Content Mapping: Pengertian dan Langkah Membuatnya

content mapping banner

Ingin membuat atau menyempurnakan strategi konten bisnis Anda? Anda bisa mencoba memulainya dari content mapping. Mengapa content mapping?

Jika dilakukan dengan benar, content mapping dapat membantu Anda mengatur konten yang Anda butuhkan secara efisien. Jadi, Anda bisa membuat konten yang mendukung prospek, calon pembeli, dan pelanggan saat mereka berinteraksi dengan merek Anda.

Dengan peta konten, upaya pemasaran konten Anda akan lebih terarah, dan lebih mungkin membuahkan hasil.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu content mapping dan bagaimana Anda bisa membuatnya sendiri.

Apa Itu Content Mapping?

Content mapping atau pemetaan konten adalah proses memetakan konten yang ada dan yang akan datang, agar selaras dengan berbagai tahapan perjalanan pelanggan/customer journey.

Dengan pemetaan ini, Anda akan menyesuaikan konten dengan kebutuhan dan pain point pelanggan. Untuk membuat pemetaan, Anda perlu mengetahui siapa pembeli Anda dan informasi apa yang mereka butuhkan.

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam perjalanan pelanggan dan ilustrasi kebutuhan serta pain pointnya:

  1. Awareness: Selama tahap ini, orang menjadi sadar bahwa mereka memiliki masalah tertentu yang perlu mereka pecahkan. Misalnya, atap rumah mereka bocor atau rusak, dan mereka perlu memperbaikinya.
  2. Consideration: Di tahap pertimbangan ini, orang-orang mulai mencari solusi untuk memecahkan masalah mereka. Misalnya, mencari perusahaan yang menyediakan berbagai jasa perbaikan atap.
  3. Decision: Di tahap terakhir ini, orang-orang memutuskan apakah mereka jadi membeli atau tidak. Dan jika iya, dari siapa mereka akan membeli. Misalnya, memanggil perusahaan A dan menjadwalkan inspeksi atap.
kledo pos 1

Baca Juga: Customer Profiling: Pengertian, Strategi, dan Cara Membuatnya

Kenapa Harus Melakukan Content Mapping?

Karena, content mapping akan membantu Anda:

Memahami customer journey

Membuat peta konten mengharuskan Anda untuk memahami pengalaman pelanggan saat mereka mulai mengenal merek Anda.

Anda akan mengidentifikasi titik masalah dan prioritas mereka, berempati dengan pola pikir mereka, memahami pertanyaan mereka, dan mengerti kebutuhan mereka.

Proses ini tidak hanya akan membantu Anda memetakan konten dengan cara yang lebih mendukung pelanggan, tetapi juga memandu semua upaya pembuatan dan penyebaran konten Anda.

Memastikan Anda memiliki konten untuk setiap tahap

Content mapping memastikan bahwa konten Anda saling berhubungan, melengkapi, dan memperkuat satu sama lain. Selain itu, proses ini memastikan bahwa konten Anda menjawab pertanyaan dan pertimbangan pelanggan di setiap tahap tertentu.

Misalnya: Apa itu Content Marketing? Berikut Pembahasan Lengkap dan Tipsnya

  • Dalam tahap awareness, Anda bisa membuat konten yang membantu pelanggan memahami permasalahan dengan lebih baik, memotivasi mereka untuk mengatasinya, dan memberi mereka harapan bahwa ada solusi yang tersedia.
  • Pada tahap consideration, Anda bisa membuat konten yang menunjukkan bahwa ada lebih banyak cara dan opsi untuk permasalahan mereka.
  • Pada tahap decision, Anda memberi mereka info yang mereka butuhkan untuk meyakinkan dan memberi tahu mereka mengapa mereka harus memilih untuk membeli dari Anda. Misalnya seperti perbandingan produk dan social proof (ulasan produk Anda dari orang lain).

