Loading...
Loading...

Mulai Menggunakan Kledo

Kembali Tutorial

Sudah siap pake Kledo? Kira-kira apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan untuk menggunakan Kledo ya? Simak tutorial berikut ya, Kawan Kledo!

Ini panduan untuk Kawan Kledo dalam menggunakan Kledo di awal. Kawan Kledo dapat menggunakan Kledo secara mudah, mulai dari persiapan awal, set up awal, hingga navigasi aplikasi. Jika ini pertama kalinya Kawan Kledo menggunakan Kledo, alangkah lebih baik kita bagi dalam beberapa step ya!

A. Persiapan Penggunaan

Yang penting, sebelum memulai menyiapkan data pun sebenarnya Kawan Kledo harus sudah memiliki akun untuk login ke Kledo. Tata cara pendaftaran dan login Kledo bisa dibaca di Cara Daftar & Login ya. Kalo udah daftar langsung login untuk masuk ke Kledo ya, Kawan Kledo! Oh iya, sebelum menggunakan, Kawan Kledo bisa mempelajari dulu sistem manajerial pada Kledo melalui data demo yang sudah tersedia secara otomatis ketika login.

B. Persiapan Data

Sudah masuk Kledo? Yuk kita lanjutkan ke persiapan data! Kalopun Kawan Kledo belum mempunyai data-data berikut, langkah ini bisa dilewati pada saat melakukan pengaturan awal. Tenang, Kawan Kledo sebagai pemilik maupun tim managerial tetap bisa melengkapi data-data berikut di kemudian hari kok. Apa saja yang dibutuhkan?

  1. Nama perusahaan, logo perusahaan, alamat lengkap perusahaan, email resmi perusahaan, dan nomor telepon. Ah, jangan lupa untuk menentukan currency dan format currency yang biasa atau ingin digunakan. Nantinya, semua data tersebut harus diisikan secara lengkap di menu “Pengaturan” terkait “Perusahaan.
  2. Kawan Kledo harus menyiapkan daftar orang yang berkepentingan untuk menggunakan Kledo. Sudah ada pembagian tim kerja kan, Kawan Kledo?
  3. Lalu, siapkan daftar produk dan kontak (khusus untuk pengguna yang sudah memiliki pembukuan di sistem lain sebelum menggunakan Kledo). Seluruh kontak yang berhubungan langsung dengan bisnis yang Kawan Kledo jalankan ya! Baik dari pelanggan, supplier, dan pihak-pihak terkait.
  4. Terkait transaksi, jika sebelumnya sudah melakukan transaksi utang dan piutang (“Pembelian” dan “Penjualan”), siapkan daftar utang dan piutang yang belum dilunasi, terutama terkait “Pembelian” dan “Penjualan”. Kalo udah ada datanya, nanti seluruh transaksi “Pembelian” dan “Penjualan” tersebut tinggal di import ke Kledo lho!
  5. Siapkan daftar “Pajak” dan syarat pembayaran yang digunakan. Termasuk seluruh “Kas & Bank” yang dimiliki perusahaan dan daftar “Aset Tetap” lengkap dengan dokumen pendukungnya.

C. Pengelolaan Database

Setelah mempersiapkan semua data yang dibutuhkan, ayo sekarang kita input semuanya ke Kledo. Sudah masuk Kledo kan? Kalo belum, jangan lupa login dulu ya!

