Bisnis yang sukses adalah bisnis yang mengetahui siapa saja kompetitornya. Jika Anda mengetahui siapa kompetitor Anda, Anda bisa menyusun strategi efektif untuk mengungguli mereka.
Tapi, tidak semua kompetitor dalam bisnis itu sama. Beberapa kompetitor merupakan direct competitor, sebagiannya lagi merupakan indirect competitor.
Memahami jenis kompetitor yang Anda miliki akan membantu Anda tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan dan melindungi bisnis Anda.
Pada artikel ini, kami akan membantu Anda mengetahui apa itu direct competitor, perbedaannya dengan indirect, serta strategi terbaik untuk menghadapi mereka.
Apa Pentingnya Memahami Kompetisi dalam Bisnis?
Sebelum membahas lebih lanjut tentang direct dan indirect competitor, mungkin Anda bertanya-tanya, apa pentingnya memahami kompetitor dalam bisnis?
Memahami kompetitor membantu Anda menemukan peluang untuk melayani pelanggan dengan lebih baik.
Yang lebih penting, mengidentifikasi dan memahami pesaing bisnis Anda memungkinkan Anda untuk belajar, beradaptasi, dan mengembangkan produk dan pesan yang sesuai untuk pelanggan.
Berikut ini beberapa manfaat lain yang dapat Anda harapkan:
1. Mengidentifikasi celah di pasar
Mengenali pesaing Anda juga berarti mengetahui produk atau layanan yang mereka tawarkan dan harga masing-masing.
Dengan informasi ini, Anda dapat menemukan dan memanfaatkan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.
Misalnya, katakanlah Anda dan pesaing sama-sama menjual software. Selama riset, Anda menyadari bahwa fitur software pesaing lebih banyak ditujukan untuk pengguna yang sudah berpengalaman.
Anda dapat menggunakan informasi ini untuk mengembangkan fitur yang menyasar pengguna pemula dan menengah.
Taktik ini akan memberi Anda lebih banyak pelanggan, membangun loyalitas, dan memenuhi kebutuhan audiens yang kurang terlayani.
2. Menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik
Memantau strategi pemasaran pesaing memungkinkan Anda untuk menyesuaikan upaya pemasaran Anda sendiri agar lebih sesuai dengan harapan pelanggan.
Melalui analisis kompetitor, Anda akan tahu strategi pemasaran mana yang membawa keberhasilan bagi pesaing.
Anda dapat meniru strategi yang sama atau membuatnya lebih baik lagi untuk membantu mendorong merek Anda maju.
Baca Juga: 10 Jenis Strategi Pemasaran yang Wajib Bagi Pebisnis Baru
3. Identifikasi potensi kemitraan
Melalui riset pasar, Anda juga dapat mengidentifikasi peluang untuk kolaborasi dan kerja sama yang dapat mengangkat merek Anda.
Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara Sony dan Samsung. Pada tahun 2004, kedua merek tersebut berkolaborasi dalam pembuatan panel LCD untuk televisi layar datar.
Kolaborasi tersebut menghasilkan produk baru untuk masing-masing merek, pangsa pasar yang lebih besar, dan kemenangan besar atas pesaing.
4. Pelajari, refleksikan, dan tingkatkan
Hal ini berlaku terutama saat berhadapan dengan direct competitor karena Anda beroperasi di industri yang sama, menargetkan pelanggan yang sama, dan menjual produk yang serupa.
Perusahaan Anda dapat belajar banyak dari kegagalan dan keberhasilan pesaing langsung Anda.
Misalnya, Anda dapat menganalisis strategi SEO mereka untuk melihat apa yang berhasil bagi audiens target Anda dan apa yang tidak.
Anda juga dapat memeriksa ulasan untuk memahami fitur mana yang paling dihargai pelanggan. Dengan cara ini, Anda dapat meningkatkan praktik SEO atau fitur produk Anda tanpa membuang-buang waktu dan uang.
Namun, sebaiknya jangan menggantungkan seluruh bisnis Anda pada strategi ini. Karena, bisnis yang sukses tahu kapan harus bereksperimen dan berinovasi.
