Pengertian Strategi Cakupan Pasar, Cara Memilih, & Contohnya

strategi cakupan pasar banner

Pernah mendengar istilah strategi cakupan pasar atau market coverage?

Bayangkan Anda pergi ke toko kelontong dan menemukan snack kesukaan Anda di sana, di setiap rak, di setiap lorong, dan di rak kasir juga.

Sekarang, bayangkan jam tangan mewah yang cuma tersedia di salah satu butik eksklusif di jantung kota besar, dan hanya satu satunya toko tersebut di kota itu, sehingga terkesan sangat terbatas.

Inilah yang disebut dengan dua strategi cakupan pasar yang berbeda, dan memahami hal ini bisa membantu bisnis Anda menjadi lebih sukses.

Apa Itu Strategi Cakupan Pasar?

Strategi cakupan pasar (market coverage) adalah strategi yang menentukan seberapa luas produk atau layanan Anda tersedia bagi target audiens.

Strategi ini memastikan bahwa pesan Anda sampai kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan melalui saluran yang tepat.

Market coverage mencakup di mana produk dijual, kepada siapa dijual, dan bagaimana produk tersebut ditawarkan kepada pelanggan.

Bayangkan Anda adalah seorang nelayan dan semua ikan di laut adalah pelanggan yang Anda inginkan. Karena itu, Anda melempar jaring yang cukup lebar untuk menangkap semua ikan itu.

Dasar menentukan strategi cakupan pasar

Untuk membuat strategi cakupan pasar, ada beberapa hal yang perlu bisnis lakukan atau pertimbangkan, yaitu:

  • Analisis Pasar: Untuk menentukan sejauh mana iklan sebuah produk atau layanan seharusnya menjangkau pasar
  • Faktor Ekonomi: Bisnis juga mempertimbangkan faktor ekonomi seperti daya beli pelanggan dan tren budaya saat menganalisis pasar.
  • Kesesuaian Produk: Menganalisis kesesuaian produk dengan pasar.

Secara sederhana, market coverage menjadi dasar dalam membangun strategi pasar dan merencanakan langkah-langkah berdasarkan hal tersebut.

Selanjutnya, keputusan ada di tangan bisnis: apakah ingin menjangkau seluruh pasar atau hanya berfokus pada bagian tertentu saja.

Misalnya, bisnis kecil dengan sumber daya terbatas mungkin hanya menargetkan pemasaran dan iklannya pada segmen pasar tertentu.

Sebaliknya, bisnis besar dengan sumber daya melimpah bisa menargetkan untuk menjangkau berbagai segmen pasar.

kledo banner 3

Baca Juga: Market Positioning: Pengertian, Strategi, dan Contohnya

Jenis-Jenis Strategi Cakupan Pasar

Berikut adalah 3 strategi cakupan pasar yang berbeda, beserta kelebihan, kekurangan, contoh, serta faktor yang memengaruhi dalam memilih strategi ini:

1. Undifferentiated Marketing

Strategi ini juga terkenal sebagai mass marketing, yaitu ketika seluruh pasar dipandang sebagai satu kesatuan.

Fokusnya adalah pada kebutuhan umum semua pelanggan tanpa membeda-bedakan.

Karena itu, bisnis menggunakan satu jenis strategi marketing mix dan menerapkannya ke seluruh pasar.

Artinya, hanya ada satu jenis produk/layanan yang ditawarkan untuk semua pelanggan.

Kelebihan

  • Biaya produksi, distribusi, inventori, dan transportasi lebih rendah karena adanya economies of scale.
  • Biaya iklan dan pemasaran juga lebih rendah karena bisnis tidak melakukan pemasaran khusus untuk segmen tertentu.
  • Tidak ada biaya riset pemasaran karena perusahaan tidak mengalokasikan sumber daya untuk penelitian dan perencanaan yang mendalam.

Kekurangan

  • Namun, dengan menawarkan satu produk/layanan yang sama untuk seluruh pasar, kebutuhan spesifik kelompok tertentu bisa terabaikan sehingga menimbulkan ketidakpuasan pelanggan.
  • Tingkat persaingan juga tinggi karena banyak perusahaan yang masuk ke pasar yang sama, sehingga profitabilitas menurun.

Contoh

  • Perusahaan pasta gigi: hampir semua menawarkan produk dengan manfaat yang mirip, hanya sedikit yang memiliki varian khusus seperti untuk anak-anak atau pasien.
  • Produk kebutuhan pokok seperti beras, gandum, garam, dan air minum dalam kemasan.

2. Differentiated Marketing

Strategi differentiated marketing adalah ketika perusahaan berfokus pada segmen pasar yang berbeda dan memberikan penawaran khusus untuk setiap segmen.

Di sini, bisnis menyesuaikan strategi pemasaran yang berbeda untuk menargetkan berbagai segmen pasar.

Meski pasar terdiri dari banyak segmen, perusahaan dapat memilih hanya beberapa segmen yang mereka anggap paling potensial.

Strategi ini mengikuti pendekatan segmentasi pasar, yang membagi pasar berdasarkan faktor demografis, psikografis, geografis, dan lainnya.

