Pentingnya Riset Pasar dalam Mengembangkan Bisnis Kuliner

riset pasar kuliner banner

Dalam industri kuliner yang terus berkembang pesat, persaingan antar bisnis semakin ketat. Setiap hari, muncul inovasi baru dalam hal menu, konsep restoran, dan gaya pemasaran.

Di tengah persaingan ini, bagaimana sebuah bisnis kuliner bisa tetap relevan dan memenangkan hati konsumen? Nah, riset pasar adalah jawabannya.

Riset pasar sangat penting untuk mengembangkan bisnis kuliner karena memberikan data yang akurat dan informasi mendalam tentang preferensi konsumen, tren pasar, dan kompetitor.

Namun, masih banyak pemilik bisnis yang meremehkan pentingnya riset pasar, sehingga berpotensi membuat keputusan yang salah dan mengalami kerugian.

Karena itu, artikel ini akan membahas pentingnya riset pasar dalam mengembangkan bisnis kuliner lengkap dengan cara melakukannya.

Pengertian Riset Pasar

Dalam bisnis kuliner, riset pasar adalah proses meneliti perilaku konsumen dan tren untuk membantu suatu bisnis menciptakan strategi dan ide yang relevan.

Riset pasar akan membantu bisnis untuk mengetahui target pasar mereka melalui pengumpulan dan analisis data. Dengan riset pasar, bisnis kuliner Anda bisa mendapat opini dan umpan balik terhadap ketertarikan mereka pada suatu makanan, minuman, atau layanan.

Beberapa aspek utama yang biasanya menjadi fokus dalam riset pasar kuliner meliputi preferensi konsumen, analisis kompetitor, analisis tren, strategi penetapan harga, dan lain sebagainya.

Riset pasar bisa dilakukan secara mandiri atau menggunakan jasa pihak ketika yang ahli dalam hal riset pasar. Riset bisa dilakukan melalui survei, focus group, atau cara lain. Partisipan biasanya akan diberi kompensasi dengan sampel produk atau hal lain.

Baca Juga: 10 Metode Riset Pemasaran yang Bisa Digunakan Bisnis Anda

kledo pos 3

Pentingnya Riset Pasar dalam Bisnis Kuliner

Riset pasar dalam bisnis kuliner sangat penting karena membantu pemilik usaha mengambil keputusan yang berbasis data, bukan hanya berdasarkan asumsi belaka.

Dengan memahami kebutuhan pasar, bisnis dapat lebih responsif terhadap perubahan tren kuliner, menghindari risiko kegagalan, dan mengembangkan strategi yang lebih efektif, baik dalam hal produk, pemasaran, maupun ekspansi bisnis.

Selain itu, riset pasar dalam bisnis kuliner juga penting untuk enam alasan utama berikut ini:

  1. Memahami Target Audiens: Terutama terkait kebutuhan, selera, dan perilaku yang mencakup kebiasaan makan, kuliner terfavorit, jam-jam sibuk, dan tingkat sensitivitas harga.
  2. Menyesuaikan dengan Kebutuhan Pelanggan: Dengan memahami kebutuhan pelanggan, bisnis kuliner Anda dapat beradaptasi dalam memberikan menu, menetapkan harga, dan layanan untuk memenuhi ekspektasi pelanggan. Dengan begitu, kepuasan dan loyalitas pelanggan akan meningkat.
  3. Mendapat Informasi Terkait Tren: Selain informasi terkait perilaku konsumen, riset pasar kuliner dapat membantu Anda memahami tren makanan terkini, kemajuan teknologi dalam industri kuliner, pergantian kebiasaan makan, serta perubahan kepedulian terhadap kesehatan dan nutrisi makanan.
  4. Tangkas dalam Bisnis: Tetap mendapatkan informasi terkini tentang tren memungkinkan bisnis dapat mengantisipasi perubahan dan mengadaptasi strategi. Ini adalah cara yang bagus untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam industri kuliner yang dinamis.
  5. Mengukur Performa Terhadap Kompetitor: Dengan membandingkan kinerja Anda dengan pesaing, Anda dapat mengidentifikasi keunggulan unik bisnis kuliner Anda. Lalu, Anda juga bisa menemukan celah di pasar dan memanfaatkannya. Hal ini menghasilkan strategi pemasaran dan keputusan bisnis yang lebih efektif.
  6. Membantu Analisis Lokasi: Riset akan membantu Anda mengetahui lokasi gerai baru yang potensial. Dengan informasi ini, Anda bisa memilih lokasi gerai yang ramai dan mengetahui kondisi persaingan lokal. Anda juga akan lebih memahami selera kuliner penduduk setempat.

