Pengertian Liabilitas dan Jenis-jenisnya yang Perlu Anda Ketahui

pengertian liabilitas

Sebagai pebisnis, mengetahui dan memahami pengertian liabilitas sangat penting untuk Anda lakukan.

Pasalnya, liabilitas mempunyai kegunaan vital bagi bisnis Anda. Ia merupakan salah satu alternatif sumber dana untuk menjalan kegiatan operasional bisnis Anda.

Meski berisikio, umumnya pelaku usaha tak takut mengambil liabilitas guna memperbanyak aset dalam waktu singkat dan memastikan bisnis tetap berkembang.

Misalnya, saat membeli mesin produksi, tak jarang mereka melakukan pembelian secara kredit dan itu merupakan hal yang wajar.

Lantas apa sebenarnya pengertian liabilitas? Mengapa perusahaan sampai harus menggunakan liabilitad dalam berbisnis dan apa saja jenis-jenisnya?

Apa Pengertian Liabilitas?

pengertian liabilitas

Istilah liabilitas merupakan sinonim dari kata utang dan kewajiban. Ketiganya mempunyai makna yang sama khususnya dalam akuntansi.

Kieso (2008) berpendapat pengertian liabilitas adalah pengorbanan yang harus dilakukan di masa depan dengan menyediakan aset atau jasa lainnya atas manfaat ekonomi yang muncul karena melakukan pinjaman.

Martani et al (2012) mengartikan liabilitas sebagai utang perusahaan yang timbul karena transaksi di masa lalu dan harus dibayar dengan mengeluarkan kas perusahaan.

Sedangkan, Fahmi (2015) menyatakan pengertian liabilitas adalah kewajiban yang harus ditanggung perusahaan yang berasal dari sumber dana eksternal yang mencangkup pinjaman bank, penjualan obligasi, leasing, dan sumber dana sejenisnya.

Jadi, dapat disimpulkan pengertian liabilitas adalah utang atau kewajiban yang ditanggung perusahaan karena transaksi di masa lalu dengan pihak eksternal sehingga perusahaan berkewajiban melunasinya dengan mengeluarkan kas atau aset lainnya.

Baca juga: Akun Hutang dalam Akuntansi: Pengertian Lengkap dan Jurnalnya

Fungsi Liabilitas dalam Akuntansi

Dalam akuntansi, kemunculan liabilitas pasti diiringi dengan kemunculan aset dan ekuitas. Sebab, ketiga komponen tersebut saling berkaitan.

Persamaan dasar akuntansi menunjukkan bahwa aset berasal dari penjumlahan liabilitas dan ekuitas. Dengan begitu, keberadaan liabilitas juga berkaitan dengan jumlah aset perusahaan.

Seperti yang sudah kita singgung di awal artikel, liabilitas mempunyai fungsi yang sangat penting bagi siklus akuntansi bisnis.

Liabilitas mempunyai fungsi untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional perusahaan.

Terlebih lagi, apabila perusahaan tersebut hanya mempunya aset dengan jumlah yang sedikit. Maka sangat dianjurkan untuk menggunakan liabilitas sebagai sumber pembiayaan.

Pasalnya, bila perusahaan tetap memaksakan untuk beroperasi dengan aset seadanya, menyebabkan mereka akan sulit untuk berkembang lebih maju lagi.

Dengan mengambil liabilitas, perusahaan memperoleh suntikan dana untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Dengan demikian, perusahaan dapat memperluas dan mengembangkan bisnis dalam waktu yang relatif cepat.

Perlu diketahui pula bahwa bentuk liabilitas tak melulu hanya uang saja. Akan tetapi bisa berbentuk barang, layanan jasa, atau manfaat ekonomi lainnya.

Selain itu, liabilitas juga berbeda dengan beban (expenses) meskipun keduanya sama-sama masuk ke dalam golongan pasiva.

