Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah dominasi pasar.
Perusahaan besar seperti Apple, Google, Amazon, Netflix, dan Meta sudah punya dominasi pasar di berbagai bidang yang mereka jalani.
Strategi marketing setiap perusahaan boleh beragam, tapi pada akhirnya semua itu fokus untuk meraih dominasi pasar.
Pada artikel ini, kami akan membahas 8 strategi utama untuk meraih dominasi pasar yang bisa Anda terapkan untuk menjadi yang terdepan di industri.
Penjelasan Lebih Lengkap Mengenai Dominasi Pasar
Tidak ada perusahaan yang menginginkan persaingan sempurna. Sederhananya, karena persaingan itu sulit.
Dari pandangan bisnis, tidak ada untungnya. Persaingan sempurna menekan laba hingga mendekati nol. Sebaliknya, yang diinginkan perusahaan adalah dominasi pasar.
Mereka ingin tampil berbeda, menjadi yang terbaik, dan idealnya, paling untung. Tetapi bagaimana cara mencapainya?
Bukankah dalam dunia di mana barang dan jasa adalah non-eksklusif, persaingan adalah hal yang lumrah? Atau, jangan-jangan ada cara lain?
Secara historis, perusahaan menciptakan dominasi pasar dengan mengikuti praktik monopoli tradisional, yaitu membatasi akses, menetapkan harga tinggi, dan melakukan price skimming.
Strategi ini bekerja dengan baik ketika Anda memiliki aset eksklusif atau paten penting. Ambil contoh industri farmasi.
Industri ini bisa meraup keuntungan besar dan mendapat manfaat dari paten jangka panjang yang melindungi mereka dari tantangan pemain lain.
Tetapi apakah itu berlaku bagi sebagian besar perusahaan saat ini? Jawabannya: tidak.
Dalam ekonomi ini, praktik monopoli tradisional hampir tidak lagi efektif. Hampir semua hal bisa ditiru atau direplikasi, bahkan seringkali dengan cara yang lebih baik dan lebih murah.
Lalu, apakah dominasi pasar masih mungkin? Jawabannya: ya. Coba saja lihat bagaimana Starbucks menguasai pasar kedai kopi tradisional di Amerika Serikat.
Starbucks tidak melakukan praktik dominasi pasar tradisional. Namun semua orang sepakat bahwa mereka mendominasi pasar mereka.
Baca Juga: Pasar Monopoli: Definisi, Ciri, Jenis, serta Kelebihan & Kekurangannya
8 Strategi untuk Dominasi Pasar
1. Tentukan target pasar Anda
Langkah pertama dalam strategi dominasi pasar adalah mengetahui target pasar Anda.
Sebuah studi dari HubSpot menunjukkan bahwa 75% marketer menyatakan identifikasi target audiens adalah aspek paling krusial dalam strategi marketing mereka.
Jika Anda tahu kepada siapa Anda memasarkan produk dan layanan Anda, Anda bisa memfokuskan sumber daya, upaya, dan pesan kepada audiens yang tepat.
Dengan memahami demografi pelanggan, Anda bisa mendapatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan masalah mereka.
Dengan menyelaraskan penawaran dengan preferensi pelanggan, Anda menciptakan daya tarik yang kuat yang membuat mereka semakin dekat dengan brand Anda.
Selain itu, ada konsep penting: STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning) yang merupakan komponen paling penting dari target marketing. Berikut penjelasannya:
- Segmentation: Membagi pasar yang luas menjadi kelompok-kelompok berbeda berdasarkan karakteristik, kebutuhan, atau perilaku yang sama. Dengan begitu, strategi marketing bisa lebih spesifik dan sesuai kebutuhan mereka.
- Targeting: Fokuskan waktu dan investasi pada platform marketing yang paling relevan dengan audiens Anda. Ini meningkatkan efektivitas upaya marketing sekaligus memperbesar peluang menarik perhatian audiens yang tepat.
- Positioning: Menekankan manfaat dan atribut produk/jasa yang paling bernilai bagi pelanggan target Anda. Dengan begitu, penawaran menjadi lebih menarik dan meyakinkan.
Ketika pelanggan ikut menjadi bagian dari cerita brand Anda, loyalitas mereka akan semakin dalam.
2. Kembangkan Unique Value Proposition (UVP)
Unique Value Proposition adalah pernyataan singkat yang mengomunikasikan manfaat dan nilai unik dari produk atau layanan Anda.
Saat pelanggan merasakan nilai unik dari penawaran Anda, mereka lebih cenderung memilih bisnis Anda dibanding kompetitor.
Pendekatan customer centric ini memastikan bisnis Anda konsisten memberikan nilai dan memenuhi ekspektasi pelanggan.
