Dunia bisnis adalah dunia yang dinamis, sehingga kita perlu mempertimbangkan banyak hal ketika menyusun suatu strategi atau operasi. Penting bagi pelaku bisnis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya bisnis mereka, baik faktor internal dan faktor eksternal dalam mencari peluang usaha.
Kadena dalam dunia bisnis, ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan bisnis: faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah elemen-elemen yang datang dari perusahaan itu sendiri. Sementara itu, faktor eksternal adalah elemen-elemen dari luar seperti kompetisi, teknologi baru, dan aturan pemerintah.
Artikel ini akan membahas faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi bisnis serta cara memanfaatkannya untuk membuka peluang usaha.
Mengetahui Faktor Eksternal dal Proses Pengelolaan Bisnis
Faktor eksternal adalah elemen-elemen yang berada di luar lingkungan internal perusahaan dan dapat mempengaruhi jalannya suatu bisnis. Elemen-elemen ini dapat membantu kelancaran suatu usaha atau justru menjadi tantangan.
Jika Anda mengibaratkan bisnis seperti kapal yang berlayar ke suatu pulau, maka faktor eksternalnya adalah arah gerak angin, kecepatan ombak, hingga keadaan cuaca.
Faktor-faktor ini berada di luar kendali perusahaan, oleh karena itu, perusahaan harus mengawasi faktor-faktor ini untuk mengidentifikasi isu-isu yang mungkin timbul. Dengan mengambil tindakan yang tepat, perusahaan akan bisa mengurangi dampak buruk yang mungkin dapat terjadi.
Baca Juga: Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya bagi Dunia Bisnis
Pentingnya Memahami Faktor Eksternal demi Peluang Usaha
Memahami faktor eksternal sangat penting bagi setiap bisnis karena beberapa alasan:
- Inovasi: Faktor eksternal dapat menjadi sumber inspirasi untuk inovasi produk dan layanan baru.
- Perencanaan Strategis: Dengan mengidentifikasi dan menganalisis faktor eksternal, bisnis dapat mengembangkan strategi yang lebih baik untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang.
- Pengambilan Keputusan: Faktor eksternal dapat memengaruhi keputusan bisnis yang krusial, seperti peluncuran produk baru, ekspansi pasar, atau investasi.
- Mitigasi Risiko: Dengan mempelajari faktor-faktor eksternal, perusahaan dapat membuat rencana untuk mengurangi dampak negatif dari peristiwa yang tidak terduga.
Baca Juga: Analisis Peluang Usaha: Pengertian, Tahapan, dan Contohnya
Enam Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Usaha
Ada enam jenis faktor utama yang mempengaruhi bisnis: politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan kompetisi.
1. Faktor politik
Politik memberi pengaruh pada bisnis melalui keputusan dan undang-undang yang mempengaruhi hak-hak konsumen, pekerja, dan suatu usaha.
Beberapa contoh keputusan atau hal terkait dengan regulasi yang mempengaruhi bisnis adalah:
- Kebijakan gaji dan UMR
- Kebijakan perlindungan konsumen
- Properti intelektual
2. Faktor ekonomi
Ekonomi dan bisnis adalah pasangan yang tidak terpisahkan. Jika suatu usaha mendulang kesuksesan, maka ekonomi juga akan menjadi sehat. Di sisi lain, ekonomi yang kuat juga membantu perkembangan usaha.
Maka dari itu, perubahan dalam ekonomi akan membawa dampak yang signifikan dalam pengembangan bisnis.
Beberapa hal ini sangat mempengaruhi aktivitas ekonomi:
- Tingkat pengangguran
- Pajak
- Suku bunga
- Inflasi
Perubahan dalam besaran pajak, suku bunga, dan inflasi dapat berdampak pada naik dan turunnya permintaan agregat, yang berdampak pada keadaan ekonomi.
Sebagai contoh, jika pajak yang harus dibayarkan lebih rendah, maka masyarakat akan dapat menggunakan lebih banyak uang untuk kebutuhan lainnya. Hal ini berpengaruh pada permintaan pasar yang tinggi, sehingga pasar akan berlomba-lomba memenuhi kebutuhan tersebut. Lapangan pekerjaan akan tercipta, bisnis berjaya, dan ekonomi pun bersuka cita.
