Pahami Bagaimana Sejarah Akuntansi Dunia dan Indonesia

sejarah akuntansi dunia dan indonesia

Sejarah akuntansi telah menjadi bagian penting dalam sejarah dunia dan Indonesia. Akuntansi adalah seni dan ilmu yang membantu mengatur, menganalisis, dan menyajikan informasi keuangan.

Sejarah akuntansi membantu kita mengerti bagaimana dan mengapa akuntansi menjadi bagian penting dalam kehidupan kita hari ini. Akuntansi telah berkembang dari abad ke abad.

Pada artikel ini, akan dibahas secara detail sejarah akuntansi di dunia dan di Indonesia, termasuk jenis akuntansi yang digunakan pada masa lalu dan sekarang.

Sejarah Perkembangan Akuntansi Dunia

gambar 1

Sejak dahulu kala, akuntansi telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Akuntansi telah ada selama ribuan tahun, sebagai cara untuk mengukur dan mengawasi kekayaan dan keuangan.

Meskipun akuntansi modern telah mengalami banyak perubahan sepanjang sejarah, dasar-dasarnya tetap sama. Mari menelusuri sejarah akuntansi dunia pada penjelasan di bawah ini.

Kenali Penemu Pertama Teori Akuntansi Ini

Sejarah akuntansi modern dimulai dengan penemuan yang dilakukan oleh seorang abad ke-14, Luca Pacioli. Pacioli dikenal sebagai “Bapak Akuntansi” karena ia dikreditkan dengan penemuan teori akuntansi pertama di dunia.

Pacioli adalah seorang matematikawan dan ahli teologi yang hidup selama masa Pertengahan. Ia menulis berbagai buku tentang matematika, termasuk teori aritmetika, geometri, dan aljabar. Namun, ia juga dikenal karena kontribusinya terhadap akuntansi.

Pacioli menulis buku yang berjudul “De Computis et Scripturis” (diterjemahkan sebagai “Tentang Perhitungan dan Pencatatan”) pada tahun 1494. Buku ini menjelaskan sistem akuntansi yang menggunakan jurnal dan buku besar. Buku ini membuka jalan bagi sistem akuntansi modern.

Dalam buku ini, Pacioli menjelaskan beberapa aspek akuntansi, seperti jenis-jenis jurnal, metode pencatatan transaksi, dan metode menghitung laba. Ia juga menyarankan bahwa semua perusahaan harus mengadopsi sistem akuntansi yang ia rekomendasikan.

Kontribusi Pacioli terhadap akuntansi tidak berakhir dengan buku “De Computis et Scripturis”. Ia juga menulis beberapa buku lain tentang akuntansi, termasuk “Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni, et Proportionalita”, “Divina Proportione”, dan “Particularis de Computis et Scripturis”.

Penemuan Luca Pacioli tentang akuntansi telah membantu para akuntan mengembangkan metode dan teknik yang digunakan hingga saat ini. Ia telah menyederhanakan proses pencatatan dan meningkatkan akurasi laporan keuangan yang dihasilkan.

Ia telah menjadi salah satu pionir dari dunia akuntansi modern, dan telah berjasa dalam meningkatkan kualitas akuntansi.

Pelajari lebih lanjut pengertian akuntansi melalui tautan ini.

Baca juga: 15 Ide Usaha Makanan Kekinian yang Laris Manis

Penemuan Sistem Pembukuan Berpasangan

Sistem pembukuan berpasangan telah menjadi prinsip yang digunakan dalam pembukuan selama lebih dari 3.000 tahun.

Dalam sistem ini, semua transaksi yang melibatkan keuangan perusahaan atau individu dicatat pada dua atau lebih buku berpasangan. Ini menyediakan laporan akurat tentang aset dan kewajiban, serta pendapatan dan biaya.

Ide sistem ini berasal dari Mesir Kuno, sekitar 2.700 SM. Pada saat itu, hukum Mesir mengharuskan para pengusaha untuk mencatat semua transaksi keuangan mereka dalam dua buku berpasangan yang berbeda. Buku utama berisi semua aset dan kewajiban, serta pendapatan dan biaya. Buku kecil berisi catatan tambahan tentang semua transaksi.