Perbedaannya terletak dari penggunaannya. Pengeluaran kas karena liabilitas disebabkan perusahaan mempunyai kewajiban kepada pihak eksternal yang harus dibayar.

Sementara beban merupakan pengeluaran untuk membiayan aktivitas operasional perusahaan itu sendiri.

Baca juga: Pengertian Siklus Akuntansi, Tahapan dan Contohnya

Karakteristik Liabilitas

Liabilitas mempunyai beberapa karakteristik yang menyebabkanya berbeda dengan aset dan modal.

Karakteristik pertama, hampir dipastikan bahwa liabilitas berbentuk pinjaman pada pihak eksternal guna meningkatkan pendapatan bisnis.

Pihak eksternal tersebut bisa berasal dari perusahaan lainnya, bank, maupun pelelangan obligasi.

Karakteristik selanjutnya adalah dikarenakan transaksi pinjaman tesebut, menimbulkan tanggung jawab kewajiban di masa depan.

Dalam jangka waktu yang telah ditentukan, perusahaan harus melakukan pembayaran utang beserta bunga sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.

Jenis-jenis Liabilitas, Apa Saja?

pengertian liabilitas

1. Liabilitas Jangka Panjang (Long Term Liability)

Liabilitas jangka panjang juga bisa disebut utang tidak lancar yaitu kewajiban perusahaan yang mempunyan jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Jenis utang ini biasanya digunakan perusahan sebagai sumber pembiayaan aktivitas operasi bisnis.

Misalnya, penjualan obligasi yang digunakan perusahaan untuk membiayai proyek-proyek yang membutuhkan dana dalam jumlah besar.

Lebih lengkapnya, di bawah ini merupakan jenis-jenis liabilitas jangka panjang:

  1. Utang Obligasi yaitu utang yang timbul karena perusahaan menjual obligasi. Sehingga perusahaan berkewajiban untuk membayar utang pokok dan bunga obligasi.
  2. Wesel Bayar adalah perjanjian tertulis antara debitur dan kreditur yang digunakan sebagai bukti untuk melakukan pembayaran dengan jumlah dan tingkat bunga yang telah disetujui bersama.
  3. Utang Hipotek yaitu jenis utang panjang dengan menggunakan jaminan berupa benda tidak bergerak seperti tanah dan properti bangunan.
  4. Kewajiban Lease yaitu kewajiban yang dilakukan perusahaan dengan cara mengadakan perjanjian sewa jangka panjang untuk peralatan.

2. Liabilitas Jangka Pendek ( Short Term Liability)

Liabilitas jangka pendek sering juga disebut sebagai utang lancar yakni kewajiban yang mempunyai umur ekonomi kurang dari satu tahun.

Ini menandakan bahwa utang tersebut harus dilunasi tidak lebih dari satu tahun.Di bawah ini merupakan beberapa contoh utang lancar:

  1. Utang pajak penjualan yaitu akumulasi setiap penjualan yang sudah dimasukkan ke dalam harga penjualan dan dibayarkan ketika sudah jatuh tempo.
  2. Utang pajak penghasilan adalah akumulasi potongan gaji karyawan yang diperuntukkan untuk membayar pajak yang kemudian disetorkan saat jatuh tempo.
  3. Utang Pembelian yaitu utang yang terjadi ketika perusahaan membeli persedian barang dan biasanya mempunyai umur tidak lebih dari satu tahun.

3. Liabilitas Kontijensi

Liabilitas kontijensi bisa disebut sebagai utang luar biasa.

Maksudnya, utang ini muncul disebabkan terjadi suatu hal yang di luar perencanaan perusahaan.

Contoh yang paling umum adalah kewajiban hukum. Misalkan perusahaan terlibat dalam sengketa hukum.

Ternyata di meja persidangan, perusahaan tersebut kalah dan harus membayar sanksi.

Sanksi hukuman tersebut dapat diakui perusahaan sebagai utang kontijensi.

