Business Model Canvas: Cara Mudah Menyusun Business Plan

Cara Mudah Menyusun Business Plan

Business Model Canvas (BMC), atau dalam bahasa dapat diartikan sebagai Bisnis Model Kanvas, adalah suatu alat yang luar biasa dalam membantu Kawan Kledo memahami model bisnis secara langsung dan terstruktur.

BMC akan mengahasilkan informasi terkait pelanggan yang akan Kawan Kledo layani, proporsi nilai dalam bisnis yang dijalankan, dan bagaimana bisnis menghasilkan uang nantinya. Hebatnya lagi, Kawan Kledo bisa menggunakan BMC ini untuk lebih memahami bisnis yang akan dirintis, berikut para kompetitor di sekitar.

Bisnis Model Kanvas merupakan kerangka kerja penyusunan strategi yang banyak dikenal untuk mendefinisikan start up. Dalam penerapannya, BMC disusun untuk memberikan penjelasan, nilai, dan visualisasi, serta mengubah model bisnis, sehingga kinerja yang dihasilkan oleh start up diharapkan menjadi lebih maksimal. Tentu saja, model bisnis ini bida diterapkan untuk start up apapun tanpa terbatas sektor bisnis tertentu.

Tentang Business Model Canvas

Contoh Business Model Canvas milik UBER
Contoh Business Model Canvas milik UBER – https://designabetterbusiness.com/

Bisnis Model Kanvas merupakan salah satu dari sekian banyak model bisnis yang berkembang di dunia. Penerapan model bisnis sendiri adalah bagian dari strategi awal dalam menjalankan sebuah bisnis. Model bisnis akan mengatur keseluruhan bagian dari manajemen bisnis, di mulai produksi, distributor, hingga pelayanan kepada konsumen. Secara sederhana, model bisnis bisa diartikan sebagai suatu proses yang harus dilalui perusahaan dalam menciptakan value dan mendapatkan keuntungan dari value yang telah diciptakan, secara berkelanjutan.

BMC pertama kali dikembangkan oleh Alexander Osterwalder, yang dipopulerkan melalui bukunya dengan judul Business Model Generation. Pada dasarnya Business Model Canvas ini diperuntukkan membantu UMKM atau start up dalam memetakan dan melakukan analisa terhadap model bisnis yang digunakan. Dengan diaplikasikannya BMC, Kawan Kledo dapat memilah aspek bisnis yang paling layak sebagai strategi bisnis untuk dijalankan. Oh iya, Bisnis Model Kanvas memiliki 9 (sembilan) elemen strategi manajemen yang dirangkai dalam bentuk virtual chart.

Manfaat Business Model Canvas

BMC ini tidak hanya populer dikalangan perusahaan besar, tetapi juga untuk para entrepreneur dan intrapreneur dalam memetakkan, menganalisis, memvalidasi, dan melakukan modifikasi atas model bisnis yang sudah ada. Terdapat beberapa manfaat utama dari menerapkan Bisnis Model Kanvas, menurut Arry Rahmawan dalam blognya, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Fokus. Tatanan lebih fokus berdasar urutan masing-masing elemen dari BMC, model bisnis yang diajukan juga menjadi lebih jelas. Hal tersebut dapat dirasakan perbedaannya, ketimbang membuat business plan dengan banyak halaman, tetapi tidak ada isinya.
  2. Fleksibel. BMC mudah dimodifikasi karena sifatnya yang sangat fleksibel, namun tetap memberi pandangan secara menyeluruh terkait model bisnis yang akan diajukan.
  3. Transparansi. Model bisnis ini bisa dengan mudah digunakan untuk mengkomunikasikan visi dan gambaran menyeluruh kepada relasi tim, sehingga lebih mudah dimengerti, berikut dalam penerapannya.

Elemen Busniness Model Canvas

Business Model Canvas
Business Model Canvas – https://businessmodelgeneration.com/

Dalam bukunya, Alexander Osterwalder mencoba untuk menjelaskan suatu framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang ada dalam model bisnis. Memang, apabila dilihat sekilas, BMC ini sangatlah sederhana. Elemennya saling mengalir antara yang satu dengan yang lainnya, menuju ke elemen penting berikutnya dalam bisnis. Terdapat 9 (sembilan) elemen yang harus dipersiapkan untuk menyusun strategi bisnis yang layak, menurut Alexander Osterwalder, melalui Business Model Canvas, yaitu:

1. Customer Segments (Segmentasi Pelanggan)

Elemen pertama yang harus diperhatikan dalam Bisnis Model Kanvas ini adalah menentukan pelanggan yang akan menjadi target dari bisnis. Biar lebih spesifik lagi terkait pelanggan, coba jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

Siapa yang akan menjadi konsumen Kawan Kledo? Coba deskripsikan orang yang ingin Kawan Kledo pecahkan masalahnya! Bagaimana karakteristik orang-orang tersebut? Apa yang mereka rasakan, pikirkan, dan lakukan?

