Sistem ekonomi adalah fondasi utama yang mengatur bagaimana suatu negara mengelola sumber daya, memproduksi barang dan jasa, serta mendistribusikannya kepada masyarakat. Memahami sistem ekonomi menjadi hal yang penting karena ia menentukan arah kebijakan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan stabilitas negara secara keseluruhan.
Dalam kehidupan sehari-hari, sistem ekonomi memengaruhi berbagai aspek, mulai dari harga kebutuhan pokok, peluang kerja, hingga perkembangan teknologi dan investasi. Keberlanjutan dan kemakmuran suatu bangsa tidak terlepas dari bagaimana sistem ekonomi yang diterapkan mampu menjawab kebutuhan dan tantangan zaman.
Oleh karena itu, mengenal lebih dalam tentang sistem ekonomi menjadi langkah awal untuk memahami bagaimana ekonomi bekerja dan bagaimana keputusan ekonomi dibuat di tingkat individu maupun nasional.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang sistem ekonomi, mulai dari definisinya, jenis-jenisnya, hingga contoh implementasi di berbagai negara. Dengan memahami topik ini, Anda akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang peran sistem ekonomi dalam kehidupan dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.
Pengertian Sistem Ekonomi
Menurut Gliraso, Sistem ekonomi (economics system) merupakan keseluruhan tata cara dan ideologi untuk melakukan koordinasi perilaku masyarakat (sebagai produsen, distributor, pemerintah, perbankan, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan perekonomian (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya). Kemudian, mereka akan membentuk suatu kesatuan dinamis, sehingga kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari.
Sedangkan, menurut McEachern, economics system didefinisikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan. Yaitu terkait pertanyaan apa, untuk siapa, dan bagaimana barang serta jasa diproduksi.
Dari dua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa economics system adalah cara untuk mengatur dan melakukan organisasi seluruh kegiatan ekonomi suatu negara.
Di dalamnya mencakup beberapa pihak yang saling berkaitan, seperti pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat. Economics system adalah komponen penting yang digunakan oleh setiap negara, baik pemerintah maupun swasta, untuk mengatur kegiatan ekonomi di negara bersangkutan. Tentu tidak sembarangan, pemberlakuan sistem ini berdasar prinsip yang digunakan oleh negara. Dengan demikian kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dalam negara akan tercapai.
Baca juga: Faktor Produksi: Pengertian, Jenis, Kepemilikan, dan Contohnya di Keseharian
Jenis-Jenis Sistem Ekonomi di Dunia
Terdapat beberapa jenis sistem perekonomian yang dianut negara di dunia ini. Macam-macam sistem ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:
Tradisional
Sistem ini biasanya digunakan oleh negara atau daerah yang masyarakatnya masih cenderung tradisional atau kuno. Barang-barang diproduksi sendiri guna memenuhi kebutuhan hidup. Seperti namanya yang ‘tradisional’, cara yang dipilih dalam memenuhi kebutuhan hidup juga sederhana.
Tidak ada pemikiran atau ambisi untuk memperoleh sesuatu yang baru, karena mereka merasa sudah cukup dengan kehidupannya. Ciri-ciri ekonomi tradisional adalah teknologi dan produktivitas rendah, tidak adanya motivasi untuk mengembangkan harta yang dimiliki, serta sulit untuk berubah ada bergerak ke arah kemajuan karena adanya cenderung menolak.
Kelebihan dari sistem perekonomian tradisional yaitu:
- Lingkungan sangat terjaga, berlandaskan kejujuran dan tidak ada perlombaan mencari untung.
- Minimalisir terjadinya eksploitasi SDA dan SDM.
- Tidak ada beban pencapaian target tertentu, karena kegiatan ekonomi hanya sebatas memenuhi kebutuhan hidup.
- Persaingan juga tidak ada, masih memegang erat tradisi.