Baca Juga: 10 Tips Memilih Lokasi Strategis Restoran

Jenis-Jenis Riset Pasar

riset pasar kuliner 1

Sebelum mempelajari panduan langkah-langkah melakukan riset pasar kuliner, Anda perlu mengetahui bahwa ada dua jenis riset pasar yang bisa Anda lakukan. Berikut ini adalah penjelasannya:

Primary market research

Riset pasar primer adalah metode penelitian yang Anda lakukan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang sesuai dengan deskripsi target pasar Anda.

Proses riset ini melibatkan pendekatan secara langsung kepada sumber yang ada targetkan dan mengajukan pertanyaan tentang produk atau layanan Anda. Anda dapat melakukannya melalui berbagai metode wawancara: tatap muka, panggilan telepon, focus group discussion, dan survei daring.

Riset pasar primer dapat Anda lakukan dengan cara kuantitatif atau kualitatif. Akan tetapi, kami akan membahas lebih lengkap tentang riset kualitatif dan kuantitatif nanti setelah mengulas riset pasar sekunder.

Baca juga: 15 Ide Kuliner Street Food Terlaris yang Bisa Anda Coba

Secondary market research

Jadi, apa bedanya riset pasar sekunder dan riset pasar primer? Nah, jika untuk melakukan riset pasar primer Anda harus mengumpulkan data sendiri, maka riset pasar sekunder menggunakan data yang sudah pernah dikumpulkan untuk keperluan lain, tetapi masih berguna untuk bisnis Anda.

Anda bisa mengumpulkan data untuk keperluan riset sekunder melalui beberapa sumber berikut ini:

  • Laporan Industri: Jika Anda ingin bisnis kuliner terus relevan, maka Anda harus mencari tahu tren kuliner dan perilaku pembeli. Bacalah laporan industri dari berita atau sumber terpercaya.
  • Situs Statistik: Data yang baik adalah berdasarkan statistik, bukan asumsi. Periksa situs statistik untuk melihat informasi penting seperti tingkat harga, permintaan untuk produk tertentu, kepopularan suatu makanan di lokasi spesifik, dan lain-lain.
  • Studi Kasus: Cari kasus terkait jenis bisnis kuliner yang ingin Anda buka dan jenis makanan yang mereka tawarkan. Mungkin, Anda akan mendapat tips-tips dan inspirasi dari sana.

Karena riset kuantitatif menggunakan data yang sudah ada, maka ada kemungkinan data tersebut tidak akan 100% cocok dengan kebutuhan target audiens Anda.

Karena itu, sebaiknya Anda menggunakan riset sekunder hanya untuk membantu persiapan riset primer Anda. Sebab dengan riset pasar sekunder, Anda bisa memahami keadaan industri kuliner dan lebih familiar dengan istilah-istilahnya.

Baca Juga: 12 Strategi Bisnis Kuliner Paling Efektif yang Wajib Dicoba

Langkah-Langkah Melakukan Riset Pasar

riset pasar kuliner 2

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, riset pasar sekunder hanya menggunakan data yang sudah dikumpulkan sebelumnya oleh orang lain. Karena itu, penjelasan di bawah ini akan lebih berfokus pada langkah-langkah melakukan riset pasar primer.

Nah, untuk melakukan riset pasar primer, Anda bisa menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Berikut ini adalah penjelasannya:

Riset pasar kualitatif

Riset pasar kualitatif dilakukan untuk mempelajari faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pasar spesifik. Metode ini memungkinkan Anda untuk mempelajari opini audiens secara langsung.