Mengetahui adanya gap pada konten

Dengan memetakan konten yang sudah ada, secara alami Anda akan menemukan gap konten (topik yang belum Anda bahas, tapi akan sangat berguna bagi audiens).

Lalu, Anda bisa membuat konten terkait topik tersebut untuk memberi seluruh informasi yang konsumen Anda butuhkan untuk membeli.

Menghemat sumber daya

Perencanaan konten yang efektif akan membantu Anda menghemat waktu, uang, dan tenaga untuk bereksperimen dengan ide yang mungkin akan gagal.

Ketika Anda mengetahui apa yang pelanggan inginkan, Anda bisa menyesuaikan konten dengan kemauan mereka.

Content mapping membuat Anda tidak perlu lagi menerka-nerka apakah konten yang Anda buat akan cocok dengan pelanggan, dan menghindarkan Anda dari konten yang mungkin tidak bisa membantu Anda mencapai tujuan.

Baca Juga: Media Promosi: Pengertian, Jenis, Tips Memilih, & Mengukur Efektifitasnya

Bagaimana Cara Memulai Content Mapping?

content mapping 1

1. Mengidentifikasi target audiens

Sebelum Anda dapat membuat peta konten, Anda perlu mengidentifikasi target audiens Anda. Dengan kata lain, Anda perlu memahami siapa yang ingin Anda jangkau dengan konten Anda.

Dalam marketing, Anda bisa mencapainya dengan menciptakan buyer persona: representasi fiktif dari seseorang yang sesuai dengan target pasar Anda. Persona ini mencakup elemen seperti:

  • Demografi: Meliputi faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, keluarga, lokasi geografis, serta tingkat pendidikan dan pendapatan audiens target Anda.
  • Tujuan dan Nilai: Anda juga dapat mempertimbangkan tujuan dan nilai pribadi audiens saat membuat persona pembeli.
  • Kebiasaan Membeli: Bagian ini memberi tahu kapan, di mana, dan jumlah yang dibelanjakan pelanggan saat membeli suatu produk.
  • Peran Profesional: Anda juga bisa mencantumkan detail terkait pekerjaan pelanggan, industri tempat mereka bekerja, dan ukuran perusahaan.
  • Tantangan: Buyer persona juga bisa mencakup tantangan, ketakutan, dan kekhawatiran yang pelanggan alami selama proses pembelian.

Tips: lakukan riset pasar

Pemasar sering membuat kesalahan dengan mengira mereka mengetahui semua hal tentang target audiens mereka.

Salah satu cara tercepat untuk mencari tahu audiens, dan memahami apa yang tidak Anda ketahui adalah bicara dengan mereka.

Caranya adalah:

  • Lakukan wawancara: Wawancarai orang-orang yang sesuai dengan target audiens Anda untuk mengetahui masalah apa yang mereka hadapi, topik apa yang mereka minati, dan solusi seperti apa yang mereka cari.
  • Selenggarakan focus group: Adakan diskusi dengan individu-individu yang sesuai dengan deskripsi target audiens Anda. Ajukan pertanyaan yang sama kepada mereka dan biarkan mereka memikirkannya, lalu catat informasi yang tampaknya paling berkesan.
  • Lihat diskusi daring: Baca diskusi daring terkait dengan industri Anda untuk mempelajari apa yang target audiens Anda pikirkan dan bicarakan.
  • Bicaralah dengan tim yang langsung menangani pelanggan: Hubungi perwakilan penjualan dan dukungan pelanggan perusahaan Anda. Cari tahu apa yang pelanggan/calon pelanggan khawatirkan, dan pertanyaan apa yang mereka ajukan.
  • Survei pelanggan yang sudah ada: Jika bisnis Anda sudah memiliki pelanggan di pasar yang ingin Anda targetkan, kirimkan survei kepada mereka melalui email. Pelajari lebih lanjut tentang mereka dan pengalaman mereka dengan produk atau layanan Anda.

