Dunia telah menjadi digital dan begitu pula ekonomi. Ekonomi digital merupakan hasil transformasi kegiatan ekonomi tradisional, produk, dan jasa ke dalam bentuk digital. Ini didasarkan pada internet dan didukung oleh sarana elektronik.
Transformasi digital ekonomi telah mengarah pada penciptaan model bisnis baru, produk dan layanan baru, dan cara baru dalam berbisnis. Ekonomi digital ini tumbuh dengan pesat dan diperkirakan akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Tapi apa itu ekonomi digital? Dan bagaimana cara kerjanya?
Untuk mengetahuinya, seseorang harus memahami apa itu ekonomi. Perekonomian adalah suatu sistem yang memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Apa Itu Ekonomi Digital?
Ekonomi digital atau digital economy adalah ekonomi yang dihasilkan dari transformasi digital dari kegiatan ekonomi tradisional yang didukung oleh internet, sarana elektronik, dan data.
Secara sederhana, itu adalah ekonomi yang ada ketika ekonomi tradisional memanfaatkan perubahan teknologi yang mengarah pada pertukaran penawaran baru dan penciptaan model bisnis dan pasar baru.
Transformasi digital ini didorong oleh hal-hal berikut:
- Internet – Internet telah mengambil alih dunia dan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan bermain. Ini menciptakan pasar global untuk barang dan jasa dan memungkinkan bisnis untuk menjangkau pasar dan pelanggan baru.
- Sarana elektronik – Ekonomi digital didukung oleh sarana elektronik seperti komputer, telepon pintar, dan perangkat digital lainnya seperti TV pintar, perangkat yang dapat dikenakan, dan sebagainya.
- Data – Data adalah sumber kehidupan digitalisasi ekonomi. Ini digunakan untuk membuat produk dan layanan baru, membuat keputusan, menargetkan pelanggan, dan banyak lagi.
Digitalisasi ekonomi adalah hasil dari miliaran koneksi harian antara orang, bisnis, perangkat, dan data. Ini adalah ekonomi global yang saling berhubungan yang tidak dibatasi oleh batas-batas geografis.
Baca juga: Devaluasi Adalah: Pembahasan Lengkap dan Contohnya
Bagaimana Ekonomi Digital Bekerja?
Ekonomi digital bekerja mirip dengan ekonomi tradisional tetapi dengan beberapa perbedaan utama.
Seperti ekonomi tradisional, bisnis dalam ekonomi digital menghasilkan barang dan jasa yang ditukar dengan uang. Perbedaannya adalah produk, saluran, dan mata uang didigitalkan dalam ekonomi digital.
Misalnya, dalam ekonomi tradisional, seseorang dapat membeli produk fisik seperti buku dari toko fisik dengan imbalan uang kertas. Dalam digital economy, orang yang sama dapat membeli e-book dari toko online dan membayarnya menggunakan mata uang digital atau aset kripto seperti Bitcoin.
Cara bisnis beroperasi juga telah berubah. Bisnis akan bergantung pada iklan cetak dan dari mulut ke mulut untuk menjangkau audiens target mereka di masa lalu. Namun dalam ekonomi, bisnis dapat menggunakan media sosial, optimisasi mesin pencari (SEO), dan teknik pemasaran digital lainnya untuk mencapai target pasar mereka.
Komponen Ekonomi Digital
Thomas Mesenbourghg, seorang ahli statistik dan ekonom Amerika, telah mengidentifikasi tiga komponen utama digital economy , yaitu:
- Infrastruktur E-Bisnis: Ini mengacu pada sistem elektronik yang digunakan bisnis untuk melakukan operasi mereka. Contohnya termasuk perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan sistem penyimpanan data.
- E-Business: Ini adalah pelaksanaan kegiatan bisnis melalui penggunaan sistem elektronik. Termasuk proses jual beli dan pemasaran, produksi, dan pengiriman barang dan jasa secara digital.
- E-Commerce: Ini adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui sistem elektronik. Aktivitasnya termasuk pertukaran uang, barang, dan jasa antara bisnis dan konsumen.
