Brand voice adalah kepribadian dan emosi khas yang disampaikan melalui komunikasi sebuah brand, alias bagaimana sebuah brand “berbicara” kepada audiensnya.
Dalam persaingan antar brand, idealnya brand Anda bisa meninggalkan kesan yang lama bagi pelanggan. Artinya, brand Anda sebaiknya memiliki karakter yang kuat.
Untuk membangun brand yang unik dan kuat, Anda harus bisa menentukan brand voice yang tepat.
Nah, bagaimana caranya? Artikel ini akan membahas pengertian brand voice, cara menemukannya untuk brand Anda, contoh, serta tips dalam membuatnya.
Mengenal Brand Voice dan Pentingnya Bagi Perusahaan
Brand voice adalah kepribadian unik yang brand Anda tampilkan kepada dunia.
Brand voice harus konsisten di seluruh bentuk komunikasi (media sosial, situs web, artikel blog, email, iklan), tanpa memandang tim mana yang menangani setiap kanal, dan tidak boleh berubah-ubah.
Misalnya, perusahaan yang menjual pakaian olahraga akan menggunakan gaya bahasa yang lebih santai daripada perusahaan yang menjual pakaian kantor.
Demikian pula, produsen mobil keluarga akan memiliki suara yang berbeda dari produsen mobil sport.
Baca Juga: Brand Strategy: Pengertian, Manfaat, Tips, dan Contoh Suksesnya
Mengapa Brand Voice Penting?
Membangun brand voice yang kuat membantu brand menciptakan kepribadian yang mudah dikenali.
Hal ini memudahkan bisnis membangun hubungan emosional dengan audiens. Selain itu, suara yang khas juga membantu brand menonjol di pasar.
Misalnya, bisnis e-commerce baru yang menjual pasta gigi rasa matcha mungkin memilih brand voice yang tenang dan ceria untuk tampil berbeda di industri.
Bahasa yang menarik (seperti “menyikat gigi dengan rasa Jepang”) dapat membantu perusahaan tersebut menyampaikan identitasnya dan lebih mudah diingat oleh konsumen.
Baca Juga: Pengertian Lengkap Brand Experience dan Contohnya
Cara Menemukan Brand Voice Anda
Untuk menemukan suara brand Anda, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan target audiens Anda
- Utamakan misi dan nilai perusahaan
- Masukkan buyer persona Anda ke dalam brand voice
- Buat brand voice chart
- Bagikan voice style guide Anda
Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Tentukan target audiens Anda
Brand voice yang kuat adalah yang relevan dan menarik bagi target audiens Anda. Untuk mencapainya, Anda perlu memahami siapa yang ingin Anda jangkau:
- Pelajari audiens yang sudah ada: Kumpulkan data untuk mengetahui jenis kelamin, lokasi, dan usia audiens Anda. Cari tahu kesamaan lain di antara mereka (mungkin seperti minat dan alasan membeli) melalui survei pelanggan.
- Pelajari kompetitor: Analisis pesan di media sosial kompetitor, ulasan mereka, serta pihak yang bekerja sama dengan mereka untuk memahami siapa target audiens mereka. Ini dapat membantu Anda mempersempit fokus atau menemukan niche yang belum dijangkau kompetitor.
- Gunakan riset pasar industri: Tujuannya untuk mendapat informasi lebih dalam mengenai perilaku dan pola pikir target audiens Anda.
- Buat buyer persona: Buyer persona adalah karakter fiktif yang menggambarkan pelanggan ideal Anda. Ini membantu Anda mempersonalisasi pesan untuk menarik lebih banyak pembeli.
Setelah Anda menentukan target audiens, Anda akan lebih memahami cara untuk berbicara langsung kepada mereka.
2. Utamakan misi dan nilai perusahaan
Nilai dan misi perusahaan Anda harus menjadi yang utama dalam seluruh kegiatan Anda.
Sayangnya, banyak perusahaan yang mengesampingkan nilai dan misi ini demi mengejar tren atau hype terbaru.
Ini tidak bagus, karena pada akhirnya audiens Anda akan merasa bahwa brand Anda sudah ‘berubah’, dan mereka yang mengikuti Anda karena visi dan misi akhirnya pergi.
