Mengelola stok adalah salah satu tantangan terbesar dalam bisnis retail.
Terlalu banyak stok bisa membuat modal terikat dan biaya penyimpanan membengkak, sementara stok yang terlalu sedikit berisiko mengecewakan pelanggan karena barang yang mereka cari tidak tersedia.
Inilah mengapa strategi kelola stok itu penting. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat menjaga ketersediaan barang, menghindari kerugian akibat shrinkage, serta memahami tren penjualan untuk mendukung keputusan bisnis yang lebih akurat.
Pada artikel ini, kami akan membahas 9 strategi kelola stok dalam bisnis retail untuk mengoptimalkan persediaan Anda.
5 Alasan Mengapa Pengelolaan Stok Dalam Bisnis Retail itu Penting
1. Membuat pelacakan stok lebih efisien
Manajemen stok yang baik membantu pemilik bisnis mengetahui barang apa saja yang tersedia, mana yang stoknya mulai menipis, dan mana yang berlebih.
Dengan begitu, pengelolaan stok jadi lebih terarah.
Toko retail buku yang menggunakan sistem manajemen stok bisa langsung mengecek apakah judul tertentu tersedia, berapa eksemplar yang masih ada, dan kapan perlu melakukan pemesanan ulang.
2. Mencegah overstock dan understock
Dengan mengelola stok dengan teratur, bisnis retail bisa memastikan jumlah produk di toko pas, tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit.
Misalnya, jika Anda membeli barang dagangan tapi hanya menumpuk di gudang, uang Anda jadi “terkunci” dan tidak bisa digunakan untuk hal lain.
Belum lagi biaya penyimpanan yang bisa membengkak, apalagi jika barang butuh ruang khusus.
Sebaliknya, jika stok terlalu sedikit, pelanggan tidak bisa membeli produk yang mereka cari.
Bayangkan ada pelanggan datang ke toko Anda untuk mencari barang tertentu, tapi ternyata habis.
Mereka bisa kecewa dan memilih belanja di tempat lain. Kalau hal ini sering terjadi, kemungkinan besar pelanggan ragu untuk kembali.
3. Mengurangi shrinkage dan pencurian karyawan

Manajemen stok yang baik memungkinkan Anda memantau produk dengan lebih ketat, sehingga bisa mendeteksi masalah seperti shrinkage atau hilangnya barang akibat pencurian karyawan, shoplifting, atau kesalahan administrasi.
Tanpa pencatatan stok yang rapi, Anda mungkin baru sadar barang hilang ketika sudah terlambat, yang artinya kehilangan potensi penjualan.
4. Mencegah perselisihan dengan vendor
Pencatatan stok yang akurat membantu mengurangi perselisihan dengan vendor atau supplier terkait jumlah pesanan dan pengiriman.
Bayangkan Anda memesan 50 kardus mie instan, tetapi ketika pesanan datang hanya ada 40.
Tanpa catatan stok yang baik, mungkin Anda ragu apakah salah hitung saat memesan atau memang supplier yang salah.
Namun, dengan data yang tercatat jelas, Anda bisa langsung memastikan Anda memang memesan 50, tapi yang datang hanya 40. Masalah pun cepat terselesaikan.
5. Memberikan insight tentang tren penjualan
Manajemen stok yang tepat juga memberikan insight berharga mengenai tren penjualan.
Dengan memahami produk mana yang laku keras dan mana yang kurang diminati, Anda bisa mengambil keputusan lebih tepat terkait produk mana yang perlu ditambah stoknya, dihentikan, atau bahkan dipromosikan.
Baca Juga: 10 Tips Kelola Stok Barang yang Bisa Efektif dan Mudah Digunakan
9 Strategi Efektif Kelola Stok Bisnis Retail
Bingung bagaimana cara kelola stok bisnis retail dengan benar? Coba 10 strategi ini:
1. Beri SKU unik pada setiap produk
Anda tidak bisa kelola stok bisnis retail dengan baik kalau tidak tahu barang apa saja yang ada di rak Anda.
Caranya, beri kode SKU yang berbeda-beda pada setiap variasi produk, lalu cetak pada label barcode untuk mempermudah proses pemindaian dan pembaruan stok.
Contohnya:
- Jika Anda memiliki toko sembako, labeli setiap item, mulai dari produk susu, sayuran, hingga daging olahan, agar bisa memantau penjualan dan tanggal kedaluwarsa.
