Pengertian Rebranding, Fungsi, dan Strategi Melakukannya

pengertian rebranding

Apakah Anda sudah tahu apa sih pengertian rebranding? Lalu apa alasan sebenarnya yang membuat sebuah perusahaan harus melakukan rebranding?

Dalam siklus berbisnis, adakalanya perusahaan perlu melakukan rebranding untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar atau sebab faktor lainnya.

Namun, memutuskan melakukan rebranding bukanlah persoalan yang gampang. Sebab, Anda perlu memahami apa rebranding itu sendiri sehingga bisa menyusun strategi yang tepat.

Guna membantu Anda supaya lebih paham dengan konsep rebranding, artikel ini akan membagikan informasi mulai dari pengertian rebranding hingga langkah-langkah pelaksanaan rebranding.

Apa Sih Pengertian Rebranding?

pengertian rebranding

Para ahli mempunyai pendapat yang berbeda mengenai pengertian rebranding itu sendiri.

Pengertian rebranding menurut Abednego dan Kurniasari adalah sebuah usaha yang dilakukan perusahaan dengan cara melakukan perubahan total atau memperharui brand lama supaya lebih baik lagi.

Sedangkan pengertian rebranding menurut Muzellec dan Lambkin adalah upaya untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik itu nama, simbol, istilah, desain, atau kombinasi keseluruhannya untuk mendongkrak daya saing bisnis.

Jadi, dapat disimpulkan rebranding adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk merubah, memperharaui, dan menghadirkan sesuatu yang baru untuk meningkatkan daya saing bisnis.

Perlu digaris bawahi, bahwa rebranding tidak hanya sekedar perubahan visual.

Lebih dari itu, rebranding merupakan respon yang dilakukan perusahaan untuk tanggap terhadap perubahan pasar dengan mengubah identitas brand.

Dengan begitu, bisnis dapat bertahan lebih lama dan menghasilkan profit yang lebih besar.

Baca juga: 15 Tahapan dan Cara Mengembangkan Usaha yang Bisa Anda Lakukan

Kapan Saat yang Tepat Melakukan Rebranding?

Untuk melakukan rebranding, Anda harus cermat dalam membaca momen yang tepat supaya tidak salah dalam mengambil langkah. Berikut merupakan waktu yang tepat untuk melakukan rebranding:

  1. Persaingan bisnis yang semakin sulit dan munculnya banyak kompetitor bisnis.
  2. Ketika bisnis Anda stuck dan tidak kunjung mengalami kemajuan. Rebranding menjadi solusi yang tepat sebab bisa membuat bisnis Anda lebih menonjol daripada pesaing Anda.
  3. Anda ingin mengubah citra perusahaan dan membuat tujuan bisnis yang baru.
  4. Inovasi cerdas karena dirasa logo dan merek lama tidak sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
  5. Anda ingin mengubah reputasi negatif sehingga masyarakat mengubah stigma terhadap perusahaan Anda. Diharapkan setelah rebranding, masyarakat mempunyai pendapat positif terhadap perusahaan Anda.
  6. Revolusi bisnis yang membuat Anda ingin menjangkau pasar yang lebih luas dan menetapkan prospek baru dalam berbisnis.

Baca juga: 10 Tips Memilih Nama Brand Bisnis yang Dapat Anda Coba

Jenis-jenis Rebranding

1. Proaktif

Jenis rebranding ini dilakukan perusahaan ketika melihat adanya peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan untuk menambah laba dan bisa juga untuk menghindari potensi kerugian yang mungkin terjadi di masa depan.

Ada beberapa situasi yang mendorong terjadinya rebranding proaktif.

Pertama, ketika perusahaan ingin mencapai tingkat pertumbuhan yang telah ditetapkan. Rebranding dapat dilakukan untuk membangun kesadaran merk sehingga meningkatkan penjualan.

Kedua, saat perusahaan memperluas jalur dan target pasar yang baru. Perusahaan bisa mempertimbangkan rebranding supaya audiens yang baru tertarik dengan produk Anda.

Terakhir, situasi ketika brand Anda sudah tidak relevan lagi diminati konsumen. Misalnya, perusahaan media cetak yang melakukan rebranding dengan beralih menggunakan media digital.

