Kas Adalah: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Contohnya

kas adalah

Kas merupakan hal mendasar bagi operasi bisnis, yang memfasilitasi transaksi, pembayaran, dan stabilitas keuangan secara keseluruhan.

Fungsinya beragam, yaitu untuk membayar pemasok, melunasi tagihan, dan mengelola penggajian, hingga memastikan proses bisnis berjalan lancar.

Dengan cash flow yang memadai, bisnis dapat terhindar dari tantangan operasional, termasuk ketidakmampuan memenuhi komitmen keuangan.

Artikel ini akan membahas pengertian kas menurut para ahli, karakteristik, jenis, cara mengontrol, dan contohnya.

Definisi Kas Menurut Para Ahli

kas adalah

Thomas Sumarsan

Menurut Thomas Sumarsan, kas adalah aset lancar likuid yang dapat digunakan uang secara langsung untuk kelangsungan usaha.

Rudianto

Menurut Rudianto, artinya adalah alat pembayaran atau pertukaran milik perusahaan yang siap digunakan dalam transaksi bisnis kapan pun diperlukan.

Dwi Martani

Aset keuangan paling likuid yang dapat digunakan setiap hari untuk mendukung kegiatan operasional dan memenuhi kewajiban perusahaan.

Rudianto

Alat pembayaran atau penukaran yang dimiliki oleh pelaku usaha dan dapat digunakan untuk keperluan operasional transaksi perusahaan.

C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, dan Philip E. Fess

Kas, seperti yang didefinisikan oleh C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, dan Philip E. Fess, adalah peningkatan atau penurunan modal pemilik sebagai akibat dari penjualan barang, penyediaan layanan kepada klien, penyewaan properti , peminjaman uang, dan aktivitas lain yang menghasilkan pendapatan.

Standar Akuntansi Keuangan

Yaitu alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.

Baca juga: Pengertian Laporan Arus Kas, Kompenen, Contoh dan Cara Membuatnya

Karakteristik Kas

Kas memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan aset lain dalam perusahaan.

Berikut adalah ciri-cirinya yang perlu Anda ketahui:

  1. Aset perusahaan yang sangat likuid; artinya dapat segera digunakan untuk memenuhi kewajiban atau kebutuhan operasional tanpa mengalami penurunan nilai.
  2. Standar pertukaran yang paling umum; alat tukar yang diterima secara luas dalam transaksi bisnis, menjadikannya standar pertukaran yang paling umum digunakan.
  3. Sebagai dasar untuk mengukur dan mencatat nilai transaksi serta menilai posisi keuangan perusahaan dalam akuntansi
  4. Harus tersedia dan dapat digunakan kapan saja untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan tanpa batasan.
  5. Sering mengalami perubahan atau mutasi karena digunakan dalam berbagai transaksi harian perusahaan, baik penerimaan maupun pengeluaran.
Banner 3 kledo

Baca Juga: Perbedaan Kas Besar dan Kas Kecil yang Perlu Anda Ketahui

Sumber Penerimaan Kas

Jadi bagaimana Anda bisa mendapatkan uang? Berikut adalah sumber-sumber penerimaan kas dalam suatu usaha/perusahaan:

  1. Memperoleh dana melalui penjualan investasi;
  2. Adanya pengeluaran saham atau penambahan modal oleh pemilik perseroan dalam bentuk uang;
  3. Adanya penurunan aktiva lancar selain uang yang menerima dana diimbangi dengan penerimaan piutang, penjualan uang, dan lain-lain;
  4. Adanya penerbitan surat utang, baik utang jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (obligasi, hipotek, dan lain-lain) serta peningkatan utang dengan diterimanya dana offset;
  5. Penerimaan karena bunga, sewa, atau dividen dari investasi, sumbangan, atau hadiah atau penerimaan pembayaran pajak pada periode sebelumnya.

Baca juga: Budget Adalah: Berikut Pembahasan Lengkap dan Tips Membuatnya

Fungsi Kas dalam Akuntansi

Dalam akuntansi, kas memiliki peran vital dalam menjaga kelancaran operasional dan kesehatan keuangan perusahaan.

Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

  1. Sebagai Alat Pembayaran: Berfungsi memenuhi kewajiban perusahaan, seperti membayar gaji karyawan, membeli bahan baku, dan membayar utang.
  2. Menunjukkan Likuiditas Perusahaan: Jumlah kas yang tersedia mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
  3. Dasar Pengukuran dalam Laporan Keuangan: Menjadi dasar dalam mengukur dan mencatat transaksi keuangan, serta digunakan dalam penyusunan laporan cash flow untuk menilai arus masuk dan keluar dana perusahaan.
  4. Mendukung Operasional Harian: Berfungsi membiayai kegiatan operasional sehari-hari, seperti pembelian perlengkapan kantor, biaya transportasi, dan kebutuhan mendesak lainnya.
  5. Sebagai Indikator Kesehatan Keuangan: Ketersediaan kas yang cukup menunjukkan stabilitas keuangan perusahaan dan kemampuannya dalam menghadapi kondisi darurat atau peluang investasi.

Baca Juga: Pengertian Cash Inflow dan Dampaknya dalam Keuangan Bisnis

Penggolongan Kas dan Bukan Kas

Kenali kelompok yang termasuk dan tidak termasuk dalam kategori kas, yaitu:

Termasuk Kas

  1. Uang tunai. Ini adalah uang kertas dan logam nyata yang berlaku untuk pembayaran.
  2. Travel cheque. Ini adalah cek yang dikeluarkan oleh bank komersial yang digunakan untuk melayani pelanggan yang ingin melakukan perjalanan atau perjalanan dalam waktu tertentu dengan jarak yang jauh.
  3. Cashier cheque. Sama halnya dengan travel cheque yang sama-sama bank umum sebagai pembuat, hanya beda tujuan: melayani pihak lain.
  4. Wesel pos. Ini adalah dokumen yang dapat digunakan sebagai uang.
  5. Cek. Merupakan dokumen yang dapat diterima perusahaan sebagai pembayaran dari pihak lain.
  6. Uang perusahaan. Yaitu uang perusahaan yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil perusahaan.

Tidak Termasuk Kas

  1. Term deposit (deposito berjangka) adalah simpanan pada bank yang hanya dapat dicairkan dalam jangka waktu tertentu;
  2. Perangko;
  3. Uang yang telah tersedia untuk tujuan tertentu menyebabkan penggunaannya terikat. Contohnya adalah dana pensiun;
  4. Cheque back (post date cheque) adalah kategori dana yang tidak dapat Anda pertimbangkan sebagai uang sebelum waktunya tiba.

Baca Juga: 10 Strategi Manajemen Arus Kas untuk Stabilitas Keuangan Bisnis

Jenis-Jenis Kas

Di buku besar akuntansi, kas terbagi menjadi beberapa bagian, di mana masing-masing bagian perbendaharaan berfungsi sebagai pengawasan dan pemeriksaan yang berkaitan dengan peredaran uang.

Sementara kas pada laporan keuangan dijadikan satu agar penggunaan laporan keuangan dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain, bahkan jika mereka adalah pemula.

Ada beberapa jenis kas, berikut ini adalah penjelasan untuk setiap jenisnya masing-masing:

Kas kecil

Adalah uang yang disiapkan perusahaan untuk membayar berbagai pengeluaran dengan nilai yang relatif kecil dan tidak ekonomis apabila melakukan pembayaran dengan cek.

Baca Juga: Rumus Laba Bersih Untuk Menghitung Laba Bersih dan Cara Hitungnya

Kas di bank

Berbentuk uang perusahaan yang disimpan di rekening bank tertentu, dan jumlahnya cenderung signifikan.

Karena memiliki keamanan yang lebih tinggi, jadi cash di bank tidak memungkinkan untuk melakukan transaksi secara langsung karena jumlahnya besar dan rentan dari segi keamanan.

Sebagai bentuk keamanan dan transparansi, dana di bank akan selalu terkait dengan rekening bank perusahaan.

Setara Kas

Setara kas adalah kombinasi aset perusahaan yang memiliki jatuh tempo kurang dari tiga bulan.

Uang ini bermanfaat untuk digunakan ketika kondisi keuangan perusahaan sedang kompleks atau tidak stabil.

Contoh paling sederhana adalah Surat Utang Negara dan surat perbendaharaan.

Restricted Cash

Pengertian restricted cash adalah uang yang sengaja dipisahkan oleh perusahaan untuk melunasi kewajiban masa depan yang signifikan.

Sebagai gambaran, perusahaan Kledo harus membayar sewa gedung sebesar Rp250 juta selama enam tahun ke depan.

Dengan kondisi ini, perusahaan harus menyisihkan Rp 250 juta pada rekening kas yang dibatasi penggunaannya.

