Audit laporan keuangan adalah pemeriksaan laporan keuangan perusahaan secara profesional, tujuannya untuk memastikan isi yang terkandung dalam laporan tersebut akurat dan benar-benar merefleksikan posisi dan kegiatan finansial perusahaan.
Agar netral dan objektif, audit biasa dilakukan oleh pihak ketiga seperti Kantor Akuntan Publik (KAP).
Audit laporan keuangan ini sangatlah penting, karena stakeholder menentukan keputusan investasi mereka dari dokumen ini.
Baca artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui kapan bisnis Anda wajib melakukan audit laporan keuangan dan berapa tarif jasa yang diperlukan.
Kapan Bisnis Anda Wajib Melakukan Audit Laporan Keuangan?

Audit laporan keuangan bertujuan memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK/PSAK).
Di Indonesia, sebuah perusahaan wajib diaudit jika memenuhi salah satu kondisi berikut (mengacu pada PP No. 71/2010, UU PT, aturan OJK, dan ketentuan Bapepam-LK):
1. Perusahaan Publik / Emiten
Perusahaan yang telah go public atau dalam proses penawaran umum WAJIB diaudit setiap tahun.
2. Perusahaan dengan Aset atau Omzet Besar
Mengacu pada ketentuan pemerintah, perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit jika memiliki:
- Total aset ≥ Rp 50 miliar, atau
- Total omzet ≥ Rp 50 miliar per tahun.
(Tertera dalam beberapa regulasi sektor, termasuk PMK untuk industri tertentu.)
3. Perusahaan yang Menghimpun Dana dari Masyarakat
Termasuk:
- Lembaga keuangan
- Fintech tertentu
- Koperasi simpan pinjam berskala besar
- Dana pensiun
- Asuransi
- Bank
Semua WAJIB diaudit secara berkala sesuai peraturan OJK.
4. Perusahaan yang Menerima Dana dari Pemerintah
Penerima hibah pemerintah atau pengelola dana publik sering diwajibkan memiliki laporan audit sebagai bentuk pertanggungjawaban.
5. Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) atau PMDN Tertentu
Pada praktiknya, banyak perusahaan PMA diwajibkan audit oleh pemilik saham / kantor pusat luar negeri untuk konsolidasi.
6. Perusahaan yang Diwajibkan oleh Kreditur atau Investor
Bank, lembaga keuangan, dan investor sering mensyaratkan audit sebelum memberikan pendanaan.
Bagaimana Dengan Perusahaan Kecil (Small Entity)?
Di Indonesia, UMKM atau perusahaan kecil secara umum tidak wajib diaudit kecuali:
- Diminta oleh pemegang saham (melalui RUPS), atau
- Diminta oleh Kreditur / Bank, atau
- Diminta oleh Pemerintah atau Regulator (tergantung sektor), atau
- Untuk kebutuhan internal, misalnya meningkatkan tata kelola atau mempersiapkan ekspansi bisnis.
Ini berbeda dengan negara tertentu (seperti Australia) yang mengatur “large vs small proprietary company”.
Di Indonesia, pengelompokan seperti ini tidak dipakai dalam konteks audit.
Kewajiban Audit untuk Perusahaan dengan Kepemilikan Asing
Jika perusahaan kecil dimiliki oleh perusahaan asing, biasanya audit tetap diwajibkan untuk keperluan konsolidasi laporan keuangan perusahaan induk.
Regulasi Indonesia tidak mewajibkan secara langsung, tetapi praktik bisnis internasional membuat audit menjadi standar.
Baca Juga: Audit Laporan Keuangan: Tahapan, Manfaat, dan Batasan
Berapa Tarif Jasa Audit Laporan Keuangan?
Sebenarnya, hampir tidak ada tarif baku tetap untuk audit laporan keuangan. Biayanya juga berbeda-beda tergantung beberapa faktor.
Berikut ini merupakan informasi mengenai tarif jasa audit laporan keuangan yang harus Anda ketahui:
1. Faktor penentu biaya audit
Beberapa faktor utama yang memengaruhi besar kecilnya tarif jasa audit laporan keuangan adalah:
- Ukuran perusahaan: Mencakup omzet, aset, struktur dan perusahaan
- Kerumitan operasional / transaksi: Misalnya, perusahaan yang memiliki banyak cabang dan transaksi lintas negara tentunya akan dikenakan biaya lebih tinggi.
- Risiko audit: Semakin tinggi risiko kesalahan yang mungkin besar, semakin banyak prosedur audit yang perlu dilakukan.
- Reputasi & ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP): KAP besar (misalnya Big Four) memiliki tarif yang lebih mahal.
- Lokasi geografis: Auditor mungkin akan mengenakan biaya tambahan untuk transport/akomodasi jika harus kunjungan lapangan.
- Jumlah jam kerja dan level auditor: Level auditor, entah itu junior atau senior juga memengaruhi biaya.