Ide ini berkembang pesat dan dianut oleh banyak orang selama zaman Yunani dan Romawi. Di zaman ini, sistem pembukuan berpasangan ditingkatkan dengan menggunakan sistem double-entry bookkeeping. Dengan sistem ini, setiap transaksi harus dicatat dalam dua buku berpasangan sehingga dapat memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan benar.

Kemudian, Luca Pacioli menyempurnakan sistem pembukuan berpasangan yang dirancang dengan baik sehingga dapat digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan mulai dari penjualan, pembelian, pembukuan, dan lain sebagainya.

Sistem ini menggunakan prinsip berpasangan untuk mencatat transaksi. Dengan kata lain, setiap transaksi akan memiliki akun debet dan kredit yang berbeda. Ini membantu untuk memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan benar dan seimbang.

Sistem pembukuan berpasangan juga memungkinkan perusahaan untuk mengikuti pendapatan dan beban yang berhubungan dengan biaya produksi, biaya operasional, dan biaya lainnya.

Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan dapat membuat laporan keuangan yang akurat dan terperinci. Ini juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi masalah dengan lebih mudah dan membuat keputusan yang tepat.

Sistem pembukuan berpasangan yang diciptakan oleh Luca Pacioli telah menjadi salah satu sistem pembukuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Sistem ini telah menjadi standar untuk pembukuan keuangan yang akurat dan terperinci.

Baca juga: Cara Membuat Pembukuan Sederhana Beserta Contoh dan Tipsnya

Banner 2 kledo

Baca juga: Sistem Informasi Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Komponen dan Jenisnya

Bagaimana Perkembangan Sistem Pembukuan Berpasangan?

Selama abad kesembilan belas, sistem pembukuan berpasangan mengalami perkembangan besar dengan hadirnya mesin tik. Mesin tik membuat lebih mudah untuk mencatat dan memperbaharui buku-buku pembukuan. Ini membuat lebih mudah bagi pengusaha untuk mendapatkan laporan yang akurat tentang aset dan kewajiban.

Pada tahun 1945, pemrograman komputer pertama kali digunakan untuk membuat dan memperbaharui buku-buku pembukuan. Ini memungkinkan perusahaan untuk membuat dan memperbarui laporan keuangan dengan lebih cepat dan akurat.

Sistem pembukuan berpasangan juga menjadi lebih efisien dengan diterapkannya teknologi komputer. Pada tahun 1980-an, software akuntansi muncul untuk membantu perusahaan kecil dan menengah mengatur buku-buku pembukuan mereka.

Software ini membuat lebih mudah untuk mencatat dan memperbaharui buku-buku pembukuan. Ini juga membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencatat dan memperbaharui buku-buku pembukuan.

Hari ini, sistem pembukuan berpasangan masih menjadi prinsip yang digunakan oleh perusahaan untuk mengatur dan memantau keuangan mereka. Namun, teknologi telah membuat proses membuat dan memperbaharui buku-buku pembukuan lebih mudah dan lebih efisien.

Dengan demikian, sistem pembukuan berpasangan masih berfungsi sebagai metode yang digunakan untuk mengatur dan memantau keuangan perusahaan hari ini.

Baca juga: Akuntansi Perhotelan: Tantangan dan Hal yang Harus Diperhatikan

Sejarah Kemunculan Teori Akuntansi

Berbagai teori akuntansi sudah ada sejak lama. Sejak abad ke-17, pemikiran akuntansi telah mengalami perkembangan dan perubahan. Berikut adalah sedikit sejarah tentang teori akuntansi dan bagaimana ia telah berubah seiring berjalannya waktu.

Pada awalnya, akuntansi dianggap sebagai cabang matematika yang berfokus pada pencatatan dan pengukuran keuangan. Pada abad ke-17, akuntan Belanda, Luca Pacioli, dikenal sebagai Bapak Akuntansi, menulis buku yang menjelaskan dasar akuntansi modern.