2. Reaktif

Perusahaan harus melakukan rebranding reaktif sebagai respon untuk manghadapi situasi tertentu, yaitu:

  1. Merger yaitu ketika sebuah perusahaan diakuisisi oleh perusahaan lain sehingga mereka harus melakukan rebranding.
  2. Masalah hukum, ketika perusahaan tertimpa masalah hukum akan berdampak pada citra perusahaan di mata masyarakat. Oleh karena itu mereka melakukan rebranding untuk memperbaiki citra tersebut.
  3. Pengaruh persaingan bisnis. Adakalanya sebuah perusahaan kalah saing dengan kompetitornya. Akhirnya mereka melakukan rebranding untuk mendapatkan perhatian konsumen.
  4. Publisitas negatif yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan brand sebuah perusahaan terlihat buruk di mata publik. Sehingga tingkat kepercayaan terhadap brand tersebut rendah yang berdampak pada minimnya tingkat penjualan.

Baca juga: Cara Mengatasi Penurunan Penjualan dan Membuat Bisnis Kembali Membaik

Keuntungan dan Kerugian Melakukan Rebranding

Pengambilan keputusan untuk melakukan rebranding tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Sebab, kegiatan rebranding tak ubahnya seperti dua mata pisau.

Artinya, proses rebranding ini bisa mendatangkan keuntungan atau malah hanya merugikan perusahaan Anda.

Supaya lebih jelas, berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari rebranding.

Kelebihan

Salah satu keuntungan terbesar yang bisa Anda peroleh dengan melakukan rebranding adalah tampil beda dari kompetitor bisnis Anda.

Sehingga Anda mempunyai potensi agar lebih menonjol daripada kompetitor. Dengan begitu, peluang untuk memenangkan persaingan bisnis semakin terbuka lebar.

Selain itu, rebranding juga akan membantu Anda memperbagus citra brand Anda ke khalayak publik. Hal tersebut, akan menjadikan konsumen semakin terikat dengan brand Anda.

Namun, keuntungan tersebut hanya bisa diperoleh apabila Anda benar-benar melakukan riset mendalam sebelum rebranding. Dengan begitu, Anda tidak salah menyusun strategi rebranding.

Kekurangan

Perusahaan yang melakukan rebranding harus siap untuk menanggung risiko kerugian yang mungkin terjadi.

Salah satu risiko yang bisa saja terjadi yakni kehilangan konsumen setianya. Pasalnya, mereka mungkin akan mengalami kebingungan dan akhirnya memilih untuk beralih menggunakan brand lain.

Tak hanya itu, rebranding juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Sehingga Anda harus benar-benar cermat melakukan rebranding supaya proses tersebut tidak mengalami kegagalan.

Baca juga: Mau Melakukan Evaluasi Bisnis? Perhatikan Hal-hal Berikut Ini

Bagaimana Cara Melakukan Rebranding?

pengertian rebranding

1. Melakukan Riset

Sebelum melakukan rebranding, hal pertama yang harus Anda laksanakan terlebih dahulu adalah mengadakan riset.

Hal itu berguna agar Anda menemukan rangkaian informasi yang sesuai dengan rebranding.

Riset pertama yang harus Anda lakukan yakni dengan melakukan identifikasi rebranding. Tentukan, kira-kira Anda perlu melakukan rebranding total atau parsial.

Memangnya, apa sih perbedaan antara rebranding total dan parsial?

Jadi, rebranding total artinya Anda melakukan perubahan secara menyeluruh seperti identitas bisnis, visi dan misi perusahaan, serta strategi bisnis.

Sementara rebranding parsial hanya berfokus melakukan perubahan sebagian saja seperti merubah logo perusahaan.

Riset kedua yang harus Anda lakukan yaitu riset kondisi pasar dan konsumen. Ini akan membantu Anda untuk mengetahui target pasar yang cocok untuk produk Anda.

Selain itu, riset konsumen dilakukan dalam rangka mempertahankan pelanggan lama serta menggaet pelanggan baru di masa mendatang.