3. Faktor sosial
Faktor sosial mengacu pada perubahan selera konsumen, sifat, dan tingkah laku yang berdampak pada penjualan dan keuntungan usaha. Sebagai contoh, sekarang konsumen mulai memperhatikan isu-isu terkait lingkungan seperti perubahan iklim dan polusi. Hal ini mau tak mau akan membuat perusahaan jadi mempertimbangkan untuk mengadopsi solusi eco-friendly dalam produksi komoditas mereka.
Pengaruh sosial juga mencakup etika bisnis, seperti perlakuan perusahaan kepada pekerja dan konsumennya. Contoh lainnya adalah bisnis harus menyediakan produk berkualitas dengan harga yang sesuai. Mereka tidak boleh menipu konsumen dan menjual produk yang berbahaya.
4. Faktor teknologi
Semua lini usaha pasti menggunakan teknologi, mulai dari proses produksi, pemasaran, hingga layanan pelanggan. Teknologi sangat membantu perusahaan untuk menghemat waktu dan biaya sambil meningkatkan efisiensi bisnis.
Contoh penggunaan teknologi adalah penggunaan e-commerce yang semakin menjamur. Dahulu, kita harus pergi ke luar dan menempuh jarak untuk membeli barang. Dengan hadirnya e-commerce, kita sekarang hanya perlu menggunakan sentuhan jari untuk membeli barang yang kita inginkan.
Contoh lainnya adalah pemakaian internet seperti website, media sosial, iklan daring, dan sebagainya untuk keperluan pemasaran. Sekarang, pemasaran tidak hanya terbatas pada papan jalan dan area-area lokal saja. Dengan pemasaran secara daring, perusahaan dapat menjangkau lebih banyak pengguna.
5. Faktor lingkungan
Lingkungan juga menjadi faktor besar dalam operasi bisnis. Produksi barang dan jasa menjadi penyebab utama perubahan iklim, polusi, dan limbah.
Sebagai contoh, industri fashion yang terkenal menghasilkan banyak karbon dioksida berkontribusi sebanyak 8-10% dari total gas rumah kaca setiap tahunnya.
Kabar baiknya adalah sekarang banyak perusahaan yang mengadopsi solusi ramah lingkungan untuk menurunkan dampak negatif produksi pada lingkungan. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Membuat kemasan daur ulang
- Menggunakan alat yang lebih efisien
- Mengimplementasikan fair-trade
- Mengurangi jejak karbon
6. Faktor kompetisi
Faktor kompetisi mempengaruhi perubahan harga, produk, hingga strategi bisnis. Contohnya, jika perusahaan lain dengan produk yang mirip dengan produk Anda memberikan diskon untuk menarik pelanggan, maka Anda mungkin ingin menurunkan harga juga untuk tetap mempertahankan pelanggan.
Untuk menghindari dampak besar kompetitor, biasanya perusahaan akan membangun keuntungan kompetitif mereka sendiri. Contohnya dengan cara berinvestasi pada tenaga kerja yang berkualitas tinggi, memberikan layanan ekstra, serta membangun imej brand yang bereputasi.
Setelah memahami faktor eksternal dalam usaha, selanjutnya adalah memanfaatkan faktor itu untuk melihat peluang usaha yang bisa Anda jalani.
Baca Juga: 23 Ide Peluang Usaha Masa Depan yang Perlu Anda Ketahui
Cara Mengidentifikasi Peluang Usaha dari Faktor Eksternal
Untuk mengidentifikasi peluang usaha yang mungkin muncul dari faktor eksternal, Anda perlu melakukan beberapa hal ini:
Riset pasar
Kumpulkan data mengenai tren pasar, seperti barang atau jasa apa yang sedang banyak orang perlukan. Misalnya, menjelang tahun ajaran baru dimulai, permintaan terhadap alat tulis akan meningkat.