Buku ini, yang diterbitkan pada tahun 1494, menyebutkan aturan dan sistem yang digunakan untuk menjalankan bisnis. Sejak saat itu, teori akuntansi telah mengalami perkembangan yang luar biasa.

Pada awal abad ke-20, akuntansi telah berkembang menjadi teori akuntansi berbasis biaya yang mengharuskan bahwa setiap jenis biaya dikaitkan dengan produk atau layanan. Ini memungkinkan bisnis untuk menentukan harga jual yang tepat untuk produk dan layanan mereka.

Baca juga: Mengenal 3 Standar Audit yang Berlaku di Indonesia

Selanjutnya, pada tahun 1980-an, teori akuntansi berbasis manajemen muncul. Teori ini menekankan pentingnya menggabungkan informasi akuntansi dengan keputusan manajemen untuk membuat keputusan yang efektif. Hal ini memungkinkan manajer untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana berdasarkan informasi akuntansi yang akurat.

Pada tahun 1990-an, teori akuntansi berbasis teknologi muncul dan memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sistem informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data.

Dengan memanfaatkan teknologi ini, perusahaan dapat mengumpulkan data yang lebih akurat dan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat. Di masa kini, teori akuntansi telah berkembang menjadi lebih luas dan kompleks.

Dengan tingkat kompleksitas yang meningkat, teori akuntansi telah meningkatkan tingkat transparansi perusahaan dan membantu meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

Dalam beberapa dekade terakhir, teori akuntansi telah berkembang secara signifikan. Meningkatnya kompleksitas, teknologi, dan pengetahuan menyebabkan akuntansi semakin kuat dan bermanfaat bagi banyak perusahaan.

Dengan teori akuntansi yang dapat diandalkan, perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat dan mencapai tujuan mereka dengan lebih baik.

Baca juga: Anggaran Neraca: Pengertian dan Cara Membuatnya

Sejarah Akuntansi di Indonesia

sejarah akuntansi

Awal Mula Masuknya Akuntansi di Indonesia

Sejak zaman pra-kolonial, masyarakat Indonesia telah mempraktikkan beberapa jenis akuntansi, terutama di bidang pertanian. Namun, tidak ada yang dapat dikategorikan sebagai akuntansi modern, karena banyak yang berbasis pada tradisi lokal.

Ketika Belanda menduduki Indonesia pada abad ke-17, sebuah sistem akuntansi modern mulai diterapkan. Sistem ini menggunakan buku-buku tabungan, buku penghasilan dan buku pengeluaran untuk membuat laporan keuangan untuk pemerintahan Belanda.

Sistem ini dikenal dengan sebutan “Djirak”, yang berasal dari bahasa Belanda “de journaal van de rekeningen”, yang berarti “jurnal rekening”. Sistem akuntansi modern ini disempurnakan berdasarkan standar internasional, sehingga mudah untuk melihat informasi keuangan yang akurat.

Selain itu, sistem ini juga memudahkan pemerintah Belanda untuk mengakses informasi keuangan di seluruh wilayah kekaisaran.

Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada tahun 1945, sistem akuntansi Djirak masih tetap digunakan oleh pemerintah Indonesia. Namun, dengan berjalannya waktu, sistem ini mulai ditinggalkan dan digantikan dengan sistem akuntansi baru.

Pada tahun 1950-an, sebuah organisasi internasional yang dikenal dengan nama International Accounting Standards Committee (IASC) didirikan untuk mengembangkan standar akuntansi internasional.

Standar-standar ini diadaptasi di Indonesia pada awal tahun 1970-an. Standar-standar ini dikenal sebagai standar akuntansi berimbang (BAS) dan telah menjadi standar utama untuk akuntansi di Indonesia.

Baca juga: Fraud Akuntansi: Jenis dan Cara Meminimalisirnya

Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Selama tahun-tahun berikutnya, sistem akuntansi di Indonesia terus berkembang, dengan beberapa perbaikan dalam standar akuntansi dan sistem akuntansi.

