Dalam dunia bisnis, termin adalah salah satu istilah yang sudah tidak asing lagi. Istilah ini sering kita jumpai dalam proses pembayaran transaksi bisnis. Tak jarang, istilah termin disamakan dengan metode cicilan atau pemberian uang muka. Padahal, kedua istilah tersebut bisa saja memiliki arti yang berbeda. Tergantung pada cara penggunaannya sendiri.
Termin mempunyai fungsi yang penting bagi bisnis supaya kondisi keuangan tetap stabil. Oleh karenanya, dokumen yang berkaitan dengan termin harus dipersiapkan sejak awal terjadinya kerja sama. Untuk menambah pemahaman Anda, artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai termin. Jadi, baca terus artikel ini hingga selesai ya.
Termin Adalah:
Termin adalah suatu transaksi pembayaran yang dilakukan berdasarkan akad perjanjian yang telah disepakati bersama. Pada dasarnya, termin akan dibayar ketika barang atau jasa sudah diterima atau didapatkan. Bila pembayaran dilakukan sebelum produk diterima, maka transaksi tersebut dikenal sebagai down payment atau uang muka.
Selain transaksi di atas, termin juga dapat digunakan untuk jenis pembayaran bertahap. Misalnya saja perusahaan jasa yang membutuhkan jangka waktu tertentu untuk menyelsaikan pekerjaan dapat menerapkan pembayaran termin bertahap. Nantinya, dari transaksi tersebut, akan muncul istilah termin kedua, termin ketiga, termin keempat, dan seterusnya.
Sebenarnya, termin adalah metode pembayaran dengan jangka waktu pelunasan yang berbeda-beda, tergantung bagaimana akad kesepakatan yang telah diseyujui bersama. Namun, biasanya termin harus dibayar paling cepat 10 hari terhitung dari kapan barang diterima. Biasanya, penjual akan memberikan diskon atau potongan pembayaran apabila pembeli mampu membayar tepat waktu.
Meski tidak aturan khusus, namun batas waktu maksimal pelunasan termin adalah 30 hari sejak barang diterima atau jasa telah didapatkan.
Dapat dikatakan bahwa termin adalah metode pembayaran yang hampir serupa dengan sistem pembayaran cicilan standar yang umum terjadi pada dunia bisnis. Cicilan tersebut dilaksanakan tidak sesuai dengan tanggal bulan karena pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama.
Dalam praktikknya, termin sering menggunakan syarat pembayaran dengan menggunakan kode tertentu. Misalnya, n/15, berarti pembayaran bisa dicicil sebanyak 15 kali.
Baca juga: Memahami Buku Kas Tabelaris dalam Proses Pembukuan
Memahami Berbagai Fungsi Termin
Termin memiliki berbagai fungsi yang sangat penting sehingga sering digunakan pada suatu transaksi barang atau jasa. Adapun fungsi termin bagi bisnis adalah:
Bukti Pembayaran yang Sah
Fungsi pertama termin adalah sebagai alat bukti pembayaran yang sah. Oleh karenanya, perusahaan akan mendapatkan bukti pelunasan termin ketika barang atau jasa telah diterima.
Apabila terdapat kesalahan yang ditemukan, maka bukti termin bisa dijadikan sebagai bukti dokumen yang valid.
Bukti Kesepakatan Kerja Sama
Termin terjadi setelah adanya kesepakatan yang terjalin antara penjual dan pembeli untuk menjali kerja sama. Kesepakatan tersebut, dapat dicatat melalui dokumen tertulis atau cukup menggunakan istilah termin.
Adapun semua informasi yang berkaitan dengan kerja sama akan dicantumkan ke dalam perjanjian termin. Mulai dari kesepakatan metode pembayaran hingga jumlah termin yang harus dibayar.
Monitoring
Termin juga bisa digunakan sebagai alat untuk memantau bagaimana perkembangan proyek yang sedang dikerjakan. Contohya, ketika pesanan sudah selesai 75%, maka termin ketujuh akan dibayar, dan akan berlanjut ke termin selanjutnya hingga pesanan selesai.
Surat Pemberitahuan Jatuh Tempo Pelunasan
Seperti yang sudah kami jelaskan, setiap perjanjian termin mempunyai jangka waktu pelunasan yang berbeda-beda. Tergantung dari perjanjian yang telah disepakati.
