Dalam beberapa tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan semakin meningkat.
Kesadaran ini telah memengaruhi tindakan sehari-hari masyarakat, termasuk saat berbelanja.
Bahkan menurut penelitian dari Unilever, sepertiga konsumen lebih suka brand yang peduli pada lingkungan.
Apa artinya ini bagi bisnis? Permintaan untuk produk dan kemasan atau packaging ramah lingkungan terus meningkat. Tapi, seperti apa kemasan yang ramah lingkungan itu?
Pada artikel ini, kami akan membahas apa itu packaging ramah lingkungan, keuntungan dan tantangan menerapkannya serta beberapa contohnya.
Apa itu Packaging Ramah Lingkungan?
Packaging ramah lingkungan adalah kemasan yang mudah didaur ulang dan terbuat dari bahan yang minim dampak terhadap alam.
Packaging ramah lingkungan sering kali terbuat dari bahan daur ulang. Kemasan ini juga sering disebut sebagai green atau sustainable packaging.
Intinya, packaging ramah lingkungan bertujuan untuk mengurangi jumlah kemasan produk yang dibuat.
Anda harus mempertimbangkan seluruh alur dari pengemasan produk yang sebenarnya hingga wadah yang Anda pilih untuk pengiriman.
Selain ramah untuk lingkungan, buatlah agar packaging Anda juga ramah untuk individu.
Misalnya, dengan mengurangi jumlah bahan beracun yang terkandung atau menggunakan bahan yang dapat terurai secara alami.
Baca Juga: Desain Kemasan Produk: Pembahasan Lengkap dan Proses Membuatnya
Kenapa Bisnis Anda Harus Menggunakan Packaging Ramah Lingkungan?
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa Anda harus mempertimbangkan packaging yang lebih ramah lingkungan.
1. Branding
Penelitian mengungkapkan bahwa 64% konsumen cenderung membeli dari suatu merek jika merek tersebut mendukung isu sosial.
Semakin banyak orang yang ingin tahu apa yang perusahaan lakukan untuk mengurangi jejak karbon mereka, dan ini secara langsung memengaruhi keputusan pembelian mereka.
Menggunakan packaging yang ramah lingkungan adalah salah satu cara untuk mencapainya.
Menggunakan packaging seperti ini dapat membantu lebih banyak orang terhubung dengan merek Anda dan tetap setia kepada Anda, bukan kepada pesaing Anda.
Anda bahkan bisa mempromosikan hal ini pada kemasan Anda. Misalnya, Anda dapat melabeli kemasan Anda dengan stiker “100% bisa didaur ulang”
2. Mengurangi jejak karbon

Karena kebanyakan packaging ramah lingkungan terbuat dari bahan daur ulang atau alami, Anda secara otomatis mengurangi jejak karbon Anda.
Dalam beberapa kasus, pertumbuhan alternatif alami yang Anda gunakan juga mengurangi karbon, seperti bambu.
Dengan mengurangi emisi karbon selama produksi dan mengutamakan sumber daya yang hemat energi, packaging Anda dapat berkontribusi secara nyata terhadap lingkungan.
3. Lebih banyak ruang penyimpanan
Sebagai pemilik bisnis yang ingin menggunakan packaging ramah lingkungan, Anda akan dipaksa untuk menemukan cara yang lebih kreatif untuk mendorong efisiensi.
Dimulai dari produk itu sendiri, hingga ke ruang yang dibutuhkan untuk transportasi.
Jika Anda memiliki lebih banyak ruang, Anda dapat mengirimkan lebih banyak produk, sehingga mengurangi biaya Anda.
4. Bebas racun dan alergen
Kebanyakan produk kemasan tradisional diproduksi dari bahan sintetis, yang sering kali mengandung bahan kimia.
Produk tersebut tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga bagi konsumen.
Packaging ramah lingkungan tidak beracun, dan sering kali menggunakan bahan yang dapat terurai secara alami.
Baca Juga: Jenis Kode Produksi dan Pentingnya Bagi Produk Anda
Tantangan Mengadopsi Packaging Ramah Lingkungan
1. Biaya
Saat ini, biaya penggunaan kemasan berkelanjutan lebih tinggi daripada kemasan tradisional.
Penyebabnya adalah bahan baku serta rantai pasokan yang kurang mapan, proses produksi, dan skala ekonomi yang lebih rendah.
Pertanyaan terbesarnya adalah: siapa yang akan membayar biaya tambahan ini?
Penelitian oleh Accenture menunjukkan bahwa lebih dari separuh konsumen bersedia membayar lebih untuk produk yang bisa digunakan kembali atau didaur ulang.