Sedangkan kekurangan dari sistem tradisional yang erat kaitannya dengan kesederhanaan, sebagai berikut:
- Alat produksi masih sederhana, sulit untuk memenuhi kebutuhan.
- Peradaban masih tertinggal jaman karena pola pikir masyarakatnya yang statis.
- Kegiatan perekonomian belum berjalan maksimal karena belum ada alat tukar yang sah
Kegiatan ekonomi yang terikat dengan sistem tradisional ini, salah satunya adalah barter. Misal, ada peternak sapi yang membutuhkan pakan sapi dan beras untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Peternak tersebut menukarkan barang yang dibutuhkan dengan menggunakan susu sapi hasil perahan. Contoh nyata daerah yang menggunakan sistem perekonomian tradisional ada di Pasar Apung, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Baca juga: Pengertian Ekonomi Kreatif dan Peluang Bisnis yang Bisa Anda Coba
Komando/ Sosialis/ Terpusat
Tidak asing dengan nama Karl Max kan? Pencetus gagasan perekonomian komando adalah Karl Max. Sistem komando memiliki banyak sebutan, termasuk sosialis dan terpusat. Dalam sistem ini, pemerintah berfungsi sebagai pemegang kontrol untuk menentukan faktor produksi.
Pemerintah mempunyai kekuasaan dominan mengatur perekonomian negara. Baik jenis maupun jumlah barang produksi suatu negara akan diatur oleh pemerintah. Dengan demikian, semua alat produksi juga dikuasai oleh negara, termasuk pembagian kerja dan jenis produk. Hal terburuk yaitu tidak adanya kebebasan perseorangan untuk berusaha, karena hak perorangan dan swasta tidak diakui.
Biasanya ciri-ciri dari sistem perekonomian ini diantaranya semua aktivitas ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, dan pengatur harga) ada di tangan pemerintah, hak milik usaha masyarakat tidak diakui. Selain itu, peralatan produksi dan keputusan ekonomi juga dikuasai oleh pemerintah, masyarakat hanya dianggap sebagai karyawan negara.
Kelebihan dari sistem perekonomian yang dicetuskan oleh Karl Max ini diantaranya yaitu:
- Pemerintah bertanggung jawab secara penuh terhadap berjalannya perekonomian negara.
- Pemerintah jadi mudah dalam melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian.
- Pengangguran bisa dikendalikan langsung oleh pemerintah.
- Kemakmuran jadi merata karena kekuasaan bersifat terpusat.
Dibalik semua kelebihannya, sistem sosialis juga mempunyai beberapa kekurangan seperti:
- Rakyat tidak punya kebebasan untuk melakukan kreasi, sehingga inovasi dalam negara terbatas.
- Pekerjaan dan barang yang akan dikonsumsi tidak bisa dipilih sesuka hati.
- Barang yang diproduksi pemerintah belum tentu dibutuhkan rakyatnya.
- Adanya kesan otoriter karena semua harus sesuai dengan kehendak pemerintah dan wajib dipatuhi.
Yang menggunakan sistem ini, biasanya, merupakan negara yang memiliki sumber daya cukup besar. Pemerintah memegang kekuasaan secara penuh pada sektor infrastruktur hingga distribusi barang dan jasa.
Dulunya, sistem ini banyak dianut oleh negara-negara penganut komunis, seperti Vietnam dan Tiongkok. Seiring berjalannya waktu, pasca terjadi Perang Dingin, kedua negara tersebut mengubah sistem menjadi campuran. Saat ini, satu-satunya negara yang masih menganut sistem ekonomi sosialis adalah Korea Utara.
Baca juga: Pasar Bebas: Pengertian, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan dan Tips Menghadapinya
Liberal/ Kapitalis/ Pasar
Kebalikan dari sistem perekonomian sosialis, di mana semua kegiatan ekonomi terpusat pada pemerintah, pada intinya sistem ekonomi liberal ini dilakukan oleh pihak swasta.