Namun, umumnya pembayaran termin paling lama 30 hari setelah barang atau jasa diterima pembeli. Aturan tak tertulis tersebut bisa dijadikan sebagai patokan agar pembeli melunasi termin tidak melebihi 30 hari.
Manfaat Termin bagi Bisnis
Pembayaran termin mempunyai berbagai manfaat yang sangat mendukung jalannya bisnis, baik bagi para penjual, vendor, maupun pembeli. Selengkapnya, berikut manfaat termin bagi bisnis:
Meringankan Beban Pembayaran
Manfaat termin yang pertama yaitu meringankan proses pembayaran karena biaya yang ditanggung cenderung lebih kecil. Pada umumnya, pembayaran termin akan dibagi menjadi beberapa bagian.
Dengan menggunakan termin, pembayaran akan terasa lebih ringan karena pembayaran dapat dicicil dan tidak harus dibayar lunas dalam waktu singkat.
Membantu Penyelesaian Proyek
Manfaat rermit selanjutnya adalah membantu pengerjaan agar selesai tepat waktu. Karena adanya termin, penyedia jasa dan penjual dituntut agar bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan perjanjian termin.
Bila mereka terlambat menyelesaikan pekerjaan, mereka justru akan merugi karena nilai pembayaan dilakukan sesuai dengan presentase pekerjaan yang sudah diselesaikan.
Memberi Waktu untuk Menyiapkan Dana
Termin merupakan metode pembayaran secara berkala, sehingga memberikan kemudahan kepada pembeli atau pengguna jasa untuk mempersiapkan dana supaya tidak terlambat membayar.
Baca juga: Tanda Daftar Perusahaan: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya
Perbedaan antara Termin dan Uang Muka
Seperti yang sudah kami sampaikan, perbedaan utama dari termin dan uang muka terletak pada peyerahan barang atau jasa. Apabila pembayaran dilakukan di awal perjanjian namun barang atau jasa belum diterima, maka cara tersebut disebut dengan pembayaran uang muka. Sebaliknya, apabila pembayaran pertama dilakukan saat barang atau jasa telah diterima, maka metode tersebut disebut pembayaran termin.
Selain bisnis, metode pembayaran termin juga dilakukan pada dunia perbankan ketika nasabah menyerahkan data konfirmasi pembayaran kepada pihak bank. Kemudian pihak bank akan menelusuri informasi dokumen tersebut. Bila nasabah mengajukan unsur uang muka, maka pihak bank akan mencairkan dana sejumlah dari nilai harga jual dikurangi dengan nilai uang muka.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, faktur pajak yang disediakan untuk pembayaran termin dan uang muka juga berbeda berdasarkan serah terima produk barang atau jasa. Faktur pajak untuk termin akan dibuat saat barang atau jasa kena pajak sudah diterima dengan baik.
Jenis-Jenis Termin
Terdapat beberapa jenis termin yang biasanya digunakan pada transaksi barang atau jasa. Berikut ini adalah beberapa jenis termin:
End of Month (EOM)
End of month (EOM) merupakan jenis termin dimana pembeli harus melakukan pembayaran pada akhir bulan.
Tipe ini mengharuskan pembeli untuk melakukan pembayaran di akhir bulan. Oleh karena itu, penentuan tanggal akhir bulan pada tipe ini menjadi penting karena bisa jadi tanggal jatuh temponya adalah pada tanggal akhir bulan atau tanggal tertentu pada akhir bulan.
n/30
Pada tipe ini, tanggal pembayaran adalah 30 hari setelah pembeli menerima barang atau jasa. Misalnya, jika pembeli melakukan transaksi pada tanggal 1 Januari, maka tanggal pembayaran adalah tanggal 30 Januari.
n/15 dengan EOM
Jenis ini menunjukkan bahwa pembeli harus melakukan pembayaran 15 hari setelah akhir bulan. Misalnya jika pembeli melakukan transaksi pada tanggal 3 September dengan jenis ini, maka tanggal pembayarannya adalah tanggal 15 Oktober.
5/10, n/30
Dalam hal ini, n/30 berarti pembayaran harus dilakukan 30 hari setelah pembeli menerima barang atau jasa. Sedangkan 5/10 artinya jika pembeli melakukan pembayaran 10 hari sebelum tanggal pengiriman barang atau jasa, pembeli akan mendapatkan diskon 5 persen. Jumlah diskon dapat diubah berdasarkan kesepakatan antara pembeli dan penjual.
