Pentingnya Komite Audit Dalam Sebuah Perusahaan

komite audit banner

Tujuan utama komite audit perusahaan adalah untuk memberikan pengawasan atas proses pelaporan keuangan, proses audit, sistem pengendalian internal perusahaan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.

Komite ini diharapkan dapat meninjau masalah akuntansi dan pelaporan yang signifikan serta pernyataan profesional dan peraturan terbaru untuk memahami dampak potensial terhadap laporan keuangan.

Pemahaman tentang bagaimana manajemen mengembangkan informasi keuangan interim internal diperlukan untuk menilai apakah laporan tersebut lengkap dan akurat.

Komite meninjau hasil audit dengan manajemen dan auditor eksternal, termasuk hal-hal yang perlu dikomunikasikan kepada komite berdasarkan standar audit yang berlaku umum. Pengendalian atas pelaporan keuangan, keamanan teknologi informasi dan hal-hal operasional berada di bawah lingkup komite.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang manfaat komite audit dan aturannya di Indonesia, Anda bisa membaca artikel ini sampai selesai.

Apa itu Komite Audit?

Komite audit bertanggung jawab untuk membantu auditor independen mengawasi sistem pelaporan keuangan perusahaan dalam proses yang independen dari manajemen. Mereka mencapai hal ini dengan cara-cara berikut:

  • Memberikan pengawasan penting terhadap proses pelaporan keuangan perusahaan, pengendalian internal dan auditor independen
  • Berfungsi sebagai check and balance atas praktik pelaporan keuangan perusahaan
  • Menyediakan forum untuk mendiskusikan masalah keuangan secara jujur dan obyektif

Komite dibuat dan ditunjuk oleh dewan direksi dan terdiri dari tiga hingga tujuh direktur yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan.

Baca juga: 10 Ide Jualan Makanan Ringan Khas Indonesia yang Layak Dicoba

Banner 2 kledo

Siapa yang harus menjadi anggota komite audit?

Komite harus memiliki setidaknya satu orang anggota yang dianggap sebagai ahli keuangan. Ketua komite haruslah seorang akuntan publik bersertifikat (CPA) atau yang dianggap sebagai ahli keuangan; namun, tidak semua anggota komite haruslah seorang profesional di bidang keuangan.

Untuk perusahaan yang terbuka mengharuskan perusahaan untuk menunjuk hanya anggota independen ke dalam komite yang dibuat. Undang-undang ini juga mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan apakah mereka telah menunjuk setidaknya satu ahli keuangan ke dalam komite audit.

Praktik-praktik terbaik juga memberikan panduan untuk komposisi anggota komite. Dewan harus menunjuk setidaknya satu anggota yang memiliki pengalaman keuangan terkini dan relevan.

Manfaat anggota independen

Peraturan sering kali mengharuskan organisasi memiliki komite audit yang dapat bertindak secara independen. Namun, memiliki komite yang independen dari manajemen juga memungkinkan komite untuk lebih leluasa mengekspresikan pendapat dan bertindak demi kepentingan terbaik para pemegang saham.

Baca juga: Annual Turnover dalam Bisnis: Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya

Aturan Komite Audit di Indonesia

komite audit 3

Keberadaan Komite audit di Indonesia dimulai sejak tahun 2001 untuk perusahaan terbuka di Indonesia melalui Surat Edaran Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) No: SE-03/PM/2000 yang berisi himbauan perlunya Komite Audit dimiliki oleh setiap Emiten dan Surat Direksi BEJ (Bursa Efek Jakarta) No: Kep. 339/BEJ/07-2001 mengenai kewajiban perusahaan tercatat untuk memiliki Komite audit serta jumlah keanggotaan dari komite itu sendiri.

Pada tahun 2003, keberadaan Komite audit untuk BUMN terdapat dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-117/M-MBU/2002 yang berisi bahwa dalam membantu Komisaris/Dewan Pengawas, Komite Audit bertugas :

  • Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar;
  • Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya;
  • Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan BUMN, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada pemegang saham;
  • Mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris/Dewan Pengawas;
  • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris/Dewan Pengawas sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris/Dewan Pengawas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca juga: 10 Aplikasi Laporan Keuangan yang Cocok Untuk Bisnis Anda

Tanggung Jawab Komite Audit

komite audit 2

Meskipun komite audit bertanggung jawab untuk melaksanakan audit, mereka juga bertanggung jawab atas tugas-tugas penting lainnya yang berkaitan dengan audit dan sistem pengendalian internal perusahaan.

Tanggung jawab komite mencakup banyak tanggung jawab pengawasan, termasuk pencegahan kecurangan, etika dan kepatuhan, pengawasan terhadap auditor independen, dan keterlibatan dalam komunikasi eksternal.

Fungsi-fungsi tambahannya meliputi:

Pengawasan risiko

Komite memastikan bahwa rencana manajemen risiko perusahaan didefinisikan dengan baik dan efektif.

Manajemen harus mendiskusikan kebijakan dan pedoman perusahaan yang mengatur manajemen risiko. Kedua belah pihak harus memiliki pengetahuan tentang eksposur risiko keuangan utama dan langkah-langkah yang harus diambil oleh manajer untuk memantau dan mengendalikan risiko.

Etika dan kepatuhan

Ini adalah fungsi penting komite karena mengharuskan anggota untuk menangani dugaan atau pelanggaran kode etik dengan segera dan konsisten.

