Strategi Harga Coret: Manfaat, Risiko, dan Alternatifnya

harga coret banner

Saat berbelanja secara online maupun di toko-toko retail, Anda pasti sudah sering melihat harga coret.

Harga ini menunjukkan harga asli produk yang dicoret, sambil menampilkan harga diskon di sebelahnya.

Strategi harga coret merupakan taktik psikologis yang menunjukkan berapa banyak yang bisa pelanggan hemat dengan diskon tersebut.

Pada artikel ini, kami akan membahas harga coret, psikologi di baliknya, manfaat, risiko penggunaan, serta alternatif strategi lainnya.

Apa Psikologi di Balik Harga Coret?

harga coret 1

Efek anchoring (Jangkar):

Efek anchoring atau bias jangkar merujuk pada kecenderungan seseorang untuk terlalu bergantung pada informasi awal saat membuat keputusan selanjutnya.

Dalam konteks harga, harga awal berfungsi sebagai “jangkar” yang konsumen gunakan untuk menilai harga diskon.

Misalnya, jika sebuah produk seharga Rp750.000 ditawarkan dengan diskon 20%, maka secara otomatis konsumen akan memperkirakan nilainya menjadi sekitar Rp600.000.

Jika kemudian ditawarkan lagi diskon tambahan 20%, walaupun kualitas atau harga sebenarnya tidak berubah, banyak konsumen tetap menganggap ini sebagai penawaran menarik karena harganya semakin mendekati “jangkar” awal mereka (yakni Rp600.000).

Perbandingan harga

Ketika menetapkan harga awal yang cukup tinggi, penurunan harga dapat menciptakan persepsi bahwa penawaran tersebut sangat menguntungkan.

Sebaliknya, jika harga awal sudah cukup rendah, penurunan harga lebih lanjut bisa jadi tidak terlalu menarik.

Perbandingan harga juga bisa dilakukan dengan membandingkan harga produk Anda dengan harga milik kompetitor, untuk menunjukkan bahwa Anda menawarkan nilai yang lebih besar dengan harga lebih rendah.

Mengkomunikasikan diskon dengan efektif

Komunikasi yang efektif sangat penting untuk kesuksesan kampanye promosi apa pun.

Saat menerapkan harga coret dan menampilkan harga asli serta harga diskon dan besaran diskon, Anda menciptakan nilai untuk pelanggan.

Selain itu, harga seperti ini juga lebih dilirik oleh konsumen. Ketika mereka tahu seberapa banyak yang bisa mereka hemat dari penawaran Anda, mereka akan merasa bahwa penawaran Anda ‘tulus dan bermanfaat’.

kledo pos 2

Baca Juga: Psychological Pricing: Definisi, Jenis, Contoh, Kelebihan & Kekurangannya

Kapan Strategi Harga Coret Efektif Digunakan?

Harga coret adalah taktik pemasaran yang memanfaatkan tampilan visual teks yang dicoret untuk menarik perhatian konsumen pada potongan harga.

Strategi ini bisa digunakan di berbagai industri, namun paling umum ditemukan di sektor ritel.

Pendekatan ini efektif untuk produk dengan harga promo yang berada di kisaran rendah hingga menengah-tinggi.

Namun, jika harganya terlalu murah, hal ini bisa menurunkan kredibilitas produk, bahkan membuat konsumen merasa dibohongi.

Strategi ini juga kurang efektif bagi konsumen yang sudah familiar dengan produk tersebut (dan untuk produk mewah, penggunaan harga coret justru bisa menurunkan nilai barang).

Target yang cocok untuk strategi harga coret?

Pada akhirnya, Anda harus memahami siapa target audiens Anda dan bagaimana kebiasaan belanja mereka sebelum memutuskan apakah akan menggunakan strategi harga coret atau tidak.

Strategi ini cocok untuk menarik perhatian pembeli impulsif atau pembeli yang terburu-buru karena tidak punya banyak waktu.

Namun, strategi ini tidak akan terlalu efektif bila target Anda adalah pemburu diskon yang cenderung membandingkan harga terlebih dahulu sebelum membeli.