Cara Menganalisa Liabilitas dalam Bisnis

Liabilitas merupakan bagian penting dari perusahaan. Oleh karenanya, liabilitas perlu dicatat dan dianalisa dengan cermat.

Untuk menganalisa kondisi liabilitas, Anda bisa menggunakan dua rumus di bawah ini.

1. Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)

Tujuan penggunaan rasio ini adalah untuk mengatahui seberapa besar porsi utang terhadap semua aset yang dimiliki perusahaan.

Bila Anda menggunakan rumus ini, Anda hanya perlu membagi total liabilitas denga jumlah aset Anda.

Perlu diperhatikan, bahwa semakin besar nilai rasio menunjukkan bahwa liabilitas Anda kurang aman.

Sebab, hal itu menandakan bahwa jumlah liabilitas Anda lebih banyak dibandingkan aset yang Anda punya.

2. Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)

Penggunaan rasio ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi utang terhadap modal bisnis Anda.

Caranya, Anda bisa membandingkan nilai utang dengan total modal Anda.

Utang yang baik yakni utang yang jumlahhnya tidak melebihi total modal Anda. Semakin kecil rasionya, menandakan bahwa liabilitas Anda aman.

Baca juga: Rasio Utang: Pengertian, Jenis, dan Cara Hitungnya dalam Bisnis

Bagaimana Cara Mengelola Liabilitas?

Liabilitas yang tidak dikelola dengan bijak hanya akan menyebabkan masalah di masa yang akan datang.

Itulah mengapa pengelolaan liabilitas harus dilakukan dengan baik dan bijak.

Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum mengambil utang adalah melakukan perencanaan yang matang.

Perhatikan arus kas perusahaan Anda, apa memang benar bisnis Anda membutuhkan utang? Jika memang butuh utang, pastikan utang tersebut berdasarkan kebutuhan bisnis Anda saat ini.

Ada baiknya, Anda perlu juga membuat daftar prioritas apa saja yang boleh dibiayai dengan utang. Tujuannya agar utang dialokasikan secara tepat dan tida terbuang sia-sia.

Hal lainnya yang tak kalah penting adalah mengukur kemampuan bisnis Anda dalam membayar utang. Sebelum mengambil utang, Anda bisa menghitung besaran utang dan bunga yang harus dibayar.

Pastikan pula bahwa Anda mengambil jenis utang yang tepat. Jangan sampai Anda salah mengambil utang misalnya mengambil utang jangka pendek padahal bisnis Anda membutuhkan utang jangka panjang.

Kesalahan pengambilan utang tersebut dapat menimbulkan permasalahn finansial lho. Bisa saja saldo kas Anda terpaksa digunakan untuk melunasi utang sehingga tak ada kas untuk membiayai kegiatan operasional bisnis.

Jika Anda sudah melakukan langkah-langkah di atas, jangan lupa memastikan membayar utang tepat waktu.

Sebab, terlambat membayar utang hanya akan menambah besaran utang yang memberatkan finansial bisnis Anda.

Baca juga: Tips dan Cara Melunaskan Hutang Usaha dengan Cepat

Kesimpulan

Banner 2 kledo

Sama seperti aset dan modal, liabilitas juga mempunyai peran penting dalam menjamin kelancaran bisnis.

Liabilitas dapat Anda jadikan sebagai alternatif pilihan pembiayaan aktivitas bisnis Anda. Dengan begitu, bisnis dapat bertahan lama dan menghasilkan laba yang maksimal.

Namun, liabilitas bak pisau bemata dua bagi bisnis Anda. Jika tak bijak mengelolanya, hanya akan mendatangkan kerugian bagi bisnis Anda.

Oleh karena itu, pengelolan liabillitas harus dilakukan dengan baik. Supaya memudahakan pengelolaan liabilitas, Anda dapat menggunakan software akuntan Kledo yang akan membantu Anda me-manejemen utang.

Jika Anda ingin mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari Anda bisa mengunjungi link ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × 2 =