Pengertian dividen yakni sesuatu yang sangat dinantikan oleh investor yang telah menanam investasi pada perusahaan tertentu. Hal ini tentunya menjadi sebuah kewajaran, mengingat tujuan utama mereka berinvestasi tak lain untuk mendapatkan keuntungan.
Perusahaan tentu mempunyai tanggung jawab untuk membagikan dividen kepada para investornya. Selain karena tanggung jawab moral, perusahaan yang mampu membayar bagian laba kepada para investor tepat pada waktunya akan mendapatkan reputasi yang baik sebagai perusahaan yang berintegritas.
Nah, informasi secara lebih lengkap mengenai dividen tersaji di bawah ini. Sila baca dengan seksama ya, Kawan Kledo!
Memahami Pengertian Dividen
Bagi Kawan Kledo yang berniat melakukan investasi surat berharga, kalian wajib paham mengenai pengertian dividen. Kenapa? Karena keuntungan yang Kawan Kledo peroleh dari investasi berbentuk dividen.
Apa itu dividen? Secara umum, dividen dapat diartikan sebagai hasil pembagian laba bersih kepada para investor pemegang saham berdasarkan seberapa banyak saham yang mereka miliki.
Nah, tidak semua laba bersih perusahaan diberikan kepada investor, ya. Laba bersih tersebut sebagian dibagikan sebagai dividen dan sebagian lainnya ditahan oleh perusahaan untuk menambah pembiayaan modal perusahaan.
Besaran alokasi pembagian laba bersih untuk dividen dan laba ditahan harus diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jadi, perusahaan tidak boleh seenaknya sendiri dalam mengambil keputusan. Perusahaan dalam mengambil keputusan harus berdasarkan hak suara para pemegang saham.
Dalam beberapa kasus, ditemukan bahwa perusahaan yang membagikan dividen justru sedang mengalami rugi. Meskipun rugi, perusahaan tersebut tetap berkomitmen untuk membayarkan dividen. Hal ini semata-mata dilakukan guna mempertahankan rekam jejak perusahaan di mata para investor.
Namun, ada pula beberapa perusahaan yang memilih tidak membayar dividen meski mampu menghasilkan laba. Perusahaan tersebut menahan laba untuk diinvestasikan kembali ke perusahaan.
Baca juga: Manajemen Modal Kerja: Manfaat, Cara Hitung, dan Tips Mengelolanya
Kapan Dividen Harus Dibayarkan?
Tak ada aturan khusus yang mengatur waktu pembayaran dividen. Kebijakan mengenai waktu pembayaran dividen disesuaikan dengan keputusan dewan direksi masing-masing perusahaan.
Dividen dapat dibayarkan pada frekuensi yang dijadwalkan seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan. Misalnya, Unilever yang melakukan pembayaran dividen triwulanan secara teratur.
Apa Beda Dividen dan Capital Gain?
Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya, pengertian dividen merupakan bagian laba yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham. Jadi, dividen merupakan laba murni yang dibagikan perusahaan.
Sedangkan, capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil selisih antara harga beli dan harga jual saham. Contohnya, harga beli saham A sebesar Rp. 6.000. Sedangkan harga jualnya Rp. 10.000. Nah, selisihnya sebesar Rp. 4.000 disebut sebagai capital gain.
Baca juga: Capital Gain: Pengertian, Jenis, Rumus, dan Cara Hitungnya
Mengapa Dividen Penting?
Bagi perusahaan, dividen dianggap penting karena dapat menjadi indikator yang menandakan perusahaan memiliki arus kas yang stabil dan mampu menghasilkan keuntungan.
Pembayaran dividen juga dapat membantu memberikan wawasan mengenai nilai intrinsik perusahaan. Sehingga perusahaan yang mampu membayar dividen dengan baik, tentu akan menarik minat investor.