Baca juga: Nilai Buku: Pengertian, Fungsi, Rumus, dan Cara Hitungnya
Langkah-Langkah Melakukan Termin
Langkah 1. Menegosiasikan Kontrak Awal
Kedua pihak dalam kontrak, klien dan bisnis, perlu memutuskan persyaratan berikut:
- Durasi proyek
- Pengukuran tonggak
- Frekuensi penagihan
- Cara pembayaran dan syarat pembayaran
- Persyaratan penagihan dasar lainnya
- Draf Perkiraan Proyek
Garis besar proyek dirumuskan selanjutnya, bersama dengan perkiraan biaya yang harus dibayar oleh klien. Rincian biaya harus ditentukan dengan pemecahan biaya yang dikeluarkan sehingga semua klarifikasi dan keberatan dapat dilakukan sebelum kontrak ditandatangani dan menjadi mengikat secara hukum.
Durasi proyek seperti yang diputuskan pada awalnya akan didokumentasikan bersama dengan target waktu untuk setiap tonggak yang memicu rilis faktur sementara.
Baca juga: Mengetahui Unsur Pajak dalam Sistem Perpajakan Indonesia
Langkah 2. Berkomitmen pada Jadwal
Setelah draft dibuat dan diserahkan ke klien, itu akan dibuat sesuai jika ada perubahan. Setelah ini diselesaikan, komitmen untuk tetap pada jadwal yang direncanakan dari proyek dan pencapaiannya masing-masing dikonfirmasi oleh tanda tangan kedua belah pihak dalam kontrak, sehingga membuat mereka bertanggung jawab secara hukum atas penyelesaian kinerja masing-masing.
Langkah 3. Kirim Faktur Berdasarkan Jadwal
Setelah setiap pencapaian, faktur sementara akan diserahkan kepada klien sebagaimana disepakati dalam kontrak.
Faktur termin ini akan dilakukan di seluruh proyek dalam periode yang ditentukan. Setiap faktur sementara juga harus berisi biaya yang belum dibayar yang harus dibayar oleh klien.
Langkah 4. Kirim Faktur Akhir Setelah Pekerjaan Selesai
Pada penyelesaian proyek, faktur akhir dikirim ke klien. Faktur ini akan cukup rinci dibandingkan dengan faktur sementara karena akan berisi perincian berikut:
- Nomor faktur akhir
- Jumlah jam kerja
- Total biaya
- Daftar layanan yang disediakan dengan jumlah masing-masing
- Tanggal jatuh tempo untuk setiap pembayaran
Baca juga: Pengertian, Fungsi, Rumus, dan Cara Hitung Discounted Cash Flow
Kesimpulan
Demikian penjelasan mengenai termin, lengkap dengan fungsi, manfaat, bedanya dengan uang muka, dan langkah-langkah melakukannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa termin adalah metode pembayaran yang dilakukan ketika barang atau jasa sudah diterima pembeli, naik dilakukan secara bertahap maupun seluruhnya.
Bila Anda pelaku bisnis, menggunakan termin sangat membantu Anda untuk memantau pekerjaan yang sedang dilakukan. Anda wajib bekerja dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu ntuk menghindari kerugian bisnis yang lebih besar.
Akan tetapi, dalam prosesnya, menjalankan bisnis membutuhkan perencanaan keuangan yang matang. Perencanaan keuangan yang matang hanya dapat dilakukan dengan dukungan manajamen keuangan dan akuntansi yang mantap.
Guna memudahkan proses tersebut, Anda membutuhkan bantuan software akuntansi dari Kledo. Dengan menggunakan software ini, proses pengelolaan keuangan bisa dilakukan lebih mudah, mulai dari laporan pengelolaan arus kas hingga penyusunan laporan keuangan.
Kledo akan memudahkan proses akuntansi bisnis Anda yang rumit dan memakan waktu lama. Sehingga, proses pencatatan, pelacaka, dan penyusunan laporan keuangan bisa dilakukan dengan cepat.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, tingkatkan level bisnis Anda dengan menggunakan Kledo sekarang juga! Anda juga bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui link ini.
- Proyeksi Utang Usaha: Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya - 12 September 2024
- Pengertian Digital Payment, Manfaat, dan Jenisnya - 2 September 2024
- 10 Strategi Manajemen Arus Kas untuk Stabilitas Keuangan Bisnis - 31 Agustus 2024