Pada tahun 2000-an, Indonesia telah menjadi salah satu negara yang memiliki standar akuntansi yang kuat. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kesesuaian standar akuntansi Indonesia, pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan Organisasi Internasional Standar Akuntansi (IASB).

Pada tahun 2011, Indonesia telah mengadopsi standar-standar akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASB, yang dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).

Dengan adopsi standar akuntansi internasional ini, diharapkan akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di dalam dunia akuntansi di Indonesia. Ini juga akan membantu meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di sektor bisnis.

Di masa kini, sistem akuntansi di Indonesia telah berkembang dengan cepat dan telah menjadi salah satu yang terkuat di dunia. Walaupun standar akuntansi masih memerlukan banyak perbaikan, Indonesia telah menunjukkan bahwa ia dapat menjadi salah satu yang terdepan dalam mengembangkan akuntansi modern.

Baca juga: Manajemen Koperasi: Pengertian, Aspek, dan Prosesnya

Bagaimana Sejarah Pemberian Gelar Akuntan di Indonesia?

Di Indonesia, gelar akuntan telah lama ada. Sejarahnya berawal dari pengakuan hak untuk menerapkan standar akuntansi yang diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1890.

Pada saat itu, pemerintah memberikan persetujuan kepada lembaga yang disebut “Vereeniging voor Accountants en Boekhouders” (VAB) untuk membuat dan menerapkan standar akuntansi di wilayah tersebut.

Standar-standar tersebut diikuti oleh para akuntan dan waktu berjalan, mereka mulai menetapkan gelar tertentu untuk mengkonfirmasi kompetensi para akuntan.

Akibatnya, pada tahun 1910, VAB telah memberikan gelar akuntan umum. Gelar ini hanya dapat diberikan kepada seseorang setelah mereka menyelesaikan proses pendidikan yang ketat dan mengikuti ujian tertentu.

Pada tahun 1948, pemerintah mengambil alih VAB dan membentuk lembaga baru yang disebut “Instituut van Accountants” (IA). IA menyusun syarat-syarat yang lebih ketat untuk menerima gelar akuntan, yang meliputi sejumlah kewajiban profesional yang harus dipatuhi dan standar akuntansi yang harus diterapkan.

Gelar akuntan profesional telah diberikan di Indonesia sejak tahun 1949. Pada tahun 1968, pemerintah mendirikan lembaga baru yang disebut “Instituut van Accountants en Belastingdeskundigen” (IAB). IAB menyusun standar dan persyaratan yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi kompetensi para akuntan profesional.

Kini, gelar akuntan profesional telah menjadi standar di sebagian besar lembaga keuangan dan perusahaan di Indonesia. Gelar ini diakui secara internasional sebagai satu-satunya patokan untuk mengukur keahlian akuntan dan kompetensi akuntansi.

Ini memungkinkan para akuntan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan internasional dan mendapatkan manfaat dari pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dengan memiliki gelar akuntan.

Baca juga: Tips Pembukuan Restoran dan Strategi yang Harus Anda Perhatikan

Bagaimana Perkembangan Akuntansi di Era Ini?

Akuntansi adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam bisnis modern. Tidak mengherankan bahwa di era teknologi digital saat ini, akuntansi telah berkembang dengan cepat.

Kini, akuntansi telah berubah menjadi lebih modern dan teknologi telah membantu para profesional akuntansi terus meningkatkan keefisiensian dan efektivitas kerjanya.

Akuntansi saat ini lebih cepat, lebih tepat, lebih mudah diakses, dan lebih mudah untuk dipahami oleh para pelaku bisnis. Selain itu, kehadiran teknologi software akuntansi telah membantu para profesional akuntansi dalam menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.

Kledo merupakan salah satu software akuntansi berbasis cloud buatan anak bangsa yang hadir untuk membantu para pelaku bisnis di Indonesia. Kledo telah dipercaya lebih dari 35 ribu para penggunanya dan menjadi software akuntansi dengan fitur terlengkap dibanding software sejenis lainnya.

Nah, tunggu apalagi? Anda bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12 + 15 =