Berikut langkah-langkah menyusunnya:
- Lakukan Analisis SWOT: Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Temukan keunggulan internal yang bisa menjadi daya saing.
- Analisis Kompetitor: Pelajari pesaing untuk menemukan celah pasar dan peluang diferensiasi.
- Buat Value Proposition yang Menarik: Rancang pernyataan singkat, jelas, dan berfokus pada pelanggan. Tekankan manfaat utama yang akan mereka dapatkan.
- Uji dan Sempurnakan: Uji value proposition Anda kepada target audiens, lalu kumpulkan feedback untuk penyempurnaan.
Menurut riset dari Nielsen, 64% konsumen global lebih memilih membeli dari brand yang memiliki nilai yang sejalan dengan mereka.
Kesimpulannya, itulah mengapa membangun MVP (Minimum Viable Product) di awal menjadi strategi terbaik.
Dengan MVP, Anda bisa menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Produk ini cukup memiliki fitur inti untuk diuji di pasar, lalu baru dikembangkan berdasarkan feedback pelanggan.
Sederhana, bukan?
Baca Juga: Apa Itu Identitas Produk dan Cara Membuatnya Menarik
3. Bangun brand identity yang kuat

Dalam pasar yang padat, brand identity yang solid akan membedakan bisnis Anda dari para pesaing.
Itulah inti dari branding. Jika dilakukan dengan tepat, identitas brand yang unik bisa menjadi salah satu strategi terbaik untuk mendominasi pasar.
Brand identity yang khas menciptakan kesan yang mudah diingat dan dikenali, sehingga pelanggan lebih mudah memilih Anda dibanding pesaing.
Inilah salah satu langkah paling cerdas untuk merebut pasar.
Beberapa tips untuk membangun brand identity:
- Kembangkan Identitas Visual yang Kuat: Buat identitas visual yang menarik dan konsisten, mencakup logo, palet warna, tipografi, dan elemen visual lainnya. Pastikan identitas visual mencerminkan kepribadian serta nilai brand Anda sekaligus sesuai dengan preferensi target audiens. Contohnya, Coca-Cola berhasil membangun brand identity yang konsisten dengan logo ikonik dengan warna merah yang khas.
- Jaga Konsistensi di Semua Kanal: Pastikan brand Anda konsisten di seluruh titik interaksi pelanggan, baik di website, media sosial, kemasan, materi marketing, maupun interaksi langsung dengan pelanggan.
- Buat Brand Story yang Kuat: Rancang cerita brand yang menyampaikan tujuan, nilai, serta unique selling proposition Anda. Menurut Harvard Business Review, pelanggan yang memiliki ikatan emosional dengan sebuah brand memiliki customer lifetime value 306% lebih tinggi.
- Dengarkan dan Libatkan Audiens Anda: Aktif mendengarkan umpan balik target pasar dan berinteraksi dengan mereka melalui media sosial, survei, maupun feedback pelanggan. Gunakan wawasan ini untuk terus berbenah. Ini adalah bagian terpenting dari perjalanan membangun brand.
Dengan kreativitas, Anda dapat menyusun kampanye yang lebih dari sekadar iklan biasa, mampu menarik pelanggan, membangkitkan rasa penasaran mereka, dan menumbuhkan ikatan yang kuat.
4. Terapkan customer-centricity
Dalam pasar yang kompetitif, customer-centricity bisa menjadi kunci untuk mendapatkan loyalitas pelanggan.
Customer-centricity artinya setiap keputusan, inovasi, hingga upaya bisnis dilakukan dengan berfokus pada pelanggan.
Bisnis yang benar-benar memahami serta memenuhi keinginan pelanggan akan memiliki keunggulan kompetitif.
Beberapa tujuan utama dari customer-centricity:
- Repeat Business dan Pertumbuhan Pendapatan: Pelanggan yang puas cenderung kembali membeli. Dengan memprioritaskan kebutuhan dan preferensi mereka, Anda memupuk kepercayaan di hati mereka, yang mendorong mereka untuk terus berbisnis dengan Anda. Misalnya, Netflix unggul dalam personalisasi pengalaman pengguna dengan menggunakan data untuk merekomendasikan konten sesuai kebiasaan menonton. Pendekatan ini meningkatkan pengalaman pengguna sekaligus menjaga loyalitas pelanggan.
- Referral dan Word of Mouth: Pelanggan yang puas lebih cenderung membagikan pengalaman positifnya kepada orang lain. Sementara itu, orang juga lebih mempercayai rekomendasi dari orang terdekat. Karena itu, word of mouth membantu Anda mendapatkan pelanggan baru dengan biaya lebih rendah dan tingkat konversi lebih tinggi.