Sementara bagi investor, dividen menjadi penting karena menandakan bahwa investasi yang mereka lakukan tidak merugi. Selain itu, mereka menyukai dividen karena tak ada pajak yang dikenakan atas dividen.
Yuk, Mengenal Tanggal Penting Pembayaran Dividen!
Pembayaran dividen mengikuti urutan kronologis dan tanggal penting untuk menentukan pemegang saham yang memenuhi syarat untuk menerima pembayaran dividen. Nah, di bawah ini tanggal-tanggal penting dalam pembayaran dividen:
- Tanggal Pengumuman : Dividen diumumkan oleh manajemen perusahaan pada tanggal pengumuman dan harus disetujui oleh para pemegang saham sebelum dapat dibayarkan.
- Ex-dividend date : Tanggal kadaluwarsa saham. Jadi, saham juga mempunyai tanggal kadaluwarsa ya, Kawan Kledo. Pemilik saham yang sudah kadaluwarsa tidak berhak untuk memperoleh dividen.
- Record date : Tanggal pisah batas, yang ditetapkan oleh perusahaan untuk menentukan pemegang saham mana yang berhak menerima dividen.
- Tanggal Pembayaran : Tanggal dimana perusahaan mengeluarkan pembayaran dividen kepada para pemegang saham.
Baca juga: Buyback Saham Artinya? Berikut Pembahasan Lengkapnya
5 Jenis Dividen, Apa Saja?
- Dividen Tunai yakni pembagian dividen melalui pembayaran kas tunai. Adapun dana untuk membayar dividen tunai diambil dari laba perusahaan yang menyebabkan kas perusahaan berkurang.
- Dividen Saham yaitu pembagian dividen berupa saham kepada para investor. Sehingga jumlah saham investor pun semakin bertambah. Yang perlu digaris bawahi, pembagian dividen saham ini tidak akan mengubah kapitalisasi saham. Hal ini dikarenakan perusahaan menambah jumlah saham akan tetapi mengurangi nilai ekonomis saham yang beredar.
- Dividen Properti yakni pembagian dividen berupa properti seperti tanah dan gedung. Hal ini bisa terjadi dikarenakan perusahaan mengalami kekurangan kas. Namun, dividen properti ini jarang terjadi. Selain karena repot, jenis pembagian dividen ini tak disukai oleh investor.
- Dividen Skrip yaitu dividen yang dibayarkan melalui surat perjanjian hutang antara perusahaan dan investor. Hal ini terjadi karena perusahaan belum mampu membayar dividen. Sehingga perusahaan berkewajiban membayar hutang dividen dan bunganya pada tanggal jatuh tempo.
- Dividen Likuidisasi yaitu pengembalian modal yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham. Hal ini disebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan. Sehingga perusahaan berkewajiban mengembalikan saham modal investor. Dengan demikian, perusahaan tak mempunyai hutang ke investor dan menghindari permasalahan yang mungkin saja bisa terjadi.
Bagaimana Cara Kerja Dividen?
Saat membagikan dividen kepada pemegang saham, perusahaan biasanya mengalokasikan imbalan secara proporsional relatif terhadap jumlah saham yang dimiliki.
Namun, ada beberapa situasi di mana bisnis memberikan dividen yang mengubah alokasi yang tepat, termasuk:
Umum
Dividen umum adalah ketika perusahaan membayar dividen proporsional kepada semua pemegang saham. Perusahaan sering membayar dividen umum pada jadwal reguler, seperti triwulanan atau tahunan, untuk meningkatkan daya tarik mereka kepada pemegang saham.
Preferred
Ketika perusahaan tidak ingin membagikan dividen kepada semua pemegang saham atau tidak dapat melakukannya, mereka dapat memilih dividen preferen. Hanya pemegang saham yang memiliki saham preferen di perusahaan yang menerima manfaat dari dividen preferen, sehingga pengeluaran perusahaan lebih kecil untuk menutupi dividen.
