Sebagai seorang pebisnis, Anda dituntut untuk tahu dan paham betul mengenai pengertian ekuitas atau modal.
Mengapa?
Sebab, ekuitas merupakan komponen vital bagi perusahaan Anda. Ekuitas diibaratkan layaknya bahan bakar yang menggerakkan bisnis Anda.
Tanpa adanya ekuitas, sangat sulit bagi bisnis Anda untuk berkembang dan melangkah maju.
Itulah mengapa Anda perlu memahami ekuitas.
Lantas, apa sih sebenranya pengertian ekuitas? Mengapa ekuitas penting dan apa saja jenis-jenisnya?
Apa Pengertian Ekuitas?
Ada beberapa pendapat dari para ahli terkait pengertian ekuitas.
Pengertian ekuitas menurut Financial Accounting Standards Board (FASB) adalah residual antara aktiva perusahaan yang tersisa yang dikurangi dengan utang perusahaan.
Sedangkan PSAK memberikan pengertian ekuitas sebagai selisih antara nilai aset dan liabilitas yang menjadi hak dari pemilik dan tidak digunakan sebagai ukuran nilai jual entitas.
Sedangkan Agustin (2006) mengartikan ekuitas sebagai hak kekuasaan untuk memanfaatkan persediaan barang-barang modal.
Jadi bisa disimpulkan pengertian ekuitas adalah hak milik perusahaan yang diperoleh dari selisih nilai aset dikurangi nilai utang dan bukan menjadi ukuran nilai jual perusahaan.
Selain pengertian di atas, ekuitas juga dapat diartikan sebagai investasi yang ditanamkan pada sebuah perusahaan. Pelaku investasi tersebut dapat dari pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
Perlu diingat, bahwa nilai modal dapat berkurang lho. Pengurangan tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor misalnya kerugian yang dialami perusahan dan pengambil alihan aset oleh pemegang ekuitas.
Apabila ekuitas Anda bernilai negatif di neraca, itu merupakan alarm bahwa kondisi keuangan bisnis Anda sedang tidak sehat.
Oleh karena itu, Anda harus bijak dalam mengelola modal agar tidak ada gangguan pada finansial perusahaan Anda.
Baca juga: Belanja Modal: Pengertian, Jenis, Cara Hitung, dan Tips Mengelolanya
Mengapa Ekuitas Penting bagi Bisnis?
Ekuitas atau modal sangatlah penting bagi keberlangsungan bisnis.
Agar lebih mudah, mari kita ibaratkan perusahaan Anda sebagai kendaraan dan modal sebagai bahan bakar.
Kendaraan tentu membutuhkan bahan bakar agar bisa bergerak untuk mengantar Anda ke tempat yang Anda inginkan.
Begitu pula dengan modal. Perusahaan Anda tak mungkin bisa berkembang tanpa adanya modal.
Tak lain, modal merupakan pondasi perusahaan Anda sehingga jika pondasinya lemah, perusahaan Anda dengan mudah akan ambruk begitu saja.
Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa modal tak melulu berbentuk uang. Yap! Memang benar bentuknya tak hanya berupa uang.
Selain uang, modal bisa pula berupa tenaga, tekad, dan pikiran.
Namun, dari semua bentuk tersebut, modal berbentuk uang atau aset sangat fleksibel untuk mendukung kelancaran bisnis Anda.
Lantas, darimana Anda bisa mendapatkan modal?
1. Sumber Internal
Sumber internal merupakan modal yang Anda peroleh dari uang Anda sendiri maupun dari hasil penjualan produk atau jasa layanan Anda.
Namun, biasanya jumlah modal internal sangat terbatas sehingga menyulitkan Anda untuk mengembangkan bisnis.
2. Sumber Eksternal
Sumber eksternal merupakan modal yang diperoleh dari luar perusahaan baik melalui kreditur maupun para pemegang saham.
Umumnya, perusahaan mencari modal eksternal karena keterbatasan modal internal yang dimiliki.
Anda bisa memperoleh modal eksternal ini dari kreditur, lembaga keuanga, koperasi, maupun dari investor.
Baca juga: 10 Cara Mencari Investor untuk Pengembangan Bisnis yang Lebih Baik
Elemen-Elemen Ekuitas
Mengelola modal dengan baik merupakan bagian dari upaya menjaga kualitas dan kesehatan finansial bisnis Anda.
Itulah mengapa Anda harus memahami apa saja yang menjadi elemen ekuitas.
1. Modal Disetor
Elemen ekuitas yang pertama adalah modal disetor yakni sejumlah uang yang diserahkan oleh pemilik atau pemegang saham kepada perusahaan untuk digunakan sebagai modal pengembangan bisnis.
Ada dua jenis modal disetor yang perlu Anda pahami, yaitu:
- Modal sahan yaitu modal yang berasal dari penjualan nilai total saham.
- Agio dan Disagio. Agio merupakan selisih lebih antara nilai setoran pemegang saham dengan nilai saham. Sedangkan disagio merupakan selisish kurang antara nilai setoran pemegang saham dengan nilai saham.
2. Laba Ditahan
Laba ditahan disebut juga dengan istilah retained earnings yaitu laba yang sengaja disisihkan untuk dijadikan sebagai tambahan modal perusahaan.
Penentuan laba ditahan ini harus disetujui oleh semua pemegang modal melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
3. Modal Penilaian Kembali
Modal penilaian kembali merupakan nilai selisih antara pencatatan buku lama dengan buku baru. Ini bisa terjadi tatkala perusahaan melakukan revaluasi nilai aset mereka.
