Analisis SWOT adalah teknik perencanaan strategis yang membantu perusahaan mengidentifikasi Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman).
Dengan menelaah keempat elemen tersebut, Anda bisa memperoleh informasi mengenai posisi perusahaan saat ini sekaligus potensi perkembangannya di masa depan.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu analisis SWOT, komponennya, manfaat, dan kapan perusahaan Anda bisa menggunakan analisis ini.
Selain itu, agar Anda lebih memahami analisis SWOT dan penerapannya, kami akan membagikan 7 contoh analisis SWOT dari brand besar. Kami juga akan membagikan tips menghadapi weakness dan threat dalam analisis SWOT.
Apa itu Analisis SWOT?
Analisis SWOT adalah alat evaluasi yang sederhana namun sangat efektif untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan.
Analisis ini memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi perusahaan di pasar serta membantu mengidentifikasi area yang dapat dikembangkan untuk pertumbuhan.
Belum pasti kapan analisis SWOT diciptakan, tetapi konsep ini mulai populer pada tahun 1960-an dan 1970-an sebagai alat perencanaan strategis.
Albert Humphrey, seorang konsultan bisnis dan manajemen, sering dianggap sebagai tokoh yang mengembangkan teknik ini.
Pada tahun 1960–1970, Humphrey dan rekan-rekannya di SRI menciptakan analisis bernama “SOFT”:
– S mewakili hal-hal yang memuaskan (satisfactory)
– O untuk opportunities (peluang)
– F untuk faults atau kesalahan saat ini, dan
– T untuk threats (ancaman).
Baca Juga: Strategi Pengembangan Bisnis: Pengertian Lengkap dan Tahapannya
Komponen Analisis SWOT
Template analisis SWOT klasik memiliki empat komponen yang biasanya ditampilkan dalam bentuk diagram matriks.

Mari kita bahas penjelasan masing-masing kuadran.
1. Strengths (Kekuatan)
Apa yang dilakukan perusahaan Anda lebih baik daripada pesaing lainnya? Sumber daya atau kemampuan unik apa yang Anda miliki?
Ini dapat berupa brand yang kuat, memiliki tim sendiri, pengalaman kerja bertahun-tahun, atau tim yang berbakat.
Sebaliknya, bagi perusahaan baru, kekuatan bisa berupa masih mudah membentuk persepsi brand, serta kondisi “nothing to lose“.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Di area mana perusahaan Anda mengalami kesulitan? Bagian mana yang membutuhkan perbaikan?
Saat mengisi kuadran ini, Anda harus jujur dan berusaha melihat kekurangan secara objektif.
Mungkin tingkat turnover karyawan tinggi, atau masih menggunakan sistem lama yang menghambat operasional.
Kelemahan tidak selalu berarti “kecacatan”. Terkadang kelemahan merupakan bagian alami dari cara perusahaan menjalankan bisnis. Yang terpenting adalah bersikap terbuka saat melakukan evaluasi.
3. Opportunities (Peluang)
Faktor eksternal apa yang dapat membantu perusahaan tumbuh? Apakah ada segmen pasar yang belum tergarap atau teknologi baru yang dapat dimanfaatkan?
Pada tahap ini, memantau tren industri dan perilaku konsumen menjadi hal yang sangat relevan.
4. Threats (Ancaman)
Faktor eksternal apa yang dapat membahayakan perusahaan? Apakah ada kompetitor baru yang masuk ke pasar atau perubahan regulasi yang mungkin terjadi?
Jangan mengabaikan potensi ancaman, hadapi secara langsung agar perusahaan dapat mempersiapkan strategi mitigasi yang tepat.
Baca Juga: Mengetahui Faktor Internal dalam Analisis SWOT
Kapan Perusahaan Anda Perlu Menggunakan Analisis SWOT?
Anda dapat menggunakan analisis SWOT dalam berbagai situasi seperti ini:
- Mengembangkan strategi bisnis baru: Gunakan analisis SWOT untuk memastikan strategi bisnis yang dibuat sudah memanfaatkan kekuatan dan peluang, sekaligus mengatasi kelemahan dan ancaman.
- Meluncurkan produk atau layanan baru: Gunakan analisis SWOT untuk mengevaluasi kesiapan pasar dan potensi tantangan yang akan bisnis hadapi.