5. Mengungguli kompetitor
Cara terbaik dan tercepat untuk mengalahkan kompetitor Anda adalah dengan memastikan Anda selalu terdepan dari mereka.
Lakukan hal dengan lebih baik dan lebih efekti. Jika pelanggan mengeluh akan layanan pelanggan kompetitor, maka berusahalah untuk memberikan layanan yang lebih baik.
Baca Juga: Competitor Research Analysis: Pengertian dan Cara Melakukannya
Apa itu Direct Competitor?
Direct competitor atau kompetitor langsung adalah produk, bisnis, atau jasa yang menargetkan pasar yang sama dengan Anda menyelesaikan masalah yang serupa untuk pembeli Anda.
Ciri-ciri:
- Menargetkan audiens yang sama: Jika Anda fokus kepada persona pembeli tertentu, maka mereka juga.
- Memiliki fitur yang sama: Jika produk Anda memiliki fitur unik seperti integrasi dengan aplikasi lain, kemungkinan mereka juga memiliki fitur serupa.
- Menjanjikan nilai yang sama: Entah itu menghemat waktu, mengurangi biaya, atau meningkatkan produktivitas, nilai yang mereka tawarkan sangat mirip dengan nilai Anda.
- Banyak dibandingkan dengan Anda: Karena Anda dan kompetitor sangat mirip, biasanya prospek akan membandingkan produk Anda berdua.
Contoh Nyata Direct Competitor
Berikut ini adalah contoh nyata dari kompetitor langsung yang ada di dunia nyata:
Netflix vs. Max
Dua layanan streaming video ini saling berkompetisi satu sama lain. Meski dulu keduanya mengacaukan industri televisi, tapi sekarang mereka saling bersaing.
Dalam kasus ini, kedua pihak saling meminimalisir perbedaan di antara keduanya.
HBO adalah pendatang baru di dunia streaming dan meluncurkan Max di tahun 2020 untuk mengejar Netflix.
Sementara itu, Netflix mulai memproduksi acara mereka sendiri, seperti yang sudah HBO lakukan dalam 50 tahun terakhir.
BlackBerry vs. iPhone

Kemenangan Apple atas BlackBerry adalah salah satu contoh terbesar bagaimana kompetitor langsung bisa menang berkat brand, positioning, dan inovasi produk.
Intinya, dulu BlackBerry sempat merajai pasar sebagai smartphone yang populer di kalangan pebisnis. Posisi BlackBerry dalam pasar ini menjadi celah yang Apple manfaatkan.
Daripada mencoba mengungguli BlackBerry dalam ranah ponsel pebisnis, mereka membuat dan memposisikan iPhone sebagai smartphone untuk semua orang.
Ketika Steve Job mengumumkan iPhone ke seluruh dunia, dia tidak ragu untuk menekankan kekurangan dari kompetitor terbesar mereka, BlackBerry.
Layar sentuh iPhone terus berkembang, App Store rilis, dan Apple berhasil menjual 125 juta unit iPhone dalam 6 tahun saja. Sementara itu, BlackBerry harus menerima kekalahannya.
Baca Juga: 10 Strategi untuk Memenangkan Persaingan Bisnis
Apa Taktik untuk Menghadapi Direct Competitor?
Berikut ini adalah dua taktik yang harus Anda gunakan untuk mengalahkan kompetitor langsung Anda:
1. Menetapkan keunggulan nilai Anda
Coba buat sketsa diagram Venn dengan tiga lingkaran ini:
- Lingkaran 1: Semua yang bisa produk Anda lakukan
- Lingkaran 2: Semua yang bisa produk kompetitor lakukan
- Lingkaran 3: Apa yang sebenarnya pembeli butuhkan
Bagian dari lingkaran Anda dan kompetitor yang tumpah tindih adalah product parity, atau zona keseimbangan yang sama-sama Anda dan kompetitor bisa lakukan.
Tapi, bagaimana dengan kemampuan pesaing Anda yang sesuai dengan kebutuhan pembeli, yang tidak Anda miliki? Itulah zona bahaya Anda.
Sebaliknya, irisan kemampuan Anda dengan kebutuhan Anda (yang tidak ada kompetitor), adalah keunggulan Anda.
