Memahami berbagai istilah audit dalam laporan keuangan akan membantu Anda memahami apa sebenarnya informasi yang terkandung dalam laporan tersebut.
Pasalnya, sebelum laporan keuangan diungkapkan kepada publik, laporan tersebut terlebih dahulu harus ditinjau oleh auditor untuk memastikan keakuratan, keandalan, objektivitas, dan disajikan dengan cara pandang yang benar dan wajar.
Audit adalah proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa informasi laporan keuangan tidak bias atau dimanipulasi karena banyak pengguna (internal dan eksternal) membuat keputusan penting berdasarkan catatan keuangan tersebut.
Pada artikel ini, Kledo akan mengulas apa saja istilah audit dalam laporan keuangan yang perlu Anda ketahui.
Istilah Audit dalam Laporan Keuangan
Di bawah ini adalah 12 istilah audit yang sering muncul di laporan keuangan perusahaan:
International Standards of Auditing (ISA)
ISA adalah standar profesional yang mengatur tanggung jawab auditor independen. Standar ini dikeluarkan oleh The International Federation of Accountants (IFAC) dan International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB).
Baca juga: Tahapan dan Prosedur Audit Persediaan yang Harus Anda Ketahui
Audit eksternal
Audit eksternal dilakukan oleh sekelompok orang (biasanya dari lembaga audit independen) yang bertanggung jawab untuk menganalisis laporan keuangan dan memastikan bahwa laporan tersebut telah disusun sesuai dengan standar.
Auditor eksternal lebih memperhatikan kondisi keuangan entitas dan keakuratan akun yang dilaporkan.
Pada umumnya, auditor eksternal lebih independen dibandingkan dengan auditor internal. Adapun audit internal dilakukan untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan dalam entitas karena mereka adalah karyawan di perusahaan tersebut.
Audit internal
Audit internal dilakukan oleh sekelompok orang dalam organisasi (karyawan perusahaan itu sendiri) yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi laporan dan memberikan pendapat yang independen serta tidak memihak.
Audit ini juga mempertimbangkan pengendalian internal perusahaan. Para auditor internal akan fokus pada tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Oleh karena itu fokusnya juga bisa pada informasi non-keuangan.
Baca juga: 42 Istilah Akuntansi dalam Bisnis yang Wajib Anda Ketahui
Asersi manajemen (management assertions)
Asersi audit didefinisikan sebagai kriteria atau karakteristik penting untuk memastikan bahwa transaksi keuangan, item, dan pengungkapan dibuat dengan benar.
Hal ini dilakukan untuk memastikan lebih lanjut bahwa tidak ada manipulasi pada laporan keuangan. Berikut ini adalah asersi yang digunakan dalam proses audit:
- Keberadaan/Kejadian
- Kelengkapan
- Ketepatan
- Penghapusan
- Klasifikasi
- Hak dan kewajiban
- Presentasi laporan
Baca juga: Manajemen Keuangan: Pembahasan Lengkap dan Mendalam
Skeptisisme profesional
Auditor harus mempunyai pola pikir profesional dan menjalankan independensi dan objektivitas saat melakukan pekerjaannya. Ini lebih merupakan perilaku yang harus dipraktikkan oleh auditor untuk memastikan jaminan atas laporan keuangan.
Contohnya, beban yang masih harus dibayar (Bukti Audit) yang dilaporkan oleh manajer pembelian terkait biaya admin ternyata tidak valid dan menimbulkan keraguan. Auditor perlu mempraktikkan Skeptisisme profesional untuk mengambi keputusan.
Namun pada kenyataannya, terkadang auditor tidak memverifikasi semua transaksi sebab kendala waktu, dan karenanya, auditor menggunakan basis sampel untuk mengevaluasi transaksi perusahaan. Oleh karena itu auditor harus mempraktikkan skeptisisme profesional dalam menentukan sampel.
Baca juga: Etika Profesi Auditor dan Pentingnya dalam Proses Audit
Risiko audit
Risiko Audit muncul saat opini auditor tidak tepat ketika laporan keuangan salah saji secara material. Risiko tetap ada bahkan jika auditor melaksanakan audit yang direncanakan. Risiko dapat dikurangi dengan meningkatkan jumlah prosedur audit.
Rumus risiko audit adalah:
Risiko Audit = Risiko Inheren x Risiko Pengendalian x Risiko Deteksi
Bukti audit
Bukti audit adalah data atau informasi yang dikumpulkan/digunakan oleh auditor untuk sampai pada suatu kesimpulan yang menjadi dasar pendapat, apakah laporan keuangan mengandung salah saji material atau tidak.
