Dalam industri restoran, selalu ada tantangan keuangan yang menentukan kesuksesan bisnis Anda.
Tantangan itu bisa berupa meningkatnya biaya operasional atau bahan baku. Untuk menghadapinya, restoran berupaya memangkas biaya tanpa mengorbankan kualitas dan kepuasan pelanggan.
Namun, bagaimana tepatnya Anda bisa mengatasi tantangan restoran ini?
Pada artikel ini, kami akan membahas 9 tantangan keuangan utama di bisnis restoran serta strategi mengatasinya.
9 Tantangan Keuangan Utama yang Dihadapi Pemilik Restoran
Mengelola bisnis restoran bukan hal yang mudah karena Anda harus sering memantau setiap detail pengeluaran dan pemasukan untuk memastikan bisnis berjalan lancar dan memiliki arus kas yang memadai.
Berikut beberapa masalah dan tantangan yang mungkin Anda hadapi sebagai pemilik usaha:
1. Masalah arus kas
Restoran bisa mengalami masalah arus kas jika Anda tidak mengawasi dan mencatat dengan baik.
Penyebabnya bisa karena meningkatnya kebutuhan pasokan, transaksi yang belum dibayar, hingga biaya perekrutan dan pelatihan karyawan yang terus meningkat.
Semua ini bisa membuat pemilik bisnis kesulitan menjaga ketersediaan kas di restoran mereka.
Krisis arus kas juga merupakan salah satu tantangan keuangan paling umum dan mengkhawatirkan bagi restoran, karena dapat mengancam kelancaran operasional harian.
Selain itu, biaya variabel pada pasokan maupun penggajian dapat memperburuk masalah arus kas.
2. Menghitung profitabilitas
Tantangan keuangan lainnya yang restoran hadapi adalah mendapat profitabilitas atau keuntungan, apalagi karena harga bahan makanan terus meningkat.
Kenaikan biaya ini berpotensi menekan margin keuntungan restoran.
Selain biaya bahan baku, restoran juga harus menanggung pengeluaran lain seperti perawatan, sewa, dan utilitas agar tetap beroperasi.
Karena pemilik usaha harus menangani semua biaya ini sekaligus menjaga profitabilitas, proses perhitungannya bisa menjadi rumit dan melelahkan.
Baca Juga: 8 Tantangan Keuangan Bisnis FnB dan Solusinya
3. Kenaikan biaya bahan makanan

Biaya bahan makanan terus meningkat dari tahun ke tahun sejak pandemi, dan hal ini sudah bukan rahasia lagi.
Hampir semua bahan mengalami kenaikan harga, mulai dari sayuran hingga daging ayam.
Kondisi ini jelas menjadi penghalang bagi sebagian restoran, dan kenyataannya hanya ada dua solusi utama yang bisa Anda tempuh: menaikkan harga menu atau mengubah menu tersebut.
Misalnya, pandemi menyebabkan harga telur naik dari dua hingga empat kali lipat di wilayah tertentu.
Lalu, apakah restoran yang menyajikan menu utama berbasis telur berhenti menggunakan telur? Tentu tidak.
Solusinya adalah menaikkan semua harga menu untuk menyesuaikan kenaikan harga bahan utama tersebut.
Baca Juga: 7 Ide Menu Makanan Restoran dari Berbagai Konsep
4. Biaya operasional yang tinggi
Menjalankan restoran memang membutuhkan biaya besar. Selain modal investasi awal yang tinggi, biaya operasional seperti gas, listrik, bahan makanan impor, serta kewajiban gaji karyawan membuat restoran harus mengelola anggaran bulanan yang besar.
Meskipun laju inflasi mulai melambat, harga di beberapa sektor seperti sewa tempat masih tetap tinggi.
Biaya operasional yang membengkak sering kali memaksa pemilik usaha untuk meninjau ulang anggaran mereka dan membuat proses perencanaan keuangan menjadi lebih rumit.
5. Fluktuasi pelanggan
Restoran sering menghadapi naik turunnya jumlah pelanggan sesuai musim atau perubahan tren.
Hal ini berarti arus kas juga akan berfluktuasi cukup besar tergantung bulan dan musim tertentu.
Tanpa dukungan profesional dan panduan tepat dalam mengelola laporan keuangan yang memperhitungkan faktor musiman, restoran bisa cepat menghadapi masalah keuangan yang mengancam kelangsungan bisnis.
Selain variasi musiman, fluktuasi juga bisa terjadi sepanjang hari. Biasanya jam malam lebih ramai dibandingkan siang hari, sehingga menimbulkan tantangan dalam penjadwalan kerja bagi pemilik maupun manajer restoran.
6. Biaya pemasaran
Pemasaran merupakan komponen penting dalam operasional restoran, namun sering kali pengeluaran untuk hal ini bisa berlebihan.
Strategi periklanan dan promosi juga bisa menguras biaya, sehingga banyak restoran memilih untuk tidak melakukan pemasaran sama sekali.
Sayangnya, kedua pendekatan ekstrem tersebut sama-sama berisiko bagi bisnis.