Sistem perekonomian pasar yaitu sebuah sistem yang dijalankan secara penuh oleh organisasi bentukan masyarakat dan pemerintah tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi negara tersebut.
Sistem ini lebih mengedepankan permintaan dan penawaran dalam pasar. Masyarakat diberikan kebebasan secara penuh untuk melakukan kegiatan ekonomi. Dengan demikian, pemilik modal juga akan lebih mudah dalam mengatur ekonomi pada pasar.
Ciri paling mencolok pada sistem perekonomian liberal yaitu negara tidak banyak melakukan campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Perekonomian dijalankan secara bebas demi keuntungan pribadi, masyarakat bebas memiliki barang modal pada sistem ini.
Kelebihan dari sistem perekonomian kapitalis ini adalah:
- Sumber daya dalam negara digunakan secara maksimal.
- Seluruh kebutuhan masyarakat terpenuhi, karena proses produksi didasarkan atas permintaan pasar.
- Rakyat melakukan kegiatan ekonomi berdasar kemampuan masing-masing.
Kekurangan dari sistem kapitalis diantaranya yaitu:
- Kemungkinan adanya praktik ekonomi yang tidak jujur sangat besar. Masing-masing pihak ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
- Peluang dalam melakukan monopoli oleh pihak dengan modal maksimal juga semakin besar.
- Terjadi praktik persaingan kegiatan ekonomi yang tidak sehat.
Yang perlu diingat bahwa tidak semua negara menerapkan praktik kapitalis secara penuh. Dalam hal itu, pemerintah masih ikut andil untuk mengatur jalannya perekonomian negara. Walaupun, idealnya pemerintah tidak ikut campur.
Contoh nyata dari sistem kapitalis ini adalah kegiatan ekspor impor tidak dikenai pajak oleh negara. Negara penganut sistem kapitalis, beberapa diantaranya Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Irlandia.
Campuran
Untuk sistem campuran, merupakan sistem yang terdiri atas beberapa sistem perekonomian, biasanya gabungan dari sistem kapitalis dan sosialis. Pengaturan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan swasta secara bersama-sama.
Ciri utama dan paling umum dari sistem campuran ini adalah adanya peran pemerintah dalam menguasai sumber daya alam, di mana perekonomian menyangkut harkat hidup banyak orang.
Sektor tertentu benar-benar dikuasai oleh pemerintah secara penuh, kegiatan swasta untuk sektor itu dibatasi. Pemerintah juga punya wewenang untuk mengatur ekonomi pasar melalui beberapa kebijakan yang diterbitkan. Di sini, pemerintah mengakui hak milik perseorangan, selama kegiatan ekonomi yang dilakukan masih wajar dan tidak mengganggu kepentingan umum.
Kelebihan dari sistem perekonomian campuran diantaranya sebagai berikut:
- Pemerintah punya kekuasaan untuk mengatur pasar dan menindak langsung praktek ekonomi yang terjadi di lapangan.
- Kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah untuk menerbitkan kebijakan pada kegiatan yang mengganggu kepentingan umum. Termasuk pencegahan dan menindak tegas atas produk tidak ramah lingkungan.
Baca juga: Tindakan Ekonomi: Ini Pengertian, Tujuan dan Jenis-Jenisnya
Perbandingan Antar Sistem Ekonomi
Berikut adalah perbandingan antara berbagai jenis sistem ekonomi berdasarkan ciri utama, kelebihan, kekurangan, dan dampaknya terhadap masyarakat.
