Setiap bisnis global mengandalkan treasury management untuk menjaga arus kas tetap lancar, mengendalikan risiko, dan memastikan operasional berjalan dengan baik.
Tanpa fungsi treasury yang kuat, sebuah perusahaan bisa kelabakan dalam menghadapi naik turunnya nilai mata uang dan lonjakan suku bunga.
Belum lagi jika terjadi volatilitas keuangan karena inflasi, gangguan rantai pasok, atau krisis geopolitik. Bisnis yang tidak memiliki treasury management yang solid akan kewalahan.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan pentingnya treasury management dalam perusahaan, fungsi mereka, serta tantangan yang dihadapi dan tips mengatasinya.
Apa Itu Treasury Management?
Treasury management adalah kegiatan mengelola arus kas harian perusahaan serta pengambilan keputusan keuangan dalam skala yang lebih besar.
Saat perusahaan memperoleh, menghasilkan, atau menggunakan kas, bagian treasury bertugas memastikan modal kerja tersedia untuk menjaga kelancaran operasional dan meminimalisir risiko keuangan.
Cara kerja treasury management
Misalnya, sebuah startup bernama TeknoKu berencana membangun dan meluncurkan produk baru, dan tim treasury membutuhkan investasi sebesar Rp100 juta untuk proyek tersebut.
Sebagian dari tugas mereka adalah menentukan apakah investasi awal itu akan berasal dari penggalangan modal atau pinjaman bank, serta bagaimana dana tersebut akan dialokasikan.
Setelah berhasil memperoleh pendanaan, TeknoKu meluncurkan produk dan menghasilkan keuntungan.
Tim treasury kemudian mengelola arus kas masuk dan mengoptimalkan penggunaannya dalam bisnis.
Misalnya, untuk melunasi pinjaman awal, dan mencegah perusahaan terjebak dalam utang yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Struktur Departemen Keuangan dalam Bisnis dan Tips Memilihnya
Mengapa Treasury Management Penting?
1. Membantu mengurangi dan mengantisipasi risiko di masa depan
Misalnya, pemilik bisnis tidak bisa memprediksi bencana alam, pandemi, atau gangguan lain yang dapat menghambat jalannya usaha.
Namun dengan treasury management, perusahaan bisa menyiapkan langkah pencegahan untuk meminimalisir dampak keuangan dari kejadian ini.
2. Memperkuat proses internal dan mengelola komunikasi dengan pelanggan
Gampangnya, tim treasury berperan seperti penasihat keuangan internal yang menganalisis kondisi ekonomi dan memberi saran kepada manajemen tentang cara terbaik menghadapi perubahan yang mungkin terjadi.
3. Menjaga hubungan dengan bank
Hubungan dengan bank membutuhkan kepercayaan dan keterbukaan.
Dengan dukungan tim treasury sebagai penasihat yang andal, perusahaan bisa memanfaatkan data untuk menemukan peluang baru yang mungkin tidak terlihat sebelumnya.
4. Melindungi perusahaan dari fluktuasi kurs
Peran ini terutama penting bagi perusahaan yang beroperasi secara internasional atau memiliki transaksi lintas negara.
Ketika perusahaan membeli bahan baku, menjual produk, atau membayar vendor dalam mata uang asing, nilai tukar yang terus berubah bisa berdampak langsung pada keuangan mereka.
Misalnya, jika nilai mata uang asing naik setelah perusahaan menandatangani kontrak pembelian, maka biaya yang harus dibayar bisa meningkat dan mengurangi margin keuntungan.
Sebaliknya, jika nilai mata uang turun, pendapatan dari penjualan ekspor bisa ikut menurun.
Baca Juga: Mengetahui Apa itu Kurs Pajak dan Fungsinya dalam Bisnis
Mengenal 5 Fungsi Utama Treasury Management

Ada lima fungsi utama dalam treasury management, yaitu:
1. Cash Management
Para profesional treasury menggunakan proyeksi arus kas untuk membantu merencanakan aktivitas pengelolaan kas. Aktivitas utama dalam cash management meliputi:
- Menjaga likuiditas, agar organisasi dapat memenuhi kewajiban keuangan saat ini dan di masa mendatang secara tepat waktu dan dengan cara yang paling efisien.
- Mengoptimalkan sumber daya kas melalui kebijakan, prosedur, dan strategi untuk mengelola saldo kas operasional, memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai, serta menginvestasikan kelebihan kas untuk melindungi modal, menghasilkan pendapatan bunga, atau melunasi utang.
