Perbedaan Biaya dan Beban dalam Akuntansi, Jangan Sampai Tertukar!

akuntansi

Biaya dan beban merupakan istilah dalam akuntansi yang sering banget muncul, khususnya dalam laporan keuangan. Meski demikian, banyak orang yang belum memahami apa itu biaya dan beban.

Banyak yang menganggap biaya dan beban sama padahal biaya dan beban ini merupakan dua hal yang berbeda. Lalu apa sih perbedaan biaya dan beban ini?

Buat Kawan Kledo yang ingin mengetahui perbedaan biaya dan beban, pastikan Kawan Kledo membaca artikel ini hingga selesai, karena di sini akan dibahas secara lengkap perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi.

Pengertian Biaya

biaya dan beban

Biaya merupakan sesuatu yang harus dikeluarkan dan dikorbankan untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat yang bernilai ekonomi di waktu mendatang.

Contohnya, dalam hal pembeliaan aktiva tetap, transaksi ini disebut sebagai biaya pembelian. Dalam pembelian aktiva ini tentunya diperlukan biaya ataupun uang dan akan ada akun kas yang dikeluarkan untuk pembelian aktiva tetap ini.

Ini dilakukan agar ada manfaat yang didapatkan dari aktiva tetap ini di masa yang akan datang. Biaya atau cost adalah total jumlah belanja yang dicatat sebagai harta dan dapat berubah menjadi pengeluaran jika digunakan di waktu yang akan datang.

Dengan begitu, bisa dikatakan perkiraan biaya akan sama dengan perkiraan pada harta.

Baca juga: Biaya Tetap: Pengertian, Contoh, Cara Hitung dan Bedanya dengan Biaya Variabel

8 Jenis Biaya dalam Akuntansi Biaya 

#1 – Biaya Langsung

Biaya langsung merupakan jenis biaya yang paling umum. Mereka adalah biaya langsung yang terkait dengan produksi suatu produk . Biaya langsung akan mencakup tenaga kerja atau bahan.

Mereka juga dapat mencakup biaya distribusi dan pengeluaran lainnya, tergantung pada metode akuntansi. Contoh biaya langsung yang paling jelas adalah perusahaan manufaktur mobil. Biaya langsung akan menjadi total biaya masing-masing bagian itu sendiri.

#2 – Biaya Tetap

Contoh paling jelas dari biaya tetap adalah sewa. Jika Anda perlu membayar 3 juta per bulan selama 2 tahun ke depan untuk sebuah properti, maka ini adalah biaya tetap. Karakteristik yang menentukan dari biaya tetap adalah bahwa hal itu tidak berubah.

Pembayaran suku bunga tetap atas pinjaman juga merupakan biaya tetap (asalkan tidak terikat pada suku bunga variabel). Terlepas dari seberapa baik atau buruk kinerja bisnis, biaya tetap akan selalu tetap menjadi biaya tetap. Biaya tetap lebih mudah dihitung karena cenderung lebih nyata.

#3 – Biaya Variabel

Berbeda langsung dengan biaya tetap, biaya variabel dapat berubah tergantung pada kinerja bisnis. Semakin banyak produk yang Anda hasilkan, semakin banyak Anda akan membayar untuk pengemasan dan distribusi.

Tetapi ingat bahwa biaya variabel bukanlah biaya langsung. Bahkan jika Anda membayar lebih untuk komponen dan jika Anda membayar lebih untuk jam kerja, ini masih dikenakan biaya langsung dalam banyak pertimbangan lainnya.

#4 – Biaya Operasi

Biaya ini kadang-kadang disebut sebagai biaya operasional yang dapat berupa tetap atau variabel. Biaya operasional adalah biaya yang terkait dengan aktivitas bisnis sehari-hari tetapi berbeda dari biaya tidak langsung.

Sewa dan utilitas adalah contoh khas dari biaya operasi. Mereka penting untuk operasi bisnis tetapi tidak terlibat dalam proses manufaktur secara langsung atau tidak langsung.

#5 – Biaya Peluang

Biaya peluang biasanya hanya relevan ketika memutuskan antara lebih dari satu peluang bisnis potensial. Biaya peluang adalah biaya yang terkait saat Anda menggunakan satu investasi, dan berpotensi kehilangan investasi lain.

Apa yang harus dipahami adalah bahwa selalu ada investasi yang berpotensi unggul. Jika Anda memutuskan untuk menyewa atau membeli peralatan baru, maka Anda dapat menghitung biaya peluang dengan semua variabel.

Baca juga: 42 Istilah Akuntansi dalam Bisnis yang Wajib Anda Ketahui

#6 – Biaya Kerugian

Sunk cost atau biaya kerugian adalah biaya yang tidak dapat dipulihkan oleh bisnis. Mereka tidak dapat dipulihkan terlepas dari apa yang terjadi. Mereka dikecualikan dari keputusan bisnis masa depan.