Namun, digital economy saat ini jauh lebih kompleks dan melampaui ketiga komponen tersebut dan mencakup e-governance, e-banking, dan sebagainya.
Baca juga: Biaya Relevan: Pengertian Lengkap, Jenis, dan Contohnya
Karakteristik Ekonomi Digital
Ekonomi digital memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Didukung oleh Internet
Internet adalah tulang punggung ekonomi digital. Inilah yang memungkinkan bisnis menjangkau pasar dan pelanggan baru.
Global
Digital economy tidak dibatasi oleh batas-batas geografis. Ini adalah ekonomi global yang saling berhubungan yang memungkinkan bisnis menjangkau pasar dan pelanggan baru.
Selalu Aktif
Ekonomi digital tersedia 24/7. Ini berarti bahwa bisnis dapat beroperasi sepanjang waktu dan menjangkau pelanggan kapan saja.
Cepat
Digital economy bergerak dengan cepat. Ini karena inovasi berkelanjutan dan pengenalan teknologi baru.
Berbasis Data
Data adalah sumber kehidupan digital economy. Bisnis menggunakan data untuk membuat produk dan layanan baru, membuat keputusan, menargetkan pelanggan, dan banyak lagi.
Kompetitif
Digital economy sangat kompetitif. Ini karena pelanggan sekarang memiliki lebih banyak pilihan, dan bisnis harus berjuang untuk mendapatkan perhatian mereka.
Pentingnya Ekonomi Digital
Ekonomi digital mengatasi keterbatasan ekonomi tradisional dalam segala aspek, baik dalam produksi, pemasaran, atau perdagangan. Saat ini, ini adalah pendorong inovasi, pertumbuhan, dan penciptaan lapangan kerja yang paling penting.
Ekonomi digital telah mengubah cara bisnis beroperasi dan telah menciptakan peluang baru bagi mereka. Ini juga telah mengubah cara konsumen berperilaku dan memberi mereka lebih banyak kekuatan.
Kebangkitan digital economy sangat penting karena:
Membantu Menjangkau Lebih Banyak Pelanggan
Ekonomi digital memungkinkan bisnis menjangkau pasar dan pelanggan baru. Ini karena sifat internet yang bersifat global.
Mengurangi Biaya
Teknologi telah memungkinkan bisnis untuk mengurangi biaya terkait pemasaran, produksi, dan distribusi dengan mengganti metode tradisional dengan metode digital yang lebih efisien.
Meningkatkan Efisiensi
Digital economy telah membantu bisnis menjadi lebih efisien karena mereka sekarang memiliki akses ke alat dan teknologi yang lebih baik dan bahkan dapat menggunakan data untuk mendapatkan hasil terbaik.
Menghasilkan Pekerjaan Baru
Ekonomi digital telah menghasilkan peluang kerja baru karena masuknya bisnis baru dan perusahaan rintisan. Itu juga telah menciptakan peran pekerjaan baru seperti pemasaran digital, analis data besar, analisa data, dan sebagainya.
Mengarah pada Inovasi
Digitalisasi bisnis dan proses bisnis mengarah pada inovasi. Ini karena memungkinkan bisnis untuk bereksperimen dengan ide dan teknologi baru untuk memproduksi, memasarkan, dan menjual produk dan layanan mereka.
Digital economy telah membawa perubahan mendasar dalam cara bisnis beroperasi. Ini juga telah mengubah cara konsumen berperilaku. Oleh karena itu, ia telah menjadi bagian vital dari ekonomi global yang tidak dapat diabaikan lagi. Bukan hanya kalangan bisnis tetapi juga pemerintah sudah mulai menyadari pentingnya digital economy dan sekarang mempromosikan keunggulannya.
Baca juga: Barang Modal: Arti, Fungsi, Jenis, dan Contohnya
Keuntungan Ekonomi Digital
Digitalisasi ekonomi tradisional telah membawa keuntungan sebagai berikut:
Peningkatan Produktivitas
Ekonomi digital telah meningkatkan produktivitas bisnis karena mereka sekarang dapat menggunakan teknologi untuk mengotomatisasi operasi dan proses mereka.
