Akuisisi bisnis terjadi ketika sebuah perusahaan membeli bisnis lain, dengan harapan sinergi dapat membuat mereka lebih menguntungkan. Akuisisi memang dapat membantu bisnis meningkatkan pangsa pasar dan skalanya. Namun, jika tidak dilakukan secara strategis, hal itu dapat menyebabkan benturan budaya dan moral karyawan yang rendah.
Dalam artikel ini, kita membahas apa itu akuisisi bisnis, jelajahi jenisnya, pahami proses akuisisi, dan temukan contoh akuisisi perusahaan di Indonesia
Apa yang Dimaksud Akuisisi dalam Bisnis?
Akuisisi dalam bisnis adalah transaksi perusahaan di mana satu perusahaan mengambil kendali atau membeli kepemilikan perusahaan lain. Biasanya, perusahaan yang lebih besar mengakuisisi perusahaan yang lebih kecil, tetapi mungkin ada kasus di mana perusahaan kecil mengakuisisi perusahaan besar yang sudah ada.
Sebuah perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain untuk meningkatkan basis pelanggan, kehadiran pasar, dan operasinya. Akuisisi adalah cara populer untuk ekspansi bisnis.
Akuisisi bisnis juga dapat membantu perusahaan yang mengakuisisi untuk memasuki pasar baru dan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan operasional perusahaan target.
Baca juga: Jaringan Bisnis: Definisi, Manfaat, dan Tips Membangun Networking
Klasifikasi Akuisisi Bisnis
Berdasarkan Jenis Usaha
Akuisisi Konglomerat
Akuisisi konglomerat terjadi ketika satu perusahaan membeli perusahaan lain dari industri yang sama sekali berbeda. Misalnya, statsiun TV yang membeli perusahaan krayon, maka ini akan dianggap sebagai akuisisi konglomerat.
Adapun contoh nyata akuisisi konglomerat pernah terjadi pada Microsoft yang mengakuisisi situs jaringan profesional LinkedIn senilai $26,2 miliar pada tahun 2016.
Akuisisi Horizontal
Akuisisi horizontal adalah akuisisi yang terjadi ketika perusahaan membeli perusahaan lain yang menawarkan produk atau layanan serupa
Mereka menggabungkan sumber daya mereka untuk meningkatkan pangsa pasar bersama dalam industri. Jenis akuisisi ini biasanya mencakup dua perusahaan dengan produk, pelanggan, dan pasar sasaran yang serupa. Contohnya yaitu Facebook yang membeli Instagram seharga $1 miliar pada tahun 2012.
Akuisisi Vertikal
Akuisisi vertikal terjadi ketika perusahaan membeli perusahaan lain yang memproduksi produk yang masih dalam satu rantai pasokan. Misalnya saja jika stasiun TV yang membeli perusahaan produksi film, maka ini akan dianggap sebagai akuisisi vertikal.
Akuisisi Kongenerik
Akuisisi kongenerik terjadi ketika satu perusahaan membeli perusahaan lain yang menawarkan produk atau layanan yang berbeda, tetapi melayani basis pelanggan yang sama.
Misalnya, perusahaan raksasa barang konsumen Procter & Gamble Co. membeli perusahaan pisau cukur dan baterai Gillette seharga $57 miliar pada tahun 2005
Baca juga: Penyebab Bisnis Stagnan dan Cara Mengatasinya
Berdasarkan Objek yang Diakuisisi
Akuisisi Aset
Akuisisi aset adalah ketika satu perusahaan mengakuisisi aset perusahaan lain daripada membeli perusahaan secara keseluruhan. Jenis akuisisi ini biasanya terjadi ketika suatu perusahaan menyatakan bangkrut.
Selama proses kebangkrutan, perusahaan menjual aset di bawah harga pasar untuk membayar hutang mereka. Aset yang dijual bisa berupa teknologi, peralatan, tanah, atau kekayaan intelektual.
Perusahaan asli dapat melunasi hutangnya atau dilikuidasi dan dibubarkan. Sedangkan perusahaan pembeli dapat mengembangkan bisnisnya dengan aset yang diakuisisi.
Akuisisi Saham
Akuisisi saha terjadi ketika sebuah perusahaan membeli saham perusahaan lain baik secara tunai dan bisa dilakukan dengan menggunakan sekuritas lain seperti saham dan obligasi.