Komite harus melindungi individu yang menyampaikan laporan mengenai perilaku yang meragukan oleh karyawan. Perusahaan harus memiliki proses yang adil untuk menangani pelanggaran etika atau kepatuhan, yang harus mencakup audit kepatuhan secara teratur.

Baca juga: 16 Jenis Audit yang Biasanya Ada dalam Sebuah Bisnis

Pengawasan terhadap auditor independen

Bagian penting dari tugas komite adalah bertanggung jawab untuk menunjuk, memberi kompensasi dan mengawasi tugas auditor independen.

Tanggung jawab ini juga mencakup penyelesaian perbedaan pendapat dengan manajemen. Anggota dalam komite harus bertemu dengan auditor independen setidaknya setiap tiga bulan.

Pengawasan atas audit internal

Peran anggota komite mengharuskan mereka untuk mengawasi dan memberikan saran untuk meningkatkan operasi dan proses internal perusahaan.

Pengawasan yang tepat atas audit internal mengharuskan perusahaan untuk meminta bantuan auditor internal independen untuk memastikan integritas dan transparansi proses.

Baca juga: Audit Sampling: Pengertian, Manfaat, Tahapan dan Contohnya

Memfasilitasi audit eksternal

komite audit 1

Selama audit tahunan, anggota komite bertemu secara terpisah dengan auditor eksternal untuk memeriksa hal-hal yang perlu didiskusikan secara pribadi.

Penting bagi semua anggota komite untuk berupaya mencegah terjadinya kecurangan. Auditor dengan keahlian audit forensik mahir dalam mendeteksi kesalahan dan anomali akuntansi yang disengaja.

Karena hubungan mereka yang unik dengan auditor eksternal dan pentingnya tugas mereka, komite audit harus memiliki wewenang atas anggaran mereka dan untuk mengelola auditor eksternal.

Mengelola pelaporan dan pengendalian keuangan

Peran komite mengharuskan mereka untuk memahami proses dan kontrol untuk pelaporan keuangan dan pengendalian internal.

Hal ini memerlukan kerja sama dengan anggota manajemen, auditor independen dan auditor internal untuk memperoleh pengetahuan yang memadai tentang pelaporan keuangan dan pengendalian internal perusahaan.

Komite menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah proses pelaporan keuangan perusahaan dirancang dan beroperasi secara efektif.

Baca juga: Memahami Defisiensi Manajemen dan Kaitannya dengan Audit

Memahami persyaratan BAPEPAM dan otoraitas lain yang berhubungan

Tanggung jawab komite audit mengharuskan anggota komite untuk mengetahui dan memahami persyaratan audit Badan Pengawas Pasar Modal atau BAPEPAM.

Peraturan mengharuskan seluruh anggota komite untuk meninjau setiap perubahan signifikan dalam prinsip-prinsip akuntansi dan kecukupan pengendalian internal.

Fungsi komite termasuk meninjau tanggapan perusahaan terhadap kekurangan pengendalian yang material dan meninjau dampak metode akuntansi alternatif dengan manajemen.

BAPEPAM mewajibkan komite audit untuk mengungkapkan tujuan komite audit sebagaimana dinyatakan dalam piagamnya.

Penelaahan atas pengajuan dan rilis pendapatan

Analis keuangan, lembaga pemeringkat, dan pakar keuangan lainnya mengandalkan komite untuk mengawasi rilis pendapatan, pengajuan laporan keuangan ke bursa efek yang berisi informasi keuangan, dan laporan keuangan lainnya untuk memastikan bahwa laporan-laporan tersebut transparan dan adil.

Tim komite audit juga bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan tim hukum untuk memastikan bahwa pengungkapannya akurat dan lengkap serta mencakup pelaporan tren keuangan.

Baca juga: Apa itu Audit Trail? Ini Pembahasan Lengkapnya

Memberikan rekomendasi kepada manajemen

Komite harus memberikan waktu yang cukup kepada manajemen untuk meninjau dan memberikan komentar atas temuan audit tahunan komite audit.

Fungsi penting komite yang dibuat adalah memberikan laporan audit dan surat manajemen akhir kepada manajemen yang memberikan rekomendasi mengenai cara mematuhi praktik terbaik untuk pelaporan keuangan dan pengendalian internal.

Baca juga: Kertas Kerja Audit: Pengertian, Komponen, Contoh dan Templatenya

Kesimpulan

Anggota komite audit bertanggung jawab untuk melaksanakan berbagai macam tugas, bekerja sama dengan berbagai macam pemangku kepentingan.

Peraturan keuangan juga terus berkembang, terutama di masa ekonomi yang tidak menentu ini. Komite audit harus selalu mengikuti perkembangan tren keuangan, laporan risiko global, dan persyaratan hukum atau peraturan yang baru atau yang sedang berkembang.

Ini semua untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki praktik pelaporan keuangan yang baik dan pengendalian internal yang kuat.

Untuk efisiensi Anda dalam proses pencatatan keuangan dan kemudahan proses audit, sebaiknya hindari proses pencatatan manual yang memiliki risiko kesalahan pencatatan data keuangan lebih tinggi.

Sebagai solusi, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Kledo untuk proses pembukuan dan pembuatan laporan keuangan dengan instan.

Kledo adalah software akuntansi online buatan Indonesia yang sudah digunakan oleh lebih dari 75 ribu pengguna dari berbagai jenis dan skala bisnis di Indonesia.

Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa dengan mudah mencatat transaksi, memantau manajemen persediaan, mengelola banyak bisnis dalam satu platform, membuat laporan keuangan dalam hitungan detik, dan masih banyak lagi.

Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five + 13 =