3. Masukkan buyer persona Anda ke dalam brand voice
Pernahkah Anda langsung merasa ‘klik’ saat bercakap-cakap dengan seseorang? Obrolannya mengalir, suasananya pas, dan topik kalian sangat cocok.
Riset menunjukkan bahwa kita cenderung lebih menyukai orang yang mirip dengan kita.
Brand voice Anda harus meniru karakteristik manusia ini. Maksudnya, Anda perlu terdengar seperti para pembeli yang ingin Anda jangkau.
Baca Juga: Tip Melakukan Brand Building Sukses di Tahun 2025
4. Cari referensi dari konten Anda yang performanya terbaik
Tinjau konten yang sudah Anda publikasikan dan urutkan berdasarkan engagement tertinggi.
Lalu, pikirkan seperti apa brand voice Anda dalam konten itu?
- Apakah Anda terdengar meyakinkan dan berwibawa, berpengetahuan luas, dan didukung riset?
- Atau Anda tampil lebih playful dan santai, menggunakan meme dan referensi pop culture untuk menjangkau audiens Anda?
5. Evaluasi brand atau karakter yang sudah ada
Sumber inspirasi bisa datang dari mana saja, bahkan dari brand atau karakter fiksi yang menarik perhatian Anda.
Apa yang mereka katakan atau lakukan sehingga terasa relevan bagi Anda? Pikirkan bagaimana Anda akan menggambarkan kepribadian mereka dan mengapa Anda memiliki kesan tersebut.
Dari contoh-contoh itu, buatlah beberapa kata yang menggambarkan kepribadian brand Anda, seperti bijaksana, membantu, kuat, atau santai.
Cobalah latihan menulis berikut untuk menggali lebih dalam kepribadian dan brand voice Anda:
- Cobalah menggunakan brand voice Anda untuk membuat berbagai jenis copywriting. Bagaimana brand Anda membuat caption promosi di media sosial? Bagaimana brand Anda mendeskripsikan produk di website?
- Apa yang akan dilakukan brand Anda pada Sabtu sore? Apakah ia akan bangun pagi lalu jogging, atau menghabiskan hari untuk bersantai dan me-time?
- Tulis biografi 250 kata tentang brand Anda dengan menggunakan brand voice baru tersebut. Pikirkan kata dan frasa apa yang digunakan brand untuk menggambarkan produk, misi, dan tujuannya.
6. Minta pendapat dari orang lain
Dalam proses menciptakan brand voice, sering kali kita terjebak dalam pemikiran sendiri. Di tahap ini, tidak ada salahnya untuk meminta pendapat dari orang lain.
Misalnya, teman dekat, mitra kerja, dan penasihat dapat membantu Anda melihat kekurangan dan mempertajam suara brand sebelum Anda meluncurkannya ke pasar.
Jika Anda brand yang masih baru (alias anggaran terbatas), andalkan jaringan Anda. Ajak seorang manajer brand lain ngopi bersama dan minta masukan tentang pekerjaan Anda.
Jika Anda siap mengeluarkan anggaran lebih besar, rekrut agensi pemasaran konten sebagai co-developer.
Agensi yang bagus akan melakukan analisis lebih mendalam, mengumpulkan lebih banyak pendapat, dan memoles brand voice menjadi lebih matang.
7. Buat panduan atau template komunikasi brand
Brand voice tidak akan bermanfaat jika tidak digunakan secara konsisten.
Jadi, tuangkan hasil riset Anda dalam sebuah panduan atau template komunikasi yang bisa diakses oleh seluruh tim di perusahaan.
Sertakan tabel berisi 3–5 karakteristik inti yang harus dimiliki suara Anda, beserta detail tentang bagaimana para pembuat konten harus menggunakan elemen-elemen tersebut dalam pekerjaan mereka.
Sertakan berbagai contoh untuk setiap jenis konten (misalnya blog post, copy dan gambar untuk media sosial, serta skrip video pendek).
Semakin taktis panduan yang Anda berikan, semakin mudah bagi siapa pun di organisasi Anda untuk mereplikasi suara brand dengan akurat.
Baca Juga: 10 Cara Branding Produk yang Sudah Terbukti dan Contohnya
Tips dalam Menyusun Brand Voice
Gunakan tips berikut untuk mempertajam brand voice Anda dan membuatnya menonjol di tengah kompetisi.
