Memahami Indeks Harga: Arti, Jenis, Kegunaan, dan Rumusnya

indeks harga

Indeks harga merupakan istilah yang sering digunakan untuk mengukur bagaimana kondisi perekonomian suatu negara. Indeks ini erat kaitannya dengan fenomena naik turunnya harga barang dan jasa dari satu periode ke periode lainnya.

Sebenarnya, kondisi perekonomian negara yang fluktuatif merupakan suatu hal yang wajar. Hal tersebut menandakan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat berjalan dinamis dan terus bergerak. Adakalnya kondisi ekonomi berjalan lancar, namun ada saatnya juga kondisi ekonomi masyarakat menurun seperti yang terjadi saat pandemi Covid-19 melanda pada awal 2020 lalu.

Untuk mengetahui kondisi ekonomi masyarakat, pemerinta mengukur daya beli masyarakat dengan menggunakan indikator indeks harga. Pada artikel ini, kami akan memandu Anda untuk lebih memahami apa itu indeks harga, jenis, kegunaan, rumus, dan contohnya.

Apa Itu Indeks Harga?

indeks harga

Indeks harga (IH) lazim juga disebut sebagai tingkat harga. Ini adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui rata-rata perubahan harga barang dan jasa pada tahun berjalan dan dibandingkan dengan rata-rata harga tahun dasar.

Biasanya, tahun dasar yang digunakan sebagai patokan menghitung tingkat harga adalah tahun ketika perekonomian sedang berada dalam kondisi stabil dan baik. Yang berarti tingkat inflasi pada tahun tersebut rendah.

Tahun yang dijadikan sebagai dasar perhitungan pun jaraknya tidak terlalu lama atau jauh dengan tahun yang ingin dihitung. Idealnya, tahun dasar tersebut berjarak kurang dari 5 tahun dan maksimal 10 tahun dari tahun yang akan dihitung.

Dalam perekonomian negara, sering kita jumpai terjadinya fenomena naik turunnya harga barang dan jasa dari tahun ke tahun. Nilai perubahan harga tersebut akan dicatat untuk selanjutnya dicari nilai rata-ratanya dengan menggunakan IH.

Dengan demikian, IH merupakan tolak ukur dalam penetapan barang dan jasa dan dijadikan sebagai indikator yang menggambarkan bagaimana keberlangsungan perekonomian nasional. Adapun pemantauan IH di Indonesia, dilakukan langsung oleh Badan Pusat Statistik pada setiap bulannya.

Baca juga: Barang Setengah Jadi Barang Jadi: Pengertian dan Perbedaannya

Kegunaan Indeks Harga

IH adalah indikator penting dalan aktivitas ekonomi secara nasional. Berikut ini merupakan fungsi dari IH dalam ekonomi:

  • Sebagai barometer yang menunjukkan kondisi perekonomian secara umum
  • sebagai pedoman bagi perusahaan dalam merumuskan kebijakan bisnis
  • Bisa dijadikan sebagai deflator yaitu komponen yang menunjukkan penyebab terjadinya deflasi.
  • Sebagai pedoman yang mencerminkan pembelian masyarakat
  • Indikator untuk menentukan upah buruh dan menyesuaikan gaji buruh ketika terjadi inflasi.

Baca juga: Diskriminasi Harga: Pengertian, Tingkatan, Syarat, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya

Jenis-Jenis Indeks Harga

Pada umumnya, dalam aktivitas perekonomian suatu negara, terdapat 5 jenis IH yang dijelaskan sebagai berikut:

Indeks Harga Konsumen (IHK)

IHK adalah indeks yang dijadikan sebagai indikator yang menunjukkan perubahan pola konsumsi barang dan jasa yang dilakukan masyarakat selaku konsumen dari waktu ke waktu. IHK ini merupakan salah satu indikator ekonomi yang menggambarkan pola konsumsi dari masyarakat.

Indeks Harga Produsen (IHP)

IHP adalah indeks yang menunjukkan terjadinya perubahan harga pada tingkat produsen. Sehingga, IHP bisa dijadikan sebagai indikator untuk menentukan harga grosir dan harga eceran.