2. Estimasi kisaran biaya tarif audit laporan keuangan di Indonesia
Kisaran biaya tarif audit laporan keuangan di Indonesia berbeda-beda tergantung ukuran perusahaan.
Misalnya, perusahaan mikro (yang beromzet rendah) mungkin perlu mengeluarkan Rp20-Rp30 juta per tahun audit.
Sementara itu, perusahaan kecil mungkin perlu mengeluarkan Rp35 hingga Rp60 juta per tahun audit.
Perusahaan besar berbeda lagi, mereka bisa menghabiskan lebih dari Rp120 juta per tahun audit.
Gambar di bawah ini berasal dari situs web resmi salah satu KAP di Indonesia yang menginginkan tarif audit laporan keuangan pabrik minimal Rp 25 juta/tahun, dan untuk perusahaan dagang/jasa Rp 20 juta/tahun.

3. Tarif jasa auditor
Beberapa penelitian dan sumber profesional menyebutkan bahwa tarif jasa auditor biasanya dihitung berdasarkan tingkat jabatan dan lokasi KAP.
Acuannya:
- Partner (Jabodetabek): Tarifnya bisa mencapai sekitar Rp 1.500.000 per jam. Tarif ini tinggi karena partner bertanggung jawab atas kualitas audit dan penandatanganan laporan.
- Manajer Audit: Tidak selalu dicantumkan secara spesifik, namun umumnya berada di bawah partner. Biasanya berkisar ratusan ribu hingga sekitar satu juta rupiah per jam, tergantung kompleksitas proyek.
- Senior Auditor: Menurut beberapa KAP, tarifnya berada di kisaran Rp 150.000 – 400.000 per jam. Senior biasanya menangani pekerjaan lapangan dan supervisi awal.
- Junior Auditor: Memiliki tarif terendah, sekitar Rp 100.000 – 200.000 per jam. Mereka fokus pada prosedur audit dasar seperti pengujian bukti dan dokumentasi.
4. Standar perhitungan audit
IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) memiliki acuan umum untuk menghitung biaya audit.
Salah satu formula yang digunakan adalah: Rp 242.750 × jumlah jam kerja audit.
KAP biasanya menambahkan faktor risiko, kompleksitas, serta margin perusahaan untuk menentukan total fee akhir.
Baca Juga: Kenali Berbagai Istilah Audit dalam Laporan Keuangan Berikut Ini
Manfaat Audit Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah alat penting untuk menyampaikan informasi keuangan secara standar, namun hanya bermanfaat jika disajikan dengan akurat.
Audit berfungsi meyakinkan pihak eksternal bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar dan bebas dari kesalahan material.
Selain itu, audit memiliki berbagai manfaat tambahan, antara lain:
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pemasok: Laporan keuangan yang diaudit membuat mitra bisnis merasa lebih aman bekerja sama dengan perusahaan.
- Memastikan kepatuhan terhadap regulasi: Audit membantu perusahaan tetap mematuhi aturan pemerintah, OJK, perpajakan, dan ketentuan lain sehingga terhindar dari sanksi dan kerusakan reputasi akibat ketidakpatuhan.
- Membantu perusahaan menemukan peluang peningkatan kinerja: Auditor adalah pihak independen yang memahami industri dan perusahaan, sehingga dapat memberikan perspektif baru untuk meningkatkan efisiensi operasional.
- Mengungkap peluang perbaikan fungsi akuntansi: Auditor dapat merekomendasikan penggunaan software akuntansi, perbaikan alur kerja (workflow), hingga peningkatan kompetensi staf untuk membuat proses akuntansi lebih efektif.
- Mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal dan memberikan rekomendasi: Pengendalian internal yang kuat dapat mengurangi risiko kecurangan dan kesalahan.
Baca Juga: Tahapan Proses Audit Akuntansi dan Hal yang Harus Diperhatikan
Keterbatasan Audit Laporan Keuangan
Meskipun audit direncanakan dan dilaksanakan dengan baik sesuai Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), audit tetap memiliki batasan.
Opini wajar tanpa pengecualian berarti laporan keuangan “bebas dari salah saji material”, bukan berarti 100% tanpa kesalahan.
Konsep materialitas sangat penting dalam audit. Materialitas adalah batas toleransi kesalahan yang tidak akan memengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan.
Selama perencanaan audit, auditor menetapkan tingkat materialitas berdasarkan:
- Aspek kuantitatif (besaran bisnis, nilai transaksi), dan
- Aspek kualitatif (sifat kesalahan atau risiko tertentu).
Selain materialitas, beberapa keterbatasan audit lainnya meliputi:
- Audit tidak memeriksa setiap transaksi satu per satu: Untuk efisiensi waktu dan biaya, auditor menggunakan metode pengujian berbasis sampel. Artinya, auditor tidak memverifikasi seluruh data, melainkan bagian yang mewakili keseluruhan populasi.