Kunci utamanya adalah mengelola serta memilih rencana pemasaran yang efisien dan sesuai dengan karakter bisnis restoran Anda.
Selain memanfaatkan promosi melalui berbagai platform media sosial, menyatukan kerja sama antara tim penjualan dan layanan pelanggan juga bisa membantu meningkatkan efektivitas pemasaran restoran.
Baca Juga: Cara Menciptakan Pengalaman Pelanggan yang Baik di Restoran
7. Persaingan

Tantangan keuangan restoran lainnya adalah persaingan antar restoran. Meskipun industri restoran memiliki permintaan yang tinggi, persaingan tetap sangat ketat.
Tanpa riset pasar dan kompetitor yang memadai, bisnis bisa kesulitan untuk menonjol dan menarik perhatian calon pelanggan.
Ini adalah salah satu tantangan keuangan terbesar bagi restoran, dan hanya bisa diatasi melalui studi pasar yang detail serta rencana bisnis yang solid.
Menawarkan layanan takeout dan delivery juga bisa menjadi strategi untuk menghadapi persaingan, karena memungkinkan restoran menjangkau basis pelanggan yang lebih luas.
8. Biaya peralatan dan pemeliharaan
Untuk menyewa maupun membeli peralatan restoran, biasanya Anda akanmembutuhkan investasi awal yang besar.
Selain itu, peralatan ini juga memerlukan perawatan rutin agar tidak menimbulkan masalah operasional yang berujung pada biaya perbaikan yang mahal.
Anda perlu menganalisis kebutuhan mereka dengan cermat, dengan membeli peralatan yang benar-benar dibutuhkan dan menyewa peralatan yang jarang digunakan.
Selain itu, Anda perlu melakukan riset untuk memilih model peralatan yang hemat energi dan tahan lama, sehingga dapur restoran lebih terlindungi dari risiko kerusakan maupun biaya utilitas yang tinggi.
Baca juga: Tips Manajemen Food Cost yang Lebih Baik Untuk Bisnis Restoran
9. Manajemen inventaris
Restoran harus mengelola persediaan yang jumlah dan variasinya macam-macam, mulai dari bahan mentah, peralatan dapur, hingga produk kemasan dan minuman beralkohol.
Namun, pada dasarnya inventaris restoran hanya berisi item yang diperlukan untuk menyiapkan menu yang ditawarkan.
Salah satu tantangan terbesar dalam manajemen persediaan adalah merancang menu yang terstruktur sehingga inventaris tetap efisien dan tidak terjadi kelebihan stok.
Pemilik bisnis harus bijak dalam menambahkan item baru ke menu, agar tidak berhadapan dengan inventaris yang sulit dikendalikan dan menimbulkan biaya perawatan tinggi.
Baca Juga: Forecast Penjualan Restoran: Pengertian dan Caranya
Strategi untuk Mengatasi Tantangan Keuangan Restoran
Jadi, bagaimana cara Anda bisa mengatasi tantangan keuangan restoran tersebut? Berikut 7 strategi yang bisa Anda coba, lengkap dengan contohnya.
1. Manajemen inventaris yang efisien
Manajemen inventaris adalah aspek penting ketika mempertimbangkan strategi keuangan restoran.
Dengan menggunakan software modern, pemilik restoran dapat mengelola stok secara efektif, melacak biaya, dan mencegah pencurian.
Pilihlah sistem yang bisa memantau pergerakan bahan baku dan dapat mengirimkan notifikasi otomatis ketika persediaan hampir habis.
Aplikasi kasir modern juga bisa menyediakan laporan penjualan yang detail dan mencatat transaksi dengan akurat.
Misalnya, seperti Kledo POS, aplikasi kasir yang terintegrasi dengan software akuntansi dan membawa fitur manajemen inventaris yang mumpuni.
Dengan integrasi ini, Anda bisa mencatat bahan baku secara optimal, menghitung food cost, mengurangi pemborosan, dan juga menekan biaya keseluruhan.
Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, Anda bisa klik gambar di bawah ini untuk mencobanya.
2. Pelatihan staf
Melatih tenaga kerja restoran dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan. Selain itu, pelatihan juga membantu staf menggunakan bahan baku dengan lebih optimal.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan efisiensi karyawan:
- Cross-training: Dengan melatih karyawan agar bisa multi-tasking, maka fleksibilitas kerja akan meningkat dan restoran lebih siap menghadapi kekurangan staf akibat cuti atau karyawan yang mendadak tidak hadir.
- Penjadwalan efektif: Susun jadwal kerja berdasarkan jam sibuk dan sepi. Hal ini membantu Anda mengoptimalkan biaya tenaga kerja dan mengurangi staf saat periode sepi, sehingga profitabilitas menjadi lebih baik.
- Self-service Kiosks: Perangkat biasa digunakan di restoran cepat saji karena memungkinkan pelanggan memesan dan membayar sendiri tanpa menuju kasir. Hasilnya, antrean berkurang dan bisa meminimalisir kesalahan pesanan tanpa harus menambah staf.