Baca Juga: Riset Pasar: Pengertian, Tujuan dan Langkah Melakukannya

2. Membuat konten sesuai customer journey

content mapping 2

Langkah berikutnya adalah menentukan tahap-tahap spesifik yang pelanggan lalui sebelum melakukan pembelian dari bisnis Anda.

Untuk setiap tahap, Anda perlu mencantumkan:

  • Situasi pelanggan: Masalah atau kendala apa yang mereka hadapi? Sumber daya apa yang mereka miliki?
  • Pertanyaan yang pelanggan ajukan: Jawaban apa yang sedang mereka cari? Jawaban apa yang mereka butuhkan tetapi belum terpikir untuk ditanyakan?
  • Jenis konten yang paling sesuai: Berdasarkan situasi pelanggan dan pertanyaan yang mereka miliki, jenis konten apa yang paling baik untuk menyampaikan informasi yang mereka butuhkan?

Kira-kira seperti inilah customer journey Anda di setiap tahapannya:

Awareness

Katakanlah target audiens Anda sedang mengalami kebocoran atap. Saat ini, mereka ingin mempelajari lebih lanjut tentang kebocoran atap, mengapa bisa terjadi kebocoran, dan cara memperbaikinya.

Mereka mungkin bertanya kepada tetangga, membaca artikel, atau memposting pertanyaan di forum.

Beberapa pertanyaan yang mungkin mereka miliki pada tahap ini meliputi:

  • Bagaimana cara memperbaiki atau menambal atap yang bocor?
  • Bagaimana cara mencegah atap bocor?
  • Berapa biaya pemeriksaan atap?

Untuk kasus ini, Anda bisa membuat beberapa jenis konten seperti postingan blog atau video edukasi yang menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Misalnya, seperti panduan memasang terpal pada atap atau cara mengajukan klaim ke perusahaan asuransi mereka.

Consideration

Pada tahap ini, audiens mempertimbangkan opsi untuk memperbaiki atap mereka yang bocor. Mungkin mereka mempertimbangkan untuk memperbaikinya sendiri, atau mereka mencari berbagai perusahaan perbaikan atap.

Mereka biasanya mengajukan pertanyaan ini:

  • Haruskah saya memperbaiki atap yang bocor sendiri?
  • Apa yang harus dicari dari perusahaan perbaikan atap?

Pada tahap ini, konten yang relevan mungkin mencakup panduan terperinci untuk membantu mereka memilih solusi yang tepat untuk masalah kebocoran atap. Misalnya, Anda bisa membantu meyakinkan bahwa yang terbaik adalah menyewa seorang profesional untuk memperbaiki atap mereka.

Decision

Begitu mencapai tahap keputusan, orang-orang siap untuk melakukan pembelian. Yang mereka butuhkan hanyalah sedikit dorongan untuk terus maju dan melakukannya.

Beberapa pertanyaan yang mungkin perlu dijawab pada tahap ini meliputi:

  • Apa yang membuat perusahaan perbaikan atap Anda lebih baik daripada perusahaan sejenis lainnya di daerah saya?
  • Berapa biaya layanan Anda?
  • Berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk memperbaiki atap saya?

Ada banyak jenis konten yang dapat membantu dalam tahap ini. Namun, satu opsi yang sering digunakan adalah landing page tempat Anda menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin menghalangi orang untuk membeli dari perusahaan Anda.

Anda juga bisa menambahkan FAQ, demo, ulasan, demo produk, dan konsultasi gratis pada konten Anda.

3. Membuat katalog konten

Setelah melakukan peninjauan, Anda bisa mencatat dan mengorganisir semua konten yang ada. Katalog bisa membantu Anda memberikan tagar dan kategori pada setiap konten dan mempersiapkan konten baru untuk mengisi gap yang ada.

Untuk setiap konten dalam katalog, Anda bisa menambahkan keterangan seperti berikut:

  • Judul
  • Tautan produk
  • Kategori
  • Jenis konten
  • Tanggal pembuatan dan publikasi
  • Tahap perjalanan pelanggan
  • Kualitas konten

4. Memetakan konten

Begitu katalog konten Anda siap digunakan, Anda bisa memasangkan setiap konten dengan tahapan customer journey yang relevan.