2. Gunakan teknik penjualan quick dismisses
Teknik penjualan ini adalah bersikap proaktif dalam mengungguli kompetitor.
- Akui kekuatan kompetitor: Pertama, mulailah dengan mengakui kompetitor Anda. Hal ini menunjukkan bahwa Anda berpengetahuan luas dan bisa membangung kepercayaan dengan prospek Anda.
- Jelaskan kelemahan kompetitor: Jelaskan area kekurangan kompetitor, terutama yang berhubungan dengan kelebihan produk Anda.
- Tekankan unique value proposition: Jelaskan apa yang membedakan produk Anda, fokuslah pada nilai kelebihan yang relevan dengan kebutuhan pelanggan.
- Ajukan pertanyaan: Setelah itu, selesaikan dengan pertanyaan yang menjelaskan kekuatan produk Anda dan arahkan percakapan menuju pembahasan tentang keunikan produk
Baca Juga: Pengertian Market Mapping, Manfaat, Jenis, dan Cara Melakukannya
Apa itu Indirect Competitor?
Nah, selain kompetitor langsung, bisnis juga menghadapi kompetitor tidak langsung atau indirect competitor.
Indirect competitor adalah bisnis, produk, atau jasa yang menyelesaikan masalah yang sama, tapi dengan cara yang lain.
Meski tidak terlihat seperti kompetitor langsung, tapi mereka tetap menjadi alternatif bagi pembeli yang ingin memenuhi kebutuhan mereka.
Ciri-ciri:
Indirect competitor berasal dari kategori atau industri yang berbeda, tapi mereka masih menyelesaikan masalah yang sama dengan yang pembeli Anda hadapi.
Berikut ini adalah pembedanya:
- Mereka memecahkan masalah yang sama dengan cara yang berbeda: Jika Anda adalah software manajemen proyek, mereka mungkin adalah firma konsultan yang membantu tim untuk terorganisasi.
- Model bisnis mereka berbeda: saat Anda menjual paket langganan software, mereka mungkin menawarkan pembelian satu kali atau layanan profesional.
- Fitur mereka tidak sesuai dengan fitur Anda: Karena mereka mengambil pendekatan yang berbeda, maka fitur-fitur mereka pun juga berbeda dan sulit dibandingkan.
- Dampaknya dapat bervariasi. Terkadang mereka bukanlah opsi dalam transaksi Anda. Tapi tiba-tiba, mereka muncul begitu saja dan meraih kemenangan saat Anda tidak menduganya.
Menangani indirect competitor bisa jadi sulit karena mereka sangat berbeda.
Namun, jika Anda dapat menjelaskan mengapa produk Anda yang paling cocok untuk target pelanggan Anda, Anda dapat mengubah perbedaan ini menjadi keuntungan.
Contoh Nyata Indirect Competitor
Notion vs Google Workspace

Software manajemen proyek semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hampir semua produk itu harus berkompetisi dengan Google Workspace secara tidak langsung.
Meski Notion adalah software spesialis untuk mengorganisir tim dan tugas, tetapi banyak pembeli yang menggunakan kombinasi alat dari Google seperti Drive, Docs, Sheets, dan Calendar untuk mencapai tujuan yang sama.
Dengan begitu, Notion masih harus berkompetisi secara tidak langsung dengan Google Workspace.
HubSpot vs. WordPress
HubSpot adalah perusahaan besar, dan tentunya mereka memiliki ratusan kompetitor tidak langsung.
Kompetitor langsung HubSpot adalah CRM yang “all-in-one”. Tapi, dalam hal mempublikasikan konten dan mengoptimalkan situs web untuk SEO, HubSpot berkompetisi dengan WordPress.
Meski WordPress bukan kompetitor langsung untuk CRM, tapi mereka masih menjadi alternatif HubSpot untuk membuat situs web.
Inilah contoh bagaimana kompetitor tidak langsung bisa mencuri-curi bagian Anda dalam area produk tertentu, meski Anda tidak berkompetisi dengan mereka di seluruh platform.
