Harga Penjualan: Pembahasan Lengkap dan Bedanya dengan HPP

harga penjualan

Harga penjualan adalah harga yang dibayar pembeli untuk produk atau layanan yang Anda jual. Besaran harga jual dapat bervariasi tergantung pada seberapa banyak pembeli bersedia membayar, seberapa banyak penjual bersedia menerima, dan seberapa kompetitif harganya dibandingkan dengan bisnis lain di pasar.

Istilah harga penjualan ini sering disamakan dengan harga pokok penjualan. Padahal, keduanya merupakan metrik yang berbeda. Penasaran apa saja perbedaan antara harga jual dan HPP?

Yuk, baca artikel ini sampai selesai karena Kledo akan mengajak Anda memahami lebih mendalam seputar harga penjualan dan bedanya dengan HPP?

Pengertian Harga Penjualan Adalah…

harga penjualan

Harga penjualan adalah total akumulasi biaya yang dikeluarkan bisnis untuk menciptakan barang atau jasa ditambah dengan margin keuntungan yang telah ditentukan perusahaan. Seperti HPP, harga jual mencakup semua biaya langsung yang terkait dengan barang dan jasa ini.

Meskipun harga penjualan dapat memberi tahu Anda biaya operasional untuk memproduksi barang atau jasa, hal ini juga dapat membantu dalam hal lain.

Baca juga: Metode Harga Pokok Pesanan: Pengertian Lengkap dan Cara Hitungnya

Pentingnya Harga Penjualan bagi Bisnis

Harga jual memainkan peran penting untuk menentukan rasio keuntungan. Daftar harga atau harga pasar adalah saat penjual akan menjual produk kepada pelanggan.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan uang dan memperoleh keuntungan yang besar, mereka harus menentukan harga jual. Namun, harga jual tidak boleh terlalu tinggi sehingga pelanggan ragu untuk membeli produk baru.

Baca juga: Diskriminasi Harga: Pengertian, Tingkatan, Syarat, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya

Apa Saja Jenis Strategi Harga Penjualan?

Berikut adalah strategi yang dapat digunakan perusahaan saat menetapkan harga penjualan:

1. Target Pasar Laba Kotor

Perusahaan yang menggunakan strategi target pasar laba kotor menetapkan persentase laba yang mereka harapkan untuk diperoleh. Mereka bertujuan untuk menghasilkan setidaknya 20% dari harga biaya mereka ketika menghitung harga jual mereka.

Profesional akuntansi di perusahaan dapat menggunakan strategi ini untuk menetapkan harga jual yang dapat membantu perusahaan menghasilkan pendapatan yang cukup.

2. Penetapan Harga Keuntungan yang Direncanakan

Strategi penetapan harga laba yang direncanakan memungkinkan perusahaan untuk menghitung biaya pembuatan suatu produk dan total output untuk menetapkan harga yang sesuai.

Mereka dapat menggunakan strategi ini untuk mengevaluasi profitabilitas strategi penetapan harga lainnya. Strategi penetapan harga ini sering cocok untuk perusahaan manufaktur.

3. Harga yang Ditanggung Pasar

Strategi penetapan harga ini memberikan tingkat keuntungan tertinggi bagi perusahaan. Perusahaan yang menggunakan strategi ini dapat menetapkan harga maksimum yang dimungkinkan oleh pasar.

Misalnya, jika perusahaan mengeluarkan biaya Rp. 200.000 untuk memproduksi suatu produk, dan harga maksimum pasar untuk produk tersebut adalah Rp. 500000, perusahaan dapat menjual produk tersebut seharga Rp. 500.000.

Baca juga: Harga Pokok Produksi: Pengertian, Rumus, dan Contoh Perhitungannya

Cara Menghitung Harga Penjualan

Ketika perusahaan menghitung harga jual untuk produk mereka, mereka mempertimbangkan dua faktor. Pertama, mereka mempertimbangkan biaya produksi.