Contoh:-
Auditor harus memastikan bahwa piutang klien sudah benar dengan memeriksa ulang piutang pelanggan klien dan mengonfirmasi detailnya. Selain memeriksa sumber internal, auditor juga harus mempertimbangkan sumber eksternal.
Bukti audit sendiri harus memiliki dua karakteristik yakni Harus Cukup dan Sesuai. Bukti ini hanya bisa membantu auditor untuk menentukan validitas yang kuat.
Materialitas
Dalam hal audit, materialitas mengacu pada tolok ukur tertentu yang digunakan oleh auditor untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa tidak ada salah saji material dalam laporan keuangan.
Contohnya, jika pengeluaran sebesar Rp. 10.000 belum dicatat dalam pembukuan, hal itu tidak akan memengaruhi keputusan pengguna. Oleh karena itu, pengeluaran tersebut dianggap tidak material.
Namun jika biaya yang salah saji sebesar Rp. 10 juta, dan menurut auditor hal tersebut akan memengaruhi keputusan pengguna, maka angka Rp. 10 juta tersebut akan dianggap material.
Fakta menariknya, tidak ada batas standar tentang berapa jumlah pasti yang dianggap material. Hal ini murni berdasarkan penilaian profesional.
Uji Kontrol dan Uji Substantif
Dua cara auditor memeriksa bukti adalah melalui uji kontrol dan uji substantif.
Pengujian kontrol dilakukan untuk memastikan bahwa sistem kontrol klien berfungsi dan memastikan representasi laporan keuangan yang benar dan adil.
Sebaliknya, pengujian substantif dilakukan oleh auditor untuk mencari bukti fisik atau pendukung atas angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan dan untuk memastikan laporan yang benar dan wajar.
Dalam praktiknya, auditor akan menggunakan kedua metode tersebut selama proses pengauditan.
Sebagai contoh, memastikan bahwa klien melakukan rekonsiliasi secara teratur merupakan bagian tes kontrol. Sedangkan memeriksa angka-angka dan memastikan bahwa buku kas serta laporan bank telah direkonsiliasi merupakan bagian pengujian substantif.
Baca juga: Siklus Audit: Pengertian, Manfaat, Jenis, Dokumen, dan Tahapannya
Surat manajemen (management letter)
Auditor menyiapkan surat manajemen dan mengirimkannya ke klien (komite audit klien) guna melaporkan kelemahan atau kesalahan dalam sistem kontrol dan merekomendasikan perbaikan.
Laporan audit
Laporan audit adalah laporan tertulis dari auditor yang berisi pendapat mereka tentang apakah laporan keuangan perusahaan sesuai dengan standar akuntansi (IFRS atau GAAP) dan bebas dari salah saji material.
Laporan audit independen dan eksternal diterbitkan bersama dengan laporan keuangan tahunan perusahaan. Laporan audit sangat penting karena pemberi pinjaman (bank/kreditur) memerlukan laporan keuangan organisasi yang telah diaudit sebelum meminjamkannya kepada mereka.
Kesenjangan ekspektasi
Kesenjangan ekspektasi digambarkan sebagai perbedaan antara opini publik tentang peran dan tanggung jawab auditor terkait perikatan audit dan tanggung jawab hukum auditor yang sebenarnya.
Pengguna laporan keuangan sering percaya bahwa auditor bertanggung jawab untuk mencegah dan mendeteksi semua penipuan. dengan menguji transaksi dan saldo secara lebih komprehensif. Padahal pada praktiknya, auditor hanya menguji sampel untuk memastikan keakuratan laporan keuangan.
Perlu dicatat bahwa auditor hanya memberikan jaminan wajar atau tidaknya suatu laporan dan tidak bisa menguji transaksi secara komprehensif dikarenakan adanya keterbatasan waktu.
Baca juga: Going Concern dalam Akuntansi dan Auditing Keuangan
Berbagai Istilah Umum Audit Lainnya
12 istilah audit di atas merupakan termin yang sering muncul di laporan keuangan entitas perusahaan. Untuk menambah wawasan, tak ada salahnya jika kita juga mempelajari berbagai istilah umum audit lainnya di bawah ini:
Audit pajak
Audit pajak dilakukan untuk memverifikasi informasi yang diajukan perusahaan atas pembayaran pajak dan mengonfirmasi apakah perusahaan melaporkan semua kewajiban pajak dengan benar. .
Audit keuangan
Seperti auditor pajak, auditor keuangan juga memverifikasi status keuangan organisasi. Perbedaannya adalah auditor keuangan memverifikasi semua keuangan perusahaan, bersama dengan pajaknya.