- Toko handphone bisa menandai setiap model, warna, dan kapasitas memori ponsel di untuk melacak tren stok dan reorder.
Setelah itu, scan setiap produk ke sistem POS (point of sale) supaya stok otomatis ter-update.
Jika Anda mengelola banyak cabang atau juga berjualan online, hubungkan semua kanal ke sistem yang sama agar data stok selalu akurat dan mencegah toko menjual barang yang sudah habis.
2. Hitung stok secara rutin
Gunakan metode hitung stok secara fisik dan periksa apakah jumlah stok fisik sesuai dengan catatan inventaris Anda.
Lakukan ini secara berkala, terutama pada produk yang pergerakannya cepat, untuk mendeteksi kesalahan catatan atau retail shrinkage.
Contohnya, di toko sembako, Anda bisa membuat jadwal rotasi hitung stok berdasarkan jenisnya. Susu setiap Senin, frozen food setiap Selasa, dan seterusnya.
Baca Juga: Pentingnya Laporan Stok Barang bagi Bisnis dan Cara Menyusunnya
3. Terapkan demand forecasting berdasarkan data inventaris
Strategi kelola stok selanjutnya dalam bisnis retail adalah menerapkan demand forecasting atau peramalan permintaan berdasarkan data inventaris.
Jika Anda membeli stok barang hanya dengan mengandalkan perkiraan saja, maka biasanya akan muncul masalah seperti kelebihan stok barang yang tidak laku, atau malah kehabisan saat pelanggan sedang butuh.
Karena itu, gunakan tool seperti software akuntansi Kledo untuk merencanakan kebutuhan stok Anda dan memahami kapan Anda perlu memesan stok baru.
Dengan Kledo, Anda bisa melihat laporan penjualan sebelumnya dan mengetahui informasi seperti:
- Produk mana yang paling laku
- Produk yang kurang laku
- Apakah ada kenaikan penjualan pada musim liburan, akhir pekan, atau pola tertentu
Dengan ini, Anda bisa menyusun strategi stok yang lebih efektif.

4. Kategorikan dan prioritaskan produk Anda
Meski setiap toko retail perlu memiliki variasi SKU, tidak semua produk butuh perlakuan yang sama.
Ada produk yang laku keras, ada juga yang lambat terjual. Dengan mengetahui pergerakan stok, Anda bisa lebih mudah merencanakan pemesanan ulang dan mengelola stok bisnis retail secara efektif.
Gunakan analisis ABC untuk mengelompokkan produk berdasarkan nilai dan performa penjualannya:
- Prioritaskan produk Kategori A: Fokus pada produk bernilai tinggi dan cepat laku. Misalnya, snack di minimarket atau mie instan di toko kelontong.
- Pantau rutin produk Kategori B: Ini adalah produk yang memberi keuntungan stabil tapi tidak terjual secepat kategori A. Misalnya, minyak goreng impor di toko sembako.
- Pertahankan stok dasar untuk produk Kategori C: Produk penting tapi pergerakannya lambat. Contohnya, aksesori HP yang jarang dicari atau model HP lama di toko handphone, serta mixer, alat bar, atau produk musiman di toko minuman.
Dengan pengelompokan ini, Anda bisa memfokuskan waktu dan anggaran pada produk yang paling penting.
Baca Juga: 8 Strategi Marketing Efektif untuk Bisnis Retail
5. Permudah proses penerimaan barang
Apakah proses toko retail Anda dalam menerima stok baru terasa rumit? Jika iya, rapikan alur penerimaan untuk mencegah keterlambatan dan kesalahan pencatatan stok.
Caranya adalah dengan memeriksa purchase order segera setelah barang datang. Hitung jumlah barang, cocokkan dengan pesanan, dan periksa produk yang rentan rusak (misalnya sayur dan buah di toko sembako).
Sebelum memasukkan ke sistem POS, pastikan barang sesuai dengan yang Anda pesan.
Misalnya di toko handphone, periksa apakah kartu SIM, baterai cadangan, atau phone grip sesuai model dan merek sebelum masuk ke rak.
6. Tetapkan reorder point
Reorder point (ROP) atau titik pemesanan ulang adalah ambang persediaan yang menunjukkan kapan bisnis perlu memesan lebih banyak produk untuk menghindari kehabisan stok.