Selanjutnya, perusahaan juga mempertimbangkan keuntungan yang dapat direalisasikan dari penjualan produk. Jika Anda ingin menghitung harga jual produk suatu perusahaan, Anda dapat menggunakan rumus ini dan ikuti langkah-langkah berikut:

Harga jual = harga pokok + margin keuntungan yang diinginkan

Langkah 1. Hitung Biaya per Produk

Hitung biaya untuk menyediakan layanan atau menjual produk. Hitung biaya per unit dan biaya per massal untuk menemukan hasil yang akurat.

Produsen juga menyebut harga pokok sebagai biaya produksi. Misalnya, jika Anda ingin menghitung biaya produksi kemeja per unit, Anda dapat menghitung biaya kain dan pembayaran tenaga kerja. Untuk menghitung harga pokok suatu produk, Anda dapat menggunakan rumus ini:

Harga pokok = bahan baku + tenaga kerja langsung + overhead pabrik yang dialokasikan

2. Tentukan Margin Keuntungan yang Diinginkan

Setelah menghitung harga pokok, langkah selanjutnya adalah menentukan margin keuntungan yang ingin diperoleh perusahaan. Anda dapat mengevaluasi kesuksesan finansial perusahaan dengan menghitung rasio margin keuntungannya.

Rasio margin keuntungan perusahaan membandingkan keuntungannya dengan penjualannya. Profesional biasanya menyatakan margin laba kotor sebagai persentase dari harga biaya untuk memproduksi item atau memberikan layanan.

Untuk menghitung margin keuntungan, Anda dapat mengalikan harga biaya dengan persentase yang diinginkan. Rumus untuk menghitung keuntungan dari rasio margin keuntungan adalah:

Laba = (rasio margin laba x biaya) + biaya

Misalnya, anggaplah harga biaya untuk sebuah gaun di toko eceran adalah Rp. 100.000, dan perusahaan menerapkan margin laba kotor 40%.

Anda dapat menghitung keuntungan yang diinginkan dengan mengalikan margin keuntungan dengan harga biaya, yang menghasilkan Rp. 40.000. Keuntungan yang diinginkan untuk toko pakaian per pakaian adalah Rp. 40.000.

Baca juga: Mengetahui Unsur Pajak dalam Sistem Perpajakan Indonesia

3. Masukkan Angka ke dalam Rumus

Setelah mempelajari unsur-unsur dalam rumus harga jual, langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai ke dalam rumus tersebut.

Masukkan harga pokok produk dan keuntungan yang diinginkan perusahaan. Berikut cara menghitung harga jual dari contoh sebelumnya:

Dimana HJ= harga jual
HJ= (biaya pokok) + (margin keuntungan yang diinginkan)
HJ = Rp. 100.000 + Rp. 40.000
HJ = Rp. 140.000

4. Evaluasi Hasil Perhitungan

Setelah Anda menyelesaikan perhitungan, Anda dapat menggunakan hasilnya untuk mengevaluasi harga jual perusahaan secara kritis. Anda dapat mempertimbangkan penerimaan pasar dan persaingan untuk menetapkan harga jual untuk membantu perusahaan menghasilkan pendapatan.

Misalnya, toko lain mungkin menetapkan harga jual untuk gaun yang sama pada Rp. 130.000 untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Baca juga: Cara Menghitung Harga Jual, Rumus, dan Contoh Kasusnya

Banner 2 kledo

Lantas, Apa yang Dimaksud HPP?

Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya langsung yang dikeluarkan untuk produksi barang atau jasa. Biaya ini termasuk biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan langsung, dan overhead pabrik langsung. Namun, HPP ini tidak termasuk biaya tidak langsung, seperti biaya tenaga penjualan dan biaya distribusi. 

Katakanlah Anda menjual sabun mandi. Untuk memproduksi sabun mandi, perusahaan Anda harus mengeluarkan sekitar Rp. 5.000 per sabun untuk bahan-bahan seperti bahan dasar sabun, pewangi, dan aditif.

Anda juga harus mengeluarkan Rp. 1.000 per sabun mandi untuk tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuatnya dan Rp. 1.000 untuk pengemasan. Jadi, perusahaan Anda menghabiskan total Rp. 7.000 untuk membuat sabun.