Bank Overdrafts

Bank overdrafts berarti perusahaan mengeluarkan cek yang nilainya lebih dari saldo di bank.

Misalnya, perusahaan Kledo mengeluarkan cek sebanyak 700 juta, padahal saldo rekening perusahaan hanya 450 juta.

Dengan selisih kredit dan cek yang dibuat, sisa 250 juta akan masuk ke utang jangka pendek.

Baca Juga: Cadangan Kas dalam Bisnis: Pengertian dan Cara Membuatnya

Perbedaan Kas dan Setara Kas

Apa yang membedakan kedua hal ini? Jika keduanya sama-sama sangat likuid, apa sebenarnya perbedaannya?

KasSetara Kas
DefinisiMengacu pada mata uang fisik (uang kertas dan koin) yang dimiliki bisnis Anda, dan saldo serta simpanan apa pun di akun yang siap digunakan.Harus dikonversi terlebih dahulu menjadi uang tunai.
PenggunaanDapat digunakan secara instan, sehingga dapat diakses untuk semua jenis pembayaran atau transaksi. Memakan waktu hingga tiga bulan untuk dikonversi (jika membutuhkan waktu lebih lama dari itu, maka tidak dianggap sebagai setara kas).
RisikoTidak mengandung risiko, karena tidak berfluktuasi dengan suku bunga atau kondisi pasarLebih berisiko daripada kas

Baca Juga: Arus Kas dan Modal Kerja: Perbedaan dan Hubungannya dalam Bisnis

Mengapa Manajemen Kas Penting untuk Bisnis?

Sederhananya, cash management atau manajemen kas berarti mengawasi uang yang masuk dan keluar dari bisnis Anda, memastikan bahwa Anda memiliki cukup dana untuk menutupi biaya, mengatasi ketidakpastian keuangan, dan memanfaatkan peluang investasi baru.

Dengan kata lain, cash management secara efektif memungkinkan Anda meningkatkan likuiditas bisnis dan mengoptimalkan profitabilitas.

Proses pelacakan kas yang masuk dan keluar dari bisnis Anda biasanya berbentuk laporan cash flow.

Seperti namanya, cash flow menunjukkan jumlah uang yang mengalir masuk dan keluar dari bisnis Anda selama periode waktu tertentu.

Poin-poin yang Anda sertakan dalam laporan cash flow dapat bervariasi berdasarkan jenis bisnis yang Anda jalankan, tetapi memantau cash flow selalu penting.

Karena meskipun Anda memperoleh laba, Anda akan mengalami masalah jika tidak memiliki uang tunai yang tersedia saat Anda membutuhkannya.

Salah satu cara lain untuk mencatat laporan arus kas adalah dengan menggunakan software pembuat akuntansi dari Kledo.

Anda bisa membuat laporannya dengan mudah, seperti pada video di bawah ini:

Baca Juga: Cara Membuat Perencanaan Arus Kas, Contoh, dan Manfaatnya

Cara Mengontrol Kas

Pengendalian kas dibagi menjadi dua, untuk penerimaan dan pengeluaran. Lihat penjelasan lebih lanjut di bawah ini:

Penerimaan Kas:

  1. Catat semua penerimaan uang segera;
  2. Menyetorkan ke bank semua penerimaan uang pada hari yang sama;
  3. Melakukan pemisahan fungsi pada petugas yang menangani penerimaan uang dengan mesin money register.

Pengeluaran Kas:

  1. Melakukan semua kegiatan pengeluaran kas dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran dengan jumlah kecil yang seharusnya menggunakan dana uang kecil;
  2. Minimal dua petugas harus menandatangani setiap cek;
  3. Buang cek yang tidak digunakan atau salah tulis;
  4. Berikan stempel berbayar untuk bukti dan cek yang telah keluar.

Baca Juga: Manajemen Kas dan Likuiditas: Manfaat, Jenis, dan Strateginya

Pengendalian Internal Kas

Karena sifatnya yang sangat likuid menyebabkan kerentanan terhadap penipuan, diperlukan mekanisme pengendalian internal untuk memelihara dan memastikan keakuratan akuntansi pencatatan uang.

Tujuan pengendalian internal adalah untuk memastikan bahwa aset dilindungi dan berharga untuk pencapaian tujuan bisnis, informasi bisnis yang akurat dan karyawan telah mematuhi peraturan dan regulasi.

