Jika Anda adalah seorang akuntan, tentu Anda harus mengetahui standar akuntansi keuangan yang berlakuk di Indonesia dan dunia seperti SAK dan IFRS.
Akuntan memiliki pedoman atau acuan yang disebut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Standar tersebut mengacu pada IFRS singkatan atau kepanjangan dari International Financial Accounting Standard.
Kedua standar akuntansi ini adalah hal mendasar yang harus diketahui banyak akuntan agar Anda bisa membuat laporan keuangan yang sesuai prosedur yang berlaku secara luas.
Jika Anda belum mengerti secara mendalam apa itu SAK dan IFRS, pada artikel ini kita akan membahas secara lengkap pengertian dan perbedaan dari dua standar akuntansi ini.
Mengenal SAK dalam Akuntansi
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI, SAK atau standar akuntansi keuangan adalah format dan prosedur pembuatan laporan keuangan yang menjadi aturan baku penyajian informasi keuangan suatu kegiatan usaha atau perusahaan.
SAK sendeiri berisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.
Dengn mengikuti standar akuntansi yang berlaku, diharapkan para akuntan bisa membuat laporan keuangan dengan format dan informasi yang seragam dan sesuai standar yang telah ditetapkan,
Baca juga: Tips Mendapatkan Kepercayaan Konsumen Dalam Bisnis
Apa Itu IFRS?
IFRS adalah singkatan dari International Financial Accounting Standard atau Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
IFRS adalah kerangka kerja akuntansi internasional untuk mengatur dan melaporkan informasi keuangan dengan benar. Ini berasal dari pernyataan Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang berbasis di London.
Saat ini kerangka akuntansi yang digunakan di lebih dari 120 negara, termasuk Indonesia.
IFRS mengharuskan bisnis untuk melaporkan hasil keuangan dan posisi keuangan mereka menggunakan aturan yang sama; ini berarti harus ada keseragaman yang cukup besar dalam pelaporan keuangan semua bisnis yang menggunakan IFRS untuk menghindari manipulasi dan penipuan, juga membuat laporan keuangan lebih mudah untuk dibandingkan dan dibedakan.
IFRS digunakan terutama oleh bisnis yang melaporkan hasil keuangan mereka di mana saja di dunia kecuali Amerika Serikat. Generally Accepted Accounting Principles, atau GAAP, adalah kerangka kerja akuntansi yang digunakan di Amerika Serikat.
GAAP jauh lebih berbasis aturan daripada IFRS. IFRS lebih berfokus pada prinsip-prinsip umum daripada GAAP, yang membuat kerangka kerja IFRS jauh lebih ringkas, lebih bersih, dan lebih mudah dipahami daripada GAAP.
IFRS mencakup beragam topik, termasuk:
- Penyajian laporan keuangan
- Pengakuan pendapatan
- Keuntungan karyawan
- Biaya pinjaman
- Pajak penghasilan
- Investasi pada rekanan
- persediaan
- Aset tetap
- Aset tidak berwujud
- Sewa
- Rencana manfaat pensiun
- Kombinasi bisnis
- Nilai tukar mata uang asing
- Segmen operasi
- Acara selanjutnya
- Akuntansi khusus industri, seperti sumber daya mineral dan pertanian
Baca juga: Cara Mendapatkan Klien Bisnis Untuk Pemilik Bisnis Pemula
Apa itu PSAK-IFRS?
PSAK – IFRS adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial Reporting Standards.
Seoperti yang kami katakan diatas, Indonesia adalah bagian dari IFAC sehingga mengadopsi IFRS. Bagian dari IFAC secara otomatis harus mematuhi SMO (Statement Membership Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi.
Ada beberapa manfaat dari penerapan IFRS. Yang pertama adalah dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan. IFRS juga dapat memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional.
Manfaat selanjutnya adalah dapat menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan dan juga mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis dan yang terakhir adalah dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice.
Ada beberapa “Principles Base” yang digunakan IFRS. Yang pertama adalah untuk lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
Prinsip kedua adalah standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Dan prinsip ketiga adalah dibutuhkan professional judgement pada penerapan standar akuntansi.
Indonesia sendiri telah menerapkan IFRS sejak 2012 lalu. Dalam penerapannya, pemerintah mewajibka beberapa lembaga untuk menggunakan standar IFRS ini.