- Auditor hanya memberikan opini atas laporan keuangan, bukan menyusun laporan tersebut: Tanggung jawab penyusunan laporan keuangan tetap berada pada manajemen perusahaan.
- Risiko kecurangan tidak selalu dapat terdeteksi sepenuhnya: Meski auditor wajib menilai risiko fraud, kecurangan yang terencana dan dilakukan oleh pihak internal seperti kolusi masih bisa lolos dari pengujian audit.
Baca Juga: Mengenal Prosedur Audit Keuangan dan Tahapannya dalam Bisnis
Apa yang Terjadi Jika Perusahaan Gagal dalam Audit Laporan Keuangan?
Banyak pemilik bisnis baru menyadari pentingnya audit setelah mereka gagal dalam proses audit.
Jika auditor menemukan bahwa laporan keuangan tidak akurat, dimanipulasi, atau terdapat ketidaksesuaian yang besar, maka perusahaan bisa menghadapi konsekuensi serius, antara lain:
- Sanksi hukum atau administratif, terutama bagi perusahaan yang berada di bawah pengawasan OJK, Kementerian Keuangan, atau sektor yang diatur ketat.
- Kerugian finansial, baik berupa denda, biaya perbaikan laporan, maupun potensi penghentian layanan oleh bank atau investor.
- Kerusakan reputasi, yang berpengaruh langsung pada kepercayaan pemegang saham, investor, bank, mitra usaha, dan publik.
- Penilaian risiko yang lebih tinggi di masa depan, sehingga akan sulit memperoleh pendanaan atau pinjaman.
Untuk menghindari hal ini, audit harus menjadi bagian dari perencanaan rutin tahunan.
Pastikan fungsi keuangan dan pembukuan selalu mutakhir, akurat, dan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK/PSAK).
Jika tidak memiliki staf internal yang kompeten, perusahaan dapat mempertimbangkan outsourcing penyusunan laporan keuangan kepada konsultan atau KAP yang berpengalaman.
Dengan begitu, seluruh proses audit dapat berjalan lebih lancar dan akurat tanpa harus menambah staf tetap.
Baca Juga: Mengenal Standar Audit di Indonesia dan Dunia Internasional
Cara Mempersiapkan Audit Perusahaan Anda
1. Mulai dari perencanaan
Catat tanggal penting, periode audit, dan deadline penyampaian dokumen. Pastikan tim akuntansi memahami apa saja yang harus disiapkan untuk setiap tahap audit.
Jika staf internal belum mampu menyusun laporan keuangan yang sesuai standar audit, minta bantuan profesional lebih awal sebelum terjadi masalah.
2. Pastikan pembukuan dan catatan keuangan selalu terbaru
Gunakan software akuntansi berbasis cloud seperti Kledo, sehingga pencatatan menjadi otomatis, rapi, dan minim kesalahan.
Pembukuan yang tertata baik membantu auditor bekerja lebih efisien dan menurunkan risiko temuan audit.
3. Rapikan dokumen pendukung
Manfaatkan aplikasi pendukung pengelolaan dokumen (misalnya aplikasi pemindai bukti transaksi yang terintegrasi dengan software akuntansi) agar proses audit lebih cepat dan efisien.
Pastikan bukti transaksi seperti nota, invoice, dan kuitansi tersimpan lengkap dan dapat ditelusuri.
Edukasi staf tentang pentingnya ketepatan dan ketelitian dalam menyerahkan semua dokumen.
Baca Juga: Perbedaan Audit Internal dan Audit Eksternal dalam Bisnis
Kesimpulan
Jika bisnis Anda sudah memenuhi syarat audit seperti yang sudah kami jelaskan di atas, maka Anda perlu bersiap untuk melakukan audit laporan keuangan untuk menjamin transparansi, akurasi, dan kredibilitas.
Tarif audit laporan keuangan sangat beragam, tergantung dari kerumitan bisnis Anda dan siapa pihak ketiga yang menangani auditnya.
Untuk mempermudah proses audit dan mengurangi risiko kesalahan, bisnis Anda membutuhkan sistem pencatatan yang rapi dan terdokumentasi dengan baik seperti software akuntansi Kledo.
Kledo menyediakan fitur pembukuan lengkap, laporan keuangan otomatis, rekonsiliasi yang akurat, hingga kontrol akses yang aman, sehingga auditor dapat bekerja lebih efisien dan hasil audit menjadi lebih cepat serta lebih terpercaya.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba Kledo sekarang juga lewat tautan ini!
- 10 Contoh Produk Digital Menguntungkan & Cara Menjualnya - 5 Desember 2025
- 7 Contoh Analisis SWOT Perusahaan Terkenal - 5 Desember 2025
- Diagram Sistem Manufaktur: Contoh dan Tips Membuatnya - 5 Desember 2025