  1. Sudah siap pake Kledo? Yuk, hapus data demo dan mulai pake Kledo! Langkahnya ada di Cara Menghapus Data Demo. Setelah data demo dihapus, Kawan Kledo bisa mulai memasukkan semua data yang sudah disiapkan sebelumnya.
  2. Lengkapi informasi perusahaan dengan data yang dimiliki. Tata cara pengisian lebih lanjut bisa Kawan Kledo pelajari pada Cara Mengatur Perusahaan. Informasi ini sangat penting lho, nantinya akan terhubung dan muncul otomatis pada invoice ketika dicetak. Oleh karena itu, akan lebih baik kalo langsung diisi dengan lengkap dan detail.
  3. Terkait dengan orang yang dapat menggunakan Kledo, setelah pengaturan perusahaan beres, langsung masuk ke menu “Pengguna“. Masukkan satu per satu sesuai dengan perannya ya! Kalo udah, minta orang tersebut untuk segera melakukan aktivasi akun, agar bisa segera masuk Kledo.
  4. Mulai lah dengan membuat akun “Kas & Bank” yang digunakan pada perusahaan Kawan Kledo. Caranya bisa Kawan Kledo lihat pada Cara Menambah Akun Kas & Bank.
  5. Jika sudah dilengkapi akun “Kas & Bank”, lanjut dengan mengisikan saldo awal untuk masing-masing akun, pada menu “Akun”. Kalo bingung bisa dibaca Cara Mengisi Saldo Awal. Ingat, dalam pengisian saldo awal, Kawan Kledo tetap harus memperhatikan posisi saldo normal akun ya. Belum paham apa itu saldo normal? Coba pelajari untuk Cara Menentukan Saldo Normal Akun.
  6. Tambahkan daftar produk ke dalam “Produk” pada Kledo. Jika bingung jadikan Cara Menambah Produk sebagai panduan. Mudah kan? Isikan semua produk yang Kawan Kledo jual ke menu “Produk” ya. Tapi, kalo Kawan Kledo sudah punya daftar produk dalam bentuk excel, cukup import excel tersebut ke Kledo. Tutorialnya bisa dipelajari di Cara Import Produk. Agar import berhasil, pastikan formatnya sudah sesuai dengan yang Kledo butuhkan. “Produk” ini sangat penting, terutama untuk melakukan pencatatan pada transaksi “Penjualan” dan “Pembelian”. Oh iya, apabila Kawan Kledo sudah membeli paket PRO, aktifkan sekalian fitur lacak produk, ketika menambahkan “Produk”. Fitur ini membuat produk terintegrasi dengan menu “Inventori”, sehingga keluar-masuk persediaan dapat terkontrol secara sistem pada Kledo. Tutorial aktivasi paket PRO bisa dibaca di sini ya!
  7. Sebelum memasukkan daftar “Pembelian” dan “Penjualan”, masukkan terlebih dahulu seluruh “Kontak” yang Kawan Kledo miliki. Semuanya ya, termasuk pelanggan, pemasok, partner bisnis, dan semua pihak yang berhubungan secara langsung dengan bisnis Kawan Kledo. Butuh panduan? Baca saja Cara Membuat Kontak.
  8. Nah, kalo udah lengkap semua dari “Kontak” sampai ke “Produk”, Kawan Kledo bisa memulai untuk memasukkan transaksi “Pembelian” dan “Penjualan”. Sudah ada datanya? Ayo impor data “Penjualan” melalui Cara Import Tagihan (Invoice). Lho, Kawan Kledo juga sudah bikin untuk format “Penawaran”? Import sekalian quote yang sudah dibuat dengan cara ini ya! Begitu juga dengan “Tagihan Pembelian”, jika sudah ada datanya, lalu butuh panduan, Kawan Kledo bisa langsung masuk ke Cara Import Tagihan Pembelian (Purchase Invoice). Sedangkan untuk “Pesanan Pembelian bisa dibaca di sini. Bagaimana jika Kawan Kledo belum ada data? Tambahkan saja “Penjualan” secara manual dengan tutorial Cara Membuat Tagihan (Invoice) dan ini untuk “Panawaran”. Serta, buka saja Cara Membuat Tagihan Pembelian (Purchase Invoice) untuk menambahkan “Tagihan Pembelian” secara manual dan tutorial berikut untuk membuat PO manual.
  9. Oh iya, catat juga semua utang di luar aktivitas “Pembelian”. Mau mencatat cicilan lainnya yang masih outstanding? Yuk baca di Cara Mencatat Cicilan.
  10. Selanjutnya, ke “Aset Tetap” yuk, Kawan Kledo! Jika pembelian “Aset Tetap” masih berstatus kredit, bisa Kawan Kledo catat melalui Cara Mencatat Cicilan. Namun, jika sudah lunas dan kepemilikan sah, jangan lupa untuk tetap ditambahkan ke dalam menu “Aset Tetap” ya. Kalo bingung ikuti saja tutorial Cara Menambah Aset Tetap. Biar apasih? Supaya kepemilikan aset diakui dalam laporan keuangan, makanya seluruh “Aset Tetap” yang Kawan Kledo miliki harus dicatat di sini. Keuntungan lainnya, perlakuan depresiasi dapat diatur untuk berjalan secara otomatis. Jadi, Kawan Kledo tidak perlu ribet melakukan jurnal depresiasi setiap bulannya.
  11. Yang terakhir, masukkan daftar “Pajak” yang digunakan oleh perusahaan Kawan Kledo melalui Cara Mengatur Pajak. Ah sekalian, jangan lupa untuk membuat pengaturan pembayaran pada Cara Mengatur Termin.
  12. Jika semua pengaturan sudah selesai, coba buka Laporan Neraca untuk melakukan crosscheck, apakah seluruh data yang dimasukkan sudah tepat. Jika posisi aset sama besarnya dengan akumulasi liabilitas dan ekuitas, dapat dipastikan Kawan Kledo sudah memasukkan keseluruhan data dengan tepat.

Selesai! Tutorial lainnya bisa dipelajari di sini. Jika ada pertanyaan atau kesulitan dalam pengisian dan pengelolaan database, langsung hubungi saja Tim Hebat Kledo. Selamat menggunakan Kledo ya, Kawan Kledo 🙂