Khusus
Selain pembayaran dividen yang dijadwalkan secara teratur, perusahaan dapat memilih untuk membuat alokasi dividen satu kali yang dikenal sebagai dividen khusus sebagai hasil dari peristiwa atau periode yang sangat sukses yang menghasilkan nilai signifikan bagi perusahaan.
Baca juga: Kenali Apa Itu Nilai Intrinsik Saham Sebelum Memulai Investasi
Mengapa Perusahaan Harus Membayar Dividen Kepada Investor?
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi perusahaan membayar dividen. Alasan tersebut bisa saja diinterpretasikan secara berbeda oleh investor.
Alasan pertama yakni untuk menjaga rekam jejak dan sentimen positif dari investor. Dividen dapat menjadi alat perusahaan untuk menjaga kepercayaan investor. Dengan kepercayaan tersebut, akan berdampak positif terhadap iklim bisnis perusahaan.
Alasan kedua, pembagian dividen yang bernilai tinggi dapat menunjukkan bahwa perusahaan berjalan dengan baik dan berhasil menghasilkan laba dengan jumlah besar.
Namun, pembagian dividen dalam jumlah besar juga dapat menunjukkan bahwa perusahaan tidak mempunyai proyek investasi guna mengembangkan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan labanya untuk membayar dividen dibandingkan menginvestasikannya kembali ke perusahaan.
Perusahaan yang mempunyai catatan buruk mengenai pembayaran dividen, dapat menjadi sinyal kepada investor bahwa perusahaan tersebut tengah dalam masalah. Akan tetapi, tak semuanya berarti buruk, ya. Bisa jadi perusahaan memilih tak membayar dividen karena lebih memilih menggunakan uang perusahaan untuk mengembangkan bisnis mereka.
Misalnya, manajemen perusahaan memilih menggunakan laba perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek dengan proyeksi pengembalian tinggi yang mempunyai potensi untuk memperbesar pengembalian investor dalam jangka panjang.
Mengapa Penting untuk Memahami Akuntansi untuk dividen?
Sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan catatan keuangan yang akurat dan seimbang.
Catatan yang akurat memastikan bahwa semua nilai dalam perusahaan diperhitungkan sehingga pengambil keputusan dalam perusahaan Anda dapat bertindak berdasarkan informasi terbaru.
Entitas luar, seperti badan pengatur atau perusahaan yang sedang mempertimbangkan untuk membeli perusahaan Anda atau memasuki perjanjian kemitraan, juga dapat meminta informasi keuangan.
Menyimpan catatan yang akurat memungkinkan semua pihak memiliki pemahaman penuh tentang keuangan perusahaan Anda untuk menghindari komplikasi yang tidak perlu seperti audit pemerintah.
Bagaimana dividen mempengaruhi laporan neraca?
Saat mencatat dividen di neraca, jenis dividen yang dibayarkan memengaruhi cara Anda mencatatnya, karena dividen tunai dan dividen saham terlihat berbeda dalam catatan keuangan.
Di bawah ini adalah cara dividen tunai dan dividen saham dapat mempengaruhi neraca:
Dividen tunai di neraca
Saat memberikan dividen tunai, perusahaan melewati dua fase yang masing-masing mempengaruhi neraca dengan cara yang berbeda. Sejak perusahaan mengumumkan dividen, mereka mencatatnya dalam pembukuan sebagai kewajiban di neraca.
Kewajiban ini tetap dalam pembukuan hanya sampai mereka membayar dividen, di mana mereka membalikkan catatan kewajiban.
Ini berarti bahwa investor yang memeriksa catatan setelah pembayaran tidak melihat entri untuk pembayaran.
Setelah perusahaan melakukan pembayaran kepada klien, perusahaan harus mencatat dividen baik dalam laba ditahan maupun saldo kas.
Membayar dividen mengurangi kas perusahaan dan menggunakan laba ditahan, sehingga akuntan mendebit kedua buku sama dengan total biaya dividen.