Jika Anda telah menginvestasikan uang dalam bisnis yang telah bangkrut, hal tersebut merupakan contoh dari sunk cost

#7 – Biaya Kontrol

Biaya kontroladalah biaya di mana seorang manajer (atau dewan) memutuskan apa yang akan terjadi pada biaya tertentu. Bonus, sumbangan amal, iklan, perlengkapan kantor, acara karyawan, adalah contoh biaya yang dapat dikendalikan.

Tetapi nilainya tidak begitu mudah untuk dihitung. Meskipun itu adalah biaya, Anda tidak bisa begitu saja menguranginya hingga nol dan berharap untuk menjalankan bisnis yang sukses.

Baca juga: Rumus Biaya per Unit, Cara Hitung di Excel dan Tips Mengoptimalkannya

Pengertian Beban

perbedaan biaya dan beban

Berbeda dengan biaya, beban merupakan pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk merealisasikan hasil. Beban ini merupakan pengeluaran dan pengorbanan yang berasal dari sumber-sumber ekonomi dan dapat dinilai dengan uang agar dapat merealisasikan pendapatan pada satu periode akuntansi.

Beban dikeluarkan oleh suatu bisnis untuk mendapatkan pendapatan. Dalam laporan laba rugi, beban ini terdiri dari beban sewa, gaji, penyusutan, listrik, dan lainnya.

Beban akan dikurangkan dari pendapatan sehingga menghasilkan laba bersih yang belum dikurangi pajak. Beban dapat digunakan sebagai standar untuk menurunkan manfaat ekonomi pada satu periode akuntansi dalam bentuk kas keluar.

Beban memiliki peran dalam menentukan laba atau rugi suatu perusahaan.

Jenis-Jenis Beban

Beban bisnis secara umum dibagi menjadi 2 kategori utama yaitu:

Beban Esensial

Sebuah perusahaan akan memiliki berbagai biaya yang wajib dibayar. Apabila beban ini tidak dibayar, akan mengganggu jalannya operasional perusahaan. Contohnya meliputi:

  • Pajak
  • Beban sewa
  • Beban utilitas (termasuk biaya Internet)
  • Gaji U
  • tang (pinjaman dan hipotek)
  • Persediaan (terutama untuk ritel dan bisnis lain yang menjual barang fisik)
  • Perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan

Semua ini akan membentuk harga pokok penjualan. Angka ini mewakili biaya produksi suatu produk untuk konsumen. Jika Anda mengurangi harga pokok penjualan dari harga pembelian produk, Anda akan memperoleh margin kotornya.

Beban Diskresioner

Tidak seperti beban esensial, beban diskresioner secara teknis bersifat opsional. Sebuah perusahaan dapat memproduksi dan menjual produk tanpa ini, bahkan jika sebagian besar memilih untuk tidak melakukannya. Contohnya adalah:

  • Perjalanan perusahaan
  • Pemasaran dan periklanan
  • Investasi dan inovasi
  • Tunjangan karyawan
  • Perbaikan kantor dan ruang kerja
  • Pelatihan internal

Beban ini juga cenderung lebih bervariasi antar periode akuntansi. Perusahaan mungkin lebih fokus pada inovasi atau periklanan pada kuartal tertentu, dan kemudian mengurangi investasi ini di kuartal lainnya.

Biaya Operasional vs. Non-operasional

Perbedaan antara kedua kategori ini sebenarnya tidak sama dengan esensial vs. diskresioner. Beban operasional dapat mencakup biaya diskresioner, asalkan terkait dengan operasi bisnis inti.

Misalnya, pemasaran dan periklanan adalah operasi inti untuk sebagian besar bisnis. Tanpa mereka, perusahaan tidak dapat menemukan pelanggan baru.

Beban non-operasional dapat mencakup:

  • Beban restrukturisasi
  • Beban bunga yang harus dibayarkan
  • Beban pertukaran mata uang
  • Pembelian dan penjualan real estat

Baca juga: Apa Itu Beban Penyusutan? Berikut Pengertian Lengkap dan Metode Penghitungannya

Perbedaan Biaya dan Beban

perbedaan biaya beban

Dari pengertian di atas, dapat diketahui biaya dan beban merupakan dua hal yang berbeda. Meski demikian, bagi Kawan Kledo yang awam dalam dunia akuntansi, membedakan biaya dan beban tetap terasa sulit. Untuk memudahkannya, berikut beberapa perbedaan biaya dan beban dari beberapa aspek:

1. Perbedaan Secara Garis Besar

Jika diartikan secara dasar, biaya merupakan sumber ekonomi yang wajib dikeluarkan agar bisnis yang dijalakan dapat berjalan dengan baik. Ini berbeda dengan beban yang digunakan sebagai acuan dalam penurunan nilai ekonomi yakni dalam bentuk pengeluaran uang berupa penyusutan nilai aktiva. Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan biaya dan beban memiliki perbedaan yang signifikan yaitu biaya belum tentu digunakan, sedangkan beban pasti digunakan di awal.