- Mengelola risiko dengan mengidentifikasi, mengukur, menganalisis, dan memitigasi risiko organisasi, termasuk risiko keuangan, peraturan, dan operasional.
- Mempertahankan akses ke kredit jangka pendek dengan biaya minimal, membiayai modal kerja dan investasi modal, serta menyesuaikan pembiayaan sesuai kebutuhan.
- Mengelola investasi dengan menempatkan dana berlebih untuk kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang, dengan fokus pada perlindungan modal, likuiditas, dan hasil keseluruhan.
2. Mempertahankan akses terhadap pembiayaan utang dan ekuitas jangka menengah hingga panjang
Tujuan dari menjaga akses terhadap pembiayaan ini adalah:
- Mendukung ekspansi aset maupun aset yang sudah ada
- Memastikan fleksibilitas keuangan bagi investasi strategis saat peluang muncul
Semua ini dilakukan sesuai dengan kebijakan utang yang disetujui oleh dewan direksi.
3. Memilih, menerapkan, dan mengelola solusi teknologi
Profesional treasury bertanggung jawab dalam memilih, menerapkan, dan mengelola solusi teknologi seperti treasury management system, dengan tujuan mengumpulkan dan menganalisis informasi keuangan.
Jika dilakukan dengan baik, hal ini memungkinkan tim treasury meningkatkan visibilitas kas, mencapai straight-through processing, dan meningkatkan efisiensi operasional.
4. Kolaborasi yang efektif dengan departemen dan unit bisnis lain
Kolaborasi yang baik antar departemen dan unit bisnis sangat penting untuk memastikan koordinasi fungsi yang efektif serta pemanfaatan kas yang efisien di seluruh organisasi.
5. Pengelolaan hubungan dengan pemangku kepentingan eksternal
Pemangku kepentingan eksternal mencakup mitra perbankan organisasi, lembaga keuangan lainnya, lembaga pemeringkat kredit, pelanggan, dan pemasok.
Mengelola hubungan ini sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan aset keuangan sekaligus mengurangi risiko dan biaya, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Baca Juga: Stakeholder Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Jenis Layanan Treasury Management: In-house VS Outsourcing

Perusahaan biasanya harus memilih, apakah akan mengelola fungsi treasury secara in-house (internal) atau outsourcing (diserahkan kepada penyedia layanan khusus).
Setiap fungsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena itu, sebelum memilih, sebaiknya Anda pertimbangkan hal-hal ini:
In-house Treasury Management
Mengelola fungsi treasury secara in-house berarti membentuk dan mempertahankan tim internal yang menangani aktivitas keuangan seperti manajemen kas, manajemen risiko, manajemen likuiditas, dan strategi investasi.
Beberapa keunggulan utama dari in-house treasury management antara lain:
1. Perusahaan memiliki kontrol yang lebih besar
Dengan mempertahankan fungsi treasury di dalam perusahaan, organisasi memiliki kontrol yang lebih besar terhadap proses, kebijakan, dan strategi yang mengatur aktivitas keuangan mereka.
Fungsi ini dapat disesuaikan dengan tujuan bisnis, tingkat toleransi risiko, dan regulasi yang berlaku.
Pendekatan ini juga membuat perusahaan lebih fleksibel dalam beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar dan kebutuhan bisnis.
2. Tim internal mempunyai pemahaman yang mendalam
Tim treasury internal memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi keuangan perusahaan, termasuk pola arus kas, kebutuhan pendanaan, dan risiko yang mereka hadapi.
Pengetahuan ini membantu mereka mengambil keputusan yang lebih tepat dan mengembangkan strategi yang sesuai dengan karakteristik bisnis.
3. Kerahasiaan dan keamanan lebih tinggi
Dengan mengelola treasury secara internal, perusahaan dapat menjaga kontrol yang ketat terhadap informasi keuangan sensitif dan meminimalkan risiko kebocoran data atau akses yang tidak sah.
Hal ini sangat penting bagi perusahaan di industri yang diatur ketat atau memiliki aset intelektual bernilai tinggi.
Outsourcing Treasury Management
Outsourcing treasury management berarti menggunakan penyedia layanan khusus untuk menangani fungsi keuangan tertentu atas nama perusahaan.