Mereka bekerja untuk mengecek catatan pengeluaran, pendapatan, pendapatan, aset, dan investasi. Lalu mereka juga mengumpulkan dan mencatat semua informasi dan membuat laporan audit untuk para stakeholder.
Audit operasional
Audit operasional mirip dengan audit internal. Perusahaan biasanya melakukan audit ini secara internal, tetapi dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin menyewa agen untuk melakukannya secara eksternal.
Tujuan utama dari audit ini adalah untuk meningkatkan operasi bisnis dengan menemukan area yang tidak efisien. Audit operasional menganalisis tujuan, prosedur, hasil fungsi, kebijakan dan budaya perusahaan.
Baca juga: Mengenal 3 Standar Audit yang Berlaku di Indonesia
Audit sistem informasi
Audit sistem informasi membantu mengevaluasi risiko sistem teknologi dan informasi bagi perusahaam.
Sebagian besar perusahaan teknologi menggunakan teknologi sistem informasi untuk memastikan keamanan data, melindungi sistem dari serangan peretasan, mengevaluasi teknologi yang digunakan, dan merekomendasikan perbaikan pada sistem.
Audit penggajian
Perusahaan biasanya melakukan audit penggajian secara berkala, mungkin tiga kali dalam setahun. Audit penggajian mengecek pemotongan pajak, keadilan pembayaran karyawan dalam hal jam dan upah dan informasi karyawan.
Bisnis biasanya memiliki sumber daya di dalam perusahaan mereka untuk melakukan audit ini, tetapi juga dapat menyewa agen eksternal dari kantor akuntan publik untuk melakukannya.
Audit pembayaran gaji
Audit pembayaran gaji bisa jadi merupakan bagian dari audit penggajian, tetapi perusahaan dapat melakukannya secara eksklusif untuk mengidentifikasi perbedaan gaji di antara karyawan perusahaan.
Dengan melakukan audit pembayaran gaji, perusahaan memastikan bahwa mereka membayar karyawan secara adil berdasarkan industri dan lokasi bisnis dan tidak adil karena ras, agama, usia, dan jenis kelamin.
Saat melakukan audit gaji, auditor juga membandingkan gaji tersebut dengan gaji kompetitor bisnis untuk mengetahui apakah gaji tersebut sebanding dan apakah perusahaan tetap kompetitif dalam merekrut karyawan.
Baca juga: 5 Syarat yang Wajib Dipenuhi untuk Menjadi Seorang Auditor
Audit forensik
Audit forensik adalah audit yang sangat teknis yang sering dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan pidana atau perdata. Auditor forensik menerapkan pengetahuan akuntansi dan prosedur investigasi.
Mereka dapat menggunakan hasil audit tersebut sebagai bukti dalam proses hukum atau untuk menyelesaikan perbedaan pendapat antara perusahaan atau pemegang saham perusahaan.
Audit terintegrasi
Audit terintegrasi dilakukan untuk menilai bagaimana suatu organisasi memantau dan mengendalikan akuntansi dan pelaporan keuangannya dan diperlukan untuk perusahaan tertentu.
Audit perundang-undangan
Audit wajib memverifikasi apakah perusahaan mematuhi peraturan pemerintah baik itu bank, perusahaan investasi, perusahaan publik, dan perusahaan asuransi.
Audit ini seperti audit eksternal tetapi untuk memverifikasi keakuratan laporan keuangan tertentu, termasuk laporan bank, pendapatan investasi, dan jumlah klien.
Audit nilai uang
Organisasi nirlaba sering menerapkan audit nilai uang untuk menilai pengelolaan dan operasi sumber daya. Misalnya, seorang auditor menemukan badan amal pembangunan rumah yang membayar lebih untuk persediaan.
Auditor dapat membuat rekomendasi bagi perusahaan untuk meneliti pemasok pengganti, membantu mereka mendistribusikan kembali dana ke divisi amal lainnya. Audit ini secara khusus mempelajari:
- Ekonomi: Auditor meninjau bagaimana perusahaan memperoleh dan mendistribusikan sumber daya.
- Efektivitas: Mengevaluasi seberapa efektif organisasi menggunakan sumber daya mereka untuk memenuhi tujuan keuangan dan operasional mereka secara keseluruhan.
- Efisiensi: Auditor menganalisis efisiensi proses dan sistem perusahaan.
Baca juga: Audit Perusahaan: Pengertian, Jenis, Tahapan, dan Contohnya
Audit khusus
Audit khusus biasanya adalah audit internal yang berfokus pada fungsi atau proses yang sempit di dalam perusahaan. Pemilik, pemegang saham, atau manajemen tingkat atas dapat mengotorisasi audit khusus.