Perusahaan dapat menggunakan tiga pendekatan utama:

  • Menawarkan produk melalui saluran distribusi yang berbeda.
  • Memodifikasi atau memperbarui produk sesuai kebutuhan segmen.
  • Memberikan jenis layanan yang berbeda untuk segmen tertentu.

Kelebihan

  • Membantu bisnis lebih fokus pada kebutuhan pelanggan, sehingga penjualan bisa meningkat.
  • Dengan memahami kebutuhan pelanggan dan menawarkan produk/layanan sesuai keinginan mereka, perusahaan bisa membangun loyalitas pelanggan.
  • Peningkatan penjualan berdampak positif pada profitabilitas.

Kekurangan

  • Namun, biaya produksi dan manufaktur meningkat karena produk yang dibuat lebih beragam.
  • Kampanye pemasaran dan riset terkadang tidak memberikan hasil yang benar-benar akurat.
  • Perusahaan juga harus meluncurkan kampanye iklan yang berbeda untuk setiap segmen, yang meningkatkan biaya pemasaran.

Contoh

  • Perusahaan penyedia jaringan seluler menawarkan berbagai paket data yang berbeda, misalnya 4G atau 5G hanya di wilayah tertentu.
  • Hotel dan restoran menawarkan paket berbeda, misalnya paket khusus untuk pelajar, keluarga, atau menu platter daging.

Baca Juga: Mengetahui Apa itu Market Size, Cara Hitung, dan Meningkatkannya

3. Concentrated Marketing

strategi cakupan pasar 1

Strategi concentrated marketing berfokus hanya pada satu bagian tertentu dari pasar.

Perusahaan terlebih dahulu mengidentifikasi target pasar mereka, kemudian mengarahkan seluruh upaya pemasaran hanya pada segmen tersebut.

Tujuan dari strategi ini adalah menguasai sebagian besar pangsa pasar pada segmen kecil yang dipilih.

Strategi concentrated marketing sangat bermanfaat bagi bisnis kecil dengan modal dan sumber daya terbatas.

Kelebihan

  • Membantu perusahaan lebih memahami kebutuhan pelanggan dan membangun posisi yang kuat di segmen pasar tertentu.
  • Dapat menurunkan biaya melalui economies of scale dengan cara melakukan spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan transportasi.
  • Berpotensi memberikan ROI (Return on Investment) yang tinggi.

Kekurangan

  • Namun, strategi ini berisiko besar. Jika segmen pasar yang dipilih berhasil, perusahaan bisa meraih keuntungan besar. Sebaliknya, jika segmen tersebut gagal, brand bisa kehilangan segalanya.
  • Masalah juga muncul ketika kompetitor kuat masuk ke pasar dan mengambil sebagian besar keuntungan.

Contoh

  • Penjahit dan pedagang sayur yang fokus melayani komunitas tertentu.
  • Startup e-commerce yang menggunakan media sosial untuk menargetkan hanya satu segmen pasar.
  • Keyboard mekanikal khusus untuk coder, programmer, dan gamer enthusiast, yang bersedia membayar harga tinggi untuk kualitas tertentu.

Baca Juga: Jenis Teknik Marketing Berdasarkan Jenis Bisnis dan Tips Melakukannya

Cara Memilih Strategi Cakupan Pasar yang Tepat

Memilih strategi cakupan pasar yang tepat merupakan keputusan krusial bagi sebuah bisnis karena berdampak langsung pada kemampuan mereka dalam menjangkau dan melibatkan audiens target secara efektif.

Berikut adalah faktor-faktor utama yang perlu Anda pertimbangkan dalam menentukan strategi yang sesuai:

1. Analisis target audiens

Lakukan analisis mendalam tentang target audiens, termasuk demografi, psikografi, perilaku, dan preferensi mereka.

Pahami kebutuhan, keinginan, serta masalah utama mereka untuk menentukan strategi cakupan pasar yang paling sesuai dengan karakteristik tersebut.

2. Pahami peta persaingan (competitive landscape)

Evaluasi kondisi persaingan dalam industri Anda. Pelajari bagaimana kompetitor memposisikan diri serta strategi cakupan pasar yang mereka gunakan.

Identifikasi celah atau peluang yang bisa memengaruhi pilihan strategi Anda.

3. Tentukan tujuan bisnis

Definisikan tujuan bisnis dengan jelas, lalu sesuaikan dengan strategi cakupan pasar.

Misalnya:

  • Jika tujuan Anda adalah memaksimalkan pangsa pasar, maka pilih undifferentiated marketing.
  • Jika ingin mendiferensiasikan penawaran, gunakan differentiated marketing.
  • Jika ingin menguasai niche tertentu, pilih concentrated marketing.

Baca Juga: Evaluasi Bisnis: Arti, Tujuan, Fungsi, Metode, Tahapan, dan Contohnya

4. Cek ketersediaan sumber daya

strategi cakupan pasar 2

Nilai sumber daya yang tersedia, seperti anggaran, SDM, teknologi, dan kapabilitas pemasaran.