Baca Juga: Competitive Pricing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya

Manfaat Strategi Harga Coret

  • Meningkatkan Nilai yang Dirasakan: Menampilkan harga asli di samping harga diskon akan membuat transaksi lebih menarik bagi konsumen. Isyarat visual ini dapat memengaruhi keputusan pembelian dengan menekankan proposisi nilai.
  • Merangsang Urgensi dan Pembelian Impuls: Harga coret dapat menciptakan rasa urgensi. Hal ini mendorong konsumen untuk membuat keputusan pembelian cepat guna memanfaatkan penawaran waktu terbatas yang ada.
  • Membantu dalam Manajemen Inventaris: Harga diskon adalah strategi yang efektif untuk membersihkan inventaris berlebih atau yang pergerakannya lambat, sehingga membebaskan ruang dan modal untuk produk baru. Pendekatan ini membantu mempertahankan berbagai macam produk baru dan mengurangi biaya penyimpanan.
  • Meningkatkan Arus Kas: Dengan mempercepat penjualan barang diskon, bisnis dapat meningkatkan arus kas, sehingga memungkinkan investasi ulang dalam inventaris yang lebih menguntungkan atau kebutuhan operasional lainnya.
  • Menandakan Kualitas Produk: Dalam konteks tertentu, harga yang dicoret dapat berfungsi sebagai sinyal kualitas. Apalagi, saat konsumen tidak yakin tentang nilai suatu produk. Harga awal yang lebih tinggi menunjukkan produk premium, dan diskon menunjukkan penawaran yang menguntungkan untuk barang berkualitas tinggi.
  • Keunggulan Kompetitif: Menawarkan diskon dapat membedakan bisnis dari pesaing, menarik pelanggan yang sensitif terhadap harga, dan berpotensi meningkatkan pangsa pasar.

Baca Juga: Strategi Menaikkan Harga Tanpa Harus Kehilangan Pelanggan

Strategi Menerapkan Harga Coret

harga coret 2

Berikut ini adalah beberapa strategi efektif untuk menerapkan harga coret:

  1. Soroti Diskon Asli: Pastikan bahwa harga asli mencerminkan harga jual sebelumnya yang sah. Menampilkan harga asli yang ternyata bukan merupakan harga sebenarnya dapat menyesatkan konsumen. Sebaliknya, diskon asli membangun kepercayaan dan meningkatkan nilai transaksi yang konsumen rasakan.
  2. Ciptakan Rasa Urgensi: Padukan harga coret dengan promosi yang berkaitan dengan waktu, seperti “flash sale” atau “limited-time offer”. Kombinasi ini dapat mendorong keputusan pembelian yang lebih cepat dengan memanfaatkan rasa takut konsumen akan kehilangan sesuatu.
  3. Gunakan Isyarat Visual Secara Efektif: Buat harga diskon lebih menonjol daripada harga asli dengan menggunakan font yang lebih besar, teks tebal, atau warna yang kontras. Ini menarik perhatian konsumen dan memperkuat proposisi nilai.
  4. Targetkan Segmen Pelanggan yang Tepat: Harga coret sangat efektif untuk pembeli impulsif dan pemburu barang murah yang termotivasi oleh penghematan. Namun, mungkin kurang efektif untuk konsumen yang lebih fokus pada kualitas produk atau prestise merek.
  5. Hindari Penggunaan Berlebihan: Penggunaan harga coret secara berlebihan di semua produk dapat mengurangi dampaknya dan dapat menyebabkan konsumen mempertanyakan keaslian diskon. Jadi, gunakan strategi ini untuk promosi yang asli agar kredibilitas tetap terjaga.
  6. Patuhi Kebijakan Platform: Jika berjualan di platform seperti Amazon atau TikTok Shop, patuhi panduan khusus mereka untuk harga coret. Misalnya, Amazon mengharuskan produk telah dijual dengan harga yang tercantum selama periode tertentu sebelum menampilkan harga coret.

Baca Juga: Harga Penjualan: Pembahasan Lengkap dan Bedanya dengan HPP

Risiko Penggunaan Harga Coret yang Tidak Etis

Harga coret memang bisa meningkatkan penjualan secara signifikan, tetapi jika Anda menggunakannya secara tidak etis atau berlebihan, strategi ini justru dapat menjadi bumerang bagi bisnis Anda.

Karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk memahami risiko dan menjaga etika agar tidak merusak kepercayaan konsumen maupun melanggar hukum.

  • Komplain dan Reputasi Buruk di Online Review: Konsumen digital sangat vokal. Jika merasa tertipu, mereka bisa meninggalkan ulasan negatif yang memengaruhi keputusan calon pembeli lain.
  • Menurunkan Kepercayaan Konsumen: Jika pelanggan menyadari bahwa harga “sebelumnya” sebenarnya tidak pernah berlaku, mereka akan merasa tertipu. Akibatnya, brand Anda dianggap tidak jujur dan pelanggan enggan membeli kembali.
  • Tuduhan “Harga Palsu” atau Penipuan: Dalam banyak negara, termasuk Indonesia, mencantumkan harga coret yang tidak akurat dapat dianggap praktik manipulatif atau bahkan pelanggaran hukum perlindungan konsumen. Misalnya, mencantumkan harga awal yang dibuat-buat. Harga diskon yang sebenarnya harga normal.
  • Efek Negatif Jangka Panjang terhadap Brand: Jika terlalu sering menggunakan harga coret, pelanggan bisa merasa bahwa produk Anda selalu “dijual murah” atau berkualitas rendah. Ini bisa merusak positioning Anda di pasar, terutama jika ingin masuk segmen premium.

Baca Juga: Cara Menghitung Persentase Diskon Beserta Rumus dan Contoh Kasusnya

Alternatif Strategi untuk Harga Coret

Seperti yang sudah kami jelaskan di atas, sebaiknya Anda tidak terlalu sering menggunakan harga coret. Sebagai alternatifnya, Anda bisa menerapkan beberapa strategi ini:

1. Free shipping atau gratis ongkir

Di e-commerce, gratis ongkir sering kali lebih menarik daripada diskon harga produk. Misalnya, Anda bisa memberikan gratis ongkir ke seluruh pulau Jawa, tanpa minimum pembelian.

Keunggulan dari strategi ini adalah mengatasi penghalang checkout terbesar, yakni biaya kirim, dan meningkatkan konversi terutama di marketplace.

2. Program loyalitas / cashback

Berikan cashback atau poin untuk pembelian tertentu, yang bisa Anda tukar di masa mendatang. Contohnya, belanja hari ini untuk mendapatkan cashback Rp15.000 untuk pembelian berikutnya.

Keunggulan strategi ini adalah mampu mendorong repeat order serta membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

3. Bundling produk (Paket Hemat)

Gabungkan dua atau lebih produk dalam satu paket dengan harga total yang lebih murah dibanding membeli satuan.

Misalnya, paket “Mandi Cantik” berisi sabun dan pasta gigi dengan harga yang lebih murah daripada jika membeli sendiri.

Keunggulan dari strategi ini adalah meningkatkan nilai transaksi per pembelian dan memperkenalkan produk lain ke konsumen.

4. Beli 1 Gratis 1 (B1G1) / Bonus Produk

harga coret 3

Alih-alih mengurangi harga, Anda memberi nilai lebih dalam bentuk produk tambahan. Misalnya, Beli 2 botol sampo, gratis 1 sisir eksklusif.

Keunggulan dari strategi ini adalah membuat konsumen merasa mendapatkan lebih banyak dan menarik perhatian tanpa merusak persepsi harga.

Baca Juga: 8 Ide Diskon Liburan dan 10 Tips Promosi untuk Toko Anda!

Kesimpulan

Harga coret adalah salah satu teknik promosi visual yang umum digunakan baik di toko online maupun toko fisik.

Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan bahwa konsumen sedang mendapatkan penawaran lebih murah daripada harga normal.

Untuk membantu Anda menerapkan diskon pada bisnis Anda, gunakan aplikasi kasir Kledo POS. Kledo POS memiliki fitur-fitur seperti pencatatan transaksi, manajemen inventoris, dan penerapan diskon dengan mudah.

Jadi, dengan Kledo POS, Anda bisa menjalankan strategi diskon seperti ini hanya dengan beberapa klik saja.

Nah, tunggu apa lagi? Yuk, coba Kledo POS sekarang melalui tautan ini.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 + 9 =