan hubungan yang tak terlupakan dengan pelanggan.
Baca juga: Visual Merchandising: Pengertian, Jenis dan Cara Menggunakannya
10. Brand storytelling yang berfokus pada komunitas
Pemasar yang menggunakan pendekatan penceritaan merek yang berfokus pada komunitas menyoroti bagaimana perusahaan membuat dampak positif.
Mereka mungkin menunjukkan bagaimana suatu merek berinvestasi di komunitas mereka dengan berbagi informasi tentang badan amal yang mereka dukung, penggalangan dana yang mereka dirikan, organisasi yang menjadi relawan karyawan mereka, atau tindakan yang telah mereka ambil untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Jenis penceritaan merek ini dapat secara positif memengaruhi pelanggan yang memiliki nilai yang sama dengan perusahaan Anda dan membuat mereka merasa senang membeli produk atau layanan Anda.
11. Brand storytelling berbasis produk atau layanan
Pendekatan brand storytelling ini berfokus pada bagaimana dan mengapa perusahaan mengembangkan produk dan layanan mereka.
Pemasar dapat menggunakan cerita merek berbasis produk atau layanan untuk menyoroti fitur dan manfaat utama. Ini dapat membantu pelanggan memahami nilai di balik produk dan layanan perusahaan dan menentukan apakah mereka lebih baik daripada produk pesaing.
Pemasar juga dapat menggunakan penceritaan merek berbasis produk atau layanan untuk menunjukkan kepada konsumen bagaimana mereka mendapatkan materi mereka.
Hal ini dapat memberikan rasa transparansi kepada pelanggan dan membantu merek membangun kepercayaan dengan mereka.
12. Seasonal stories
Pemasar dapat memilih untuk memasukkan penceritaan merek musiman untuk mengembangkan iklan yang sangat relevan sepanjang tahun.
Perusahaan dapat membuat cerita merek musiman seputar liburan mendatang, bulan kesadaran, atau acara sosial. Mereka juga dapat menggunakan cuaca atau musim untuk mempromosikan berbagai produk dan layanan mereka.
Sementara cerita merek musiman perlu sering diperbarui agar tetap relevan, mereka bisa efektif karena mudah bagi pelanggan untuk berhubungan dengan mereka.
Perusahaan juga dapat menggunakan cerita musiman untuk menonjolkan nilai-nilai mereka, menunjukkan keterlibatan komunitas mereka, dan menciptakan pesan merek yang positif.
13. Educational brand storytelling
Educational brand storytelling dapat memberikan nilai yang signifikan kepada pelanggan dengan mengajari mereka sesuatu yang baru.
Pemasar sering menggunakan tutorial, kuis, wawancara dengan para ahli, dan cerita instruksional untuk mengembangkan konten pendidikan yang dapat melibatkan pelanggan.
Memberi pelanggan Anda konten yang berharga dan mendidik dapat membantu Anda meningkatkan loyalitas merek mereka dari waktu ke waktu.
Menawarkan konten pendidikan gratis juga dapat meningkatkan jumlah pembelanjaan pelanggan yang nyaman untuk produk atau layanan Anda yang sebenarnya, yang dapat membantu Anda meningkatkan margin pendapatan.
Baca juga: Strategi Instagram Marketing Ini Wajib Dilakukan untuk Penjualan
14. Customer brand storytelling
Menggunakan cerita pelanggan adalah salah satu metode penceritaan merek yang paling efektif karena menggambarkan bagaimana produk atau layanan perusahaan dapat memberikan nilai nyata kepada konsumen.
Pemasar dapat membagikan bagaimana produk atau layanan mereka membantu pelanggan mengatasi tantangan atau memasukkan testimonial dari penggemar yang menyukai merek mereka.
Dengan mengizinkan pelanggan yang sudah ada untuk membantu mereka menceritakan kisah merek mereka, perusahaan dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam dengan audiens target mereka dan membantu mereka membayangkan menggunakan produk atau layanan mereka sendiri.
Contoh Brand Storytelling
Berikut adalah beberapa contoh kampanye brand storytelling yang efektif untuk membantu Anda memulai:
Contoh 1
Berikut adalah contoh perusahaan yang menggunakan customer brand storytelling:
Sebuah perusahaan yang memiliki beberapa resor di seluruh dunia ingin meningkatkan keanggotaan premium mereka.
Pelanggan yang membeli keanggotaan premium dapat mengunjungi salah satu resor mereka setiap bulan dengan biaya tahunan tetap.
Untuk menampilkan penawaran ini, perusahaan berbagi cerita pelanggan yang menampilkan orang-orang yang menikmati berbagai atraksi wisata, fasilitas resor, dan pengalaman yang berbeda.
Mereka juga mewawancarai pelanggan yang senang dan meminta mereka berbagi kenangan perjalanan favorit mereka.