Selain itu, kontrol internal dapat melindungi aset perusahaan dari pencurian, penggelapan, atau penempatan dukungan di lokasi yang tidak tepat.

Menurut Dyckman dkk. (1999), sistem pengendalian internal harus mencakup hal-hal berikut:

  • Memisahkan penyimpanan dan akuntansi untuk uang
  • Catat semua transaksi uang
  • Pertahankan hanya saldo uang minimum yang diperlukan
  • Lakukan perhitungan saldo secara berkala
  • Rekonsiliasi saldo akun kas buku besar dan saldo bank
  • Dapatkan pengembalian yang layak atas saldo menganggur.

Baca Juga: Alur Penerimaan Kas Beserta Contoh dan Jurnalnya

Kesalahan Umum dalam Pengelolaan Kas

kas adalah 2

1. Pemantauan dan pengelolaan yang buruk

Melacak uang yang masuk dan keluar merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan keuangan bisnis Anda.

    Sepanjang hari dan minggu, Anda harus memperkirakan cash flow bisnis Anda.

    Pastikan Anda mengetahui kapan pengeluaran jatuh tempo dan kapan pelanggan harus membayar.

    Ingat, hanya karena akun bisnis Anda menunjukkan saldo positif, tidak berarti Anda memiliki uang tunai yang tersedia.

    2. Tidak mempersiapkan diri untuk skenario terburuk

    Kadang, terjadi skenario buruk seperti pembayaran yang terlambat, pengeluaran yang tidak terduga, hingga uang tunai yang tidak mencukupi untuk membayar pengeluaran bulanan.

    Kombinasi antara kelebihan pengeluaran dengan sedikit (atau tidak ada) cadangan uang tunai adalah pertanda dari bencana.

      Bisnis harus menyimpan uang sebanyak mungkin untuk membangun cadangan uang tunai yang sehat.

      Sebagian besar ahli keuangan menyarankan untuk menyimpan 3-6 bulan dari pengeluaran rutin perusahaan Anda.

      Untuk membangun cadangan kas Anda:

      • Kurangi pengeluaran yang tidak penting
      • Tetapkan tujuan tabungan bulanan
      • Miliki rekening terpisah untuk tabungan

      Menyimpan uang tunai saat keadaan tidak berjalan sesuai rencana sangat penting untuk menjaga bisnis Anda tetap berjalan.

      3. Menyamakan arus kas dengan laba

      Meskipun sering membingungkan, arus kas (cash flow) dan laba tidaklah sama.

      Cash flow adalah jumlah bersih uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis Anda pada waktu tertentu, sementara laba adalah sisa uang setelah dikurangi biaya operasional dari pendapatan.

        Ini berarti bahwa sangat mungkin bagi bisnis untuk mendapatkan laba dengan cash flow negatif. Namun, skenario seperti ini menghadirkan berbagai rintangan.

        Pada saat yang sama, bisnis juga dapat memiliki cash flow positif tetapi sedikit atau tidak ada laba. Hal ini terutama berlaku untuk bisnis baru.

        4. Pengeluaran impulsif

        Kita semua tahu bahwa kita butuh uang untuk menghasilkan uang, tetapi pepatah ini tidak membenarkan pengeluaran berlebihan secara besar-besaran.

        Alih-alih menghabiskan uang tanpa berpikir, berinvestasilah pada hal-hal yang akan menguntungkan profitabilitas perusahaan Anda sekarang dan di masa mendatang.

          Untuk menghindari pembelian impulsif dan pengeluaran berlebihan:

          • Buat anggaran yang realistis
          • Identifikasi kebutuhan vs. keinginan
          • Manfaatkan setiap uang yang ada

          5. Kesalahan pembayaran

          Kesalahan bisa saja terjadi, terutama jika Anda mengelola keuangan secara manual. Namun, jika menyangkut cash flow bisnis Anda, kesalahan sekecil apa pun dapat berdampak besar.

            Membayar tagihan yang sama dua kali atau membayar jumlah yang salah kepada pemasok yang salah dapat membuat Anda tidak memiliki cukup dana.

            Pastikan catatan keuangan Anda lengkap dan terkini. Dengan cara ini, Anda dapat menemukan kesalahan dan segera memperbaikinya.

            6. Mengabaikan piutang usaha

            Jangan lupakan piutang usaha Anda. Keterlambatan pembayaran berdampak negatif pada cash flow bisnis Anda.