Meski begitu, hal ini masih mengkhawatirkan untuk industri FMCG yang beroperasi dengan margin kecil. Dalam hal ini, kenaikan harga secara keseluruhan menjadi kendala besar.
Karena itu, sebagian besar perusahaan berusaha mengurangi berat kemasan produk mereka. Dengan begitu, mengurangi limbah dan biaya pengiriman.
2. Performa kemasan
Kemasan ramah lingkungan performanya harus sama dengan kemasan tradisional. Tidak hanya untuk memenuhi ekspektasi pelanggan, tapi juga melindungi produk di dalamnya.
Jangan sampai isi produk justru cepat rusak sehingga malah menjadi food waste. Sebab, limbah produk adalah kontributor besar untuk gas rumah kaca.
Baca Juga: Jenis Kode Produksi dan Pentingnya Bagi Produk Anda
Contoh Packaging Ramah Lingkungan untuk Bisnis Anda
1. Reusable packaging
Seiring bertambahnya populasi, semakin banyak sampah berakhir di tempat pembuangan sampah.
Salah satu cara untuk membantu mengurangi hal ini adalah dengan membuat kemasan ramah lingkungan yang dapat masyarakat gunakan berulang kali.
Mungkin Anda bisa mengubah kemasan Anda menjadi sesuatu yang lain setelah digunakan. Misalnya, botol kaca yang berfungsi ganda sebagai vas.
Anda bahkan dapat mencantumkan petunjuk pada kemasan tentang cara menggunakan kemasan Anda kembali, sehingga konsumen tahu persis cara memanfaatkan bahan tersebut secara maksimal.
Contoh reusable packaging: kardus, wadah kaca, dan tas kain.
2. Plantable packaging
Kemasan yang bisa ditanam adalah cara yang bagus untuk membuat kemasan Anda lebih bermanfaat.
Beberapa perusahaan telah memelopori kemasan yang berisi benih tanaman seperti mint dan basil.

Misalnya, Pangea Organics menciptakan kemasan sabun yang berisi benih Pohon Cemara.
Cukup rendam dalam air setelah digunakan, tanam di tanah, dan tunggu benih tumbuh. Ini adalah cara baru dan berkelanjutan untuk mengurangi sampah.
3. Edible packaging
Edible packaging adalah kemasan yang bisa dimakan. Dengan kemasan seperti ini, masyarakat tidak perlu khawatir lagi terhadap limbah dan mendaur ulang kemasan.
Misalnya seperti Loliware Cups, Evoware, dan Cupfee yang membuat kemasan yang bisa dimakan dengan berbagai varian rasa.
4. Furoshiki
Baik itu sejarah atau masa depan, budaya Jepang merupakan sumber inspirasi untuk hampir semua hal, termasuk kemasan.
Meskipun orang Jepang lebih sering menggunakan Furoshiki sebagai pembungkus kado, tapi Anda bisa menggunakannya sebagai pengganti kertas kado sekali pakai.
Furoshiki adalah contoh kemasan ramah lingkungan yang sangat bagus karena kain tersebut bisa digunakan lagi menjadi topi, syal, atau bahkan tas.
5. Bioplastik
Plastik merupakan salah satu bahan yang paling berbahaya bagi lingkungan. Sementara itu, bioplastik adalah alternatif yang mirip seperti plastik, tetapi terbuat dari bahan organik.
Bioplastik terbuat dari bahan pengganti polimer, seperti tepung jagung. Karena itu, bioplastik bisa terurai secara alami dan lebih ramah lingkungan daripada plastik.
Bahan ini juga aman untuk makanan, sehingga Anda dapat menggunakannya saat mengemas produk makanan apa pun.
Baca Juga: 17 Ide Bisnis Kerajinan dari Barang Bekas yang Menguntungkan
6. Mono-material
Produk semakin canggih, dan produsen pun memilih kemasan yang banyak fungsinya seperti laminasi, pelapis, dan label untuk melindungi produk.
Inilah mengapa satu kemasan bisa terdiri dari campuran berbagai bahan. Sayangnya, daur ulang tidak dapat menangani bahan yang berbeda-beda.
Karena itulah, monomaterial atau kemasan material tunggal, memastikan bahwa Anda dapat mendaur ulang seluruh kemasan.
7. Kertas coklat
Bisnis yang menjual kado dan menawarkan jasa membungkusnya kemungkinan besar akan menggunakan banyak kertas kado.
Namun, kertas cokelat merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan karena bisa didaur ulang.