Baca juga: Struktur Surat Penawaran Bisnis, Komponen, dan Contohnya
Manfaat Akuisisi Bisnis
Berikut adalah beberapa keuntungan dari akuisisi bisnis:
Meningkatkan Skala Ekonomi
Perusahaan besar yang mengakuisisi bisnis kecil cenderung memiliki kebutuhan material dan pasokan yang lebih tinggi. Dengan membeli bahan mentah dalam jumlah besar, bisnis dapat meningkatkan skala ekonomi melalui biaya yang lebih rendah.
Menurunkan Biaya Tenaga Kerja
Dengan akuisisi, beberapa pekerja dapat melakukan pekerjaan yang sama, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menghilangkan staf asing dan mengurangi biaya tenaga kerja secara keseluruhan.
Menyediakan Lebih Banyak Sumber Daya Keuangan
Dua perusahaan yang terlibat dalam proses akuisisi akan menggabungkan sumber daya keuangan mereka untuk meningkatkan kapasitas keuangan perusahaan baru.
Selain itu, akuisisi dapat menghasilkan peluang investasi baru dan membantu perusahaan menjangkau basis audiens yang lebih luas.
Meningkatkan Pangsa Pasar
Ketika dua perusahaan beroperasi di pasar yang sama atau menyediakan produk serupa, sinergi mereka dapat meningkatkan pangsa pasar perusahaan yang baru terbentuk.
Meningkatkan Kapasitas Distribusi
Akuisisi dapat membantu memperluas perusahaan secara geografis dan meningkatkan kemampuannya untuk mendistribusikan barang ke pasar yang lebih baru.
Baca juga: Bisnis Suistanable: Pengertian, Konsep, dan Manfaatnya
Kekurangan Akuisisi Bisnis
Meskipun memiliki beragam manfaat, ada beberapa kekurangan yang bisa timbul ketika perusahaan melakukan akuisisi, diantaranya yaitu:
Membuang Banyak Peluang
Perusahaan menghabiskan banyak waktu, uang, dan energi untuk akuisisi bisnis sehingga mengabaikan peluang potensial lainnya.
Memerlukan Biaya Hukum yang Besar dan Kuat
Mengakuisisi sebuah perusahaan sering kali melibatkan biaya hukum yang tinggi. Ini mungkin termasuk biaya untuk pengacara dan profesional lain yang secara aktif terlibat dalam proses akuisisi.
Menambah Jumlah Hutang
Selain membayar para profesional yang menjalankan proses akuisisi, perusahaan pengakuisisi mungkin berutang banyak kepada perusahaan target untuk bisnis dan asetnya.
Baca juga: Jurnal Penutup: Pengertian, Fungsi, Cara Membuat, dan Contohnya
Perbedaan Akuisisi dan Merger
Banyak orang yang sering menyamakan istilah akuisisi dengan merger. Padahal, keduanya mempunyai arti teknis yang berbeda.
Akuisisi merupakan keadaan dimana sebuah perusahaan membeli perusahaan lain dan tetap berfungsi sebagai badan hukum yang terpisah.
Sebaliknya, merger terjadi ketika dua perusahaan memutuskan untuk bergabung dan membentuk badan hukum bisnis yang baru. Contohnya, Gojek dan Tokopedia yang mendirikan lini bisnis baru bernama GoTo.
Baca juga: Merger dan Akuisisi: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, dan Perbedaannya
Tahapan Akuisisi Bisnis
Berikut adalah langkah-langkah bagaimana akuisisi dilakukan:
1. Pembuatan Strategi Akuisisi
Langkah pertama dalam mempertimbangkan akuisisi adalah membuat strategi yang kuat dan menyiapkan dokumen penting yang menguraikan tujuan transaksi.
Analisis juga potensi keuntungan bagi kedua belah pihak dan tetapkan metode untuk meyakinkan pemangku kepentingan.
2. Mengembangkan Persyaratan Pencarian
Langkah selanjutnya adalah menentukan kriteria untuk mengidentifikasi perusahaan mana yang menjadi target akuisisi. Persyaratan tersebut mungkin bergantung pada beberapa faktor fundamental dari perusahaan yang lebih kecil.
Elemen-elemen ini dapat mencakup rantai pasokan, penyebaran geografis, pangsa pasar, jangkauan produk, atau basis pelanggan. Faktor-faktor tersebut membantu perusahaan besar mengidentifikasi target potensialnya.