Nah, HPP produksi sabun mandi tersebut berarti sebesar Rp. 7.000.

Ada juga beberapa kasus bahwa bisnis, khususnya perusahaan jasa, tidak memiliki HPP dan persediaan, sehingga tidak ada HPP yang ditampilkan pada laporan laba rugi masing-masing.

Baca juga: Cara Membuat Jurnal HPP (Harga Pokok Penjualan) dalam Akuntansi

Rumus Menghitung HPP

HPP menunjukkan biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi barang selama periode waktu tertentu. Rumus untuk HPP adalah:

HPP: Persediaan awal + Pembelian – Persediaan akhir

Katakanlah Perusahaan XYZ ingin menghitung HPP pada kuartal pertama tahun 2022. 

Jika perusahaan memiliki persediaan awal sebesar Rp. 30.000.000 dan pembelian berjumlah Rp. 12.000.000 untuk kuartal tersebut, dan persediaan akhir adalah Rp. 8.000.000 maka total HPP Perusahaan XYZ untuk kuartal tersebut adalah:

HPP = 30.000.000 + 12.000.000 – 8.000.000 = 34.000.000

Dengan demikian, total HPP pada kuartal 1 tahun 2022 adalah Rp. 34 juta.

Baca juga: Cara Menghitung HPP Bisnis Dagang dan Jasa dengan Cepat dan Mudah

Jadi, Apa Bedanya Harga Penjualan vs HPP?

Dari poin-poin pembahasan di atas bisa disimpulkan bahwa harga penjualan berbeda dengan HPP, ya. Jadi, harga penjualan memiliki makna yang lebih luas daripada HPP.

Artimya, HPP hanya merujuk pada berapa total biaya langsung yang dihabiskan untuk memproduksi barang atau jasa. Berbeda halnya denga harga penjualan yang memperhitungkan semua komponen biaya yakni biaya langsung (HPP), biaya tidak langsung, dan memasukkan margin profit yang diinginkan.

Contohnya pada kasus HPP pembuatan sabun mandi sebesar Rp. 7.000 di atas. Harga jual yang idealnya harus lebih besar dari Rp. 7.000 untuk mendapatkan keuntungan karena perlu memperhitungkan HPP dan biaya tidak langsung tambahan seperti pemasaran, pengiriman dan keuntungan yang diinginkan.

Contoh Perhitungan Harga Penjualan

harga penjualan

Perhatikan contoh berikut untuk mempelajari cara menghitung harga jual:

Contoh 1

Berikut cara menghitung harga jual jasa dekorasi:

Dalam contoh ini, Perusahaan Dekorasi Meghan menyiapkan tempat untuk acara. Akuntan perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan nasihat keuangan dan mengelola operasi keuangan perusahaan.

Anggota eksekutif perusahaan bekerja sama dengan akuntan untuk menetapkan harga yang sesuai untuk layanan dekorasi perusahaan. Akuntan dapat menggunakan rumus untuk mendapatkan titik awal yang berharga untuk harga jual bulanan layanan perusahaan.

Total harga biaya mungkin termasuk:

  • Bahan dekorasi dengan biaya sewa Rp. 7 juta per bulan
  • Biaya transportasi Rp. 2 juta setiap bulan
  • Tenaga kerja, yang berjumlah Rp. 5 juta per bulan

Setelah perhitungan harga pokok yang akurat, langkah selanjutnya adalah mengalikan margin keuntungan yang diinginkan perusahaan dengan total biaya.

Dalam contoh ini, margin keuntungan perusahaan adalah 35%, jadi akuntan mendapat Rp. 4,9 juta sebagai keuntungan bulanan yang diinginkan perusahaan. Dengan menggunakan rumus, harga jual bulanan untuk perusahaan dekorasi adalah:

HJ = biaya + keuntungan yang diinginkan
HJ= 14.000.000 + 4.900.000
HJ= 18.900.000

Akuntan dapat memeriksa jumlah rata-rata acara yang didekorasi perusahaan per bulan untuk menetapkan harga jual yang sesuai. Jika perusahaan mendekorasi rata-rata tujuh acara setiap bulan, maka akuntan dapat membagi harga jual dengan rata-rata klien untuk menentukan harga yang dapat dibebankan perusahaan per acara.