Tidak hanya itu, jika kertas tersebut terbuat dari bahan organik, kertas tersebut akan terurai jauh lebih cepat daripada kertas kado biasa.
Jika Anda ingin menambahkan sesuatu yang ekstra pada kemasan Anda, Anda bisa menambahkan stiker bisnis atau logo pada kemasan kertas cokelat.
8. Kemasan dari jamur
Jika Anda menjual barang elektronik, Anda pasti ingin memastikan barang tersebut terlindungi dari benturan dan goresan selama pengiriman.
Biasanya, bisnis akan menggunakan polistirena untuk mencegah barang pecah. Namun, perusahaan seperti Dell mulai memilih alternatif berbahan dasar tanaman.
Mereka telah memperkenalkan kemasan baru yang mengandung jamur, yang dapat terurai secara alami, tidak seperti polistirena.
9. Kardus

Kardus adalah pilihan kemasan ramah lingkungan yang bisa Anda coba. Banyak kardus yang terbuat dari bahan yang bisa daur ulang.
Kardus kokoh, harganya terjangkau, dan juga bisa terurai secara alami. Artinya, kardus lebih ramah lingkungan daripada plastik.
Kardus memang tidak terlihat menawan secara visual, tapi Anda bisa membuatnya naik kelas dengan menambahkan logo, stiker, atau label kemasan.
10. Returnable packaging
Adalah kemasan yang bisa dikembalikan kepada perusahaan. Anda bisa mencoba praktik ini dan memberikan insentif secara finansial atau dalam bentuk program loyalitas.
Perusahaan pembuat krim Straus Family Creamery menawarkan sistem seperti ini juga.
Pelanggan akan mendapatkan refund sebesar $2 dalam bentuk deposit jika mengembalikan botol, dan botol akan digunakan lima kali sebelum didaur ulang.
Baca Juga: 17 Ide Bisnis Kerajinan dari Barang Bekas yang Menguntungkan
Hindari Praktik Greenwashing dalam Packaging Ramah Lingkungan
74% konsumen mengatakan mereka bersedia membayar lebih untuk kemasan yang ramah lingkungan.
Anda bahkan bisa memenangkan hati konsumen dengan menyertakan pesan-pesan edukasi seperti kesadaran lingkungan.
Namun, beberapa merek sengaja tidak jujur dan menggunakan “greenwashing” untuk menjual merek mereka.
Greenwashing adalah teknik pemasaran di mana produk dan kemasan dibuat agar tampak ramah lingkungan padahal sebenarnya tidak.
Beberapa bentuk greenwashing termasuk menggunakan citra yang berhubungan dengan alam atau warna hijau untuk merek.
Lalu, merek juga menekankan bagaimana produk mereka mendukung kelestarian lingkungan, padahal sebenarnya tidak relevan.
Contoh dari trik semacam ini adalah melabeli merek buah apel sebagai bebas gluten atau vegan.
Perusahaan sadar bahwa pelanggan sekarang sangat peduli pada lingkungan, dan cara termudah untuk menarik mereka adalah melakukan greenwashing.
Banyak yang memonetisasi tren ini dan bahkan berbohong. Taktik ini mungkin bisa berhasil dalam jangka pendek.
Tetapi di era di mana semua serba transparan dan merek dituntut untuk jujur, taktik ini akan berbahaya untuk jangka panjang. Anda bisa mendapat denda atau kehilangan kepercayaan.
Baca Juga: Fraud Triangle: Pengertian, Elemen, dan Tips Mencegah Fraud
Kesimpulan
Membuat perubahan dalam pengemasan bisa membawa dampak besar pada perusahaan Anda, mulai dari branding, biaya, dan jejak karbon Anda.
Semakin banyak masyarakat, terutama Gen Z, mulai beralih ke merek yang peduli lingkungan.
Jangan sampai Anda ketinggalan, transformasikan produk Anda mulai dari packaging, agar lebih ramah lingkungan.
Lalu, jangan lupa untuk mencatat penjualan dengan aplikasi kasir seperti Kledo POS. Dengan Kledo POS, transaksi Anda akan tercatat secara akurat dan cepat, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penghitungan keuangan bisnis.
Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, Anda bisa coba klik tautan ini.
- 10 Contoh Packaging Ramah Lingkungan Untuk Bisnis Anda - 18 Februari 2025
- Berapa Biaya Franchise Ayam Jatinangor? Ini Rinciannya! - 17 Februari 2025
- 8 Fitur Aplikasi Kasir Retail untuk Memudahkan Bisnis - 17 Februari 2025