Kebanyakan bisnis tidak memberikan hasil yang diharapkan karena segmentasi pelanggannya tidak terdefinisikan dengan jelas. Jadi, cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sangat detail. Dan, hal yang perlu Kawan Kledo lakukan adalah melakukan survey pasar. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam survey calon pelanggan, seperti melakukan wawancara sekilas dan pengamatan lapangan.

2. Value Proposition (Proposisi Nilai Pelanggan)

Jika sudah menentukan segmentasi pelanggan dengan jelas, pada elemen ini Kawan Kledo harus menjabarkan keunggulan dan pembeda bisnis dibanding kompetitor.

Proposisi nilai yang dimaksud adalah keunggulan produk, serta poin-poin manfaat yang Kawan Kledo tawarkan kepada pelanggan yang sudah disegmentasikan. Biar lebih spesifik lagi terkait proposisi nilai, coba jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

Solusi apa saja yang Kawan Kledo tawarkan kepada pelanggan atas permasalahan mereka? Apa hal yang menarik dari solusi tersebut? Kira-kira pa yang membuat pelanggan tertarik, memilih, mau membeli, dan menggunakan produk dari Kawan Kledo?

Tulis sebanyak-banyaknya jawaban value proposition yang sekiranya Kawan Kledo persiapkan sebagai obat atas masalah yang dihadapi konsumen. Nah, setelah menemukan jawaban, hubungkan value proposition ini dengan customer segments.

3. Channels Business Model Canvas

Masuk elemen yang ketiga, yaitu channels atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai saluran. Untuk elemen ini, Kawan Kledo harus berfokus pada apa cara yang akan Kawan Kledo tempuh untuk bisa menyampaikan produk hingga sampai ke tangan konsumen. Kawan Kledo juga bisa menggunakan konsep framework AIDA (Attention – Interest – Desire – Action) untuk tahap awal penentuan channels. Kemudian, tambahkan bagaimana proses pengiriman produk, baik barang atau jasa, kepada pelanggan.

Misal untuk menarik pelanggan di era digital ini, Kawan Kledo bisa memanfaatkan fitur pada media sosial. Untuk platform yang banyak digunakan orang, buatlah iklan semenarik mungkin. Menggunakan jasa paid promote akun tertentu juga tidak ada salahnya kok. Selain itu, pada Facebook, Kawan Kledo bisa memanfaatkan FB Ads, atau bahkan Google Adwords.

Dengan penggunaan channels yang tepat, value proposition baru bisa tersampaikan kepada customer segments. Tentu saja beda customer segments biasanya channels yang dipakai juga berbeda ya, Kawan Kledo. Jadi, ada baiknya Kawan Kledo memikirkan dengan baik channels yang akan digunakan untuk bisnisnya. Penentuan channels ini sangat berpengaruh kepada keberhasilan bisnis Kawan Kledo lho.

4. Customer Relationship (Hubungan Pelanggan)

Setelah memahami cara terbaik untuk menyampaikan produk kepada pelanggan melalui elemen channels, Kawan Kledo harus memikirkan cara mempertahankan hubungan baik dengan customer segments. Menjalin ikatan baik dengan pelanggan itu penting ya Kawan Kledo. Hal ini juga terkait cara berkomunikasi dengan pelanggan potensial, bagaimana mereka dapat memberikan pengaruh terhadap bisnis yang Kawan Kledo jalankan, untuk menjadi marketing tak langsung. Oh iya, perlu adanya pengawasan yang ketat juga dalam berbisnis, agar pelanggan tidak mudah berpaling ke kompetitor hanya karena jalinan hubungan kurang baik.

Elemen ini sangat berhubungan dengan bagaimana cara Kawan Kledo berinteraksi untuk menjaga loyalitas pelanggan. Terlebih apa langkah yang akan diambil untuk mempertahankan hubungan setelah transaksi berakhir, dalam memastikan kepuasan konsumen atas value yang telah ditawarkan.

5. Revenue Stream (Sumber Pendapatan)

Dalam elemen revenue stream, Kawan Kledo harus memikirkan berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition yang Kawan Kledo tawarkan. Elemen ini merupakan elemen paling vital di antara yang lain, karena terkait dengan pendapatan dari pelanggan. Tentu saja, Kawan Kledo harus mengelola revenue stream dengan baik untuk meningkatkan pendapatan bisnis.