Riset uang terakhir yaitu dengan mempelajari kompetitor Anda. Temukan apa saja kelebihan dan kelemahannya, strategi pemasarannya, dan siapa target pasar mereka.

Sehingga Anda bisa membuat prdouk yang lebih dari mereka untuk memenangkan kompetisi persaingan bisnis.

2. Menyusun Perencanaan

Setelah memperoleh informasi penting dari riset, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana rebranding.

Langkah ini mencakup penentuan visi dan misi baru perusahaan Anda, penentuan desain ulang logo dan slogan, atau bahkan menentukan perubahan nama brand.

Ada beberapa tips untuk membuat nama brand Anda agar bisa diterima masyarakat.

Pertama, pilihlah nama brang yang mudah untuk diucapkan dan dieja. Sehingga memudahkan konsumen untuk mengingat dan mencari produk Anda.

Kedua, sesuaikan nama brand dengan bidang bisnis Anda. Sebab, nama brand merupakan cerminan bagaimana bisnis Anda.

Ketiga, pilihlah nama yang unik agar berbeda dengan kompetitor bisnis Anda dan mudah diingat oleh konsumen.

3. Mangadakan Peluncuran Internal

Setelah melakukan perencanaan yang solid, langkah selanjutnya adalah mengadakan peluncuran rebranding secara internal yang diperuntukkan khusus bagi internal perusahaan saja.

Tujuannya, untuk menyelaraskan tujuan dan meningkatkan kekompakan kinerja tujuan yang diharapkan bisa menyukseskan proses rebranding.

4. Melangsungkan Peluncuran Publik

Apbaila internal perusahaan sudah solid dan selaras, selanjutanya Anda bisa melangsungkan peluncuran brand terbaru kepada publik.

Langkah ini sekaligus menentukan bagaimana respon publik terhadap rebranding produk Anda.

Dan, jangan lupa untuk melakukan evaluasi perihal apa yang harus dilakukan dan apa yang perlu diperbaiki dari rebranding brand Anda.

Baca juga: 10 Tips Memilih Nama Brand Bisnis yang Dapat Anda Coba

Contoh Rebranding Sukses di Indonesia

PT. Kereta Api Indonesia (KAI)

KAI merupakan salah satu contoh perusahaan dalam negeri yang berhasil melakukan rebranding secara besar-besaran.

Dulu, KAI terkenal dengan stigma negatifnya terutama sistem manajemennya yang begitu semrawut. Jadwal telat berjam-jam, calo tiket, dan penumpang yang berjubel di dalam kereta menjadi pemandangan yang lumrah saat itu.

Namun, KAI mampu mereformasi proses bisnisnya dengan meningkatkan kinerja manajemen dan operasional perusahaan.

Sehingga konsumen mendapatkan pelayanan terbaik dan menjadikan kereta api sebagai salah satu mode transportasi yang digemari masyarakat.

Pertamina

Berbeda dengan KAI yang melakukan rebranding total, Pertamina hanya melakukan rebranding parsial dengan merubah logo perusahaan mereka.

Meski begitu, perubahan logo tersebut mempunyai makna filosofi perusahaan. Diharapkan dengan perubahan logo tersbut, Pertamina dapat melaksnakan transformasi yang mendorongnya menjadi perusahaan global.

Baca juga: Lakukan Pengambilan Keputusan dalam Bisnis dengan Strategi Ini

Kesimpulan

Banner 3 kledo

Rebranding merupakan strategi yang dilakukan perusahaan guna menjamin keberlangsungan hidup bisnis yang dijalankan.

Sebenarnya, rebranding bukan sekedar perubahan logo atau nama perusahaan. Lebih dari itu, mereka berharap dengan rebranding, perusahaan mereka dapat menuju ke arah yang lebih baik.

Selain rebranding, ada satu hal penting yang turut menjamin keberlangsungan perusahaan yakni pembukuan.

Pasalnya, rutin melakukan pembukuan akan menjadikan bisnis Anda tetap terkontrol dengan baik.

Untuk memudahkan pembukuan, Anda bisa menggunakan software akuntansi Kledo yang sudah digunakan lebih dari 10 ribu pelaku usaha di Indonesia.

Jika Anda ingin mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari Anda bisa mengunjungi link ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + sixteen =