- Pengembangan Produk dan Inovasi yang Lebih Baik: Dengan mendengarkan pelanggan dan mengintegrasikan umpan balik mereka, penawaran Anda akan lebih selaras dengan kebutuhan mereka. Hasilnya adalah kepuasan pelanggan yang lebih tinggi dan posisi kompetitif yang lebih kuat.
- Adaptasi terhadap Permintaan Pasar yang Terus Berkembang: Kebutuhan dan preferensi pelanggan berubah seiring waktu. Oleh karena itu, bisnis harus terus beradaptasi dan melakukan iterasi di setiap tahap siklus bisnis. Ingat, brand sebesar Kodak saja gagal karena tidak mampu memahami dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Mereka melewatkan peluang untuk berinovasi dan melakukan diversifikasi, sehingga kalah dari pesaing yang cepat merangkul era digital.
Singkatnya, pendekatan yang berfokus pada pelanggan memungkinkan Anda meluncurkan produk, fitur, atau layanan baru yang menjawab kebutuhan yang terus berkembang, sehingga bisnis Anda tetap relevan dan kompetitif.
Baca Juga: 20 Cara Untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
5. Buat strategi marketing yang kuat untuk mendominasi pasar

Rahasia memikat audiens dimulai dengan memahami mereka secara lebih mendalam.
Sebagai startup, Anda memiliki kekuatan untuk mengakses berbagai tools yang ampuh dan sesuai dengan pola pikir pelanggan.
Bayangkan betapa menariknya menjelajahi ranah digital seperti media sosial, content marketing, dan SEO.
Setiap kanal bisa menjadi “senjata” berharga jika Anda menggunakan strategi yang tepat untuk mendominasi pasar.
Berikut beberapa tips menarik yang bisa Anda terapkan:
- Optimasi Digital Marketing: Tentukan tujuan spesifik dari upaya digital marketing Anda, apakah untuk meningkatkan traffic website, menghasilkan leads, atau mendorong konversi. Gunakan data insights untuk menyempurnakan kampanye dan mengoptimalkan strategi. Otomatiskan tugas berulang, lakukan segmentasi audiens, serta kirim pesan terarah berdasarkan perilaku dan preferensi pelanggan.
- Optimasi Content Marketing: Identifikasi konten dengan performa terbaik dan pahami apa yang paling audiens Anda sukai. Gunakan wawasan ini untuk membuat lebih banyak konten yang mendatangkan hasil nyata.
- Optimasi Kolaborasi dengan Influencer: Influencer bisa menjadi jalan pintas untuk meningkatkan popularitas, tentu jika Anda berani berinvestasi lebih. Carilah influencer yang sejalan dengan target audiens dan industri Anda, periksa jangkauan serta engagement mereka, lalu lakukan kolaborasi.
6. Bangun tim dengan performa tinggi
“Hal-hal besar dalam bisnis tidak pernah dilakukan oleh satu orang, tapi sebuah tim.”
—Steve Jobs
Ketika tim Anda diberdayakan untuk bekerja pada performa terbaiknya, produktivitas meningkat pesat, efisiensi melonjak, dan hasil kerja mencapai level baru.
Tim yang berdedikasi membawa beragam keterampilan, pengetahuan, serta keahlian, dan mereka siap mengambil tanggung jawab sekaligus berusaha lebih keras demi meraih kesuksesan.
Tips membangun tim yang solid melalui rekrutmen, onboarding, dan manajemen yang efektif:
- Bangun Employer Brand yang Menarik: Ciptakan identitas perusahaan sebagai tempat kerja yang unik, tunjukkan budaya perusahaan, dan soroti peluang pertumbuhan serta pengembangan.
- Perhatikan Cultural Fit: Jangan hanya menilai dari keterampilan dan kualifikasi, tetapi juga sejauh mana kandidat cocok dengan budaya dan nilai perusahaan. Perhatikan gaya kerja, sikap, dan kemampuan mereka untuk berkolaborasi secara efektif dalam tim.
- Kembangkan Rencana Onboarding yang Komprehensif: Buat program onboarding terstruktur yang memperkenalkan karyawan baru pada budaya, nilai, proses, dan ekspektasi perusahaan. Berikan sumber daya dan informasi yang mereka butuhkan untuk memulai peran dengan baik.
- Bangun Budaya Kerja yang Positif: Wujudkan lingkungan kerja yang sehat dengan menekankan work-life balance, inklusivitas, serta kesejahteraan karyawan. Dorong suasana yang mendukung, memotivasi, dan membuat tim terlibat aktif.
