Apakah Anda pernah meluncurkan strategi pemasaran tapi berakhir gagal? Rasanya memang tidak menyenangkan, apalagi kegagalan ini bisa terjadi bukan satu dua kali saja.
Membuat strategi pemasaran yang efektif memang sangat menantang.
Secara mendasar, kita tahu bahwa strategi pemasaran harus fokus pada target audiens, memiliki tujuan dan obyektif, saluran yang tepat, serta harus dilacak dan dianalisis.
Namun selain itu, ada banyak sekali hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan agar strategi tersebut bisa sukses.
Artikel ini akan membahas beberapa penyebab umum dari strategi pemasaran yang gagal dan tips untuk mengatasinya.
Apa Penyebab Kegagalan Strategi Pemasaran?
1. Kurangnya keselarasan
Salah satu alasan utama mengapa strategi pemasaran Anda mungkin gagal adalah karena tidak selaras dengan tujuan bisnis, target audiens, atau proposisi nilai Anda.
Jika Anda tidak memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapai, siapa yang ingin dijangkau, dan bagaimana cara membedakan diri Anda, maka upaya pemasaran Anda akan cenderung tidak efektif.
Solusi:
Untuk mengatasinya, Anda perlu meninjau kembali rencana pemasaran Anda dan memastikannya selaras dengan:
- SMART goals (spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu),
- Buyer persona, dan
- Proposisi penjualan unik (unique selling point)
Anda juga perlu mengomunikasikan strategi Anda kepada tim dan pemangku kepentingan, serta memastikan mereka memahami dan mendukungnya.
2. Kurangnya sumber daya
Alasan umum lainnya mengapa strategi pemasaran Anda mungkin gagal adalah karena Anda tidak memiliki cukup sumber daya untuk menjalankannya.
Ini bisa berarti Anda tidak memiliki anggaran, waktu, staf, alat, atau data yang memadai untuk melaksanakan aktivitas pemasaran dan mengukur dampaknya.
Solusi:
Jika Anda menghadapi tantangan ini, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Fokus pada pemasaran yang memiliki potensi ROI (return on investment) atau pengembalian investasi tertinggi.
- Mengoptimalkan proses dan alur kerja
- Memanfaatkan otomatisasi dan alih daya
- Melacak dan menganalisis data pemasaran
- Menggunakan data yang sudah dianalisis untuk mengoptimalkan kinerja dan menjustifikasi alokasi sumber daya.
3. Kurangnya inovasi

Penyebab umum lainnya dari strategi pemasaran yang gagal adalah kurangnya inovasi.
Ini bisa berarti Anda masih menggunakan taktik pemasaran yang sudah usang atau tidak efektif, tidak beradaptasi dengan kebutuhan serta preferensi pelanggan yang berubah, atau tidak melakukan uji coba dan eksperimen dengan ide-ide baru.
Solusi:
Jika Anda mengalami masalah ini, ikuti tips-tips berikut:
- Mengadopsi pola pikir berkembang dan budaya belajar.
- Meneliti dan membandingkan praktik terbaik dari kompetitor di industri Anda, dan melihat apa yang dapat Anda pelajari dari mereka.
- Mendengarkan pelanggan dan calon pelanggan Anda, serta mengumpulkan umpan balik dan wawasan dari mereka.
- Menguji dan mengulangi kampanye serta strategi pemasaran Anda, serta mengukur hasilnya
Baca Juga: Inovasi Produk: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Contohnya
4. Kurangnya integrasi
Penyebab keempat dari strategi pemasaran yang gagal adalah kurangnya integrasi dengan aspek lain dalam bisnis Anda.
Ini bisa berarti bahwa:
- Anda tidak menyelaraskan pemasaran dengan penjualan, layanan pelanggan, pengembangan produk, atau fungsi lainnya
- Brand voice dan brand messaging tidak konsisten
- Tidak memanfaatkan kekuatan cross-selling serta kolaborasi.
Solusi:
Jika Anda masih beroperasi secara terpisah seperti di atas, Anda perlu menggantinya dan mengembangkan pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi.
Coba selaraskan pemasaran dengan perjalanan dan siklus hidup pelanggan Anda, serta pastikan Anda memberikan pengalaman yang mulus dan konsisten di setiap touchpoint.
Anda juga perlu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan tim dan departemen lain, serta memanfaatkan keahlian dan wawasan mereka.
Selain itu, lakukan juga promosi silang dan bekerjasamalah dengan merek dan influencer lain untuk memperluas jangkauan dan kredibilitas Anda.
5. Kurangnya evaluasi
Alasan kelima dan terakhir adalah kurangnya evaluasi yang tepat.
Artinya, kemungkinan Anda tidak menetapkan dan melacak metrik serta KPI pemasaran yang relevan, tidak menggunakan alat dan metode yang tepat untuk mengumpulkan serta menganalisis data, atau tidak menindaklanjuti temuan dan rekomendasi yang diperoleh.
Solusi:
Jika Anda tidak mengukur kinerja pemasaran, maka Anda akan kehilangan peluang untuk berkembang dan maju.