1. Jadilah manusiawi.
Tanyakan pada diri Anda sendiri, “Apakah ini sesuatu yang akan diucapkan oleh seseorang yang nyata? Apakah ada bagian dari pesan ini yang bisa dirasakan dan dihubungkan oleh seseorang?”
Intinya, apa yang brand Anda katakan haruslah terdengar nyata, seperti manusia asli yang mengucapkannya.
2. Hormati audiens Anda
Mengetahui audiens Anda itu baik, tetapi menghormati mereka itu jauh lebih bernilai.
Ketika kepercayaan konsumen terus menurun, brand yang sukses harus bisa mengisi celah itu dan menunjukkan bahwa pembeli itu penting. Brand voice Anda harus mencerminkan rasa hormat tersebut.
3. Cerminkan produk dan budaya brand Anda
Orang bisa mengenali peniru dari jauh. Jangan meniru budaya brand lain hanya karena Anda menyukainya.
Jadilah diri sendiri. Dan jika perusahaan Anda memang memiliki budaya kerja yang kuat, tampilkan dan rayakan dalam konten Anda.
4. Tetap relevan secara budaya, tetapi jangan mengorbankan identitas brand.
Banyak yang suka meme yang bagus, tetapi bukan berarti setiap perusahaan harus menggunakannya.
Jika meme tersebut tidak mencerminkan identitas brand mereka, audiens bisa langsung merasakannya dan meninggalkan brand itu.
Tunjukkan bahwa Anda memahami audiens, industri, dan dunia secara umum. Tetapi tetaplah menjadi diri sendiri dalam setiap ekspresi, meskipun itu berarti harus menyingkirkan meme tersebut.
Baca Juga: Brand Storytelling: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Contohnya
Contoh Brand Voice dari Perusahaan
1. Duolingo

Anda mungkin sudah familiar dengan burung hantu hijau yang menjadi ikon Duolingo ini. Duolingo itu ekspresif, usil, dan juga suka bercanda.
Jika Anda pernah mengikuti pelajaran bahasa dari Duolingo lalu melewatkan beberapa sesi, maka Duo akan mengirim notifikasi yang membujuk Anda untuk segera melanjutkan pelajaran.
Tak jarang, burung hantu itu akan marah dan ikon aplikasinya di HP Anda berubah menjadi merah.
Suara brand ini menarik perhatian orang-orang dari seluruh dunia, terutama mereka yang ingin belajar bahasa dengan cara yang menyenangkan.
2. Gojek

Gojek itu cerdas, humoris, dan selalu membantu. Karena selalu menggunakan bahasa yang santai dan tidak kaku, Gojek terasa seperti teman sendiri.
Misalnya, Gojek sering mengirim notifikasi seperti: “Udah siap jalan? Driver kamu bentar lagi sampai.” atau “Andi, sudah makan belum?”
3. Netflix

Platform streaming yang satu ini menggunakan suara yang pop-culture savvy, cerdas, lucu, dan tidak kaku.
Netflix senang membahas meme, momen viral, dan mengulas film atau series dengan bahasa yang relatable.
Netflix beroperasi lintas negara, namun brand ini sering merayakan kultur pop dari negara masing-masing, menggunakan humor lokal, dan menunjukkan sensitivitas budaya.
Kesimpulan
Di era ini, kompetitor semakin banyak, dan dunia pemasaran semakin bising. Agar menonjol dan mudah dikenali, Anda memerlukan brand voice.
Dengan brand voice, Anda bisa membangun kedekatan dengan audiens, menunjukkan kepribadian, dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan dengan audiens.
Untuk mendukung upaya bisnis Anda, guakan software akuntansi Kledo. Kledo membantu bisnis Anda tetap rapi di balik layar dengan fitur pencatatan keuangan otomatis, laporan real-time, manajemen stok, hingga kontrol arus kas yang akurat.
Yuk, coba Kledo gratis lewat tautan ini!
- Cara Mudah Mencari Supplier untuk Toko Ecommerce - 27 November 2025
- Anticipation Inventory: Pengertian dan Cara Menerapkannya - 27 November 2025
- Tips Menemukan Brand Voice Anda dan Contohnya - 27 November 2025