Peningkatan Daya Saing
Bisnis saat ini dapat menggunakan internet untuk menjangkau pasar dan pelanggan baru. Selain itu, mereka juga dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan produk dan layanan mereka. Ini telah meningkatkan daya saing bisnis.
Peluang Kerja yang Meningkat
Ekonomi digital telah menghasilkan peluang kerja baru karena bisnis baru bermunculan. Ini juga telah menciptakan peran pekerjaan baru yang tersebar di seluruh dunia.
Peningkatan Standar Hidup
Saat ini, bisnis digital dapat menawarkan produk dan layanan yang lebih baik kepada pelanggan mereka dengan harga lebih rendah. Terlebih lagi, persembahan sekarang tersedia sesuai permintaan, yang telah meningkatkan standar hidup masyarakat.
Kualitas Hidup yang Lebih Baik
Ekonomi digital telah memungkinkan orang untuk bekerja dari mana saja di dunia. Ini telah meningkatkan kualitas hidup orang-orang karena mereka sekarang dapat menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.
Di sisi konsumen, digital economy telah memungkinkan orang untuk mengakses berbagai macam produk dan layanan hanya dengan beberapa klik. Tidak hanya produk dan layanan, tetapi orang sekarang juga dapat mengakses informasi dan pengetahuan serta terhubung dengan orang lain dengan bantuan internet.
Mengurangi Biaya
Digitalisasi telah membantu bisnis menggantikan tugas manual dengan proses otomatis. Ini telah mengurangi biaya bisnis dan telah menyebabkan harga produk dan layanan yang lebih rendah bagi konsumen.
Transaksi Lebih Cepat
Ekonomi digital memungkinkan bisnis melakukan transaksi lebih cepat karena mereka sekarang dapat menggunakan metode pembayaran online. Ini tidak hanya terbatas pada bisnis tetapi juga individu, yang sekarang dapat mentransfer uang secara online hanya dengan beberapa klik.
Peningkatan Efisiensi
Digitalisasi proses telah membantu bisnis menjadi lebih efisien dengan menghapus tugas manual yang rawan kesalahan. Selain itu, bisnis sekarang memiliki akses ke alat dan teknologi yang lebih baik yang membantu mereka mendapatkan hasil terbaik.
Inovasi
Digitalisasi bisnis dan proses bisnis mengarah pada inovasi tidak hanya dalam hal penawaran tetapi juga cara bisnis beroperasi.
Memudahkan Personalisasi Pelanggan
Karena semakin banyak data yang dikumpulkan tentang pelanggan, bisnis kini dapat menawarkan produk dan layanan yang lebih dipersonalisasi kepada mereka.
Kenyamanan
Pelanggan saat ini dapat membeli produk dan layanan dari rumah mereka. Model bisnis baru seperti e-commerce dan m-commerce telah memungkinkan pelanggan untuk berbelanja kapan saja dan di mana saja.
Peningkatan Transparansi
Ekonomi digital telah meningkatkan transparansi bisnis karena mereka sekarang dapat menggunakan teknologi untuk berbagi informasi dengan pelanggan mereka.
Peningkatan Komunikasi
Peningkatan keterhubungan dalam digital economy telah memungkinkan bisnis untuk berkomunikasi dengan pelanggan mereka secara lebih efektif. Mereka sekarang memiliki sejumlah saluran di mana mereka dapat menjangkau pelanggan mereka termasuk media sosial, email, dan SMS.
Baca juga: Going Concern dalam Akuntansi dan Auditing Keuangan
Kekurangan Ekonomi Digital
Meskipun ekonomi digital memiliki sejumlah keunggulan, ekonomi digital juga memiliki beberapa kelemahan yang tercantum di bawah ini:
Kesenjangan Digital
Salah satu kelemahan terbesar digital economy adalah kesenjangan digital. Ini adalah kesenjangan antara mereka yang memiliki akses ke teknologi dan mereka yang tidak. Kesenjangan ini tidak hanya terjadi antar negara tetapi juga di dalam negara. Ini telah menciptakan bentuk baru ketidaksetaraan di dunia.