Hal paling penting dan detail yang tidak boleh terlewat adalah adanya koneksi sangat jelas antara revenue stream atas value proposition, dan customer segments sebagai pihak yang membayar. Jangan sampai ada komponen yang tidak dimanfaatkan dengan maksimal pada bisnis Kawan Kledo ya!

6. Key Resource (Sumber Daya)

Kalau elemen yang key resource ini, lebih kepada hal-hal penting yang harus dimiliki, agar value proposition bisa diberikan kepada customer segments dan key activities dapat berjalan semestinya. Poin-poin yang termasuk dalam key resource di antaranya adalah physical assets (fasilitas pabrik, gedung, mesin, kendaraan); intellectual (brand, hak paten, copyright, database perusahaan, data private perusahaan); human (tenaga kerja, buruh); dan financial (sumber daya keuangan perusahaan kas, bank, deposito, giro).

Dalam Bisnis Model Kanvas, key resource ini berisi daftar sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki oleh bisnis Kawan Kledo. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung key activities demi terwujudnya value proposition yang sudah direncanakan.

7. Key Activities (Aktivitas yang Dijalankan)

Sudah ada elemen key resource? Untuk dapat mencapai value proposition, tentu saja harus melakukan tindakan dong ya? Kegiatan dalam memproduksi barang atau jasa inilah yang dimaksudkan dalam elemen key activities. Hal penting yang dalam key resource adalah menghasilkan proposi nilai yang baik dan kompetitif dalam suatu produk (baik barang maupun jasa), untuk sampai di tangan customer segments. Aktivitas ini juga tergolong vital, karena ketika key activities tidak dilakukan dengan maksimal, value proposition yang dihasilkan tidak akan begitu baik.

Kategori kegiatan dalam elemen ini di antaranya production (aktivitas membuat, merancang, mengirimkan produk); problem solving (aktivitas operasi dalam penyedia jasa, misal konsultan atau rumah sakit); platform network (tempat bertemunya dua atau lebih sektor usaha, untuk saling berinteraksi atau membangun network).

8. Key Partners (Kerjasama)

Dalam berbisnis Kawan Kledo tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa bantuan relasi. Daripada menjalankan dan mengembangkan komponen bisnis sendiri, lebih baik menjalin relasi dengan pihak yang sudah expert dalam bidangnya. Posisi dalam elemen key partners ini bermanfaat untuk tercapainya efisiensi dan efektivitas atas key activities yang telah dibuat. Dengan kata lain, key partners ini berisi tentang daftar relasi kunci di luar organisasi yang dapat mendongkrak key activities, sehingga dapat menghasilkan value proposition untuk ditawarkan kepada customer segments, dengan lebih kompetitif lagi.

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Elemen yang tidak kalah penting dalam mengembangkan bisnis, selain delapan elemen di atas, adalah masalah struktur pembiayaan bisnis. Cost structure ini berhubungan dengan rincian biaya-biaya terbesar yang harus dikeluarkan, untuk melakukan key activities, dalam menghasilkan value proposition kepada customer segments. Pengelolaan pembiayaan yang baik akan membuat bisnis Kawan Kledo menjadi lebih hemat, serta dapat meminimalkan risiko kerugian. Dengan begitu penentuan value proposition untuk ditawarkan kepada customer segments juga akan lebih baik. Yang perlu diperhatikan, pemetaan biaya ini pada cost stucture harus hati-hati ya, Kawan Kledo!

Kesimpulan

Apabila Kawan Kledo kebingungan dalam menyusun business plan yang tepat dan mudah, Business Model Canvas bisa dijadikan pilihan. Kawan Kledo tinggal mengisi bagian dalam kanvas hingga membentuk strategi bisnis yang mumpuni.

Hal tersebut dapat dijadikan dasar untuk memulai bisnis. Sudah punya business plan tapi belum ada modal? Lho, banyak bank yang memfasilitasi UKM pinjaman modal, baik bank konvensional maupun syariah. Caranya? Ajukan saja ke bank yang dipilih dong. Tapi jangan asal pilih ya, Kawan Kledo. Baca dulu lebih lengkapnya pada artikel Kata Siapa Mengajukan Pinjaman Modal UKM Susah? Yuk Coba Prosedur Berikut Ini!

UKM sudah berhasil dijalankan, tapi bingung manajemen keuangannya, apalagi dalam mengatur struktur biaya? Tenang, ada Kledo yang siap membantu permasalahan Kawan Kledo.

Selain manajemen bisnis, sebagai software akuntansi berbasis Cloud, Kledo juga siap menyajikan informasi terkait dengan laporan keuangan dan analisis bisnis Kawan Kledo secara real time. Gunakan Kledo secara gratis dengan masa trial selama 14 hari yuk! Cara daftarnya klik di sini ya, Kawan Kledo. Selamat menggunakan Kledo :).

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirteen + 19 =