Penyedia layanan ini menawarkan keahlian, teknologi, dan wawasan industri yang mungkin tidak tersedia secara internal.
Beberapa keuntungan utama dari outsourcing treasury management meliputi:
1. Akses ke keahlian khusus
Penyedia layanan treasury memiliki pengalaman luas dalam mengelola fungsi treasury untuk berbagai perusahaan di beragam industri.
Mereka adalah tenaga ahli yang mengetahui praktik terbaik untuk mengoptimalkan operasi keuangan dan mengurangi risiko.
2. Efisiensi biaya dan waktu
Outsourcing sering kali lebih hemat biaya dibandingkan membentuk tim internal.
Perusahaan dapat menghemat biaya rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan staf, serta investasi infrastruktur dan teknologi.
Selain itu, dengan menyerahkan fungsi treasury kepada ahli, perusahaan dapat lebih fokus pada kegiatan inti bisnisnya.
3. Skalabilitas dan fleksibilitas
Outsourcing dapat menawarkan solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Saat bisnis berkembang atau menghadapi fluktuasi kebutuhan treasury, outsourcing memberikan fleksibilitas untuk menambah atau mengurangi kapasitas sesuai situasi.
4. Teknologi dan inovasi
Biasanya, outsourcing memiliki akses ke sistem dan teknologi treasury management yang canggih, yang dapat menyederhanakan proses, meningkatkan akurasi data, dan mempercepat pengambilan keputusan.
Mereka juga terus berinvestasi dalam alat dan inovasi terbaru agar tetap selangkah di depan tren industri.
Faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih antara In-house dan Outsourcing Treasury Management:
1. Ukuran dan kompleksitas perusahaan
Perusahaan besar dengan operasi keuangan yang kompleks biasanya memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung tim treasury internal.
Sebaliknya, perusahaan kecil dengan kebutuhan treasury yang lebih sederhana sering kali lebih efisien dengan outsourcing.
2. Ketersediaan keahlian
Evaluasi apakah organisasi Anda memiliki ahli dalam treasury management.
Jika tidak, outsourcing bisa menjadi solusi untuk mendapatkan akses ke tenaga profesional berpengalaman.
3. Tingkat toleransi risiko
Pertimbangkan sejauh mana perusahaan siap menanggung risiko. Jika risiko sulit dikelola secara internal, outsourcing dapat menawarkan keahlian tambahan dan diversifikasi risiko.
4. Pertimbangan biaya
Bandingkan biaya membangun dan mempertahankan fungsi treasury internal dengan biaya layanan outsourcing.
Pertimbangkan dampak biaya jangka pendek dan jangka panjang untuk menemukan pilihan paling efisien bagi bisnis Anda.
Baca Juga: Sedang Mencari Jasa Pembukuan Untuk Bisnis? Perhatikan Hal Ini
Tantangan dalam Treasury Management

Dalam mengerjakan tugasnya, tim treasury biasanya menghadapi tantangan-tantangan berikut ini:
1. Kesulitan dalam transaksi multi-mata uang dan lintas negara
Tanpa sistem pendukung yang memadai, tim harus melakukan pencatatan dan rekonsiliasi transaksi valuta asing secara manual, sehingga memakan waktu.
Tim treasury harus terus memantau fluktuasi nilai tukar, mengelola banyak rekening bank di berbagai negara, serta menyesuaikan keuntungan atau kerugian dari selisih kurs secara manual.
2. Sulit mengelola likuiditas dan arus kas
Tim treasury yang masih bergantung pada spreadsheet dan laporan manual untuk memantau saldo kas di berbagai akun sering kali bekerja dengan data yang tidak lengkap atau sudah usang.
Tanpa visibilitas real-time, perusahaan berisiko kekurangan dana untuk pembayaran penting atau justru menyimpan terlalu banyak dana menganggur yang seharusnya bisa diinvestasikan secara produktif.
3. Kesenjangan dalam manajemen risiko akibat data yang tidak terhubung
Identifikasi dan mitigasi risiko keuangan seperti volatilitas suku bunga, eksposur valuta asing, dan risiko kredit menjadi sulit ketika data tersebar di berbagai spreadsheet dan departemen.
Akibatnya, tim treasury tidak dapat bereaksi cepat terhadap perubahan pasar, yang bisa menyebabkan kerugian besar atau kehilangan peluang lindung nilai (hedging).