Biasanya, pemasar profesional menggunakan diagram untuk mengatur konten. Dengan diagram ini juga, mereka menganalisis konten-konten Anda akan cocok di tahap mana saja.

Anda juga dapat merevisi konten yang tidak sesuai dengan tahap mana pun dalam perjalanan pelanggan. Setelah memetakan konten Anda, Anda dapat meningkatkan perencanaan konten dan strategi pemasaran Anda.

5. Menilai kinerja konten Anda saat ini

content mapping 3

Gunakan alat analisis web untuk membantu Anda mengumpulkan data tentang kinerja konten Anda dan menemukan di mana orang-orang mengakhiri perjalanan mereka selama proses pembelian.

Jika pelanggan melihat halaman produk, tetapi hanya sedikit yang menambahkan produk ke keranjang mereka, konten pada halaman tersebut kemungkinan tidak memadai.

Misalnya, Anda mungkin merasa deskripsi produk dan testimonial yang panjang kurang bermanfaat di sini. Anda dapat memilih untuk menggantinya dengan bagian detail produk yang singkat, peringkat bintang, dan ulasan khusus produk.

Baca Juga: Strategi Produk: Pengertian, Manfaat, Tahapan, dan Contohnya

6. Menemukan dan mengisi gap pada konten

Setelah Anda memiliki peta konten, Anda akan segera menemukan celahnya. Cari tahu di mana Anda memiliki kebocoran terbesar dalam pengalaman Anda dan periksa konten yang dimaksudkan untuk mengatasi bagian perjalanan tersebut.

Misalnya, apakah Anda kehilangan lebih banyak pelanggan selama tahap awareness atau saat mereka semakin dekat dengan tahap ecision? Dari sana, buat strategi untuk memperbaiki celah penting bagi bisnis terlebih dahulu, lalu ulangi dan optimalkan.

Saat memutuskan apa yang harus diprioritaskan, fokuslah pada tindakan yang sekiranya akan memberikan dampak terbesar. Tanyakan pada diri Anda:

  • Persona mana yang memiliki customer lifetime value tinggi tetapi konten Anda belum melayani mereka?
  • Apakah ada tahapan perjalanan pelanggan yang kurang berkembang dibandingkan yang lain?
  • Apakah Anda memanfaatkan saluran fisik dan digital, atau Anda hanya mengandalkan blog?

Menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan membantu Anda memprioritaskan di mana harus memulai.

7. Membuat perencanaan

Peta konten Anda akan memberi Anda informasi mengenai peta jalan pengembangan konten Anda.

Setelah mengetahui apa yang sedang Anda kerjakan dan di mana letak kesenjangannya, Anda dapat memprioritaskan dan membuat kalender editorial.

Terus selaraskan upaya pemasaran konten Anda dengan sasaran bisnis Anda dan ukur kinerja konten yang Anda tambahkan ke pustaka konten Anda.

Baca Juga: Rencana Pemasaran (Marketing Plan): Manfaat, Tujuan, Jenis & Contoh

Kesimpulan

Dari artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa content mapping adalah strategi penting untuk memastikan bahwa konten Anda sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda.

Untuk menunjang efektivitas strategi konten Anda, pastikan Anda telah memberikan yang terbaik kepada pelanggan melalui program loyalitas dan personalisasi. Keduanya bisa Anda berikan jika memiliki data pelanggan dan penjualan yang tepat.

Nah, di sinilah Kledo POS bisa membantu Anda. Sebagai aplikasi kasir yang serba bisa, Kledo POS tidak hanya mampu mencatat transaksi dan mengelola inventaris, tetapi juga membantu mengelola data-data di atas dengan mudah.

Dengan begitu, strategi konten dan bahkan keseluruhan bisnis Anda bisa menjadi lebih efektif.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Kledo POS melalui tautan ini!

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ten − four =