Biayanya bisa dihitung dengan Rp. 18.900.000/ 7 = Rp. 2.700.000. Setelah perhitungan ini, akuntan dapat memeriksa perusahaan dekorasi lain dan harga yang mereka kenakan per acara dan memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan. Akuntan dapat menyarankan sedikit pengurangan harga atau kenaikan.

Baca juga: Pahami Rumus BEP (Break Even Point) dan Cara Menghitungnya

Contoh 2

Berikut cara menghitung harga jual suatu produk furniture:

Louis Furniture Company mengkhususkan diri dalam pembuatan peralatan perabot rumah tangga. Riset pasar yang sukses telah menghasilkan koleksi furnitur baru.

Tim pemasaran telah mengumpulkan opini publik mengenai produk, harga yang sesuai, dan persaingan di pasar. Departemen akuntansi juga dapat menghitung harga jual untuk membantu perusahaan menetapkan harga yang baik untuk produk baru.

Langkah pertama adalah menghitung biaya produksi furnitur. Bahan baku, alat yang digunakan untuk membuat furnitur, dan karyawan yang mengerjakan proyek.

Jika harga pokok untuk satu unit furnitur adalah Rp. 5 juta, dan perusahaan memiliki margin laba kotor yang diinginkan sebesar 30%. Laba perusahaan per produk yang dijualnya adalah Rp. 1,5 juta.

Dengan perincian tersebut, maka harga jual per unit furniture tersebut adalah:

HJ= biaya + margin keuntungan
HJ= 5.000.000 + 1.500.000
SP = 6.500.000

Contoh 3

Berikut cara menghitung harga jual suatu produk pakaian:

Royal, toko ritel pakaian, meluncurkan lini pakaian baru dan ingin menentukan harga terbaik untuk menjual produk barunya. Langkah pertama adalah menghitung biaya per item untuk produk.

Jika harga pokok per pakaian adalah Rp. 50.000, dan perusahaan ingin memperoleh margin keuntungan 30%, keuntungan yang diharapkan perusahaan adalah Rp. 15.000.

Setelah menghitung laba yang diinginkan, perusahaan dapat menghitung harga jual dengan menggunakan rumus. Berikut cara toko menghitung harga jualnya:

HJ = biaya + margin keuntungan
HJ = 50.000 + 15.000
HJ = 65.000

Dengan rumus tersebut, harga jual per baju adalah Rp. 65.000. Akuntan toko dapat memeriksa harga jual dan mengevaluasi faktor-faktor lain seperti pesaing pasar dan keterjangkauan untuk mengubah harga atau membiarkannya dengan cara yang sama.

Royal menjual gaun berkualitas, sehingga akuntan dapat menyarankan kenaikan harga jual jika toko telah memantapkan dirinya di pasar.

Baca juga: Jenis Strategi Penetapan Harga dan Mana yang Terbaik untuk Bisnis?

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai harga penjualan dan bedanya dengan HPP yang perlu Anda ketahui. Sekali lagi, harga penjualan ini berbeda dengan HPP, ya.

Harga jual meliputi komponen biaya yang lebih luas meliputi biaya pokok, biaya tidak langsung, dan margin keuntungan. Sedangkan HPP hanya menghitung biaya langsung untuk memproduksi suatu barang atau jasa.

Menghitung harga jual dan HPP bisa dilakukan lebih mudah dengan menggunakan software akuntansi dari Kledo. Selain harga jual dan HPP, Anda juga bisa melakukan otomatisasi 30 jenis laporan keuangan, buat invoice instan, menghitung pajak, mengelola aset dan gudang, pembelian, dan masih banyak lagi.

Kledo merupakan software berbasis cloud yang sudah digunakan lebih dari 35 ribu pengguna. Jadi, tunggu apalagi? Kini giliran Anda yang harus nyobain Kledo. Anda bisa mencoba free trial dari Kledo selama 14 hari melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fourteen − fourteen =