- Memasuki pasar baru: Analisis SWOT bisa membantu Anda memahami lanskap persaingan dan dinamika pasar sebelum memasuki pasar baru.
- Mengevaluasi posisi kompetitif Anda: Membantu mengidentifikasi posisi bisnis Anda dibandingkan para kompetitor.
- Menanggapi perubahan industri: Beradaptasi terhadap regulasi baru, perubahan ekonomi, dan kemajuan teknologi.
Baca Juga: Apa Saja Faktor Eksternal dalam Analisis SWOT?
Apa Manfaat Menggunakan Analisis SWOT?

Analisis SWOT yang dilakukan dengan baik membantu bisnis mengambil keputusan yang strategis dan proses perencanaan bisnis.
Manfaat tersebut meliputi:
- Wawasan bisnis yang lengkap: Analisis SWOT memberikan pandangan lengkap mengenai faktor internal dan eksternal yang memengaruhi bisnis Anda.
- Mengidentifikasi prioritas: Dengan membedakan antara strengths, weaknesses, opportunities, dan threats, analisis SWOT membantu memprioritaskan inisiatif strategis yang paling penting. Sehingga, bisnis bisa mengalokasikan sumber daya dengan efektif.
- Meningkatkan keputusan bisnis: Analisis SWOT membuat kondisi bisnis yang rumit terasa sederhana. Dengan begitu, mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat.
- Fleksibel: Analisis SWOT fleksibel dan dapat diterapkan dalam berbagai skenario bisnis, memungkinkan perusahaan beradaptasi dengan cepat terhadap tantangan dan peluang baru. Hal ini termasuk menghadapi situasi tak terduga seperti resesi dengan lebih mudah.
- Manajemen risiko secara proaktif: Dengan mengidentifikasi potensi ancaman sejak awal, analisis SWOT memungkinkan bisnis untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko sehingga dapat melindungi perusahaan dari tantangan yang tidak terduga.
Baca Juga: Tips Manajemen Strategis, Tahapan dan Pengertiannya Pada Bisnis
7 Contoh Analisis SWOT Perusahaan
1. Contoh analisis SWOT perusahaan: Retail Target
Target adalah sebuah perusahaan retail yang terkenal menjual beragam produk seperti pakaian, elektronik, dan barang kebutuhan sehari-hari.
Mereka berjualan melalui gabungan antara toko fisik dan platform e-commerce.
Strengths (Kekuatan):
- Sudah memiliki nama yang terkenal di sektor retail
- Jangkauan produk yang luas untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan
Weaknesses (Kelemahan):
- Persaingan ketat dari toko retail online maupun toko fisik
- Visibilitas di dunia internasional lebih terbatas daripada beberapa kompetitor
Opportunities (Peluang):
- Ekspansi ke pasar global
- Peluncuran kategori produk baru untuk menjangkau basis pelanggan yang lebih luas
Threats (Ancaman):
- Preferensi dan kebiasaan belanja konsumen yang berubah dengan cepat
- Ketidakpastian ekonomi yang memengaruhi daya beli konsumen
2. Contoh analisis SWOT perusahaan: Salesforce
Salesforce adalah penyedia perangkat lunak Customer Relationship Management (CRM) terkenal yang menawarkan solusi berbasis cloud untuk membantu bisnis mengelola interaksi pelanggan, penjualan, pemasaran, dan operasional layanan.
Strengths (Kekuatan):
- Fokus mengembangkan produk secara berkelanjutan
- Jaringan mitra dan integrasi yang luas
Weaknesses (Kelemahan):
- Biaya langganan yang tinggi untuk solusi tingkat enterprise
- Ketergantungan pada platform pihak ketiga untuk beberapa fungsi
Opportunities (Peluang):
- Pemanfaatan artificial intelligence dan analitik data untuk wawasan pelanggan yang lebih baik
- Ekspansi pasar global untuk menjangkau wilayah yang belum tergarap
Threats (Ancaman):
- Regulasi privasi data yang berdampak pada pengelolaan data pelanggan
- Meningkatnya persaingan dari perusahaan teknologi besar lain yang mulai masuk ke pasar CRM
3. Contoh Analisis SWOT Perusahaan: Starbucks

Starbucks adalah jaringan kedai kopi yang terkenal secara global.
Starbucks tidak hanya menyediakan berbagai jenis minuman kopi, tetapi juga menawarkan aneka makanan serta merchandise bermerek melalui jaringan tokonya yang sangat luas.