Misalnya, dalam bisnis kuliner, tujuan riset kualitatif adalah untuk memahami alasan mengapa mereka tidak menyukai produk ayam goreng dari brand tertentu.

Riset kualitatif biasanya berfokus pada jumlah sampel yang kecil agar Anda bisa melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap suatu topik.

Jika Anda ingin melakukan riset pasa kualitatif, ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Menentukan tujuan

Apa tujuan yang ingin Anda capai dengan melakukan riset pasar? Apa yang ingin Anda ketahui? Berikut ini adalah beberapa contoh tujuan riset yang umum:

  • Mengetahui cara meningkatkan kepuasan pelanggan
  • Memahami jenis menu apa yang lebih mereka sukai
  • Mengetahui pengalaman bersantap seperti apa yang mereka inginkan
  • Menentukan harga yang tepat untuk pelanggan

2. Memilih lokasi yang tepat

Saat proses wawancara, buatlah narasumber Anda merasa senyaman mungkin agar mereka bisa menjawab pertanyaan Anda dengan jujur. Jika Anda perlu merekam jawaban mereka untuk keperluan dokumentasi, maka pilihlah lokasi yang sunyi.

Baca Juga: Metode Riset Konsumen dan Tips Melakukannya

3. Mempersiapkan kuesioner

Sebelum memulai wawancara, pastikan bahwa Anda sudah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan Anda terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa tipsnya:

  • Ajukan 10-12 pertanyaan saja, jangan terlalu banyak. Jika sesi wawancara berlangsung terlalu lama, kemungkinan narasumber Anda akan mulai hilang fokus atau bosan.
  • Gunakan pertanyaan yang memancing narasumber Anda untuk memberikan jawaban yang mendetail, bukan hanya “ya” atau “tidak” saja.
  • Mulailah mengajukan pertanyaan dari yang umum hingga spesifik.

Katakanlah Anda sedang melakukan riset untuk mencari tahu ekspektasi pelanggan terhadap bisnis restoran cepat saji. Anda bisa bertanya:

  • Warna apa yang biasa Anda asosiasikan dengan restoran cepat saji?
  • Menurut Anda, dekorasi restoran cepat saji yang bagus itu seperti apa?
  • Berapa lama Anda bersedia menunggu saat memesan di restoran cepat saji?
  • Apa makanan cepat saji kesukaan Anda?
  • Menu makanan apa yang ingin Anda temui, tapi belum tersedia di restoran cepat saji?
  • Jenis layanan seperti apa yang Anda inginkan di restoran cepat saji?
  • Apa promo yang membuat Anda langsung membeli tanpa ragu-ragu?
  • Berapa kisaran harga yang bersedia Anda bayar untuk makanan tertentu?
  • Seberapa besar porsi makanan cepat saji yang Anda inginkan?

4. Mencari partisipan

Aturan terpenting untuk mencari partisipan dalam focus group adalah bahwa mereka harus bersikap obyektif. Karena itu, sebaiknya partisipan Anda bukanlah orang terdekat Anda seperti teman atau keluarga karena mungkin perasaan mereka akan memengaruhi jawaban.

Anda bisa menaruh iklan di media sosial untuk mencari partisipan. Jumlah partisipan untuk focus group biasanya berkisar 5 hingga 10. Jika Anda tidak memiliki anggaran lebih, Anda bisa menawarkan diskon atau souvenir.

5. Mengadakan focus group

Selama diskusi kelompok, penting untuk bersikap ramah dan menjaga kontak mata, sehingga mendorong peserta untuk lebih terbuka.

Semisal Anda tidak puas dengan jawaban yang peserta berikan, maka jangan beralih ke pertanyaan selanjutnya dulu. Alih-alih, minta mereka untuk memberikan jawaban yang lebih spesifik.

6. Menganalisis hasil temuan

Setelah Anda mendapat semua jawabannya, coba identifikasi apakah ada kesamaan pola dalam jawaban mereka. Misalnya, dalam konteks restoran cepat saji tadi, sebagian besar partisipan kompak menjawab bahwa mereka hanya mau menunggu sekitar 5-10 menit saat memesan makanan.