2. Perbedaan dalam Laporan Keuangan

Perbedaan biaya dan beban juga terdapat dalam laporan keuangan. Dalam laporan keuangan, biaya biasanya digunakan dalam penyusunan neraca dan belum tentu dapat memberikan manfaat aktiva. Berbeda dengan beban yang akan masuk ke dalam laporan laba rugi yang telah terpakai dan tidak dapat memberikan manfaat di masa depan. Ini berarti beban dapat dipastikan mengeluarkan uang di awal dan tidak akan memberikan imbas apapun di masa yang akan datang.

3. Perbedaan Berdasarkan Periode Akuntansi

Perbedaan biaya dan beban juga dapat dilihat dari periode akuntansi. Biaya mempunyai periode akuntansi lebih daru satu. Sedangkan beban mempunya periode akuntansi kurang dari satu. Biaya dianggap sebagai sebuah pengluaran yang ada pada modal, sedangkan beban didapatkan dari pengeluaran dengan manfaat berupa sumber pendapatan.

Beban memiliki jumlah lebih kecil dibandingkan dengan biaya dan merupakan sumber pengeluaran modal. Biasanya beban ini memiliki jumlah yang relatif kecil. Untuk periode lebih dari satu tahun disebut sebagai capital expenditure, sedangkan untuk periode kurang dari satu tahun disebut sebagai revenue expenditure.

Baca juga: Pengertian Metode Penyusutan, Jenis dan Cara Menghitungnya pada Bisnis

Banner 1 kledo

4. Perbedaan Berdasarkan Jumlah yang Dikeluarkan

Berdasarkan jumlah yang dikeluarkan, biaya memiliki jumlah pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan beban dan dapat disamakan dengan aset. Sedangkan akun beban didapatkan dari beberapa pendapatan dan belum pasti ada di periode selanjutnya. Ini berbeda dengan biaya yang termasuk ke dalam sejumlah pengeluaran dan diambil bersama aktiva. Biasanya pengeluaran yang masuk ke dalam kategori biaya memiliki jumlah yang cukup besar.

5. Perbedaan Berdasarkan Nilai

Selanjutnya, berdasarkan nilai biaya memiliki nilai nominal yang lebih besar, sedangkan beban memiliki nominal yang kecil. Misalnya, dalam biaya sewa ataupun biaya penyusutan tidak dianggap sebagai beban karena biaya sewa atau biaya penyusutan ini akan ada di periode akuntansi selanjutnya. Biaya ini memiliki jumlah yang relatif besar karena memang tidak berhubungan dengan hal-hal kecil di perusahaan. Sedangkan beban dapat dijadikan alternatif untuk pengeluaran bernilai kecil.

6. Perbedaan Berdasarkan Posisi Laporan Keuangan

Dalam hal posisi laporan keuangan, beban akan masuk ke dalam pembukuan laba rugi. Dengan begitu, beban tidak akan memiliki peran dan manfaat di masa yang akan datang. Ini juga mengartikan bahwa beban merupakan pengeluaran yang telah terpakai dan memiliki periode kurang dari satu tahun.

Berbeda dengan beban, biaya akan masuk ke dalam laporan neraca dan memiliki manfaat untuk masa yang akan datang. Biaya juga dianggap sebagai aktiva dan neraca ini akan ditulis di bawah aktiva lainnya.

7. Perbedaan Berdasarkan Manfaat yang Didapatkan

Berdasarkan manfaat yang akan didapatkan, biaya dan beban merupakan dua hal yang berbeda. Biaya akan memberikan manfaat kepada pendapatan, sedangkan beban akan bermanfaat sebagai salah satu sumber daya. Adanya pemanfaatan pada biaya akan berdampak kepada jumlah modal setelahnya, sedangkan pada beban akan berdampak pada jumlah keuangan yang ada.

Baca juga: Komponen dan Elemen Biaya Produksi

Contoh Biaya dan Beban dalam Pembukuan Bisnis

Agar Kawan Kledo lebih mudah membedakan biaya dan beban, berikut contoh membedakan biaya dan beban dalam pembukuan bisnis:

Sebuah perusahaan membeli mesin fotokopi dengan harga Rp30.000.000 dan diharapkan akan bermanfaat hingga 6 tahun ke depan. Mesin fotokopi ini akan digunakan untuk memfotokopi berkas-berkas yang ada.