Strengths (Kekuatan):
- Brand recognition yang kuat di ranah global dan loyalitas pelanggan tinggi
- Lini produk yang beragam, tidak hanya kopi
Weaknesses (Kelemahan):
- Harga lebih tinggi dibandingkan dengan para pesaing
- Ketergantungan pada fluktuasi harga biji kopi
Opportunities (Peluang):
- Peluncuran lebih banyak pilihan makanan berbahan nabati dan yang lebih sehat
- Implementasi lebih banyak inisiatif digital untuk meningkatkan pemesanan dan program loyalitas
Threats (Ancaman):
- Persaingan dari kedai kopi lokal maupun jaringan besar lainnya
- Perubahan preferensi konsumen ke arah pilihan yang lebih sehat atau berkelanjutan
4. Contoh analisis SWOT perusahaan Apple
Apple adalah perusahaan perangkat teknologi yang terkenal membuat produk premium. Lini produk mereka adalah iPhone, Mac, iPad, Apple Watch, dan aksesori lainnya.
Strengths (Kekuatan):
- Brand loyalty yang sangat kuat dan ekosistem vertikal yang terintegrasi
- Hardware, software, dan layanan terintegrasi dengan sangat mulus sehingga menciptakan pengalaman pengguna yang sulit ditiru kompetitor
- Inovasi berkelanjutan, termasuk pengembangan prosesor Apple Silicon, yang memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar
Weaknesses (Kelemahan):
- Strategi penetapan harga premium membatasi pangsa pasar, terutama di negara berkembang
- Ketergantungan besar pada iPhone sebagai sumber utama pendapatan, sehingga menimbulkan risiko ketika penjualan melambat
Opportunities (Peluang):
- Pertumbuhan besar dari pengembangan lini layanan seperti Apple TV+ dan Apple Pay
- Memasuki pasar baru seperti augmented reality dan teknologi kesehatan melalui Apple Watch yang membuka sumber pendapatan tambahan
Threats (Ancaman):
- Persaingan ketat dari perusahaan seperti Samsung dan Google
- Ketegangan geopolitik dan ketergantungan rantai pasok, terutama manufaktur di Cina, menimbulkan risiko operasional
- Pengawasan regulasi terhadap kebijakan App Store menjadi tantangan besar bagi operasional perusahaan
5. Contoh analisis SWOT perusahaan: Netflix
Netflix adalah penyedia layanan streaming. Perusahaan ini terus menghadapi tantangan eksternal dari kompetitor baru dan perubahan perilaku konsumen.
Strengths (Kekuatan):
- Basis pelanggan global yang sangat besar
- Konten original yang banyak dan bagus
- Algoritma rekomendasi yang kuat dan pengakuan brand yang tinggi, sehingga menciptakan keunggulan kompetitif yang sulit ditandingi
Weaknesses (Kelemahan):
- Ketergantungan besar pada utang untuk membiayai anggaran produksi konten yang sangat besar
- Biaya produksi konten yang terus meningkat serta risiko kejenuhan pasar
Opportunities (Peluang):
- Ekspansi lebih jauh ke pasar internasional dengan konten orisinal yang dilokalisasi
- Potensi pertumbuhan di vertikal baru seperti konten interaktif (contohnya Black Mirror: Bandersnatch) dan ekspansi terbaru ke mobile gaming untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan
Threats (Ancaman):
- Persaingan ketat dari platform besar seperti Disney+, Amazon Prime Video, dan HBO Max
- Fragmentasi konten ketika studio menarik konten mereka untuk meluncurkan layanan streaming sendiri
- Risiko churn pelanggan (pelanggan berhenti berlangganan) yang menjadi tekanan eksternal besar bagi bisnis
6. Contoh analisis SWOT perusahaan: Indomie

Indomie adalah merk mie instan terkenal dengan beragam rasa di Indonesia.
Produk Indomie sudah terkenal hingga ke ranah global, dan sering dianggap sebagai salah satu merk mie instan terlezat di dunia.