Baca Juga: Competitive Pricing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya
Apa Taktik untuk Menghadapi Indirect Competitor?
Menghadapi kompetitor tidak langsung berbeda caranya dengan menghadapi direct competitor. Rencana Anda harus berbeda.
Berikut ini adalah tiga taktik yang terbukti bisa membantu Anda menghadapi persaingan ini:
1. Kenali keunggulan Anda: Spesialis atau serba bisa
Perbedaan terbesar dari kompetitor langsung biasanya adalah: bisnis berskala besar biasanya membawa solusi ‘serba bisa’, sementara bisnis kecil biasanya fokus ke salah satu subset tertentu.
Jika posisi Anda adalah spesialis, maka jadilah yang terdepan dalam bidang Anda. Google Sheet memang bisa melakukan manajemen proyek, tapi itulah spesialisasi Notion. Itulah alasan mengapa Notion dibuat.
Jika posisi Anda adalah produk yang serba bisa, maka tekankan manfaat dari ‘keserbabisaan’ produk Anda.
Kadang, daripada membeli lima produk spesialis yang berbeda-beda, pelanggan lebih suka membeli satu saja yang serba bisa.
Meski tidak secanggih spesialis, tapi yang penting produk itu bisa bekerja, bukan? Selain itu, dengan satu produk saja, maka harganya juga akan lebih murah.
2. Edukasi dan memposisikan brand Anda

Terkadang, yang Anda jual bukan produk Anda saja, tapi juga keseluruhan cara dalam melakukan sesuatu.
Sebelum Anda bisa menjual solusi spesifik Anda kepada target audiens, Anda mungkin perlu meyakinkan mereka mengapa cara atau solusi yang Anda tawarkan masuk akal.
Artinya, strategi marketing pertama yang harus Anda terapkan adalah edukasi.
Kenapa orang-orang harus mengikuti cara Anda? Apa manfaat yang mereka dapatkan dari cara tersebut?
Begitu mereka mulai memahami pendekatan Anda, mulai jelaskan mengapa solusi Anda adalah yang terbaik.
Ingat, perbedaan Anda dengan kompetitor adalah filosofi dan pendekatan. Karena itu, jadilah unggul dalam perbedaan tersebut.
3. Atasi status quo secara langsung
Pesaing tidak langsung sering kali mewakili “cara lama” dalam melakukan sesuatu. Tugas Anda adalah menjelaskan apa yang akan terjadi jika konsumen tidak mau melakukan perubahan.
Misalnya, jika Anda menjual software project management, Anda bisa berkata: “Spreadsheet memang bagus, saya tahu semua orang menggunakannya. Tapi jika proyek Anda nanti berkembang dan jadi semakin rumit, bisa jadi Anda akan melewatkan banyak hal. Jika Anda melewatkan deadline, risikonya akan besar.”
Kuncinya adalah mengalihkan pembicaraan dari produk vs. produk ke dampak vs. dampak. Karena dengan pesaing tidak langsung, di situlah pertarungan sebenarnya.
Baca Juga: 25 Taktik Penjualan Terbaik di Tahun 2025
Kesimpulan
Direct competitor adalah pesaing Anda yang menargetkan pasar yang sama, dengan produk yang serupa. Sementara itu, indirect competitor adalah bisnis yang menawarkan produk atau layanan berbeda tetapi memenuhi kebutuhan yang sama.
Dalam menghadapi direct dan indirect competitor, bisnis Anda harus memiliki strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan.
Salah satu cara untuk mendukung strategi Anda adalah dengan menggunakan alat modern seperti aplikasi kasir Kledo POS.
Dengan Kledo POS, bisnis Anda dapat mengelola stok dengan lebih baik, menganalisis penjualan, serta meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, fitur seperti laporan real-time dan otomatisasi transaksi membantu bisnis mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat.
Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, Anda bisa mencobanya dengan klik tautan ini.
- Direct Competitor dan Indirect: Perbedaan dan Contohnya - 28 Februari 2025
- Apa itu Open Order? + Istilah Jual Beli Online Lainnya - 28 Februari 2025
- Memahami Metode Pembayaran Over the Counter dalam Bisnis - 27 Februari 2025