Software akuntansi Kledo memiliki fitur ini, yang memungkinkan Anda mengatur jumlah stok minimal.
Nantinya, ketika jumlah stok produk sudah di bawah stok minimal, Kledo akan otomatis mengirim email notifikasi.
Anda bisa memanfaatkan fitur ini untuk mencegah kehabisan stok dan menjaga kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Manajemen Persediaan Bisnis Retail: Tantangan dan Tipsnya
7. Pilih metode manajemen stok yang tepat
Setiap bisnis memiliki kebutuhan dan model operasional yang berbeda, sehingga metode manajemen stok retail yang cocok untuk toko A belum tentu cocok untuk toko B.
Karena itu, Anda perlu memilih metode yang paling sesuai dengan tantangan dan kondisi bisnis Anda.
Beberapa metode manajemen stok yang umum digunakan antara lain:
- Just-in-time (JIT): Menyimpan stok seminimal mungkin dan menerima barang hanya saat dibutuhkan. Metode ini bisa memangkas biaya penyimpanan, tetapi membutuhkan peramalan permintaan yang akurat.
- First In, First Out (FIFO): Menjual stok lama terlebih dahulu untuk mengurangi risiko kedaluwarsa. Metode ini sangat penting untuk barang yang mudah rusak.
- Last In, First Out (LIFO): Kebalikan dari FIFO, biasanya digunakan untuk barang yang tidak mudah rusak.
- Economic Order Quantity (EOQ): Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah pemesanan ideal agar bisa menekan biaya pemesanan dan penyimpanan.
Toko retail, terutama yang memiliki perputaran produk cepat, biasanya cocok menggunakan metode seperti JIT untuk menekan biaya penyimpanan, atau FIFO untuk memastikan stok lama terjual lebih dulu.
8. Tetapkan KPI (Key Performance Indicators)
KPI adalah indikator kinerja utama yang dapat diukur untuk membantu Anda mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen stok.
Pantau KPI secara rutin dan gunakan tools reporting untuk memantau metrik-metrik penting.
Contoh KPI yang bisa Anda gunakan antara lain:
- Stock turnover: Mengukur seberapa cepat stok terjual.
- Backorder rate: Menunjukkan seberapa sering barang habis dan harus dipesan ulang.
- Inventory turnover days: Rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan untuk menjual dan mengganti stok.
- Sell-through rate: Persentase stok yang berhasil terjual dalam periode tertentu.
- Order lead time: Waktu yang dibutuhkan sejak pemesanan hingga stok diterima.
- Shrinkage rate: Tingkat kehilangan stok akibat pencurian, kerusakan, atau kesalahan administrasi.
9. Gunakan safety stock

Safety stock adalah stok cadangan yang disimpan toko untuk berjaga-jaga. Fungsinya untuk mencegah kehabisan barang, terutama saat terjadi lonjakan permintaan mendadak atau keterlambatan pasokan dari supplier.
Dengan adanya safety stock, toko bisa menghindari kehilangan penjualan akibat rak kosong sambil menunggu stok baru tiba.
Baca Juga: 6 Aplikasi Stok Barang Terbaik untuk Bisnis Tahun 2025, Praktis!
Kesimpulan
Mengelola stok bisnis retail dengan efektif adalah kunci untuk menjaga kelancaran operasional sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan.
Anda bisa mulai dengan menerapkan strategi yang sudah kami tulis di atas, seperti memberikan SKU untuk setiap varian produk hingga menyiapkan safety stock.
Untuk membantu Anda, gunakan software akuntansi seperti Kledo yang dilengkapi dengan fitur manajemen persediaan, pencatatan transaksi otomatis, hingga laporan keuangan real-time.
Dengan Kledo, Anda bisa mengontrol stok lebih mudah sekaligus menjaga keuangan bisnis tetap sehat.
Ingin merasakan kemudahan mengelola stok dan keuangan dalam satu platform? Coba Kledo gratis sekarang juga!
- 9 Strategi Kelola Stok Bisnis Retail Paling Efektif - 25 September 2025
- 8 Strategi Marketing Efektif untuk Bisnis Retail - 23 September 2025
- 10 KPI Keuangan Bisnis FnB yang Harus Anda Tahu - 22 September 2025