Strengths (Kekuatan):
- Brand mie instan paling kuat di Indonesia dan terkenal secara global
- Distribusi luas hingga ke berbagai negara
- Harga terjangkau dengan variasi rasa yang sangat banyak
Weaknesses (Kelemahan):
- Ketergantungan pada pasar mie instan sebagai kontribusi besar pendapatan
- Kenaikan harga bahan baku seperti gandum dapat menekan margin
Opportunities (Peluang):
- Pengembangan produk makanan cepat saji lain selain mie instan
Threats (Ancaman):
- Persaingan dari produk mie lokal dan internasional
- Tren konsumsi makanan sehat yang dapat mengurangi permintaan mie instan
7. Contoh analisis SWOT perusahaan: Amazon
Amazon adalah perusahaan teknologi yang awalnya hanya menawarkan toko retail.
Kini, Amazon juga mendiversifikasi produk dan layanan mereka dengan Amazon Web Services (AWS), Amazon Prime Video, dan perangkat seperti Kindle dan Alexa.
Strengths (Kekuatan):
- Posisi dominan di pasar e-commerce global
- Jaringan logistik yang sangat kuat dan sulit ditandingi
- Model bisnis yang berfokus pada pelanggan dengan dukungan ekosistem Amazon Prime dan kemampuan analitik yang hampir tidak tersaingi
Weaknesses (Kelemahan):
- Divisi e-commerce beroperasi dengan margin keuntungan yang sangat tipis sehingga rentan terhadap tekanan biaya
- Menghadapi pengawasan regulasi dan kritik terhadap praktik kerja, yang menimbulkan risiko reputasi
Opportunities (Peluang):
- Pertumbuhan besar pada ekspansi layanan cloud computing yang sangat menguntungkan, yaitu AWS
- Ekspansi internasional ke negara berkembang serta pertumbuhan di sektor periklanan, kesehatan, dan kecerdasan buatan yang membuka peluang pendapatan baru
Threats (Ancaman):
- Persaingan ketat di seluruh segmen bisnis, mulai dari ritel (Walmart) hingga cloud computing (Microsoft dan Google)
- Kekhawatiran antitrust dan potensi regulasi pemerintah di pasar utama menjadi ancaman besar terhadap model bisnis saat ini
Baca Juga: Analisa Usaha: Tahapan, Teknik, dan Tips Melakukannya
Bagaimana Cara Menghadapi Kelemahan dalam Analisis SWOT?
Setelah Anda mengidentifikasi “kelemahan” perusahaan melalui analisis SWOT, apa langkah selanjutnya? Apakah mengabaikannya dan berharap tidak ada yang menyadarinya?
Jangan, karena itu justru membuat bisnis mandek dan sulit berkembang.
Meski begitu, kelemahan tidak selalu harus “diperbaiki.” Kadang, strategi terbaik adalah membuat kelemahan tersebut menjadi tidak relevan, bahkan mengubahnya menjadi kekuatan.
Berikut beberapa cara menyikapi kelemahan:
1. Memperbaikinya

Misalnya, kelemahan Anda adalah tidak aktif di media sosial. Maka, rekrut manajer media sosial atau tingkatkan keterampilan tim marketing.
Atau, kelemahan Anda adalah pengembangan produk lambat. Solusinya, terapkan metode agile dan perbaiki proses kerja.
Memperbaiki kelemahan membutuhkan usaha dan komitmen. Tidak mudah memang, tetapi penting untuk pertumbuhan.
2. Melimpahkannya ke pihak lain
Kadang, cara terbaik bukan memperbaiki sendiri, melainkan menyerahkannya kepada pihak yang lebih ahli.
Jika bisnis kurang kompetensi dalam bidang IT, Anda bisa meng-outsource ke perusahaan spesialis.
Jika kendalanya adalah di distribusi, maka gandeng partner logistik yang sudah berpengalaman.
Dengan memanfaatkan keahlian pihak lain, bisnis Anda bisa fokus pada kekuatan utamanya.
3. Melihatnya dari sudut pandang baru
Kelemahan tidak selalu buruk, semua tergantung konteks.
Jika kelemahan Anda adalah hanya punya produk sedikit, ubah menjadi keunggulan: yaitu bisnis Anda adalah spesialis pada niche tertentu.
Jika kelehamaukuran bisnis yang kecil membuat sulit bersaing dari sisi harga, tonjolkan kelebihan seperti kecepatan layanan dan kedekatan dengan pelanggan.
Mengubah cara Anda memandang kelemahan dapat menjadikannya nilai jual unik.
4. Menjadikannya tidak relevan
Kadang, kelemahan menunjukkan bahwa strategi yang Anda jalankan sudah tidak sesuai.