Berikut ini tips yang bisa Anda terapkan untuk mengevaluasi strategi pemasaran Anda:
- Tentukan dan pantau metrik serta KPI pemasaran yang paling relevan dan bermakna untuk tujuan dan strategi Anda.
- Gunakan alat dan metode terbaik untuk mengumpulkan dan menganalisis data serta menghasilkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti.
- Tindaklanjuti data dan wawasan tersebut serta gunakan untuk mengoptimalkan dan menyempurnakan strategi dan taktik pemasaran Anda.
Baca Juga: 6 Langkah untuk Evaluasi Strategi Pemasaran Digital
10 Tips untuk Mengatasi Strategi Pemasaran yang Gagal
Tidak ada pengusaha dengan strategi pemasaran yang sempurna, bahkan untuk yang sudah berpengalaman sekalipun.
Jika strategi pemasaran Anda gagal, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya:
1. Ubah pandangan Anda terhadap kegagalan
Bagaimana perasaan Anda saat mendengar kata “kegagalan”? Cemas? Takut? Sedih? Tidak harus seperti itu.
Kegagalan adalah bagian dari hidup. Kita semua mengalaminya; itu bagian dari pengalaman manusia.
Jika strategi pemasaran Anda gagal, pahamilah bahwa kegagalan berarti Anda perlu mengubah strategi, belajar lebih banyak, dan tumbuh sebagai pribadi.
Kegagalan memang tidak menyenangkan, tetapi itu bukan akhir dari segalanya. Jika kita memperlakukannya dengan benar, kegagalan adalah guru yang berharga.
Kunci membangun pola pikir positif terhadap kegagalan adalah menganggap kesalahan sebagai peluang.
Dalam konteks bisnis, memandang sebuah kesalahan sebagai kesempatan untuk berkembang akan membantu Anda bangkit kembali.
2. Segera minta maaf dan ambil tanggung jawab
Ketika terjadi kesalahan, mudah sekali menyalahkan keadaan atau orang lain. Namun, hal pertama dan paling penting yang bisa Anda lakukan saat kesalahan terjadi adalah mengambil tanggung jawab atasnya.
Segeralah minta maaf kepada orang-orang yang terlibat di departemen Anda. Mengambil tanggung jawab memang berat bagi ego, tetapi inilah faktor pembeda antara perusahaan yang berhasil pulih dari krisis PR dan yang tidak.
Dengan mengambil tanggung jawab, Anda membangun kepercayaan. Anda tidak akan kehilangan rasa hormat; justru sebaliknya, orang akan melihat bahwa Anda tidak pernah lari dari tanggung jawab.
Hal menarik lain yang terjadi saat Anda mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin adalah tim Anda akan mencontoh sikap itu.
Sebagai pemimpin, Anda juga perlu menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan untuk mengakui kesalahan mereka.
Pemimpin terbaik akan tampil untuk menerima tanggung jawab atas kegagalan timnya.
Mereka memberi contoh agar karyawan berani bertanggung jawab atas kesalahan mereka masing-masing dan diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
3. Analisis apa yang salah
Sesegera mungkin, lakukan penilaian terhadap dampak yang terjadi dan ambil langkah yang diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Hal ini bisa berupa permintaan maaf resmi dari perusahaan atau menghubungi klien maupun pelanggan secara langsung untuk berusaha memulihkan kembali kepercayaan mereka.
Setelah itu, ajukan pertanyaan penting kepada diri sendiri: Apa yang sebenarnya terjadi?
Teknik pemecahan masalah 5 Why’s dapat membantu menemukan akar penyebab dari kesalahan.
Anda mungkin akan terkejut dengan celah-celah dalam proses yang ternyata menjadi penyebab kegagalan.
Bagian ini memang menyakitkan, karena berarti Anda harus menilai dengan jujur kelalaian dalam pengambilan keputusan atau kesalahan kecil yang akhirnya menimbulkan masalah besar.
Namun, hal ini sangatlah penting. Langkah ini akan mencegah Anda mengulang kesalahan yang sama dan membantu Anda belajar dari pengalaman tersebut.
Baca Juga: Pebisnis, Ketahui 9 Penyebab Produk Tidak Laku dan Cara Mencegahnya
4. Beri lebih banyak waktu

Perlu Anda ketahui bahwa beberapa strategi seperti SEO memang membutuhkan waktu lama sebelum hasilnya terlihat.
Jika Anda sedang berinvestasi pada brand image atau mengandalkan saluran inbound traffic untuk menarik lebih banyak pelanggan, jangan langsung berkecil hati setelah hanya beberapa minggu berusaha.
Di sisi lain, beberapa strategi seperti iklan PPC seharusnya bisa langsung bekerja dan semakin efektif seiring Anda melakukan penyesuaian berdasarkan data.
Jadi, jika Anda menjalankan strategi jangka panjang, pertimbangkan untuk memberi kampanye Anda lebih banyak waktu untuk berkembang.
5. Buat strategi yang berbeda
Dunia pemasaran adalah dunia yang sangat kompetitif, terutama di ranah populer seperti content marketing dan media sosial.
Ada ribuan brand yang bersaing memperebutkan perhatian target audiens Anda, jadi apa yang membuat strategi Anda unik?