Aspek | Sistem Ekonomi Tradisional | Sistem Ekonomi Pasar | Sistem Ekonomi Komando | Sistem Ekonomi Campuran |
---|---|---|---|---|
Ciri Utama | Berdasarkan tradisi, adat, dan kebiasaan masyarakat. | Berorientasi pada mekanisme pasar (supply & demand). | Dikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah. | Kombinasi mekanisme pasar dan campur tangan pemerintah. |
Kelebihan | – Stabil secara sosial. – Memanfaatkan sumber daya lokal. | – Efisiensi tinggi karena kompetisi. – Inovasi berkembang pesat. | – Pemerataan ekonomi. – Minim kesenjangan sosial. | – Fleksibel menyesuaikan kebutuhan. – Mampu mengatasi kegagalan pasar. |
Kekurangan | – Kurang efisien. – Sulit beradaptasi dengan perubahan. | – Rentan terhadap monopoli. – Ketimpangan ekonomi tinggi. | – Kurang efisien. – Menghambat inovasi. | – Kompleksitas dalam pengelolaan. – Risiko konflik kebijakan. |
Peran Pemerintah | Sangat minim, hanya berdasarkan tradisi lokal. | Tidak ada, semua diatur oleh mekanisme pasar. | Sangat dominan, mengatur seluruh aspek ekonomi. | Moderat, sebagai pengawas dan pelaku di sektor tertentu. |
Contoh Negara/Komunitas | Komunitas adat di Afrika atau Papua. | Amerika Serikat, Hong Kong. | Korea Utara, Kuba. | Indonesia, Prancis. |
Dampak Terhadap Masyarakat | – Stabil tetapi minim kemajuan ekonomi. – Kesejahteraan terbatas pada komunitas kecil. | – Kemakmuran bagi yang produktif. – Ketimpangan sosial meningkat. | – Keamanan sosial tinggi. – Kesejahteraan lebih merata. | – Kombinasi kemakmuran individu dan keamanan sosial. – Stabil tetapi rentan konflik kebijakan. |
Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Sistem Ekonomi
Pemilihan sistem ekonomi bukanlah hal yang terjadi secara acak. Setiap negara memiliki karakteristik unik yang memengaruhi sistem ekonomi yang dipilih untuk mengatur kehidupan ekonominya. Berikut adalah empat faktor utama yang memengaruhi keputusan ini:
Kondisi Geografis
Kondisi geografis suatu negara berperan besar dalam menentukan jenis sistem ekonomi yang diterapkan.
Negara dengan sumber daya alam melimpah, seperti minyak atau tambang, cenderung mengandalkan sistem ekonomi campuran atau komando untuk mengelola sumber daya tersebut secara terpusat. Contohnya, negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi.
Sebaliknya, negara kepulauan atau yang minim sumber daya, seperti Singapura, lebih fokus pada perdagangan dan jasa, sehingga sistem ekonomi pasar lebih dominan.
Faktor geografis juga menentukan sektor utama ekonomi, misalnya negara agraris seperti India atau Indonesia yang memiliki lahan luas untuk pertanian, lebih membutuhkan campur tangan pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasar.
Budaya Masyarakat
Budaya dan nilai-nilai yang dianut masyarakat memengaruhi bagaimana mereka memandang peran pemerintah dan pasar dalam ekonomi.
Masyarakat dengan tradisi kolektif, seperti di negara-negara Asia Timur (Jepang, Korea Selatan), lebih menerima campur tangan pemerintah dalam mengatur ekonomi. Hal ini didukung oleh budaya kerja sama dan kepatuhan terhadap aturan.
Sementara masyarakat individualis, seperti di Amerika Serikat, cenderung mendukung sistem ekonomi pasar karena lebih menekankan kebebasan individu dalam mengatur kegiatan ekonomi.
Di beberapa komunitas tradisional, adat istiadat masih memainkan peran penting, sehingga sistem ekonomi tradisional tetap eksis meski dalam skala kecil.
Kebijakan Pemerintah
Pemerintah memiliki peran sentral dalam menentukan arah dan jenis sistem ekonomi yang diterapkan.
Negara dengan sistem politik yang otoriter, seperti Korea Utara, cenderung menerapkan sistem ekonomi komando di mana seluruh keputusan diatur oleh pemerintah pusat.
Sebaliknya, negara demokratis, seperti Inggris atau Australia, lebih memilih sistem ekonomi pasar dengan intervensi minimal, kecuali untuk sektor-sektor yang dianggap penting bagi publik.