Setiap strategi membutuhkan tingkat investasi dan alokasi sumber daya yang berbeda.

Jadi, pastikan Anda memiliki kapasitas yang cukup untuk menjalankan dan mempertahankan strategi tersebut.

5. Analisis potensi pertumbuhan

Tinjau potensi pertumbuhan dari segmen pasar target. Pertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tren pasar, dan tingkat permintaan.

Analisis ini membantu Anda menilai peluang ekspansi dan profitabilitas di tiap segmen pasar.

6. Analisis risiko

Identifikasi risiko yang terkait dengan masing-masing strategi, misalnya volatilitas pasar, loyalitas pelanggan, atau tingkat kejenuhan pasar.

Timbang tantangan yang mungkin muncul dan bandingkan dengan potensi keuntungan yang bisa Anda raih.

7. Pertimbangkan fleksibilitas dan adaptabilitas

Pertimbangkan skalabilitas dan kemampuan adaptasi dari strategi cakupan pasaryang Anda pilih.

Pastikan strategi tersebut dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan bisnis di masa depan, perubahan kebutuhan pelanggan, dan dinamika pasar.

Fleksibilitas memungkinkan Anda melakukan penyesuaian saat bisnis berkembang.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, bisnis dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam memilih strategi cakupan pasar.

Ingat bahwa strategi terbaik dapat berubah seiring waktu, sejalan dengan perkembangan bisnis maupun kondisi pasar.

Evaluasi dan penyesuaian secara berkala akan membantu menjaga efektivitas strategi sekaligus memastikan tetap selaras dengan tujuan bisnis Anda.

Baca Juga: Strategi Positioning Adalah Hal Penting dalam Pemasaran Produk

Contoh Strategi Cakupan Pasar

Coca-Cola – Undifferentiated Marketing

strategi cakupan pasar 3

Coca-Cola menggunakan strategi undifferentiated marketing dengan menargetkan pasar massal melalui pesan universal tentang kebahagiaan dan kesegaran.

Perusahaan ini berusaha menjangkau audiens luas dengan branding dan kampanye iklan yang konsisten, menyasar konsumen dari berbagai usia dan latar belakang.

Apple – Differentiated Marketing

Apple menerapkan strategi differentiated marketing dengan menargetkan segmen pasar tertentu.

Mereka menawarkan berbagai lini produk seperti iPhone, MacBook, dan Apple Watch, yang masing-masing disesuaikan untuk segmen pelanggan dengan kebutuhan dan preferensi berbeda.

Pesan pemasaran dan fitur produk Apple difokuskan untuk tiap segmen, sehingga menciptakan basis pelanggan yang loyal.

Tesla – Concentrated Marketing

Tesla menggunakan strategi concentrated marketing dengan fokus pada niche market kendaraan listrik.

Mereka mengalokasikan sumber daya untuk menghasilkan mobil listrik berkualitas tinggi sekaligus membangun brand image yang berkelanjutan.

Dengan menyasar konsumen yang peduli lingkungan serta menghargai inovasi dan teknologi, Tesla berhasil memposisikan diri sebagai pemimpin di industri kendaraan listrik.

Nike – Kombinasi Differentiated dan Concentrated Marketing

Nike mengombinasikan strategi differentiated marketing dan concentrated marketing.

Di satu sisi, mereka menargetkan berbagai segmen pelanggan seperti atlet, penggemar kebugaran, dan individu yang peduli fashion.

Namun, fokus utama mereka tetap pada niche tertentu: sepatu dan pakaian olahraga.

Kampanye pemasaran Nike menonjolkan aspek performa dan gaya, sehingga berhasil menarik perhatian audiens target mereka.

Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana bisnis dapat mengadopsi strategi market coverage yang berbeda untuk menjangkau audiens target secara efektif.

    Pemilihan strategi sangat bergantung pada faktor-faktor seperti karakteristik audiens, tingkat persaingan, tujuan bisnis, serta ketersediaan sumber daya.

    Baca Juga: Mengetahui Tugas Marketing dan Parameter Keberhasilannya

    Kesimpulan

    Memilih strategi cakupan pasar yang tepat sangatlah penting bagi bisnis untuk menjangkau target audiens dan berinteraksi secara efektif.

    Mungkin di awal terlihat rumit, tapi begitu Anda memahaminya, strategi ini bisa menjadi senjata yang ampuh.

    Saat Anda hendak meluncurkan produk baru, memasuki pasar niche, atau mencoba menjadikan diri sebagai pemimpin industri, strategi cakupan pasar yang tepat bisa membantu.

    Selain strategi di atas, bisnis akan lebih mudah sukses jika mencatat keuangan dan memantaunya dengan tepat dan akurat.

    Gunakan software akuntansi Kledo untuk membantu pengelolaan keuangan bisnis Anda dengan fitur pelaporan keuangan, pembuatan faktur, pembayaran, pencatatan biaya pengeluaran, stok dan inventori, dan masih banyak lagi.

    Jadi, tunggu apa lagi? Coba Kledo sekarang lewat tautan ini!

    salsabilanisa

    Tinggalkan Komentar

    nine + 17 =