Cari tahu preferensi pelanggan potensial Anda. Misalnya, apakah siswa sekolah laki-laki cenderung menyukai alat tulis dengan warna gelap.
Lalu, lakukan analisis kompetitor. Apakah sudah ada bisnis serupa di lingkungan Anda? Apa kelebihan dan kekurangan layanan mereka?
Membuat analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) suatu bisnis atau proyek. Dengan memahami keempat aspek ini, Anda dapat menentukan peluang usaha yang paling efektif.
Untuk melakukan analisis SWOT, perhatikan langkah-langkah berikut ini:
1. Identifikasi faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang datang dari bisnis Anda. Faktor ini bisa Anda kontrol secara bebas.
- Kekuatan (Strengths): Pahami apa saja yang menjadi keunggulan bisnis Anda. Misalnya, produk yang masyarakat butuhkan, tingkat kebaruan, atau sumber daya finansial yang kuat.
- Kelemahan (Weaknesses): Pahami juga apa saja yang menjadi kekurangan bisnis Anda. Misalnya, kurangnya inovasi atau anggaran yang terbatas.
2. Identifikasi faktor eksternal
Dalam analisis SWOT, ada dua kategori yang termasuk faktor eksternal:
- Peluang (Opportunities): Kondisi eksternal juga dapat dimanfaatkan untuk menunjang pertumbuhan dan kesuksesan bisnis. Contohnya adalah perkembangan teknologi dan undang-undang yang menguntungkan.
- Ancaman (Threats): Faktor-faktor eksternal yang memberi resiko dan tantangan pada perusahaan. Contohnya adalah perubahan undang-undang, mengetatnya kompetisi, dan penurunan ekonomi.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Likuiditas Bisnis dan Tips Perencanaannya
3. Matriks SWOT
Susunlah hasil identifikasi Anda dalam bentuk matriks 2×2 seperi di atas.
Sumbu horizontal mewakili faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Sedangkan sumbu vertikal mewakili faktor eksternal (peluang dan ancaman). Isi setiap kuadran dengan hasil identifikasi Anda.
4. Analisis
Setelah membuat matriks, hubungkan kekuatan produk Anda dan bagaimana Anda bisa menggunakan kekuatan itu untuk meraih peluang. Anda juga harus bisa mengatasi kelemahan yang ada dengan memanfaatkan kekuatan. Setelah itu, minimalisir ancaman dengan kekuatan produk Anda.
Berdasarkan analisis di atas, buatlah strategi bisnis yang lengkap untuk membantu mencapai tujuan Anda.
Mempersiapkan rencana lain
Buatlah rencana lain untuk mengatasi pengaruh faktor eksternal yang mungkin akan berdampak pada bisnis Anda. Anda bisa beralih ke rencana cadangan kapan pun, sehingga Anda tidak perlu panik dan memakan waktu seandainya rencana pertama mengalami kegagalan.
Baca Juga: 12 Komponen Perencanaan Usaha dan Contoh yang Bisa Didownload
Contoh Perencanaan Produk dari Peluang Usaha yang Mempertimbangkan Faktor Eksternal
Identifikasi peluang
Misal kita mengambil contoh kenaikan kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat sebagai faktor eksternal. Tren ini adalah salah satu faktor eksternal karena alasan sosial.
Dari tren ini kita bisa mengidentifikasi beberapa peluang usaha, seperti:
- Produk makanan sehat: Makanan rendah kalori, minuman rendah gula, katering makanan sehat
- Produk olahraga dan kebugaran: Peralatan olahraga rumahan, aplikasi fitness, jasa personal trainer online.
Dari pilihan di atas, anggaplah kita memilih usaha katering makanan sehat. Langkah selanjutnya adalah melakukan riset pasar.
Riset pasar
Kenalilah target pasar Anda. Misalnya, Anda tinggal di lingkungan kos-kosan yang penghuninya adalah pekerja kantoran yang sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu luang untuk memasak. Mereka cenderung membeli makanan cepat saji atau membeli dari warung terdekat.