Di negara dengan kebijakan yang fleksibel, seperti Indonesia, pemerintah memadukan pendekatan pasar dengan intervensi langsung di sektor-sektor tertentu, misalnya melalui subsidi bahan pokok atau kebijakan impor.
Tingkat Perkembangan Teknologi dan Industri
Kemajuan teknologi dan tingkat industrialisasi juga memengaruhi pilihan sistem ekonomi.
Negara maju dengan teknologi tinggi, seperti Amerika Serikat atau Jerman, cenderung memilih sistem pasar karena inovasi teknologi dan efisiensi menjadi prioritas utama. Adapun negara berkembang, yang masih bertumpu pada sektor tradisional seperti agrikultur, membutuhkan peran pemerintah untuk mendorong modernisasi industri dan teknologi
Selain itu, negara yang berfokus pada teknologi digital sering memanfaatkan mekanisme pasar untuk mendukung start-up dan inovasi, tetapi tetap melibatkan pemerintah untuk memastikan perlindungan data dan regulasi yang adil.
Baca juga: Ekonomi Digital: Arti Pentingnya, Jenis, dan Contohnya
Tantangan dan Prospek Sistem Ekonomi di Masa Depan
Seiring dengan perkembangan zaman, sistem ekonomi menghadapi berbagai tantangan yang dipengaruhi oleh faktor globalisasi, kemajuan teknologi, dan kebutuhan untuk keberlanjutan. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang akan dihadapi oleh sistem ekonomi di masa depan.
Pengaruh globalisasi dan teknologi
Globalisasi dan kemajuan teknologi telah mengubah cara ekonomi beroperasi. Kedua faktor ini membawa tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia.
Tantangan globalisasi
Globalisasi membuat batasan negara semakin kabur, yang berisiko menyebabkan ketergantungan ekonomi yang berlebihan antar negara. Krisis ekonomi yang terjadi di satu negara dapat menyebar ke negara lain, menyebabkan dampak yang lebih luas.
Tantangan teknologi
Kemajuan teknologi, seperti otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI), dapat mengubah pasar tenaga kerja secara drastis. Banyak pekerjaan manual yang tergantikan oleh mesin, sementara permintaan akan keterampilan teknologi semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan sosial antara mereka yang dapat beradaptasi dengan teknologi dan mereka yang tidak.
Baca juga: Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya bagi Dunia Bisnis
Peran keberlanjutan dalam sistem ekonomi modern
Keberlanjutan ekonomi menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Sistem ekonomi di masa depan perlu mempertimbangkan aspek keberlanjutan untuk memastikan pertumbuhan yang ramah lingkungan.
Tantangan dalam menjaga keberlanjutan
Transisi menuju ekonomi hijau memerlukan investasi besar dalam energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan. Namun, ini bisa menjadi tantangan bagi negara berkembang yang masih sangat bergantung pada industri berbasis fosil.
Kebijakan lingkungan
Pemerintah harus menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi. Salah satu tantangannya adalah bagaimana mengintegrasikan keberlanjutan dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Prediksi tren sistem ekonomi di masa depan
Seiring dengan tantangan yang dihadapi, ada beberapa tren yang diprediksi akan membentuk sistem ekonomi masa depan. Tren ini akan dipengaruhi oleh faktor teknologi, perubahan sosial, dan keinginan untuk keberlanjutan.
Ekonomi digital dan e-commerce
Seiring dengan berkembangnya internet dan platform digital, ekonomi digital akan menjadi semakin dominan. Hal ini akan menciptakan peluang baru dalam perdagangan, namun juga berpotensi memperburuk ketimpangan digital antara negara maju dan berkembang.
Ekonomi berkelanjutan
Keberlanjutan akan menjadi fokus utama, dengan banyak negara yang mulai beralih ke sistem ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Fokus pada energi terbarukan dan pengurangan jejak karbon diperkirakan akan meningkat.
Ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi
Sistem ekonomi masa depan kemungkinan besar akan lebih berfokus pada pengetahuan dan inovasi. Negara yang dapat berinvestasi dalam pendidikan dan penelitian akan memimpin dalam pengembangan teknologi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang lebih bernilai.
Baca juga: Mengenal Jenis Resesi dan Pemulihan Resesi dalam Sistem Ekonomi
Sistem Ekonomi Indonesia
Lalu bagaimana dengan sistem ekonomi yang dianut oleh negara kita? Indonesia sendiri memiliki dasar negara Pancasila, dengan begitu economics system yang dianut berdasarkan sistem ekonomi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pada sistem perekonomian berlandaskan Pancasila, terdapat asas gotong royong dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah.
Sistem ekonomi Pancasila ini yang dianggap paling sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Makna tersembunyi dalam economics system negara ini yaitu demokrasi ekonomi.
Kelebihan dari sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia yaitu:
- Disusun berdasarkan atas asas kekeluargaan,
- Komponen ekonomi yang paling penting dan strategis dikelola oleh negara, demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat,
- Semua kekayaan alam pada negara dikuasai dan dikelola oleh negara, untuk kemakmuran rakyat,
- Setiap warga negara bebas untuk memilih pekerjaan dan atas pekerjaan, serta penghidupan yang layak,
- Semua sumber kekayaan dan keuangan, atas dasar pemufakatan dan pengawasan DPR, serta diawasi oleh rakyat,
- Ada pengakuan hak milik perorangan, di mana pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan bersama, dan
- Segala potensi, serta kreasi warga negara dikembangkan tanpa mengganggu, bahkan merugikan kepentingan umum.
Sedangkan kekurangan sistem perekonomian berlandaskan Pancasila ini adalah:
- Adanya free flight liberalism yang berpotensi untuk menumbuhkan eksploitasi terhadap SDA dan SDM,
- Terdapat sistem etatisme, negara dan pelaku ekonomi bersifat dominan, sehingga mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi yang berada di luar sektor negara, serta
- Potensi persaingan tidak sehat, adanya potensi pemusatan kekuatan ekonomi untuk kelompok monopoli, yang tidak sesuai dengan keadilan sosial dan merugikan warga negara.
Salah satu bentuk dari penerapan sistem perekonomian Pancasila di Indonesia adalah adanya penerapan pajak. Sebagai pelaku usaha, tentu Anda
wajib membayar pajak kepada negara. Ketentuan pembayaran pajak ini sudah diatur dalam peraturan pemerintah secara resmi. Jika pajak tidak dibayarkan, dalam arti Anda tidak patuh pajak, maka akan dikenai sanksi.
Kesimpulan
Dalam menjalankan bisnis, apabila ingin sukses, Anda tidak bisa mengabaikan begitu saja economics system yang dianut dalam negara tersebut. Sistem tersebut menjadi sebuah landasan suatu negara dalam mengeluarkan kebijakan terkait ekonomi.
Selain itu, sistem perekonomian juga digunakan sebagai alat kontrol dan pengawasan terkait kegiatan ekonomi yang terjadi dalam negara tersebut. Dengan memahami economics system, Anda menjadi lebih paham untuk menjalankan bisnis dengan lebih baik.
Economics system lah yang menentukan aturan main dalam kegiatan perekonomian pada negara tempat Anda menjalankan bisnis.
Setelah tau betapa pentingnya pelaku usaha memahami economics system, saatnya Anda merubah sistem managerial keuangan bisnis. Sudah pake software akuntansi belum untuk perusahaan yang Anda jalankan? Kalo belum, yuk daftar Kledo sekarang.
Nikmati masa trial selama 14 hari secara gratis! Bukan hanya terkait pencatatan transaksi yang lebih terstruktur, Anda juga bisa mendapatkan laporan dan analisis finansial bisnis secara real time, kapanpun dan dimanapun membutuhkannya.
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024