Tak hanya itu, IHP juga digunakan pemerintah ketikan menyusun neraca Pendapatan Domestik Bruto (PDB), alur distribusi barang, keuntungan perdagangan, dan masih banyak lagi.

Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

IHPB adalah indikator yang menunjukkan terjadinya perubahan harga pada tingkat perdagangan besar atau skala grosir dari berbagai jenis komoditas yang diperjualbelikan di suatu negara atau daerah tertentu.

Adapun komoditas yang dimaksud bisa berupa hasil produksi dalam negeri, barang ekspor, dan barang yang berasal dari impor.

Indeks Harga Petani

Indeks ini terdiri dari indeks harga yang diterima (It) dan dibayar oleh petani (Ib). Indeks ini dihitung dengan mempertimbangkan berbagai komponen mulai dari biaya yang digunakan untuk produksi pertanian, biaya konsumsi rumah tangga, dan upah. Dari perhitungan tersebut, nantinya akan menentukan Nilai Tukar Petani (NTP).

NTP adalah angka yang membenadingkan antara It dan Ib dan dinyatakan dalan bentuk presentase. NTP ini berfungsi untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi nilai NTP, semakin sejahtera kehidupan para petani. Dan begitu juga sebaliknya.

Indeks Harga Saham (IHS)

IHS merupakan indikator yang menunjukkan tingkat perubahan harga saham di pasar modal selama periode tertentu. Indeks ini akan menunjukkan bagaimana tren pergerakan saham, apakah sedang naik, stabil, atau justru lesu.

IHS ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis yakni Indeks Harga Saham Individu (IHSI) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSI adalah indeks masing-masing saham yang tercata di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara IHSG adalah indeks yang mencatat semua saham sebagai komponen dalam menghitung indeks.

Baca juga: Kapasitas Produksi: Perencanaan dan Cara Mengukurnya

Rumus Menghitung IH

index harga

Dalam panduan ini kita akan melihat beberapa metode tentang cara menghitung IH:

Rumus Umum

Rumus umum untuk indeks harga adalah sebagai berikut:

PI 1,2 = f(P 1 ,P 2 ,X)

Di mana:

  • PI 1,2 : Beberapa IH yang mengukur perubahan harga dari periode 1 ke periode 2
  • P 1 : Harga barang pada periode 1
  • P 2 : Harga barang pada periode 2
  • X: Bobot (bobot digunakan bersama dengan harga)
  • f: Fungsi umum

Indeks Laspeyres

Ernst Louis Etienne Laspeyres (1834-1913) adalah seorang ekonom dan ahli statistik Jerman. Kontribusi utama Laspeyres untuk ekonomi dan statistik adalah karyanya pada angka indeks dan menghitung inflasi. Rumus untuk Indeks Laspeyres adalah sebagai berikut:

Di mana:

  • P 0 : Harga barang i pada periode dasar
  • P n : Harga barang i pada periode akhir
  • Q 0 : Kuantitas yang dikonsumsi barang i pada periode Dasar

Metode Laspeyres menimbang harga (baik harga periode dasar maupun harga periode akhir) dengan kuantitas periode dasar. Pertimbangkan ekonomi dengan N barang dan jasa.

Pembilang dalam indeks harga Laspeyres menghitung pengeluaran nominal yang diperlukan untuk mengkonsumsi kuantitas periode dasar pada harga periode akhir. Penyebut menghitung PDB nominal pada periode dasar.

Indeks Paasche

Hermann Paasche (1851-1925) adalah seorang ekonom dan ahli statistik Jerman. Kontribusi utama Paasche untuk ekonomi dan statistik adalah karyanya pada inflasi upah.

Rumus untuk Indeks Paasche adalah sebagai berikut:

Di mana:

  • P i 0 : Harga barang i pada periode dasar
  • P i t : Harga barang i pada periode akhir
  • Q i t : Kuantitas yang dikonsumsi barang i pada periode Akhir

Metode Paasche menimbang harga (baik harga periode dasar maupun harga periode akhir) dengan kuantitas periode akhir. Pertimbangkan ekonomi dengan N barang dan jasa.

Pembilang menghitung total PDB pada periode Akhir. Penyebut dalam rumus ini menghitung pengeluaran nominal yang diperlukan untuk mengkonsumsi jumlah periode akhir pada harga periode dasar.