4. Beban kepatuhan terhadap regulasi
Manajer treasury harus selalu mengikuti perkembangan regulasi keuangan, hukum perpajakan, dan persyaratan pelaporan di berbagai yurisdiksi.
Tanpa sistem pelacakan kepatuhan otomatis, tim harus mengumpulkan data secara manual, yang meningkatkan risiko kesalahan, keterlambatan pelaporan, dan potensi denda.
5. Komunikasi yang buruk dan kurangnya transparansi keuangan
Tim treasury harus memberikan laporan dan analisis keuangan yang jelas kepada manajemen puncak, investor, dan auditor.
Tanpa sumber data terpusat, laporan sering kali tidak akurat, tidak konsisten, atau tidak lengkap, sehingga menghambat pengambilan keputusan strategis dan menurunkan kepercayaan pemangku kepentingan.
Baca Juga: Berikut 7 Prinsip Manajemen Keuangan, Anda Wajib Tahu!
Tips Meningkatkan Treasury Management

Meningkatkan manajemen treasury membantu perusahaan menjaga stabilitas keuangan, ketahanan terhadap risiko, dan kemampuan mengambil keputusan yang lebih baik.
Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan likuiditas, menekan biaya, serta memiliki kendali lebih besar atas arus keuangan mereka.
Berikut beberapa strategi efektif untuk meningkatkan manajemen treasury:
- Otomatiskan operasional treasury: Gunakan Treasury Management System (TMS) untuk menghilangkan proses manual, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan kas serta pembayaran.
- Tingkatkan akurasi perencanaan arus kas: Manfaatkan teknologi seperti AI dan data real-time untuk membuat perkiraan arus kas jangka pendek dan panjang yang lebih akurat, sehingga perencanaan dan pengambilan keputusan keuangan menjadi lebih tepat.
- Sentralisasi fungsi treasury: Konsolidasikan pengelolaan kas dan hubungan perbankan di satu sistem terpusat agar visibilitas terhadap posisi kas global lebih jelas dan kontrol keuangan lebih kuat.
- Terapkan kebijakan manajemen risiko: Tetapkan strategi formal untuk melindungi perusahaan dari risiko suku bunga, nilai tukar, maupun risiko kredit. Pendekatan ini membantu menjaga stabilitas keuangan saat pasar bergejolak.
- Optimalkan modal kerja: Percepat proses penerimaan piutang, kelola pembayaran utang secara strategis, dan pertahankan tingkat persediaan yang efisien agar dana tunai bisa digunakan secara maksimal.
- Perkuat hubungan dengan bank: Tinjau kinerja bank secara berkala, negosiasikan syarat yang lebih menguntungkan, dan diversifikasi mitra perbankan untuk mengurangi ketergantungan pada satu pihak.
- Pastikan kepatuhan terhadap regulasi: Selalu ikuti perkembangan peraturan keuangan dan pajak, serta terapkan sistem kontrol internal yang kuat untuk mencegah pelanggaran yang dapat menimbulkan denda atau risiko reputasi.
- Gunakan pelaporan real-time: Adopsi dashboard dan analitik keuangan secara real-time agar tim treasury dapat memantau posisi kas dan likuiditas secara proaktif, serta merespons perubahan kondisi pasar dengan cepat.
Baca Juga: Manajemen Keuangan: Pembahasan Lengkap dan Mendalam
Kesimpulan
Setelah membaca penjelasan di atas, tentunya Anda tahu bahwa treasury management sangat penting untuk perusahaan.
Mereka tidak hanya mengelola uang, tetapi juga menjaga kestabilan keuangan, meminimalisir risiko, dan memastikan bisnis tetap tangguh menghadapi perubahan pasar.
Selain itu, jangan lupa untuk membekali tim treasury Anda dengan tool untuk mendukung kinerja mereka seperti software akuntansi Kledo.
Dengan fitur pelaporan keuangan real-time, manajemen kas, rekonsilitasi bank otomatis, Kledo membantu bisnis mendapatkan visibilitas penuh atas arus kas dan posisi keuangannya.
Yuk, jadikan pengelolaan keuangan Anda lebih baik dengan Kledo! Coba sekarang lewat tautan ini!
- Memahami Dispatching dan Jenisnya dalam Proses Produksi - 14 November 2025
- Memahami Fungsi Treasury Management dalam Perusahaan - 14 November 2025
- Manajer Akuntansi: Tugas, Keahlian, dan Skill yang Dibutuhkan - 13 November 2025