- Pay-at-Table: Solusi pembayaran yang memungkinkan pelanggan membayar langsung di meja. Ini mempercepat proses pembayaran, meningkatkan perputaran meja, serta menyinkronkan pembayaran secara real-time dengan kasir.
Baca Juga: 6 Langkah Sukses Membuka Cabang Restoran
3. Mengurangi biaya energi dan utilitas
Biaya utilitas bisa menjadi tantangan besar bagi keuangan restoran, namun Anda tetap bisa meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan kualitas.
Caranya adalah dengan menerapkan beberapa strategi ini:
- Investasi pada peralatan hemat energi: Gunakan peralatan yang dapat membantu menghemat energi. Investasi ini dapat menurunkan tagihan utilitas bulanan restoran secara signifikan.
- Perawatan rutin: Dengan melakukan perawatan berkala pada peralatan dan fasilitas, Anda dapat memastikan semuanya tetap beroperasi dengan efisien. Hal ini membantu mengurangi konsumsi energi sekaligus meminimalkan pemborosan air.
- Gunakan teknologi penghemat air: Pasang detektor kebocoran dan sensor suhu di lemari pendingin untuk mencegah pemborosan serta meningkatkan efisiensi penggunaan air.
4. Negosiasi dengan supplier
Mengurangi pengeluaran restoran juga bisa dilakukan dengan menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik dengan pemasok.
Berikut ini adalah beberapa tips negosiasi supplier yang efektif:
- Pembelian dalam jumlah besar: Negosiasikan untuk membeli bahan dalam kuantitas besar. Biasanya, supplier akan memberikan harga grosir, sehingga Anda bisa menghemat biaya.
- Bandingkan penawaran supplier: Cari tahu harga dan penawaran dari berbagai pemasok agar bisa mendapatkan kesepakatan terbaik.
- Tinjau dan negosiasi kontrak ulang secara rutin: Setiap beberapa bulan atau setahun sekali, tinjau kontrak Anda dengan supplier untuk memastikan kontrak tersebut masih menguntungkan Anda atau sudah tidak lagi relevan.
5. Meningkatkan operasional restoran

Teknologi restoran seperti kasir portabel atau terminal POS, self-ordering kiosks, dan solusi lainnya dapat meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus menyederhanakan alur kerja, mulai dari pemesanan, pembayaran, hingga proses akuntansi.
Selain itu, menyederhanakan menu dengan mengurangi jumlah item dan menghapus menu yang kurang diminati juga dapat membantu menekan biaya.
Baca Juga: Cara Tingkatkan Keuntungan Restoran dengan Menu Engineering
6. Menghemat biaya pemasaran
Ada banyak strategi pemasaran yang murah namun efektif yang bisa Anda gunakan. Misalnya, dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.
Platform tersebut membantu menemukan dan menjangkau target audiens tanpa perlu mengeluarkan biaya besar.
Selain itu, membuat program loyalitas restoran juga dapat memotivasi pelanggan untuk kembali membeli dari Anda lagi.
Buatlah program di mana pembeli bisa mengumpulkan poin dan menukarnya dengan penawaran khusus, diskon, atau voucher tertentu.
Strategi ini cukup efektif untuk meningkatkan repeat order.
7. Manajemen limbah
Praktik manajemen limbah yang tepat tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga meningkatkan kinerja finansial restoran.
Untuk mengelola limbah secara efektif:
- Jalin kerja sama dengan bank makanan lokal untuk mendistribusikan bahan mudah rusak sebelum basi, agar makanan tidak terbuang sia-sia.
- Identifikasi sumber limbah terbesar, misalnya makanan sisa atau limbah dari pelanggan.
- Gunakan laporan inventaris untuk menemukan alasan bahan baku cepat rusak atau tidak layak, sehingga bisa mengurangi pemborosan sekaligus biaya.
- Ikuti program daur ulang makanan dengan mengirimkan surplus makanan ke peternakan lokal agar dimanfaatkan kembali, sehingga biaya pembuangan lebih rendah.
Baca Juga: Tips dan Teknik Plating Makanan untuk Bisnis Restoran – Kledo Blog
Kesimpulan
Industri restoran memang menghadapi berbagai tantangan keuangan yang tidak bisa dihindari.
Tantangan itu bervariasi mulai dari kenaikan biaya bahan baku, pengelolaan tenaga kerja, hingga manajemen energi dan limbah.
Setiap aspek membutuhkan strategi yang tepat agar operasional tetap efisien tanpa mengorbankan kualitas pelayanan maupun kepuasan pelanggan.
Restoran yang mampu beradaptasi dengan cepat, misalnya melalui efisiensi inventaris, pemanfaatan teknologi POS modern, serta mau berinovasi dalam menu dan pemasaran akan lebih siap menghadapi tekanan-tekanan ini.
- Strategi Penagihan Invoice untuk Arus Kas Bisnis Lebih Lancar - 16 September 2025
- 7 Tips Manajemen Staff Retail yang Efektif - 16 September 2025
- 10 KPI Keuangan Bisnis Jasa dan Tips Memilihnya - 15 September 2025