Baca juga: Termin Adalah: Berikut Pembahasan Lengkapnya untuk Anda

Indeks Marshall-Edgeworth

Alfred Marshall (1842-1924) adalah seorang ekonom Inggris yang secara luas dianggap sebagai bapak ekonomi neoklasik modern. Buku Marshall, Principles of Economics (1890), adalah salah satu buku teks paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran ekonomi.

Francis Ysidro Edgeworth (1845-1926) adalah seorang ekonom dan filsuf Anglo-Irlandia. Edgeworth adalah salah satu pendukung awal penggunaan statistik untuk menganalisis pertanyaan ekonomi.

Rumus untuk Indeks Marshall-Edgeworth adalah sebagai berikut:

Indeks Marshall-Edgeworth: (L (P)+ P (P)) : 2

Di mana:

  • L(P): Indeks Laspeyres
  • P(P): Indeks Paasche

Indeks Marshall-Edgeworth adalah rata-rata aritmatika (rata-rata sederhana) dari Indeks Harga Laspeyres dan Indeks Paasche.

Indeks Fisher

Irving Fisher (1867-1947) adalah seorang ekonom dan ahli statistik Amerika. Fisher adalah salah satu ekonom neoklasik paling awal di AS dan dikenal sebagai ahli ekonometrika pertama (penerapan regresi linier pada teori ekonomi). Orang Amerika itu bekerja di banyak bidang ekonomi, termasuk perdagangan, teori moneter, dan pengukuran inflasi.

Rumus untuk Indeks Fisher adalah sebagai berikut:

Indeks Fisher adalah rata-rata dari Indeks Laspeyres dan Indeks Paasche.

Banner 2 kledo

Contoh Ilustrasi

KomoditasHarga Dasar (P0)Kuantitas Dasar (Q0)Harga Akhir (Pn)Kuantitas Akhir (Qn)
110100014800
2122000161500
33050030450
4355000308000
54040045150
6100350150200
725001002000200
8551000502000
910000251050025
10254000403000
Indeks HargaHasil Perhitungan
Indeks Laspeyres1.025806452
Indeks Paasche0.943342444
Indeks Marshall-Edgeworth0.984574448
Indeks Fisher0.983710712

Baca juga: Year to Date (YTD): Pengertian, Kegunaan, Rumus, dan Contohnya

Kesimpulan

Indeks harga menjadi kunci penting dalam aktivitas perekonomian nasional. Dengan menggunakan indeks ini, sistem perekonomianbisa berjalan dengan optimal serta menghndari terjadinya berbagai gangguan yang dapat mengancam stabilitas perekonomian nasional. Bila diterapkan dengan tepat, hal ini bisa mendorong perekonomian berkembang pesat.

Apabila Anda seorang pelaku bisnis yang diharuskan menghitung harga produk atau jasa Anda, sering terjadi permasalahan yang menyangkut berapa harga jual yang tepat untuk produk atau jasa Anda.

Supaya bisa menetapkan harga jual yang tepat, sebaiknya Anda perlu mencatat semua biaya yang berkaitan dengan produk atau jasa dengan melakukan pembukuan yang rapi dan sesuai dengan standar.

Selain berguna untuk menetapkan harga, pembukuan juga dapat membantu Anda mengelola arus kas masuk dan keluar agar bisa mengoptimalkan perolehan laba.

Pembukuan memang sulit dilakukan apabila masih dilakukan secara manual. Nah, inilah saat yang tepat bagi Anda untuk beralih menggunakan software akuntansi dari Kledo yang akan memudahkan proses pembukuan bisnis.

Kledo sangat mudah digunakan, bahkan bagi Anda yang masih sangat awal dengan ilmu akuntansi. Dengan menggunakan software ini, Anda bisa mengotomatisasikan proses pembukuan sehingga menjadi lebih mudah dan cepat.

Kledo adalah software yang memanfaatkan teknologi cloud dan telah digunakan lebih dari 10 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, beralih menggunakan Kledo sekarang juga.

Anda juga bisa mencoba berbagai fitur Kledo gratis selama 14 hari melalui link ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 − seven =