Kejahatan Cyber
Peningkatan penggunaan teknologi juga menyebabkan peningkatan kejahatan dunia maya. Ini karena penjahat sekarang dapat menggunakan teknologi untuk melakukan kejahatan seperti pencurian identitas, penipuan, dan pencucian uang.
Keamanan Data
Dengan bisnis yang mengumpulkan lebih banyak data tentang pelanggan mereka, ada risiko data ini bocor atau dicuri. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan antara bisnis dan pelanggan mereka.
Pengangguran
Digitalisasi ekonomi telah menyebabkan hilangnya pekerjaan di beberapa sektor karena bisnis telah menggantikan pekerja manusia dengan teknologi. Hal ini telah meningkatkan pengangguran di sektor-sektor ini.
Masalah Privasi
Saat bisnis mengumpulkan lebih banyak data tentang pelanggan mereka, ada kekhawatiran tentang penyalahgunaan data ini.
Investasi Besar
Digitalisasi bisnis membutuhkan investasi besar dalam teknologi. Ini adalah tantangan bagi usaha kecil yang mungkin tidak memiliki sumber daya untuk berinvestasi dalam teknologi.
Monopoli
Digitalisasi ekonomi telah menyebabkan munculnya beberapa perusahaan besar yang menjadi sangat kuat. Hal ini telah menciptakan monopoli di beberapa sektor.
Adiktif
Digitalisasi ekonomi bersifat sangat adiktif. Ini karena ini dirancang untuk membuat orang tetap terhubung dengan perangkat mereka. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah masalah seperti kecanduan, kecemasan, dan depresi.
Potensi Dampak Lingkungan
Peningkatan penggunaan teknologi dalam ekonomi digital telah menyebabkan peningkatan jumlah limbah elektronik dan jejak karbon yang berat. Hal ini menjadi perhatian karena dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.
Perbedaan Ekonomi Digital dan Ekonomi Tradisional
Digitalisasi ekonomi sangat mirip dengan ekonomi tradisional tetapi ada beberapa perbedaan utama antara keduanya yang tercantum di bawah ini.
Dalam ekonomi tradisional, bisnis menggunakan catatan kertas dan proses manual untuk menjalankan operasi mereka. Ini tidak lagi terjadi dalam ekonomi digital karena bisnis sekarang menggunakan teknologi untuk menyimpan data dan menjalankan operasinya.
Dalam ekonomi tradisional, bisnis menjual produk fisik kepada pelanggan mereka. Dalam digitalisasi ekonomi, bisnis dapat menjual produk fisik maupun digital.
Selain itu, saluran di mana mereka menjual produk ini juga telah berubah. Dalam ekonomi tradisional, bisnis akan menjual produk mereka melalui toko fisik. Dalam ekonomi digital, bisnis dapat menjual produknya secara online melalui platform e-commerce.
Bahkan cara pembayaran telah berubah dalam digitalisasi ekonomi. Dalam ekonomi tradisional, bisnis akan menerima uang tunai sebagai cara pembayaran. Dalam ekonomi digital, bisnis dapat menerima berbagai mode pembayaran termasuk kartu kredit, kartu debit, e-wallet, dan pembayaran seluler.
Baca juga: Deferal dan Akrual: Pengertian Lengkap dan Perbedaannya
Contoh Ekonomi Digital
Beberapa bisnis telah mendisrupsi industrinya masing-masing sehingga memunculkan transformasi digital dari ekonomi yang ada. Beberapa contoh yang paling menonjol tercantum di bawah ini:
Netflix
Netflix adalah layanan streaming yang menawarkan berbagai acara TV, film, dan dokumenter kepada penggunanya melalui internet. Perusahaan dimulai sebagai layanan penyewaan DVD tetapi segera beralih ke streaming ketika menyadari potensi internet.
Saat ini, Netflix memiliki lebih dari 222 juta pelanggan dan tersedia di 190 negara. Perusahaan juga telah memproduksi kontennya sendiri yang sangat sukses.