Baca Juga: Manajemen SDM: Pengertian, Fungsi, Aktivitas, Tips Mengelolanya
7. Manfaatkan kekuatan partnership strategis

Kemitraan strategis bisa menjadi strategi yang sangat kuat untuk memperluas jangkauan sekaligus meningkatkan visibilitas brand Anda.
Dengan mengidentifikasi bisnis non-kompetitor yang memiliki target audiens serupa, Anda dapat mengeksplorasi berbagai peluang kolaborasi yang menciptakan nilai bersama.
Bentuknya bisa beragam mulai dari konten co-branded, acara bersama, hingga penawaran yang menampilkan kekuatan masing-masing brand sekaligus memberi nilai tambah bagi pelanggan.
Berikut ini merupakan manfaat lain dari partnership:
- Meningkatkan Kredibilitas: Partnership meningkatkan kredibilitas melalui asosiasi dengan brand ternama. Hasilnya, persepsi terhadap brand Anda ikut terangkat. Kuncinya adalah memilih mitra yang nilai dan tujuannya sejalan dengan bisnis Anda, sehingga integrasi berjalan mulus dan terasa autentik bagi kedua belah pihak.
- Menumbuhkan Kepercayaan Pelanggan: Interaksi antar brand yang otentik membuat kedua brand jadi lebih terkenal di pasar, menumbuhkan kepercayaan pelanggan, sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru.
Contoh partnership adalah Spotify dan Starbucks yang bermitra untuk meningkatkan pengalaman musik di dalam gerai.
Kolaborasi ini menguntungkan kedua brand dengan menjangkau pelanggan masing-masing serta menghadirkan proposisi nilai yang unik.
8. Terapkan inovasi berkelanjutan
Dalam pasar yang dinamis, inovasi adalah sumber keunggulan kompetitif yang sangat penting.
Banyak perusahaan besar menyadari bahwa kebutuhan dan preferensi pelanggan selalu berubah.
Misalnya, Adobe menemukan bahwa dengan mendorong kreativitas dan inovasi, mereka mampu mencapai pertumbuhan pendapatan yang luar biasa, peningkatan pangsa pasar, serta kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.
Mengagumkan, bukan? Artinya, dengan berfokus pada inovasi, Anda bisa mengantisipasi sekaligus menjawab perubahan kebutuhan tersebut, menjadikannya salah satu strategi terbaik untuk dominasi pasar.
Berikut daftar singkat yang bisa Anda ikuti:
- Bangun Budaya Inovasi: Ciptakan ruang aman bagi karyawan untuk berbagi ide, mengambil risiko terukur, dan belajar dari kegagalan. Dorong sesi brainstorming, kolaborasi lintas fungsi, serta berbagi ide demi melahirkan solusi inovatif.
- Berikan Kesempatan Pengembangan: Sediakan pelatihan, workshop, atau konferensi untuk memastikan tim Anda selalu up-to-date dengan tren industri.
- Ikuti Perkembangan Teknologi Baru: Uji coba teknologi terkini dan evaluasi kelayakannya untuk meningkatkan produk, proses, maupun pengalaman pelanggan.
- Hilangkan Silo: Dorong kolaborasi antar tim dan departemen. Berikan kesempatan bagi karyawan dari latar belakang beragam untuk bekerja bersama, sehingga lahir ide-ide segar dari perspektif yang berbeda.
Dengan terus-menerus mengejar inovasi, Anda membuka kunci untuk memberikan nilai luar biasa bagi pelanggan.
Seiring waktu, Anda akan melesat maju, meninggalkan kompetitor, dan mengokohkan posisi di garis depan industri.
Baca Juga: Inovasi Produk: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Contohnya
Kesimpulan
Di era modern ini, dominasi pasar bukan berarti monopoli, tapi menguasai pasar dan menjadi pilihan nomor satu pelanggan.
Bisnis yang mendominasi pasar bisa mendapat lebih banyak keuntungan dan maju dari kompetitornya. Inilah mengapa tujuan akhir setiap pemasaran adalah dominasi pasar.
Bisnis yang dominan memberikan pelayanan pelanggan terbaik dan juga mengelola operasional bisnis mereka dengan akurat serta efisien,
Hal ini mungkin tercapai jika Anda menggunakan aplikasi kasir seperti Kledo POS yang membawa fitur pencatatan transaksi, manajemen inventaris, pelaporan, dan integrasi dengan software akuntansi.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba Kledo POS melalui tautan ini.
- Dominasi Pasar: Penjelasan dan 8 Strateginya - 20 Agustus 2025
- 6 Tanda Bisnis Anda Membutuhkan Aplikasi Kasir - 19 Agustus 2025
- Mengenal Jenis QRIS dan Mana yang Cocok untuk Usaha Anda - 19 Agustus 2025