Dividen saham di neraca
Perusahaan mungkin lebih menyukai dividen saham ketika cadangan kasnya rendah atau ketika berusaha mengurangi biaya saham perusahaan untuk meningkatkan rasio harga terhadap pendapatan (P/E) perusahaan.
Dividen saham yang meningkatkan total saham kurang dari 25% dianggap sebagai dividen kecil, sedangkan persentase dividen yang lebih besar biasanya disebut sebagai pemecahan saham.
Akuntan mengalikan persentase dividen dengan biaya per saham. Mereka mengurangi nilai yang dihasilkan dari catatan laba ditahan perusahaan dan menambahkannya sebagai kredit ke akun saham biasa.
Baca juga: Cara Investasi Saham Ini Sangat Mudah bagi Pemula, Berani Coba?
Bagaimana Cara Mencatat Akun Dividen?
Jika perusahaan Anda telah membayar dividen kepada pemegang saham, penting untuk mencatatnya dalam pembukuan Anda secara akurat.
Berikut adalah cara mencatat dividen tunai dalam catatan akuntansi Anda:
1. Tentukan rencana dividen
Baik perusahaan Anda melakukan pembayaran dividen secara teratur sebagai bagian dari rangkaian terjadwal atau menawarkan dividen khusus kepada pemegang saham, penting untuk memilih jumlah dividen yang dapat dikelola dengan aman dalam keuangan Anda saat ini.
Elemen umum yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan ukuran dividen meliputi:
Profitabilitas
Perhatian utama sebelum membayar dividen adalah profitabilitas perusahaan.
Untuk membayar dividen secara bertanggung jawab, perusahaan harus menguntungkan dan memiliki kas untuk menutupi biaya dividen.
Ekspektasi
Para pemegang saham perusahaan mungkin telah berinvestasi di perusahaan karena rekam jejak dividen atau proyeksi kinerja dividen yang kuat.
Dalam situasi ini, perusahaan dapat memilih pembayaran dividen yang lebih besar untuk memenuhi harapan pemegang saham dan mempertahankan minat saham yang tinggi untuk mempertahankan nilainya.
Dividen sebelumnya
Banyak investor memandang peningkatan pembayaran dividen secara konsisten oleh perusahaan sebagai indikator kuat dari kekuatan perusahaan, sementara penurunan ukuran dividen dapat dilihat sebagai tanda peringatan.
Untuk memproyeksikan citra yang lebih kuat, perusahaan mungkin berusaha untuk membuat putaran dividen lebih besar dari putaran sebelumnya.
Dividen masa depan
Sementara kinerja sebelumnya dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan ukuran pembayaran dividen, penting untuk mempertimbangkan putaran dividen berikutnya juga.
Peningkatan yang lebih kecil yang dapat diperbaiki lagi oleh perusahaan di babak berikutnya lebih disukai daripada dividen besar yang tidak berkelanjutan dan mengarah pada pengurangan dividen di masa depan.
Kegunaan lain
Membayar dividen hanyalah satu penggunaan untuk kas perusahaan. Perusahaan juga dapat memilih untuk menginvestasikan kembali uangnya ke dalam perusahaan di bidang-bidang seperti periklanan, perluasan penggajian, atau pembelian peralatan baru.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan menghasilkan keuntungan tambahan di masa depan, dan harus seimbang dengan potensi keuntungan dari pembayaran dividen.
2. Menerima persetujuan dewan
Untuk membayar dividen, dewan perusahaan harus menyetujui pembayaran tersebut. Anggota dewan menilai keuangan perusahaan dan dividen yang diusulkan sebelum mengadakan pemungutan suara.
Jika dewan menyetujui dividen, mereka menetapkan tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran.
Agar memenuhi syarat untuk menerima pembayaran dividen, pemegang saham harus menjadi pemilik pada tanggal pencatatan, yang berarti jika pemilik menjual saham antara tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran, pemilik asli menerima dividen, bukan pembeli.