Baca juga: 10 Aplikasi Kasir Restoran: dari Gratis hingga Berbayar
Kembangkan konsep produk
Setelah mengenali target pasar Anda, buat konsep produk yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan mereka.
Misalnya, Anda membuat menu dua kali sehari, untuk pagi dan malam, berdasarkan kebutuhan nutrisi harian pekerja.
Pada pagi hari, pekerja kantoran memerlukan makanan yang mengenyangkan tetapi tidak membuat mereka cepat mengantuk agar bisa fokus bekerja. Lakukan riset mendalam tentang resep yang cocok untuk sarapan pagi.
Pada malam hari, pekerja kantoran menginginkan makanan yang dapat memulihkan tenaga tetapi tidak terlalu berat untuk kerja pencernaan di malam hari. Anda bisa melakukan riset tentang resep dengan memperhatikan faktor-faktor ini.
Gunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk.
Kekuatan – Bahan baku berkualitas – Nutrisi tinggi | Kelemahan – Harga jual lebih tinggi – Keterbatasan distribusi |
Peluang – Kenaikan kesadaran akan kesehatan – Peningkatan tren makanan sehat | Ancaman – Perubahan preferensi konsumen – Persaingan yang ketat |
Buat prototype
Buat sampel makanan untuk diuji. Berikan tester pada beberapa pekerja kantoran yang tinggal di perumahan Anda.
Jangan ragu untuk meminta feedback berupa masukan, saran, atau pun kritik untuk pengembangan masakan Anda. Jangan lupa untuk menanyakan informasi kontak mereka apabila mereka berkenan untuk mendapat kabar terbaru dari produk Anda.
Baca juga: Prototype Produk: Pengertian dan Cara Membuatnya
Tentukan strategi pemasaran
Anda bisa memulai pemasaran dengan cara door-to-door untuk menggaet pekerja kantoran di sekitar kompleks, tetapi mungkin hal ini akan memakan waktu.
Anda juga bisa memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan katering Anda. Buatlah poster atau konten yang menarik untuk disebarkan di media sosial.
Hitung biaya produksi dan harga jual
Lakukan analisis biaya bahan baku dan keuntungan penjualan. Anda bisa membuka paket katering sarapan dan makan malam selama sebulan dengan fitur delivery. Paket ini bisa Anda banderol dengan harga yang lebih hemat daripada hanya paket katering sarapan atau makan malam saja.
Baca Juga: 15 Keuntungan Menjadi Pengusaha yang Perlu Anda Ketahui
Kesimpulan
Membuat produk dari peluang usaha faktor eksternal membutuhkan mata yang jeli dan kegigihan dalam melihat tren pasar, kemampuan untuk berinovasi, dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan konsumen.
Dengan pemahaman yang baik mengenai faktor-faktor eksternal yang sedang berpengaruh di lingkungan, Anda bisa membuat analisis perencanaan produk yang matang dan analisis yang cermat. Sehingga, Anda dapat menciptakan produk yang sukses dan berkelanjutan.
Setelah menciptakan produk dan memulai penjualan, Anda bisa membuat kios kecil atau toko untuk menjual barang-barang Anda. Untuk membantu keperluan pencatatan transaksi, pembukuan, dan perencanaan bisnis yang lebih baik, sebaiknya Anda menggunakan aplikasi tambahan seperti aplikasi kasir.
Salah satu aplikasi kasir yang bisa Anda gunakan adalah Kledo POS. Aplikasi kasir serba bisa ini akan membantu Anda mencatat setiap transaksi hingga membuat laporan penjualan, sehingga Anda bisa fokus untuk meningkatkan kualitas produk Anda.
Tidak perlu khawatir karena Kledo POS hanya memerlukan tarif terjangkau yang cocok bahkan untuk pemula dalam bisnis sekali pun. Jika Anda tertarik, coba Kledo POS melalui tautan ini.
- Tips Membuka dan Menjalankan Bisnis Grosir yang Sukses - 15 November 2024
- 15 Tips Marketing Toko Pakaian Secara Online - 14 November 2024
- Ingin Memulai Usaha Tapi Modal Terbatas? Coba 10 Ide Ini! - 13 November 2024