Baca Juga: 25 Ide Bisnis Kuliner Online dan Bagaimana Tips Memulainya

Riset pasar kuantitatif

riset pasar kuliner 3

Berbeda dari riset pasar kualitatif yang menganalisis data dalam bentuk kata-kata, riset pasar kuantitatif menganalisis data dalam bentuk angka-angka.

Riset pasar kuantitatif memerlukan waktu yang lebih singkat daripada riset pasar kualitatif. Pertanyaan dalam riset kuantitatif juga lebih sederhana, seperti: “Pernahkah Anda mendengar menu kami?” atau “Apakah menu kami sepadan antara harga dan rasanya?”

Kelihatannya riset kuantitatif jauh lebih mudah daripada riset kualitatif. Tapi untuk melakukannya, Anda memerlukan jumlah partisipan yang besar.

Sebab, dengan jumlah responden yang besar, kualitas informasi yang Anda kumpulkan bisa terjamin. Sementara itu, jika mengadakan riset pada jumlah partisipan yang sedikit, bisa terjadi misinformasi.

Untuk mengumpulkan data dalam riset kuantitatif, Anda bisa menggunakan medium seperti survei, kuis, jajak pendapat, kuesioner, atau lainnya.

Survei biasanya menjadi metode pilihan karena dapat memperoleh data dalam jumlah besar sekaligus menjangkau banyak orang. Jika ingin membuat survei online yang efisien, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

Menentukan tujuan

Apa tujuan Anda mengadakan survei ini? Apa Anda ingin mengetahui jenis promo yang efektif untuk menarik audiens atau seberapa suka mereka dengan tren makanan yang ada?

Dengan menentukan tujuan sebelumnya, maka membuat pertanyaan survei nanti pun akan lebih mudah.

Membuat pertanyaan survei

Tidak seperti riset kualitatif, di sini Anda tidak bisa memasukkan pertanyaan open-ending. Sebab, pertanyaan semacam ini akan membuat proses menjawab jadi lebih lama.

Sementara itu, partisipan biasanya enggan meluangkan waktu lebih untuk berlama-lama mengisi survei, apalagi jika mereka tidak dibayar cukup. Karena itu, berikan pertanyaan yang singkat saja.

Membuat survei online

Untuk membuat survei online, gunakan platform seperti Google Forms, SurveyMonkey, atau Typeform untuk membuat survei. Platform-platform ini akan memudahkan Anda dalam menyusun pertanyaan dan mengelola respons.

Platform di atas ada yang gratis dan ada juga yang berbayar, jadi pilihlah sesuai anggaran dan kebutuhan Anda.

Menguji dan mendistribusikan survei

Sebelum mempublikasikan survei, lakukan uji coba terlebih dahulu dengan teman Anda. Pastikan survei bisa selesai dengan cepat, pertanyaannya mudah dipahami, dan tidak ada kesalahan lainnya.

Setelah itu, Anda bisa mendistribusikan survei kepada target audiens sesuai yang disarankan oleh platform pilihan Anda. Tapi jika Anda tidak punya banyak anggaran, coba distribusikan survei itu di media sosial Anda atau di komunitas online.

Analisis temuan

Seperti jenis riset lainnya untuk bisnis kuliner, Anda perlu mengidentifikasi adanya pola dalam jawaban partisipan. Dengan cara ini, Anda dapat memahami pola pikir mayoritas. Gunakan informasi ini untuk meningkatkan bisnis kuliner Anda.

Baca Juga: 10 Strategi Promosi Restoran yang Efektif untuk Anda Terapkan

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa riset pasar kuliner memberikan informasi penting tentang preferensi konsumen, tren makanan, serta peluang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Data ini memungkinkan pelaku usaha kuliner untuk merancang strategi yang lebih tepat sasaran dan efisien dalam mengelola operasional serta meningkatkan daya saing di pasar.

Untuk mendukung efisiensi pengelolaan bisnis kuliner, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir restoran seperti Kledo POS. Dengan Kledo POS, Anda dapat memantau transaksi secara real-time, mengelola stok, dan mendapatkan laporan keuangan yang lebih akurat.

Tertarik menggunakan Kledo POS? Yuk, coba melalui tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × 3 =