Jika kelemahan Anda adalah tidak memiliki toko fisik, padahal dunia semakin digital, mungkin sudah saatnya fokus ke e-commerce.
Jika proses manual tidak lagi mampu mengikuti permintaan, itu pertanda Anda perlu otomatisasi.
Dengan beradaptasi, kelemahan bisa berubah menjadi pemicu transformasi positif.
5. Menutupinya dengan kekuatan
Setiap kelemahan membuka peluang untuk memaksimalkan kelebihan yang sudah ada.
Jika bisnis belum dikenal luas, manfaatkan kekuatan pada layanan pelanggan untuk mendorong promosi word of mouth.
Jika masalahnya adalah arus kas, gunakan hubungan baik dengan supplier untuk mendapatkan syarat pembayaran yang lebih baik.
Fokuslah pada kekuatan untuk menutupi atau bahkan mengalahkan kelemahan.
6. Menerimanya
Ada kelemahan yang memang tidak bisa dihilangkan. Brand mewah akan selalu terasa mahal; beberapa industri akan selalu menghadapi tuntutan peraturan yang ketat.
Dalam kondisi seperti ini, strategi terbaik adalah menerima dan meminimalisir dampaknya.
Brand mewah bisa menawarkan opsi cicilan, perusahaan di industri ketat bisa berinvestasi pada sistem compliance otomatis.
Dengan menerima bahwa ada kelemahan yang tidak bisa diubah, Anda tetap bisa mengendalikan pengaruh negatifnya.
Baca Juga: Cara Melakukan Analisis Persaingan dalam Bisnis dan Contohnya
Bagaimana Cara Menghadapi Ancaman dalam Analisis SWOT?
Dunia bisnis penuh dengan potensi ancaman, mulai dari kompetitor yang agresif, kondisi ekonomi yang memburuk, hingga teknologi baru yang mengganggu pasar.
Namun dengan mengidentifikasi dan mengelompokkan ancaman melalui analisis SWOT, Anda bisa menyusun strategi untuk menghadapinya, menguranginya, bahkan mengubahnya menjadi peluang.
Berikut kerangka kategori ancaman yang dapat Anda gunakan, lengkap dengan potensi respon strategisnya:
1. Competitor Threats (Ancaman dari Kompetitor)

Ancaman ini muncul dari tindakan langsung dan sengaja dari pesaing, dan biasanya bersifat taktis dan terarah.
Contohnya mereka meluncurkan produk baru, menurunkan harga untuk merebut pasar, atau membajak karyawan terbaik Anda.
- Diferensiasi: Tonjolkan proposisi nilai unik Anda. Jika pesaing meniru produk Anda, tampilkan keunggulan layanan atau pengalaman pelanggan Anda.
- Berkolaborasi: Selalu selangkah di depan dengan berinovasi pada produk, layanan, dan pengalaman pelanggan.
- Berinovasi: Bangun kerja sama dengan kompetitor demi meminimalkan risiko dan berbagi sumber daya.
2. Economic threats (ancaman ekonomi)
Ini adalah ancaman yang muncul dari faktor ekonomi makro seperti resesi, inflasi, fluktuasi kurs, atau perubahan pola belanja konsumen.
Ancaman ekonomi bersifat luas dan sistemik, memengaruhi banyak industri sekaligus. Cara mengatasinya adalah:
- Diversifikasi: Sebar risiko dengan merambah segmen pelanggan, wilayah, atau lini produk yang berbeda.
- Bangun ketahanan: Perkuat kondisi keuangan, kelola arus kas dengan hati-hati, dan siapkan rencana cadangan.
- Adaptasi harga: Sesuaikan strategi harga, misalnya dengan value-based pricing atau dynamic pricing untuk menjaga margin keuntungan.
3. Technological Threats (Ancaman Teknologi)
Ancaman ini muncul dari perkembangan teknologi yang berpotensi mengganggu model bisnis Anda.
Misalnya hadirnya streaming yang mengancam persewaan DVD, atau smartphone yang menggeser kamera digital.
Ancaman teknologi bisa bersifat besar dan menghilangkan seluruh kategori produk.
- Terima perubahan: Jangan melawan arus; cari cara untuk mengadopsi teknologi baru ke dalam penawaran bisnis Anda.
- Berinvestasi pada R&D: Alokasikan sumber daya untuk terus berada di garis depan inovasi teknologi industri Anda.