Jika Anda hanya menyampaikan hal yang sama dengan kompetitor, atau desain Anda terlihat biasa-biasa saja, kampanye Anda akan melemah.
Perbaiki hal ini dengan menyampaikan sesuatu yang unik, yang hanya bisa diungkapkan oleh brand Anda. Terkadang, ini adalah satu-satunya cara untuk menembus keramaian.
6. Tawarkan nilai yang lebih besar
Semua bentuk pemasaran memiliki tujuan akhir untuk mengadakan interaksi, entah itu berupa pelanggan yang membeli produk atau mengunjungi situs web.
Jika kampanye Anda tidak menghasilkan cukup interaksi, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu meningkatkan nilai dari penawaran.
Hal ini bisa Anda lakukan dengan memberikan diskon pada produk utama, menambahkan hadiah gratis, atau memberikan insentif lain agar audiens melakukan tindakan yang Anda harapkan.
7. Lakukan retargeting agar sesuai dengan audiens Anda
Menargetkan audiens yang terlalu umum mungkin terlihat seperti pilihan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil lebih besar. Lagi pula, Anda akan menjangkau lebih banyak orang.
Namun, hampir selalu lebih baik menargetkan audiens yang lebih kecil dengan pesan yang lebih relevan.
Jika pesan umum Anda tidak menjangkau segmen audiens yang benar-benar ingin dituju, coba mundur sejenak dan lakukan riset ulang mengenai demografi target, dan sesuaikan pesan agar sesuai dengan orang yang ingin Anda capai.
Baca Juga: Strategi Retargeting Ads untuk Meningkatkan Pendapatan
8. Segmentasikan (dan lakukan uji A/B) strategi Anda

Alternatif lain, Anda bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dengan membagi strategi ke dalam jalur yang lebih spesifik.
Misalnya, Anda bisa menargetkan satu segmen audiens di saluran utama, dan segmen audiens lain di saluran sekunder.
Anda juga bisa bereksperimen dengan berbagai jenis pesan dan media, lalu menjalankan uji A/B untuk melihat mana yang memberikan hasil lebih baik dalam kondisi terkontrol.
Dengan cara ini, Anda akan memiliki data yang lebih spesifik mengenai komponen pemasaran mana yang berhasil dan mana yang tidak.
9. Selaraskan taktik individual Anda
Strategi pemasaran bekerja paling efektif jika setiap taktik menjadi bagian dari satu sistem besar, bukan berdiri sendiri.
Tinjau kembali bagaimana taktik pemasaran terbaru Anda mendukung strategi secara keseluruhan.
Hal ini bisa membantu mengidentifikasi masalah pada suara brand, arah strategi, maupun peluang promosi silang yang terlewat.
Usahakan agar semuanya tetap terhubung satu sama lain semaksimal mungkin.
10. Coba strategi baru (atau perluas skala)
Jika tidak ada dari strategi tersebut yang berhasil dan Anda merasa strategi yang dijalankan tidak efektif, hentikan dan coba pendekatan baru.
“Pendekatan baru” ini bisa berarti strategi yang sama dengan sudut pandang (atau anggaran) yang berbeda, atau strategi yang benar-benar berbeda.
Ini tidak selalu berarti strategi lama tidak berguna, tetapi menandakan Anda perlu memusatkan perhatian ke hal lain, setidaknya untuk sementara waktu.
Strategi pemasaran jarang sekali sukses total atau gagal total. Bahkan jika kinerja Anda baik, akan selalu ada faktor di luar kendali serta peluang penting untuk belajar dari kesalahan.
Sebaliknya, meski kinerja buruk, Anda selalu memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan memulai kembali.
Cobalah berbagai pendekatan ini saat memodifikasi strategi pemasaran yang sudah ada, dan pada akhirnya Anda akan mampu membentuk strategi yang lebih sesuai dengan audiens serta lebih efektif sejak awal.
Selalu ada hal baru untuk dipelajari, dan selalu ada cara untuk menjadi lebih baik.
Baca Juga: 25 Kesalahan Pemasaran Online yang Harus Dihindari
Kesimpulan
Membuat strategi pemasaran yang efektif adalah hal yang menantang bagi perusahaan mana pun.
Untuk membuat strategi pemasaran yang berhasil, diperlukan adaptasi dan optimisasi yang berkelanjutan.
Untuk menunjang strategi pemasaran Anda, gunakan tool modern seperti aplikasi kasir Kledo POS yang akan membantu operasional bisnis Anda dengan pencatatan transaksi, kustomisasi struk, pelaporan penjualan, serta pengelolaan inventaris.
Selain itu, Kledo POS juga terintegrasi dengan software akuntansi Kledo, sehingga Anda bisa
Jika Anda tertarik, Anda bisa klik tautan ini untuk mencobanya.
- 5 Penyebab Strategi Pemasaran Gagal dan Tips Memperbaikinya - 25 Agustus 2025
- Tips Negosiasi Supplier yang Terbukti Ampuh, Apa Saja? - 22 Agustus 2025
- 7 Strategi Pemasaran Produk Anak yang Sukses - 21 Agustus 2025