Audit khusus adalah hasil dari dugaan penipuan atau pelanggaran tertentu. Audit ini dapat menyelidiki bidang-bidang seperti:
- Kepatuhan keselamatan kerja (K3)
- Konstruksi
- Prosedur perekrutan
- Fraud
- Royalti
- Pajak
Penambahan nilai (add valuee)
Organisasi ada untuk menciptakan nilai atau manfaat bagi pemiliknya, pemangku kepentingan lain, pelanggan, dan klien. Konsep ini memberikan tujuan keberadaan mereka.
Tambahan nilai diperoleh melalui pengembangan produk dan layanan dan penggunaan sumber daya untuk mempromosikan produk dan layanan tersebut.
Dalam proses pengumpulan data untuk memahami dan menilai risiko, auditor internal mengembangkan wawasan yang signifikan ke dalam operasi dan peluang peningkatan yang dapat sangat bermanfaat bagi organisasinya.
Informasi berharga ini dapat berupa konsultasi, saran, komunikasi tertulis, atau melalui produk lain yang semuanya harus dikomunikasikan dengan baik kepada manajemen atau personel operasi yang sesuai.
Auditee
Setiap individu, unit, atau aktivitas organisasi yang diaudit.
Kontrol
Kontrol adalah setiap tindakan yang diambil oleh manajemen, dewan, dan pihak lain untuk meningkatkan manajemen risiko dan meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Baca juga: Apa itu Opini Audit? Berikut Pengertian, Faktor dan 5 Jenisnya
Lingkungan kontrol
Lingkungan kontrol adalah struktur untuk pencapaian tujuan utama sistem pengendalian internal. Lingkungan kontrol mencakup unsur-unsur berikut:
- Integritas dan nilai-nilai etika
- Filosofi manajemen dan gaya kerja
- Struktur organisasi
- Pembagian wewenang dan tanggung jawab
- Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
- Kompetensi personel
Temuan
Temuan adalah laporan fakta yang relevan. Temuan audit dicari dengan membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang ada.
Irregularity
Irregularity (penyimpangan) adalah salah saji yang disengaja atau penghilangan informasi yang signifikan dalam catatan akuntansi, laporan keuangan, laporan lain, dokumen atau catatan.
Penyimpangan ini termasuk kecurangan pelaporan keuangan yang membuat laporan keuangan menyesatkan dan penyalahgunaan aset. Contoh lain dari penyimpangan adalah:
- Pemalsuan atau perubahan catatan akuntansi atau lainnya dan dokumen pendukung
- Kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang disengaja
- Penghilangan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, atau informasi penting lainnya
Rekomendasi
Tindakan yang dianggap perlu oleh auditor internal untuk memperbaiki kondisi yang ada atau meningkatkan operasi.
Manajemen risiko
Suatu proses untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan mengendalikan peristiwa atau situasi potensial untuk memberikan jaminan yang wajar terkait pencapaian tujuan organisasi.
Baca juga: Mengetahui Unsur Pajak dalam Sistem Perpajakan Indonesia
Kode Etik
Kode etik The Institute of Internal Auditors (IIA) adalah prinsip-prinsip yang relevan dengan profesi dan praktik audit internal, dan tata tertib yang menggambarkan perilaku yang diharapkan dari auditor internal.
Kode etik berlaku bagi pihak maupun entitas yang memberikan jasa audit internal. Tujuan dari kode etik adalah untuk mempromosikan budaya etis dalam profesi global audit internal.
Baca juga: Berapa Sih Gaji Akuntan di Indonesia? Yuk, Intip Selengkapnya Di Sini!
Kesimpulan
Demikian pembahasan artikel seputar berbagai istilah audit dalam laporan keuangan dan istilah umum lainnya yang digunakan selama proses audit.
Agar proses audit berjalan lancar, Anda harus menyiapkan laporan keuangan yang tepat dan akurat, yang nantinya menjadi bukti utama yang digunakan auditor.
Guna mempermudah proses penyusunan laporan keuangan, Anda bisa memanfaatkan software akuntansi seperti Kledo. Dengan menggunakan Kledo, Anda hanya perlu menginput data untuk kemudian diolah secara otomatis.
Sehingga, auditor akan memberikan pendapat opini wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangan bisnis Anda.
Yuk, buktikan sendiri dengan mencoba Kledo gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.
- Proyeksi Utang Usaha: Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya - 12 September 2024
- Pengertian Digital Payment, Manfaat, dan Jenisnya - 2 September 2024
- 10 Strategi Manajemen Arus Kas untuk Stabilitas Keuangan Bisnis - 31 Agustus 2024