Perusahaan ini menggunakan pendekatan penceritaan merek pelanggan untuk menunjukkan bagaimana keanggotaan resor premium mereka dapat memberikan nilai nyata.
Dengan berbagi pengalaman perjalanan dan kenangan favorit pelanggan, mereka dapat mengomunikasikan mengapa orang menyukai merek mereka.
Mereka juga dapat membantu calon pelanggan membayangkan jenis liburan apa yang dapat mereka ambil sendiri jika mereka membeli keanggotaan premium.
Contoh 2
Berikut adalah contoh penceritaan merek berdasarkan data:
Sebuah perusahaan teknologi ingin mempromosikan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) inovatif yang mereka buat untuk memantapkan diri sebagai pemimpin di industri mereka.
Pada saat yang sama, mereka ingin menunjukkan kepada pelanggan bahwa mereka dapat mempercayai produk mereka. Pemasar mengumpulkan data tentang bagaimana perangkat lunak AI perusahaan digunakan untuk memberi manfaat bagi masyarakat.
Kemudian, mereka mengembangkan kampanye iklan yang menunjukkan bagaimana perangkat lunak AI perusahaan 33% lebih akurat dalam mendiagnosis penyakit kulit daripada profesional medis.
Mereka juga berbagi bahwa tujuan mereka adalah untuk memastikan bahwa setiap fasilitas kesehatan di Amerika Serikat memiliki kemampuan AI pada tahun 2030.
Dalam contoh ini, pemasar menggunakan penceritaan merek berdasarkan data untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan membangun kepercayaan dengan mereka.
Mereka menggunakan statistik untuk membangun merek mereka sebagai pemimpin industri dalam pengembangan perangkat lunak AI.
Perusahaan juga merangkul elemen penceritaan merek yang berfokus pada komunitas dengan membagikan bagaimana produk mereka dapat berdampak positif pada masyarakat.
Terakhir, perusahaan ini menggabungkan penceritaan merek visioner dengan menyoroti tujuan mereka untuk menyediakan kemampuan AI ke setiap fasilitas kesehatan di Indonesia.
Misi ini dapat mendorong pelanggan mereka untuk merasa seperti mereka adalah bagian dari sebuah gerakan dan komunitas.
Baca juga: Brand Awareness: Pengertian dan Cara Membangunnya dalam Bisnis
Contoh 3
Berikut adalah contoh penceritaan merek berbasis produk:
Produsen kertas ingin menunjukkan kepada pelanggan mereka bahwa produk mereka etis dan berkelanjutan.
Mereka mengembangkan kampanye yang menunjukkan bagaimana mereka secara bertanggung jawab mendapatkan bahan mentah dan mewawancarai karyawan yang berpengetahuan luas untuk mendidik masyarakat tentang praktik ini.
Mereka juga berbagi informasi tentang berbagai organisasi nirlaba berkelanjutan yang mereka dukung dan menyoroti tujuan mereka untuk menanam 1.000.000 pohon tahun ini.
Dalam contoh ini, produsen kertas menggunakan penceritaan merek berbasis produk untuk menunjukkan bagaimana mereka secara bertanggung jawab mendapatkan bahan mentah mereka.
Ini dapat membantu mereka membangun kepercayaan dengan pelanggan mereka.
Mereka juga menggabungkan penceritaan merek yang berfokus pada karyawan dan pendidikan dengan memiliki para ahli di tim mereka yang memberikan informasi penting kepada audiens mereka.
Terakhir, mereka menyertakan elemen cerita merek yang berfokus pada komunitas dan visioner untuk membagikan organisasi nirlaba berkelanjutan mana yang saat ini mereka dukung dan bagaimana mereka berencana untuk memperbaiki lingkungan di masa depan.
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai brand storytelling dan jenisnya yang mungkin bisa Anda adaptasikan dalam bisnis Anda. Pastikan juga Anda menetapkan anggaran yang cukup dalam melakukan proses pemasaran brand storytelling dalam bisnis Anda.
Untuk memudahkan Anda dalam membuat penganggaran dan pengelolaan keuangan bisnis, Anda bisa mencoba mengunakan Kledo sebagai software akuntansi dalam bisnis Anda.
Kledo adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari 10 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis yang Anda di Indonesia dan memiliki fitur terlengkap dengan harga yang terjangkau yang bisa Anda gunakan secara gratis melalui tautan ini.
- 8 Strategi Menghadapi Inflasi Untuk Bisnis Kecil Menengah - 6 Desember 2024
- 10 Rekomendasi Aplikasi Pembukuan Terbaik & Mudah Digunakan - 6 Desember 2024
- Mengetahui Peran AI dalam Manajemen Persediaan - 5 Desember 2024