- Bekerja sama: Bangun kemitraan dengan perusahaan teknologi atau start-up untuk memanfaatkan keahlian mereka dan menjaga kelincahan bisnis.
4. Societal Threats (Ancaman Sosial)
Ancaman ini muncul dari perubahan sosial, budaya, atau perilaku konsumen.
Misalnya meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan mengancam produsen plastik; penuaan populasi menjadi ancaman bagi industri mode remaja.
Ancaman sosial biasanya tidak tiba-tiba, tetapi bisa berdampak besar.
- Riset: Lakukan riset tren dan riset perilaku konsumen untuk mengantisipasi perubahan preferensi pasar.
- Sesuaikan dengan nilai: Pastikan brand dan produk Anda selaras dengan nilai-nilai sosial yang berkembang seperti keberlanjutan, inklusivitas, dan kesehatan.
- Edukasi dan pengaruhi: Ambil peran aktif dalam memberikan edukasi dan membentuk persepsi publik mengenai industri Anda.
5. Regulatory Threats (Ancaman Regulasi)
Ancaman ini muncul dari perubahan hukum, regulasi, atau kebijakan pemerintah.
Misalnya regulasi privasi data yang mengancam bisnis berbasis data, atau perubahan aturan pajak yang mempengaruhi sektor tertentu.
Ancaman regulasi sering muncul cepat dan dipicu faktor politik.
- Terlibat secara proaktif: Bangun hubungan dengan pembuat kebijakan dan ikut dalam advokasi industri.
- Rencanakan dari awal: Pantau perkembangan regulasi dan siapkan rencana untuk menghadapi perubahan yang mungkin terjadi.
- Ubah kepatuhan menjadi keunggulan: Jadikan kepatuhan regulasi sebagai nilai lebih dibanding hanya sekadar memenuhi aturan minimum.
Baca Juga: Pengertian Analisis Peluang Pasar (Market Opportunity Analysis) dan Cara Melakukannya
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Apa contoh analisis SWOT perusahaan?
Contoh analisis SWOT perusahaan misalnya adalah analisis untuk Netflix:
- Strengths: Basis pelanggan yang besar dan konten original yang bagus
- Weaknesses: Biaya produksi konten sangat mahal
- Opportunities: Ekspansi lebih jauh ke pasar internasional dengan melokalisasi konten orisinal
- Threats: Persaingan ketat dari platform seperti Disney+ dan HBO Max
2. Apa saja contoh opportunity dalam SWOT?
Contoh opportunity dalam analisis SWOT adalah adanya ekspansi pasar global atau peluncuran produk baru untuk menjangkau segmen pelanggan yang belum dijangkau.
3.Mengapa pengusaha harus melakukan analisis SWOT terhadap kompetitor?
Analisis SWOT membantu perusahaan untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Analisis ini memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi perusahaan di pasar serta membantu mengidentifikasi area yang dapat dikembangkan untuk pertumbuhan.
Kesimpulan
Analisis SWOT adalah alat strategis yang sederhana namun sangat efektif untuk memahami posisi bisnis secara menyeluruh dari kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), maupun ancaman (threats).
Dengan memetakan keempat elemen ini, bisnis dapat merancang strategi yang lebih tepat sasaran, memaksimalkan potensi internal, sekaligus mempersiapkan diri menghadapi risiko eksternal.
Tidak hanya itu, analisis SWOT membantu pemilik usaha mengambil keputusan yang terukur, menentukan prioritas, dan mengarahkan bisnis menuju pertumbuhan jangka panjang.
Keputusan usaha banyak dipengaruhi oleh kondisi keuangan. Karena itu, pastikan bisnis Anda memiliki pengelolaan keuangan yang baik.
Gunakan software akuntansi Kledo yang memiliki fitur pencatatan keuangan yang akurat, laporan real-time, kontrol arus kas, manajemen stok, hingga pemantauan inventaris.
Yuk, jadikan pengelolaan keuangan bisnis Anda lebih baik dengan Kledo! Coba gratis lewat tautan ini!
- 10 Contoh Produk Digital Menguntungkan & Cara Menjualnya - 5 Desember 2025
- 7 Contoh Analisis SWOT Perusahaan Terkenal - 5 Desember 2025
- Diagram Sistem Manufaktur: Contoh dan Tips Membuatnya - 5 Desember 2025