            Jika pelanggan tidak membayar tepat waktu, sangat sulit untuk mengubah laba menjadi uang tunai.

              Jangan biarkan keterlambatan pembayaran menjadi alasan bisnis Anda tidak memiliki cukup dana.

              Kirimkan faktur penjualan yang jatuh tempo segera setelah pembayaran terlambat. Beri tahu pelanggan sebelumnya tentang denda yang akan mereka hadapi karena keterlambatan pembayaran.

              Untuk meminimalkan jumlah keterlambatan pembayaran, berikan penghargaan kepada mereka yang membayar tepat waktu dan buat pengingat pembayaran untuk semua pelanggan.

              7. Melebih-lebihkan penjualan di masa mendatang

              Sebagai pemilik bisnis, optimisme itu penting. Anda tahu bahwa produk atau layanan Anda hebat, tetapi terlalu berlebihan memperkirakan penjualan bisa menjadi masalah.

                Meskipun penjualan mungkin melonjak pada titik-titik tertentu sepanjang tahun (misalnya hari libur), Anda harus selalu menetapkan ekspektasi yang realistis.

                Jangan biarkan optimisme menyebabkan masalah. Meskipun perkiraan pendapatan tidak mudah, buatlah dengan penilaian dan fakta yang tepat, bukan angan-angan.

                Baca Juga: Forecast Penjualan: Pengertian, Fungsi, Metode, & Cara Menggunakannya

                Contoh Pengendalian Kas Menggunakan Metode Imprest

                kas adalah

                Metode imprest adalah sistem akuntansi untuk melacak bagaimana Anda membelanjakan uang Anda. Caranya adalah dengan mencatat pembayaran ketika mengisi kembali persediaan kas kecil.

                Jumlah dana kas kecil yang ditetapkan dan jumlah cek yang diterima kasir untuk membayar pengeluaran kecil ke bank harus selalu sama.

                Contoh:

                Kledo membentuk dana tunai kecil sebesar Rp7.500.000 pada tanggal 1 Januari 2022.

                Pengeluaran kas kecil sampai dengan tanggal 1 Januari 2022 sebesar Rp5.000.000 adalah sebagai berikut:

                Biaya ATK Rp 1.500.000,00
                Biaya Pengiriman Rp 1.750.000,00
                Biaya Administrasi Rp 250.000,00
                Biaya Bahan Bakar Kendaraan Rp 1.500.000,00
                TOTAL Rp 5.000.000,00

                Pada 1 Januari 2022, perusahaan melakukan pengisian ulang kas kecil.

                Jadi, entri jurnal yang disusun pada transaksi di atas adalah sebagai berikut:

                Pengisian Kas Kecil

                TanggalAkunDK
                1 Januari 2022Kas Kecil7.500.000
                Kas/Bank7.500.000
                TanggalAkunDK
                1 Januari 2022Biaya ATK1.500.000
                Biaya Pengiriman1.750.000
                Biaya Administrasi 250.000
                Biaya Bahan Bakar Kendaraan1.500.000
                Kas/Bank5.000.000

                Dengan demikian, kas kecil perusahaan tetap Rp. 7.500.000.

                Metode imprest ini dapat membantu Anda menandai perbedaan dan mendeteksi penipuan karyawan dengan lebih efisien, karena Anda membayar kira-kira jumlah uang tunai yang sama secara teratur sebelum melakukan pengisian.

                Baca juga: Berbagai Jenis Rumus Penghitungan Arus Kas

                Kesimpulan

                Kas adalah aset lancar paling likuid yang dimiliki oleh perusahaan.

                Keberadaannya sangat penting bagi bisnis besar maupun kecil karena berfungsi membiayai berbagai kegiatan operasional perusahaan.

                Menjaga kelancaran cash flow wajib dilakukan oleh pelaku bisnis. Untuk itu, Anda memperlukan software akuntansi terbaik dari Kledo yang akan memudahkan proses pelacakan, pencatatan, dan analisis kas bisnis Anda.

                Tak hanya itu, Anda bisa menyelesaikan berbagai pekerjaan cukup dari satu paltform saja. Mulai dari pembuatan faktur, manajemen stok, otomatisasi laporan keuangan, dan beragam pekerjaan lainnya.

                Jadi, tunggu apalagi? Anda bisa menggunakan Kledo gratis selama 14 hari melalui link ini.

                Annisa Herawati

                Tinggalkan Balasan

                Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

                17 + thirteen =