3. Catat dividen sebagai kewajiban
Segera setelah pembayaran dividen diumumkan, daftarkan sebagai kewajiban pada catatan keuangan perusahaan dalam akun hutang dividen.
Setelah dewan menyetujui pembayaran dividen yang diusulkan dan menetapkan tanggal pembayaran, hitung total biaya dividen dengan mengalikan jumlah yang dibayarkan per saham dengan total saham yang dibayarkan.
4. Bagikan dividen
Melakukan pembayaran kepada semua pemegang saham yang memiliki saham yang memenuhi syarat pada tanggal pembayaran yang disahkan oleh dewan perusahaan.
Setelah melakukan pembayaran, perbarui akun hutang dividen dengan menghapus kewajiban dari catatan untuk menunjukkan bahwa Anda telah melunasi dividen.
5. Catat pengurangan
Dengan dikeluarkannya kewajiban dari pembukuan Anda, Anda perlu membuat catatan permanen tentang dividen. Catat biaya pembayaran dividen sama dengan perhitungan kewajiban baik dalam cadangan kas perusahaan dalam catatan aset Anda dan laba ditahan dalam catatan ekuitas.
Baca juga: 10 Asumsi Dasar Akuntansi yang Perlu Pebisnis Ketahui
Apa Itu Dividen Interim?
Dividen interim adalah pembayaran dividen yang dilakukan oleh suatu perusahaan kepada para pemegang saham selama tahun buku. Pembayaran dividen interim dilakukan sebelum laporan keuangan perusahaan dan rapat umum tahunan.
Di sisi lain, dividen final diumumkan setelah perusahaan merilis laporan keuangan dan menyetujui dividen dalam rapat umum tahunan.
Adapun karakteristik dividen interim adalah sebagai berikut:
- Dividen interim diterbitkan secara tidak teratur setiap semester, baik bulanan maupun triwulanan.
- Dividen interim dikeluarkan sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atau di antara kedua RUPST.
- Dividen interim diumumkan sebelum laporan keuangan tahunan keluar dan pendapatan akhir perusahaan ditentukan.
- Persentase dividen interim ditentukan berdasarkan laporan keuangan interim yang tidak diaudit. Ini biasanya lebih rendah dari persentase dividen final karena pendapatan akhir tidak diketahui dan risiko terlibat.
- Dewan direksi mengumumkan dividen interim. Namun, dikeluarkan setelah persetujuan pemegang saham jika perusahaan telah menghasilkan keuntungan yang baik di paruh pertama tahun buku.
- Dividen interim didanai dari laba ditahan tahun keuangan sebelumnya perusahaan.
- Dividen interim berisiko dan tidak pasti karena dapat dibatalkan jika perusahaan tidak menghasilkan laba yang memadai.
Baca juga: Laporan Keuangan Interim: Arti, Isi dan Bedanya dengan Laporan Tahunan
Kesimpulan
Nah, demikianlah artikel ini kami sajikan. Melalui artikel ini, Kawan Kledo belajar mulai dari pengertian dividen hingga alasan perusahaan membayar dividen. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Pengertian dividen yaitu pembagian hasil laba yang dilakukan perusahaan kepada investor. Dividen menjadi indikator bahwa arus kas perusahaan lancar dan mampu menghasilkan laba.
Nah, jangan lupa gabung bersama software akuntansi Kledo untuk membantu bisnis Kawan Kledo. Yuk, gabung bersama juga!
- Strategi Bisnis Online: Ini Cara Terbaik Menerapkannya - 29 Maret 2022
- Cara Terbaik Menghindari Bisnis Bangkrut, Penting! - 23 Maret 2022
- 15 Ide Bisnis Minuman Kekinian Ini Wajib untuk Dicoba, Apa Saja? - 21 Maret 2022