Dari keterangan di atas, dapat diketahui nilai aset yang dimiliki adalah Rp30.000.000 dan merupakan representasi moneter dari total utilitas yang ada pada uang dan perusahaan berharap dapat memulihkan manfaat selama 6 tahun kedepan yaitu totalnya Rp5.000.000 (Rp30.000.000/6). Utilitas tersebut akan kadaluarsa pada akhir tahun pertamanya dan hanya akan menyisakan Rp25.000.000 dari total utilitas yang ada dalam aset.

Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan beban yang belum mengalami kadaluarsa, sedangkan beban merupakan biaya yang telah mengalami kadaluarsa.

Baca juga: Biaya Rata-Rata: Pengertian, Manfaat, Rumus, Kurva, dan Contoh Kasusnya

Tips Mengelola Beban dan Biaya

Di bawah ini kami menyajikan 5 tips tentang cara terbaik untuk mengontrol beban dan biaya.

1. Perencanaan keuangan

Untuk mencapai hasil terbaik, perusahaan Anda harus mengikuti perencanaan keuangan yang terperinci. Dengan menggunakan software yang baik, Anda bisa menganalisis dan memperkirakan perkiraan biaya serta pendapatan untuk periode tertentu.

2. Manajemen arus kas

Selain perencanaan keuangan, Anda harus mempertimbangkan untuk memiliki arus kas yang terorganisir dan jelas. Untuk mengatur dengan jelas semua pengeluaran, pendapatan, hutang dan piutang, investasi dan indikator lainnya, Anda bisa melakukan:

  • Tentukan periode arus kas, yang bisa mingguan, dua mingguan, atau bulanan.
  • Gunakan pengidentifikasi yang dipersonalisasi untuk pendapatan, pengeluaran, dan item lainnya, misalnya dengan mengadopsi warna berbeda untuk setiap jenis item.
  • Pilih pendapatan dan pengeluaran berulang, sehingga Anda dapat memperkirakan biaya dan pendapatan untuk beberapa periode berikutnya.
  • Daftarkan hutang dan piutang sehingga Anda dapat menganalisis saldo konsolidasi dan sementara, yang akan membuat Anda lebih aman dalam hal strategi keuangan mana yang harus diikuti.

3. Perencanaan stok

Perencanaan stok yang buruk dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak perlu secara langsung mempengaruhi keuangan perusahaan Anda.

Perusahaan Anda harus berinvestasi dalam perencanaan stok dan selalu mempertimbangkan tingkat penjualan .

Cara terbaik untuk mengatur stok Anda dan merencanakannya untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan Anda adalah dengan menggunakan perangkat lunak manajemen stok. Mengotomatiskan proses ini mengurangi risiko kesalahan dan kerugian Anda.

Baca juga: Apa Itu Buku Stok Barang? Berikut Pembahasan Lengkapnya

4. Mengantisipasi pembayaran

Ada beberapa keputusan yang meningkatkan reputasi perusahaan, terutama dari sudut pandang pemasok. Salah satunya adalah mengantisipasi pembayaran atau membayar tepat waktu.

Jika pemasok produk atau layanan menawarkan diskon besar untuk pembayaran yang diantisipasi, ini mungkin menarik. Selain citra yang baik, mengantisipasi pembayaran meningkatkan kredit Anda.

Untuk keuangan perusahaan Anda, diskon ini dapat menghemat sumber daya yang dalam skenario lain dapat berguna.

5. Efisiensi karyawan

Mempekerjakan dan memecat karyawan adalah proses yang melibatkan biaya. Menentukan momen terbaik untuk mengubah tenaga kerja Anda adalah strategi yang secara langsung membantu Anda mengendalikan biaya dan pengeluaran.

Selain itu, Anda harus mempertimbangkan kebutuhan nyata dari pelatihan, terutama yang dilakukan oleh mitra eksternal.

Baca juga: Mengetahui Apa itu Analisis Beban Kerja, Manfaat, dan Tips Efesiensinya

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenaik perbedaan biaya dan beban. Semoga dari penjelasan di atas, Kawan Kledo dapat membedakan biaya dan beban dan tidak lagi menganggap biaya dan beban merupakan hal yang sama.

Untuk memudahkan perhitungan biaya dan beban, pastikan Kawan Kledo melakukan pengelolaan keuangan yang baik.

Kawan Kledo dapat menggunakan software akuntansi dari Kledo untuk memudahkan pengelolaan keuangan.

Kledo dilengkapi berbagai fitur yang tidak hanya akan memudahkan pengelolaan keuangan, tapi juga akan membuat pengelolaan keuangan jadi lebih menyenangkan. Daftar Kledo sekarang juga dan nikmati semua kemudahannya.

Desi Murniati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × 4 =