Misalnya, Anda mempunyai properti tanah dengan nilai ekonomis Rp. 1 Milyar. Pada tahun 2022, Anda ingin melakukan revaluasi aset tersebut dan ternyata tanah Anda sekarang bernilai Rp. 1,5 Milyar.
Selisih harga tanah yang baru dengan harga lama, dapat Anda masukkan ke dalam buku besar untuk meningkatkan ekuitas bisnis Anda.
4. Modal Sumbangan
Seperti namanya, modal ini diperoleh perusahaan dari hasil sumbangan atau hibah tertentu.
Secara otomatis, modal Anda pun akan bertambah tanpa harus mengeluarkan kas.
5. Modal Lain
Modal ini bisa diperoleh dari cadangan perusahaan. Pada umumnya perusahaan mempunyai dana cadangan dari hasil penyisihan keuntungan dalam kurun waktu tertentu.
Perlu diingat, bahwa tidak semua cadangan boleh diakui sebagai modal. Adapun cadangan yang termasuk modal seperti cadangan selisih kurs, cadangan modal kerja, cadangan penyusutan, dan cadangan umum.
Apa Saja Jenis-jenis Ekuitas?
Dilihat dari jenisnya, ekuitas terbagi ke dalam lima jenis. Apa saja ya?
1. Ekuitas Pemilik Saham
Jenis ekuitas yang pertama ini juga bisa disebut sebagai aset atau kekayaan bersih.
Ekuitas ini berasal dari hasil investasi pemilik dengan cara mengurangkan nilai aset dengan nilai utang perusahaan.
Pemilik bisa mengambilnya ke rekening pribadi dan biasanya ini terjadi pada usaha berskala kecil.
2. Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemegang saham merupakan nilai hasil pengurangan semua aset perusahaan dengan utang perusahaan. Kemudian selisih nilai tersebut dapat menjadi hak milik pemegang saham.
Ekuitas ini merupakan penentu kondisi keuangan bisnis Anda dan sering dijadikan sebagai bahan pertimbangan investor dalam menilai perusahaan Anda.
Adapun yang termasuk ke dalam ekuitas pemegang saham yakni modal disetor dan labah ditahan.
3. Ekuitas Rumah
Ekuitas ini bisa juga disebut sebagai nilai rumah.
Penghitungan nilai ekuitas rumah dilakukan dengan cara menilai harga jual rumah lalu dikurangkan dengan total utang hipotek yang ada.
Jenis ekuitas ini sangat berguna bagi Anda yang ingin menjual rumah.
Baca juga: 3 Tips Investasi Properti yang Wajib Dilakukan, Apa Saja?
4. Pembiayaan Ekuitas
Pembiayaan ekuitas dapat disebut juga sebagai equity financing yaitu modal yang diperoleh dari dana yang diinvestasikan oleh para investor.
Untuk memperoleh dana dari investor, lazimnya perusahaan akan menjual saham kepada meraka. Dan, nantinya investor berhak mendapatkan dividen sebagai bentuk keuntungan saham.
Tujuan perusahaan melakukan pembiayaan ekuitas yaitu untuk memperoleh sumber dana yang digunakan untuk memperluas bisnis dan menjamin investasi perusahaan.
5. Ekuitas Merk
Ekuitas merk mengacu pada nilai keunggulan merk sebuah perusahaan dan sangat berkaitan dengan brand awareness.
Jenis ekuitas ini sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak pelanggan setia yang Anda memiliki.
Semakin besar basis pelanggan setia Anda, maka akan semakin tinggi pula tingkat penjualan Anda yang nantinya akan menambah nilai ekuitas bisnis Anda.
Bagaimana Pencatatan Ekuitas di Akuntansi?
Pada laporan akuntansi, ekuitas akan dicatat pada laporan neraca dan laporan perubahan modal.
Pencatatan ekuitas di laporan neraca bertujuan untuk menunjukkan keseluruhan ekuitas perusahaan selama satu tahun akuntansi.
Selain itu, pencatatan neraca juga digunakan untuk mengetahui seberapa besar porsi ekuitas pada aset perusahaan.
Adapun pada laporan perubahan ekuitas, ini akan menunjukkan perubahan modal peruasahaan selama satu tahun akuntansi. Apakah mengalami penambahan atau justru berkurang karena perusahaan mengalami kerugian.
Guna mengatahui ekuitas bertambah atau berkurang, dilakukan dengan menghitung nilai ekuitas akhir tahun kemudian dikurangi dengan total ekuitas awal tahun perusahaan.
Kesimpulan
Ekuitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjamin kelancaran bisnis Anda.
Tanpa adanya ekuitas, Anda akan kesulitasn untuk menjalankan bisnis dan mengembangkannya ke pangsa pasar yang lebih luas.
Oleh karena itu, Anda harus bijak dalam mengelola ekuitas. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga ekuitas yakni rutin melakukan pembukuan.
Pembukuan bisa menjadi pedoman untuk memanejemen ekuitas.
Agar pembukuan lebih mudah dan cepat, Anda bisa menggunakan software akuntansi Kledo yang sudah dipercaya lebih dari 10 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Jika Anda ingin mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari Anda bisa mengunjungi link ini.
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024
- Cara Membuat RAB, Contoh, dan Download Templatenya - 8 November 2024