4. Perencanaan Akuisisi
Setelah mengidentifikasi target akuisisi, selanjutnya lakukan kontak untuk memberikan penawaran awal. Tanggapan perusahaan target biasanya yang menentukan apakah transaksi lebih lanjut adalah merger atau akuisisi.
Jika mereka menerima tawaran dan bersikap kolaboratif, mereka dapat merundingkan merger. Jika perusahaan kurang bersedia untuk bergabung dengan maksud untuk bekerja sama, maka akuisisi mungkin menjadi opsi yang tersisa untuk perusahaan yang lebih besar.
5. Penilaian
Jika perusahaan target setuju untuk akuisisi, perusahaan yang mengakuisisi meminta informasi bisnis tersebut untuk meninjau kesehatan keuangannya.
Hal ini untuk mendapatkan pemahaman tentang keuangan organisasi, kinerja produk, dan metrik penting lainnya yang membantu pengakuisisi membuat keputusan yang tepat mengenai kemajuan transaksi ini.
Tahap penilaian adalah kunci untuk menghindari komitmen bisnis yang tidak bijaksana dan mengurangi risiko kerugian.
Baca juga: Siklus Bisnis: Arti, Cara Ukur, Tahapan, dan Manfaatnya
6. Negosiasi
Setelah kedua perusahaan setuju untuk melakukan transaksi, selanjutnya mereka dapat memulai negosiasi. Terkadang, elemen eksternal seperti ekonomi, pemilik perusahaan, atau CEO saat dapat memengaruhi kecepatan transaksi ini.
Perusahaan-perusahaan ini dapat menyelesaikan uji tuntas, yang bertujuan untuk memverifikasi informasi yang diperoleh melalui tahap penilaian.
7. Mempersiapkan Kontrak Perjanjian
Selanjutnya, kedua belah pihak dapat bersiap untuk menandatangani perjanjian jual beli. Kontrak ini mengalihkan aset atau saham dari bisnis target ke pihak pengakuisisi.
Ketika pengakuisisi membeli saham bisnis yang lebih kecil, kedua belah pihak menyetujui rasio saham perusahaan target yang sama dengan satu saham bisnis pengakuisisi untuk entitas yang digabungkan. Kemudian, pengakuisisi mengungkapkan rencana mereka untuk membiayai transaksi pembelian.
8. Penutup
Penutupan adalah istilah penjualan yang mengacu pada penyelesaian penjualan.
Baca juga: Ansoff Matrix: Pengertian, 4 Jenis Strategi, dan Pentingnya bagi Bisnis
Contoh Akuisisi Perusahaan di Indonesia
Setelah mempelajari semua hal yang berkaitan dengan akuisisi, selanjutnya mari kita melihat contoh akuisisi perusahaan yang pernah terjadi di Indonesia:
- PT. Danone yang mengakuisisi PT. AQUA Golden Missisipi pada tahun 1998
- Akuisisi Indofood terhadap PT. Bogasari pada tahun 1995.
- Shopee mengakuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi pada tahun 2021.
- Gojek mengakuisisi Bank Jago pada tahun 2020.
- Ruangguru mengakuisisi Schoters pada tahun 2022.
Baca juga: 11 Tanda Bisnis Rugi dan Cara Mengatasinya
Kesimpulan
Demikian pembahasan akuisisi bisnis mulai dari pengertian, jenis, manfaat, prosesnya, dan contoh akuisisi perusahaan di Indonesia. Bisa disimpulkan bahwa akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan membeli perusahaan lainnya dan tetap menjadi badan bisnis yang terpisah.
Salah satu persyaratan akuisisi ialah dokumen laporan keuangan yang bisa diperoleh bila Anda melakukan pembukuan secara rutin dan detail. Nah, Anda tidak perlu khawatir karena software akuntansi dari Kledo yang akan membantu pengelolaan keuangan bisnis.
Kledo merupakan software berbasis cloud yang memiliki beragam fitur seperti otomatisasi laporan keuangan, perpajakan, aplikasi invoice, manajemen inventory dan aset, pembelian, dan masih banyak lagi.
Mulai dari 140 ribu saja, Anda sudah bisa menikmati layanan dengan fitur terlengkap dari Kledo. Jadi, tunggu apalagi? Anda juga bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024