Uber
Uber adalah layanan ride hailing yang memungkinkan penggunanya memesan tumpangan dengan satu ketukan tombol. Perusahaan menggunakan teknologi untuk menghubungkan pengendara dengan pengemudi. Uber didirikan pada tahun 2009 dan tersedia di 71 negara dan lebih dari 890 kota.
Perusahaan mendisrupsi industri taksi tradisional dengan memasukkan teknologi ke dalam skenario pemesanan taksi biasa. Dengan melakukan itu, ia menciptakan model bisnis yang sama sekali baru yang disebut model bisnis agregator.
Airbnb
Airbnb adalah pasar online yang memungkinkan orang membuat daftar, menemukan, dan menyewa tempat menginap liburan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2008 dan tersedia di 220 negara dan lebih dari 100.000 kota.
Platform tersebut memunculkan ekonomi berbagi dan mengganggu industri hotel tradisional dengan hanya tersedia secara online.
Amazon
Amazon membawa pasar dan perdagangan ke web dan memelopori konsep e-niaga. Perusahaan dimulai sebagai toko buku online tetapi segera melakukan diversifikasi ke bidang lain seperti menjual elektronik, pakaian, makanan, dan banyak lagi.
Amazon sekarang adalah platform e-commerce terbesar di dunia dengan sekitar 600 juta pengguna aktif bulanan. Perusahaan juga telah mengembangkan lini produk sendiri yang sangat populer di kalangan penggunanya.
Google adalah salah satu perusahaan yang berakar tepat di digitalisasi ekonomi. Perusahaan dimulai sebagai mesin pencari tetapi segera berkembang ke bidang lain seperti periklanan, komputasi cloud, dan banyak lagi.
Google sekarang adalah perusahaan internet terbesar di dunia dengan berbagai macam produk dan layanan. Perusahaan juga telah menjajaki lini produk perangkat keras dengan jajaran smartphone Pixel-nya.
Baca juga: Insolvensi Adalah: Berikut Pembahasan Lengkapnya
Kesimpulan
Digitalisasi ekonomi merupakan bagian dari proses yang wajah perekonomian secara global. Di era serba digital ini, para pebisnis diharuskan mampu beradaptasi dan terus berinovasi agar bisnisnya bisa bersaing di pasaran.
Era digital menuntut bisnis bergerak cepat dan menyesuaikan diri dengan dinamika pasar. Hal ini juga berlaku pada aspek pengelolaan keuangan bisnis. Sebagai pelaku bisnis, Anda dituntut mengelola keuangan bisnis dengan cepat namun hasilnya tetap akurat.
Sayangnya, pengelolaan keuangan seperti pelacakan dan pembukuan membutuhkan waktu lama dan fokus yang tinggi. Tak jarang, banyak pelaku bisnis yang enggan melakukan pembukuan karena dianggap merepotkan. Padahal, pembukuan merupakan pondasi pengelolaan keuangan.
Tanpa pembukuan, Anda tidak akan bisa mengetahui bagaimana kondisi finansial bisnis yang sesungguhnya. Untuk itu, software akuntansi Kledo hadir membantu para pelaku bisnis dalam mengelola keuangan.
Dengan menggunakan software ini, proses pelacakan keuangan menjadi lebih mudah karena dilakukan secara otomatisasi. Tak hanya itu, Anda juga bisa mengerjakan tugas keuangan lainnya cukup menggunakan satu aplikasi.
Mulai dari mengelola arus kas, membuat faktur, manajemen persediaan dan multi gudang, menghitung pajak, membuat laporan keuangan, dan lainnya dapat dikerjakan dengan menggunakan Kledo.
Nah, tunggu apalagi? Yuk tingkatkan level bisnis Anda di serba digital seperti sekarang ini. Anda juga bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui link ini.
- Proyeksi Utang Usaha: Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya - 12 September 2024
- Pengertian Digital Payment, Manfaat, dan Jenisnya - 2 September 2024
- 10 Strategi Manajemen Arus Kas untuk Stabilitas Keuangan Bisnis - 31 Agustus 2024