Lembaga yang wajib menggunakan sistem IFRS menurut ketetapan pemerintah adalah perbankan, asuransi, perusahaan publik, dan BUMN.
Baca juga: Pelanggan Potensial: Mengetahui Jenisnya dan Cara Menjangkau Mereka
PPenggunaan sistem IFRS bukanlah tanpa alasan. Hal ini disebabkan lembaga tersebut terkait langsung dengan masyarakat, sehingga penggunaan IFRS memiliki tujuan untuk memberikan informasi apa yang relevan bagi pengguna dalam membaca dan menganalisa laporan keuangan perusahaan itu.
Ada beberapa SAK yang berbasis IFRS yang akan kita bahas di bawah ini.
Daftar PSAK Berbasis IFRS
PSAK | BASIS IFRS |
---|---|
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan | IAS 1 Presentation of Financial Statement |
PSAK 2 Laporan Arus Kas | IAS 7 Statement of Cash Flows |
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim | IAS 34 Interim Financial Reporting |
PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri | IAS 27 Separate Finacial Statement |
PSAK 5 Segmen Operasi | IFRS 8 Operating Segment |
PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi | IAS 24 Related Party Disclosure |
PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan | IAS 10 Event after the Reporting Period |
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing | IAS 21 the Effect of Change in Foreign Exchange |
PSAK 13 Properti Investasi | IAS 40 Investment Property |
PSAK 14 Persediaan | IAS 2 Inventories |
PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama | IAS 28 Investments in Associates and Joint Ventures |
PSAK 16 Aset Tetap | IAS 16 Property, Plant and Equipment |
PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya | IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans |
PSAK 19 Aset Tak Berwujud | IAS 38 Intangible Assets |
PSAK 22 Kombinasi Bisnis | IFRS 3 Business Combinations |
PSAK 23 Pendapatan | IAS 18 Revenue |
PSAK 24 Imbalan Kerja | IAS 19 Employes Benefits |
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan | IAS 8 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors |
PSAK 26 Biaya Pinjaman | IAS 23 Borrowing Cost |
PSAK 28 Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian | – |
PSAK 30 Sewa | IAS 17 Leases |
PSAK 34 Kontrak Konstruksi | IAS 11 Construction Contract |
PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa | – |
PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali | – |
PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate | – |
PSAK 46 Pajak Penghasilan | IAS 12 Inconme Taxes |
PSAK 48 Penurunan Nilai Aset | IAS 36 Impairment of Assets |
PSAK 50 Intrumen Keuangan : Penyajian | IAS 32 Financial Instrument : Presentation |
PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham | IFRS 2 Share-based Payment |
PSAK 55 Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran | IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement |
PSAK 56 Laba Persaham | IAS 33 Earnings per Share |
PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi | IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets |
PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan | IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations |
PSAK 60 Instrumen Keuangan : Pengungkapan | IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures |
PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah | IAS 20 Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance |
PSAK 62 Kontrak Asuransi | IFRS 4 Insurance Cintracts |
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi | IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies |
PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambagangan SUmber Daya Mineral | IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources |
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian | IFRS 10 Consolidated Financial Statements |
PSAK 66 Pengaturan Bersama | IFRS 11 Joint Arrangements |
PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain | IFRS 12 Disclosure of Interests in Other Entities |
PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar | IFRS 13 Fair Value Measurement |
PSAK 69 Agrikultur | IAS 41 Agriculture |
PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak | – |
PSAK 71 Instrumen Keuangan | IFRS 9 Financial Instrument |
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan | IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers |
PSAK 73 Sewa | IFRS 16 Leases |
Selain SAK yang berbasis IFRS, DSAK IAI telah menerbitkan PSAK dan ISAK yang merupakan produk non-IFRS antara lain, seperti PSAK 28 dan PSAK 38, ISAK 31, ISAK 32, ISAK 35 dan ISAK 36.
Diharapakan dengan semakin sedikitnya perbedaan antara SAK dan IFRS dapat memberikan manfaat bagi pemanggku kepentingan di Indonesia.
Perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik, regulator yang berusaha menciptakan infrastruktur pengaturan yang dibutuhkan, khususnya dalam transaksi pasar modal, serta pengguna informasi laporan keuangan dapat menggunakan SAK sebagai suatu panduan dalam meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan.
Baca juga: Cara Pembukuan yang Benar Bagi Para Pemilik Bisnis
Perbedaan SAK dan IFRS
Untuk mengetahui perbedaan SAK dan IFRS, Anda bisa melihatnya melalui tabel ini:
Perbedaan | PSAK | IFRS |
Sumber | PSAK No.1 (Revisi 1998) Penyajian Laporan keuangan | IAS1, Presentation of Financial Statements |
Neraca | Memerlukan penyajian aset lancar maupun aset tidak lancar kecuali untuk industri tertentu seperti bank. | Penyajian bukan aset lancar ataupun aset tidak lancar, hanya bila penyajian likuiditas lebih relevan dan dapat diandalkan untuk item tertentu |
Laporan Kinerja Keuangan | Laporan laba rugi | Laporan laba rugi komprehensif |
Laporan Laba/Rugi | Sama seperti IFRS. Tetapi ada perbedaan rincian pada item yang disajikan pada laporan pendapatan yang diterima di awal. | Tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran harus disajikan dengan memilih salah satu dari dua format. |
Laporan Arus Kas (Format dan Metode) | Sama dengan IFRS tetapi dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung. | Pos standar tetapi ketentuan terbatas pada isinya: menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung |
Pos Luar Biasa | Item pos luar biasa masih harus dilaporkan. | Di dalam IFRS dilarang menggunakan pos luar biasa. |
Penyajian Keuntungan dan Kerugian yang Diakui (Pendapatan dan Komprehensif Lainnya) | Diakui adanya keuntungan dan kerugian yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham | Menyajikan laporan keuangan yang mengakui keuntungan dan kerugian dalam catatan terpisah ataupun tidak pada laporan perubahan ekuitas pemegang saham |
Hasil Presentasi Perusahaan Asosiasi | Secara khusus tidak memerlukan penunjukkan hasil saham sesudah pajak | Menggunakan metode ekuitas yang menunjukkan hasil saham sesudah pajak |
Pengungkapan Signifikan Tentang Asosiasi | Pengungkapan yang kurang dibandingkan dengan IFRS. Informasi yang signifikan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan hasil yang tidak diperlukan. | Memberikan informasi yang rinci atau signifikan atas aktiva, kewajiban, pendapatan, dan hasil. |
Tanggung Jawab laporan Keuangan | Manajemen | Tidak diatur |
Komponen Laporan Keuangan | Neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas. | Laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi |
Secara garis besar, perbedaan SAK dan IFRS adalah sebagai berikut;
- PSAK mengkombinasikan basis prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip saja.
- IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historis.
- IFRS menggunakan profesional judgment.
- Dalam laporan laba/rugi tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran harus disajikan dengan memilih salah satu dari dua format.
- Dalam PSAK laporan arus kas sama dengan IFRS tetapi dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung.
- Dalam PSAK Komponen laporan keuangan, laporan posisi keuangan, Laporan laba-rugi.
Baca juga: Mengetahui Manfaat Otomatisasi Akuntansi dalam Sebuah Bisnis
Kesimpulan
Itulah pengertian dan perbedaan mengenai SAK dan IFRS dalam akuntansi yang berlaku di Indonesia. Jika Anda adalah pemilik bisnis yang mengelola atau membuat laporan keuangan sendiri, pastikan Anda mengikuti standar yang berlaku di Indonesia agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
Jika Anda kesulitan dalam membuat laporan keuangan yang sesuai standar, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Kledo yang memiliki fitur terlengkap dengan harga yang terjangkau.
Kledo adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dipercaya oleh lebih dari 10 ribu pengguna dari berbagai jenis dan skala bisnis di Indonesia untuk mempermudah proses pembukuan dan pembuatan laporan keuangan bisnis mereka.
Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Corporate Card: Definisi, Cara Kerja, Hingga Manfaatnya untuk Bisnis - 4 Oktober 2024
- 6 Tips untuk Mengelola Budget Klien Lebih Hemat dan Efektif - 4 Oktober 2024
- Spend Analysis: Pengertian dan Tahapan Melakukannya dalam Bisnis - 4 Oktober 2024